Anda di halaman 1dari 20

HUKUM PERDATA

Hak Waris
Nama Anggota Kelompok:

1. Muhammad Rifa Sidqi Auiia 8111420279


2. Allecya Nor Malita Sari 8111420289
3. Mohammad Katerina Ronaldi 8111420305
Materi
Menerima atau Menolak
Cara Mendapatkan Warisan
Warisan

1. 2. 3. 5.

Hak Mewarisi Menurut Undang- Wasiat (Testament)


Undang
#01
Cara Mendapatkan
Warisan
Cara Mendapatkan Warisan

● Asas Hukum Waris menyebutkan bahwa hanyalah hak-hak dan kewajiban-


kewajiban dalam lapangan hukum kekayaan yang dapat diwariskan

● Dalam pepatah Prancis hal itu disebut “le mort saisit le vif” dan pihak yang
mewarisi disebut “Saisiine”

● Namun, ada beberapa pengecualian. Seperti ahli waris berhak menuntut hak-
hak nya dalam lapangan hukum keluarga

● Dan ada beberapa hak yang terkait dengan hukum perbendaan atau pewarisan
yang tidak dapat di wariskan seperti perjanjian perkongsian dagang yang
berakhir karena meninggalnya si pewaris.
Hak ini menyerupai
Ahli waris juga dapat berhak hakpenuntutan seorang
menuntut supaya semua hal apa saja pemilik suatu benda, dan
yang termasuk harta peninggalan si menurut maksudnya hak
pewaris diserahkan kepadanya penuntutan ini ditujukan
berdasarkan haknya sebagai ahli pada orang yang menguasai
waris suatu benda dengan maksud
untuk memilikinya

Pasal 834 BW
Unsur-unsur Pewarisan

1. PEWARIS

Seseorang yang meninggal dunia dan


meninggalkan harta warisan

2. HARTA WARISAN 3. AHLI WARIS


Mereka yang untuk seluruhnya atau untuk
Kekayaan (vermogen), kumpulan aktiva sebagian secara berimbang, berhak
dan pasiva yang ditinggalkan pewaris menerima harta warisan dari pewaris yang
disebut “penerima hak berdasar atas hak
hukum”.
Perbedaan Ahli Waris

Mereka yang mewarisi


Orang-orang yang mewarisi
(Bij plaatsvervuilling)
(Uit eigen hoofde)

Jika seseorang mendapatkan warisan Jika sebenarnya orang lain berhak atas
berdasarkan kedudukannya sendiri suatu bagian warisan, tetapi orang itu
terhadap si meninggal telah meninggal lebih dahulu daripada
orang yang meninggalkan warisan
#02
Hak Mewarisi Menurut
Undang-undang

Maksudnya, menurut ketentuan dalam


undang-undang, ahli waris yang
mendapatkan bagian warisan karena
hubungan kekeluargaan yang berdasarkan
pada keturunan
Golongan Ahli Waris Menurut Ketentuan Undang-Undang (ab instentato)

Anak-anak dan keturunannya,


Golongan I suami/istri yang hidup terlama

Orang tua, saudara laki-laki /


Golongan II
perempuan dan keturunannya

Keluarga sedarah dalam garis lurus


Golongan III
keatas sesudah orang tua

Paman dan bibi (keturunan dari garis


Golongan IV menyamping sampai derajat keenam)
baik dari ayah atau ibu
Orang yang tidak berhak mewarisi

● Orang yang telah dihukum karena membunuh atau mencoba membunuh pewaris.
Dalam hal ini sudah ada keputusan hakim, akan tetapi jika sebelum keputusan
hakim dijatuhkan, si pembunuh telah meninggal dunia, maka ahli warisnya dapat
menggantikan kedudukannya.

● Orang yang dengan keputusan hakim, pernah dipersalahkan memfitnah pewaris,


berupa fitnah melakukan kejahatan dengan ancaman hukuman lima tahun atau lebih
berat. Harus ada putusan hakimnya.

● Orang yang karena kekerasan atau perbuatan telah mencegah si pewaris untuk
membuat atau mencabut surat wasiatnya.

● Orang yang menggelapkan, merusak atau memalsukan surat wasiat pewaris.


Ahli Waris ditunjuk dalam Surat Wasiat

Ahli waris yang ditunjuk berdasarkan wasiat terjadi apabila pewaris menentukan
sendiri tentang harta kekayaannya sehingga dalam hal ini pewaris membuat surat
wasiat untuk menunjuk siapa yang berhak mewarisi harta peninggalannya, hal ini
disebutkan dalam pasal 899 KUHPerdata. Wasiat yang diatur dalam dalam Pasal
875 KUHPerdata adalah suatu akta yang berisi pernyataan seseorang tentang apa
yang akan terjadi setelah ia meninggal dunia dan olehnya dapat ditarik kembali.
#03

Menerima dan Menolak Warisan


Menerima Warisan
Suatu warisan dapat diterima secara murni atau dengan hak istimewa untuk mengadakan
pencatatan harta peninggalan. Sikap seorang ahli waris di dalam menerima warisan ada dua
12%

31%
Menerima warisan dengan sepenuhnya

Ahli waris dapat menerima warisan secara tegas dan diam-diam. Secara tegas dengan suatu akta
otentik atau menerima kedudukannya sebagai ahli waris

Menerima warisan bersyarat


Ahli waris mau menerima warisan kalau memang semua isinya adalah hak dan tidak ada
kewajiban, seperti: membayar utang pewaris, dan lain sebagainya.
Menolak Warisan

Sesuai dengan ketentuan Pasal 1057 KUHPerdata, menolak warisan harus dilakukan
secara tegas di hadapan Pengadilan Negeri di mana pewaris tinggal. Akibat dari
penolakan warisan ini, maka menurut undang-undang; la dianggap tidak pernah jadi ahli
waris (Pasal 1058 KUHPerdata). Bagian dari seorang ahli waris yang menolak warisan
itu jatuh kepada ahli waris lainnya, yang seakan-akan yang menolak warisan itu tidak
pernah ada (Pasal 1059 KUHPerdata). Hak untuk menolak warisan tidak dapat gugur
karena daluwarsa. Jika penolakan itu terjadi karena paksaan atau penipuan, maka
penolakan itu dapat ditiadakan.
#04

Wasiat (Testament)
Wasiat

● Surat wasiat atau testament adalah suatu akta yang memuat pernyataan
seseorang tentang apa yang dikehendakinya akan terjadi setelah ia meninggal
dunia, dan yang olehnya dapat dicabut kembali.

● Sebuah testament harus berbentuk suatu tulisan yang dapat dibuat dengan
akta di bawah tangan maupun dengan akta otentik dan berisikan pernyataan
kehendak yang dapat diartikan sebagai tindakan hukum sepihak
Syarat Membuat Wasiat

01 02 03

Sudah mencapai umuur 18


Sudah dewasa Sudah menikah meskipun
tahun
belum mencapai 18 tahun
Macam Surat Wasiat

1. Wasiat Olographis
Wasiat olographis adalah wasiat yang ditulis tangan sendiri dan
ditanda-tangani oleh pewaris, kemudian diserahkan kepada notaris
untuk disimpan.

2. Wasiat Umum 3. Wasiat Rahasia

Wasiat umum adalah wasiat yang Wasiat rahasia atau tertutup adalah wasiat yang
dibuat dihadapan Notaris. ditulis tangan sendiri atau ditulis tangan oleh orang
lain, dan di¬tanda-tangani oleh pewaris.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai