Anda di halaman 1dari 46

Materi IV

Hukum Waris BW
Kemaz Aditya Dewangga, S.H., M.Kn
Universitas Merdeka Madiun
2020
MEWARIS PENGGANTIAN TEMPAT :
Mewaris penggantian tempat :
1. Si ahli waris harus ada dan masih ada pada waktu pewaris
meninggal dunia (Ps. 836 BW)
2. Tiada seorangpun diperbolehkan bertindak untuk orang yang
masih hidup selaku penggantinya (Ps. 847 BW).

Pasal 841 BW :”Penggantian tempat memberi hak kepada seorang


yang mengganti untuk bertindak sebagai pengganti, dalam
derajat dan dalam segala hak orang yang diganti”.
Penggantian tempat merupakan akibat hukum yang tidak ter ter--
gantung dari kehendak orang yang bersangkutan
bersangkutan.. Sehingga peng
peng--
gantian tempat bukan merupakan HAK dalam arti wewenang
untuk menduduki tempat yang digantikan
digantikan,, melainkan hak yang
sedianya didapat
didapat,, seandainya ia mati lebih belakang dari pewaris
pewaris..
SYARAT PENGGANTIAN TEMPAT :

1. Orang yang digantikan tempatnya harus sudah meninggal


meninggal;;
2. Orang tidak dapat menggantikan tempat orang yang on
waardig (tidak patut mewaris
mewaris))
3. Orang yang menolak warisan
warisan..

Artinya untuk nomor 2 dan 3 adalah orang masih hidup


hidup,, sehingga
tidak dapat digantikan kedudukannya oleh anak keturunannya
keturunannya..
Kecuali Pasal 840 BW : Mewaris karena berdasarkan kedudukan
kedudukan//
haknya sendiri
sendiri..

Dan yang berhak menggantikan tempat dalam pewarisan hanyalah


keturunan yang sah
sah,, termasuk keturunan sah dari anak luar kawin
kawin..
HAK KHUSUS AHLI WARIS :
1. HAK SAISINE.
Hak ini berasal dari Pasal 833 BW “Sekalian
“Sekalian ahli waris dengan
sendirinya karena hukum memperoleh hak milik atas segala
barang,, segala hak dan segala piutang si yang meninggal
barang meninggal”.”.
Jadi hak saisine adalah hak daripada ahli waris untuk tanpa
berbuat suatu apa
apa,, otomatis
otomatis//demi hukum menggantikan kedukedu--
dukan pewaris dalam lapangan hukum kekayaan
kekayaan..  Hak dan
kewajiban pewaris otomatis menjadi hak dan kewajiban ahli
waris.. Kecuali ahli waris menolak warisan
waris warisan..

2. HEREDITATIS PETITIO (Pasal


(Pasal 834 & Pasal 835 BW)
Hak ini pelengkap daripada hak saisine
saisine,, dimana hak
hak--hak dan
kewajiban--kewajiban pewaris berpindah kepada ahli waris
kewajiban waris,,
termasuk hak
hak--hak menuntu
menuntutt yang dipunyai dan mungkin
sedang dijalankan oleh pewaris atau yang belum dilaksanakan
dilaksanakan..
HEREDITATIS PETITIO
(Pasal 834 BW)
Hereditatis Petitio adalah penuntutan warisan oleh ahli
waris.

Penuntutan dengan dasar “hereditatis petitio” lebih


mudah daripada melalui “revindicatie” .

Revindicatie adalah penuntutan kembali yang


dilakukan oleh pemilik barang yang berada dalam
kekuasaan orang lain.
CIRI--CIRI KHUSUS HEREDITATIS PETITIO
CIRI

1. Tidak mensyaratkan dengan pembuktian hak kebendaan


kebendaan,,
tetapi cukup membuktikan bahwa ia adalah ahli wariswaris,, dan apa
yang dituntut dulu berada dalam warisan
warisan;;
2. Jangkauan lebih luas
luas,, meliputi apa yang dulu dipegang
pewaris sebagai detentor
detentor;;
3. Menguntungkan ahli waris
waris,, karena pembuktiannya sangat
dipermudah;;
dipermudah
4. Tuntutan dapat meliputi benda tetap maupun berda bergerak
bergerak,,
bahkan dapat menuntut seluruh warisan
warisan;;
5. Jangka waktu kadaluwarsa lebih panjang
panjang,, yakni 30 tahun
tahun;;
6. Mulainya hak hereditatis petitio yakni sejak terbukanya
warisan..
warisan
HAK HEREDITATIS PETITIO, DITUJUKAN:

1. Mereka yang mempunyai alas hak yang samasama,, artinya sama


sama--
sama mempunyai kedudukan sebagai ahli waris terhadap
pewaris yang sama
sama,, baik berdasarkan titel umum maupun titel
khusus;;
khusus
2. Mereka
Mereka--mereka yang tidak mempunyai alas hak apapun
apapun;; dan
3. Mereka yang secara licik telah berhenti sebagai besiter
besiter..
TIDAK PATUT/PANTAS MEWARIS:

Tidak patut menjadi ahli waris diatur dalam Bab XIII bagian II, Ps.
895 s/d Ps. 912 BW;

Tidak patut menjadi ahli waris adalah orang


orang--orang yang
mempunyai pertalian darah dengan pewaris
pewaris,, tetapi karena
perbuatannya dianggap tidak patut menjadi ahli waris
waris..

Perbedaannya dengan “tidak cakapcakap”” menjadi ahli waris :


a. Tidak cakap termasuk dalam bidang hukum waris testamenter
(sedang “tidak patut
patut”” termasuk hukum waris ab intestato
intestato);
);
b. Dalam hal tidak cakap
cakap,, pembatalannya harus dituntut ( sedang
“tidak patut
patut”” pembatakannya dengan sendirinya batal batal))
MEREKA YANG TIDAK PATUT :

1. Yang telah dihukum (telah ada putusan hakim) karena mem


mem--
bunuh atau mencoba membunuh pewaris
pewaris;;
2. Yang dengan putusan hakim dipersalahkan dengan fitnah
mengajukan pengaduan terhadap pewaris tentang sesuatu
kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 tahun lamanya
lamanya;;
3. Yang dengan kekerasan telah mencegah pewaris membuat
atau mencabut testamen
testamen;; dan
4. Yang telah menggelapkan
menggelapkan,, merusak atau memalsukan
testamen pewaris
pewaris..
TIDAK PATUT PADA ABINTESTATO

Pada P asal 838 ayat (2) BW tidak terdapat pada Pasal 912 BW 
keluarga yang menurut ketentuan dalam Pasal 838 BW masih
dapat mewaris dengan testamen (surat wasiat
wasiat),
), karena tidak
dimuat larangan dalam Pasal 912 BW.
Perihal tersebut
tersebut,, diartikan sebagai pengampunan terhadap
seorang ahli waris yang pernah berlaku tidak pantas kepada
pewaris..
pewaris

Anak dari waris yang tidak patut dapat mewaris atas haknya
sendiri..  orang tua yang tidak patut itu tidak boleh menikmati
sendiri
harta waris dari nenek
nenek//kakek
kakek.. Misal orang tua yang tidak patut
mewaris menjadi wali
wali..
PENYIMPANGAN SAISINE (Ps. 833 BW)
DAN PS. 955 BW:

Dengan meninggalnya seseorang


seseorang,, untuk menghindari beban berat
bagi para ahli waris
waris,, maka :
Pertama para ahli waris diberi HAK BERPIKIR untuk dapat
menyelidiki keadaan warisan
warisan..
Kedua seorang ahli waris menentukan sikapnya
sikapnya,, ada pilihan :
1. Menerima secara murni
murni;;
2. Menerima dengan hak istimewa
istimewa,, untuk mengadakan
pencatatan warisan
warisan;; dan
3. Menolak warisan
warisan..
CARA MEMAKAI HAK BERPIKIR :

1. Mengajukan hak berpikir pada kepaniteraan Pengadilan


Negeri;;
Negeri
2. Pernyataan berlaku 4 (empat
(empat)) bulan
bulan;;
3. Mengadakan pendaftaran dan berpikir
berpikir;;
4. Menentukan sikap
sikap;;
5. Jika di dalam waktu itu digugat
digugat,, Pengadilan Negeri dapat
memperpanjang waktu dengan alasan mendesak mendesak..
6. Dapat menjual harta warisan harus dengan ijin Hakim;
7. Dapat melakukan perbuatan
perbuatan--perbuatan hukum yang tidak
dapat ditunda
ditunda..
8. Untuk kepenting pihak ketiga
ketiga,, atas perintah hakim untuk
menyelamatkan harta kekayaan
kekayaan.. ..
AKIBAT PEWARIS MENINGGAL DUNIA

Jika waktu BERPIKIR ( 4 bulan


bulan)) habis
habis,, hakim dapat memaksa ahli
waris untuk :
1. Menerima warisan
warisan;;
2. Menerima dengan hak mengadakan pendaftaran
pendaftaran;;
3. Menolak
Menolak..

Ps. 1043 BW pada intinya menentukan bahwa suatu ketentuan


dalam testamen yang melarang mempergunakan hak untuk ber
ber--
pikir atau hak untuk menerima dengan hak untuk mengadakan
pendaftaran adalah batal
batal..
Jadi penerimaan warisan ada 2 cara :
1. Penerimaan secara murni
murni;;
2. Penerimaan dengan hak mengadakan pendaftaran harta
peninggalan (benificaire aanvaarding
aanvaarding).
).
CARA MENERIMA WARISAN :

1. TEGAS : Dengan akte otentik


otentik//dibawah tangan
2. DIAM
DIAM--DIAM : kalau seorang ahli waris dengan perbuat
perbuat--
nya,, dengan jelas menunjukkan maksudnya untuk menerima
nya
warisan..
warisan

Perbuatan yang tidak dapat dikategorikan termasuk perbuatan


diam--diam :
diam
a. Perbuatan berhubungan dengan penguburan
penguburan;;
b. Perbuatan maksudnya untuk menyimpan
menyimpan;;
c. Perbuatan mengawasi atau mengurusi buat sementara saja
ORANG YANG TIDAK DAPAT MENERIMA
WARISAN :

Pasal 1046 BW :
1. Seorang perempuan
perempuan;;
2. Seorang yang belum dewasa
dewasa;;
3. seorang yang di bawah pengampuan
pengampuan..

Jika hendak menerima warisan


warisan,, maka harus dibantu oleh :
a. Suami bagi seorang istri
istri;;
b. Wali bagi orang yang belum dewasa
dewasa;;
c. Seorang pengampu (curator) bagi orang yang ditaruh di
bawah pengampuan
pengampuan..
HAL PENERIMAAN WARISAN :

Jika ada yang menerima dan ada yang menolak warisan


warisan,, maka
yang menerima boleh terus menerima dan yang menolak boleh
terus menolak (Ps. 1050 ay. 1 BW);

Jika ada waris telah menerima dan ada yang menolak


menolak,, maka
bagian yang menolak ini harus diterima oleh waris yang menerima
sebagai penambahan (Ps. 1052 BW).

Jika penolakan itu berisi suatu pembatalan dari suatu penerimaan


yang pernah dilakukan semula
semula,, maka bagian yang ditolak itu tidak
dengan sendirinya jatuh pada para waris yang menerima
menerima,, kecuali
jika yang belakangan ini menyatakan menerimanya (Ps. 1054 BW).
PEMBATALAN PERNYATAAN
PENERIMAAN WARISAN :

a. Jika ada paksaan atau penipuan


penipuan;;
b. Jika seorang ahli waris khilaf tentang besarnya
warisan karena tidak diketahuinya adanya beberapa
surat wasiat
wasiat..

Diluar sebab
sebab--sebab tersebut pernyataan penerimaan
warisan tidak dapat ditarik kembali
kembali..
AKIBAT PENERIMAAN WARISAN :

1. Warisan itu menjadi satu dengan harta kekayaan


seorang ahli waris
waris,, kecuali ahli waris lainnya belum
menyatakan menerima
menerima;;
2. Kreditur pewaris dapat menuntut pembayaran dari
ahli waris (secara tanggung renteng
renteng).
).
3. Hak untuk menerima menjadi hapus karena lewat
waktu,, terhitung sejak terbukanya warisan
waktu warisan,, kecuali
ahli waris lainnya belum menyatakan menerima
menerima..
PENERIMAAN SECARA PENDAFTARAN
BARANG (BENEFICIAIRE):

ARTI PENERIMAAN SECARA BENEFICIAIRE AANVAARDING


(PASAL 1032 BW) :
1. Ahli waris tidak wajib membayar utang dan beban warisan
yang melebihi jumlah warisan yang diterimanya
diterimanya;;
2. Ahli waris dapat membebaskan diri dari pembayaran utangnya
pewaris dengan menyerahkan warisan kepada kreditur
kreditur;;
3. Kekayaan pribadi dari ahli waris tidak dicampur dengan harta
warisan,, dan ahli waris tetap dapat menagih piutangnya
warisan
sendiri dari harta peninggalan
peninggalan..
AKIBAT PENERIMAAN WARISAN
SECARA BENEFICIAIRE :

1. Tidak dapat dianggap sebagai orang yang mempunyai utang


dari kreditur pewaris
pewaris;;
2. Gugatan hanya untuk menetapkan jumlah utang dan utang
hanya dibayar dengan harta warisan saja
saja..
3. Ahli waris memperoleh warisan jika sudah tidak ada lagi
utang--utang yang harus dibayar
utang dibayar;;
4. Jika ahli waris mempunyai utang kepada pewaris
pewaris,, harus
mengembalikan utang tersebut
tersebut;;
5. Jika ahli waris mempunyai piutang kepada pewaris
pewaris,, dapat
menagih piutang tersebut dari harta warisan
warisan..
MENERIMA SCR BENEFICIAIRE JADI
MENERIMA SCR MURNI :

1. Jika ahli waris dengan sengaja dan dengan etiked


buruk tidak memasukkan (sementara
sementara)) barang
warisan di dalam daftar
daftar;;
2. Jika ahli waris menggelapkan barang dari harta
peningalan..
peningalan
SYARAT MENERIMA SCR BENEFICIAIRE:

1. Mengurus harta peninggalan sebagai bapak rumah yang baik baik;;


2. Menyelesaikan urusan warisan secepatnya
secepatnya;;
3. Bertanggung jawab kepada para berpiutang dan legataris
legataris;;
4. Jika perlu menjual barang untuk melunasi utang pewaris di
muka umum
umum;;
5. Jika dikehendaki oleh kreditur pewaris dan legataris
legataris,, yaitu
memberi jaminan untuk jumlah harga dari barang bergerak
bergerak//
tetap tidak dibebani hipotik
hipotik.. Dan jika jaminan tidak diberikan
diberikan,,
Hakim dapat memerintahkan menjual barang bergerak
bergerak//tetap
untuk melunasi utang dan menyelesaikan legaat sampai
semuanya beres
6. Menyerahkan legaat setelah 4 bulan dan setelah pembayaran
kreditur pewaris
pewaris..
MENOLAK WARISAN

• Penolakan suatu warisan pada hakekatnya menolak untuk


menjadi ahli waris
waris..
• Penolakan suatu warisan
warisan,, sebenarnya tidak mungkin terjadi
terjadi,,
jika warisan belum terluang
terluang..
• Orang tidak dapat menjual hakhak--haknya yang nantinya ia peroleh
dari suatu warisan
warisan..
• Hak untuk menolak warisan itu tidak dapat gugur karena
kadaluwarsa
YANG DIPERHATIKAN JIKA ADA YANG
MENOLAK WARISAN :

1. Menyatakan dengan tegas penolakan warisan yang dibuat di


Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Negeri;;
2. Jika penolakan terjadi karena paksaan atau penipuan
penipuan,, maka
penolakan dapat ditiadakan
ditiadakan;;
3. Penolakan warisan berlaku surut sampai waktu meninggalnya
pewaris;;
pewaris
4. Seorang ahli waris yang menolak warisan
warisan,, dianggap tidak
pernah menjadi ahli waris
waris;;
5. Bagian dari seorang ahli waris yang menolak jatuh pada ahli
waris lainnya
lainnya;; dan
6. Pembagian antara ahli waris yang tidak menolak dilakukan
atas dasar jumlah warisan sajasaja..
AKIBAT MENOLAK WARISAN :

1. Jika penolakan untuk merugikan kreditur dapat


dilakukan pembatalan
pembatalan;;
2. Jika menghilangkan atau menyembunyikan dapat
kehilangan hak menolak warisan dan dianggap
menerima secara murni
murni;;
3. Dan ia (nomor 2) tidak dapat menuntut haknya atas
barang--barang yang hilang atau yang
barang
disembunyikan..
disembunyikan
Materi Pohon Keluarga/ Silsilah
Untuk selanjutnya, kalian akan belajar tentang
menggambar pohon keluarga/silsilah
Bila bisa menggambar pohon keluarga/silsilah, maka bisa
membacanya
Dan bila bisa membaca pohon keluarga/silsilah, maka bisa
menggambarnya
Bila salah menggambar maka akan berbeda arti

Materi ini menggambarkan tentang:


1. hubungan perkawinan
2. hubungan darah (keturunan)
Hubungan Perkawinan
• Dalam hubungan perkawinan, digunakan gambar
garis lurus horisontal tanpa terputus
• Misal dalam kalimat:
A, seorang laki-laki menikah untuk pertama dan
terakhir kalinya dengan seorang perempuan
bernama B

Maka gambarnya adalah:


A B
A B
Perhatikan cara menggambarnya:
- Biasakan menggambar pihak suami (laki-laki)
di sebelah kiri
- Lalu menggambar pihak istri (perempuan) di
sebelah kanan
- Garis lurus ada di tengah-tengah huruf, bukan
di atas atau di bawahnya
• Jika ada disebutkan data tahun pernikahan
atau perkawinan mereka berdua, maka
dituliskan di tengah-tengah garis perkawinan
• Misal dalam kalimat:
A, seorang laki-laki menikah pada tahun 1969
untuk pertama dan terakhir kalinya dengan
seorang perempuan bernama B
Maka gambarnya:
1969
A B
Hubungan Darah (keturunan)
• Dalam hubungan darah, digunakan gambar garis
lurus vertikal tanpa terputus dan terhubung
dengan garis lurus horisontal hubungan
perkawinan
• Misal dalam kalimat:
A, seorang laki-laki menikah pada tahun 1969
untuk pertama dan terakhir kalinya dengan
seorang perempuan bernama B. Dalam
perkawinan tersebut lahirlah anak-anak secara
berturut-turut yaitu R, S, T dan U.
Gambar:
1969
A B

R S T U
Perhatikan cara menggambarnya:
- Menulis nama anak tepat di bawah garis lurus
bukan di samping kanan atau di samping kiri
garis
- Menggambar garis dan menulis nama anak R,
S, T dan U : sejajar
Tahun Kelahiran
• Jika ada data tahun kelahiran maka biasakan
menggambar di bawah nama orang tersebut
• Misal dalam kalimat:
A, seorang laki-laki lahir pada tahun 1943,
menikah pada tahun 1969 untuk pertama dan
terakhir kalinya dengan seorang perempuan
bernama B yang lahir pada tahun 1945. Dalam
perkawinan tersebut lahirlah anak-anak secara
berturut-turut yaitu R lahir pada tahun 1972; S
lahir pada tahun 1974; T lahir pada tahun 1976
dan U lahir pada tahun 1978.
Gambar:
1969
A B
1943 1945

R S T U
1972 1974 1976 1978
Perhatikan cara menggambarnya:
- Menulis tahun kelahiran tepat di bawah
nama, bukan di samping kanan atau di
samping kirinya
Tahun Kematian
• Jika ada data tahun kematian maka digambar dahulu
pohon keluarganya, baru lihat penempatannya
• Tanda gambar untuk seseorang yang sudah meninggal
dunia adalah tanda tambah (+)
• Tanda tambah (+) digambar di samping nama orang
tersebut, bisa di sebelah kanan atau di sebelah kiri
nama. Bergantung pada ruang yang tersedia
• Misal dalam kalimat:
A, seorang laki-laki, menikah pada tahun 1969 untuk
pertama dan terakhir kalinya dengan seorang
perempuan bernama B. Pada tahun 1982, A meninggal
dunia dan pada tahun 1984, B meninggal dunia
Maka cara menggambarnya:
1969
1982+ A B + 1984

Keterangan:
- Tanda tambah untuk A hanya bisa diletakkan di
sebelah kiri (tidak bisa diletakkan di kanan)
- Tanda tambah untuk B hanya bisa diletakkan di
sebelah kanan (tidak bisa diletakkan di kiri)
• Misal :
- A, seorang laki-laki menikah pada tahun 1969 untuk
pertama dan terakhir kalinya dengan seorang
perempuan bernama B.
- Dalam perkawinan tersebut lahirlah anak-anak
secara berturut-turut yaitu R, S, T dan U.
- Pada tahun 1982, A meninggal dunia
- Pada tahun 1984, B meninggal dunia
- Pada tahun 2000, R meninggal dunia
- Pada tahun 2001, S meninggal dunia
- Pada tahun 2003, T meninggal dunia
- Pada tahun 2005, U meninggal dunia
Gambar:
1969
1982+A B + 1984

2000+R +S +T U+2005
2001 2003
Keterangan:
- Tanda tambah untuk R sebaiknya diletakkan di sebelah
kiri karena sekaligus bisa dituliskan tahun kematiannya
- Tanda tambah untuk U bisa diletakkan di sebelah kiri
atau diletakkan di sebelah kanan, namun karena akan
digandeng dengan tahun kematiannya, maka
sebaiknya diletakkan di sebelah kanan
- Tanda tambah untuk S dan T, bisa diletakkan di sebelah
kiri atau diletakkan di sebelah kanannya, namun
karena ruang untuk menuliskan tahun kematiannya
sangat sedikit, maka tahun kematian dituliskan di
bawah namanya
Karena bila tahun kematian ditulis di sebelah nama S,
bila di sebelah kirinya akan rancu dengan data R dan
bila diletakkan di sebelah kanannya akan rancu dengan
data T
Tahun Kelahiran dan Tahun Kematian
• Bila dalam kalimat terdapat data tahun
kelahiran dan tahun kematian untuk setiap
orang, maka harus hati-hati
menempatkannya dengan cermat dan teliti.
• Misal :
- A, seorang laki-laki lahir pada tahun 1943, menikah
pada tahun 1969 untuk pertama dan terakhir kalinya
dengan seorang perempuan bernama B yang lahir pada
tahun 1945.
- Dalam perkawinan tersebut lahirlah anak-anak secara
berturut-turut yaitu R lahir pada tahun 1972; S lahir
pada tahun 1974; T lahir pada tahun 1976 dan U lahir
pada tahun 1978.
- Pada tahun 1982, A meninggal dunia
- Pada tahun 1984, B meninggal dunia
- Pada tahun 2000, R meninggal dunia
- Pada tahun 2001, S meninggal dunia
- Pada tahun 2005, U meninggal dunia
Gambar:
1969
A B
1943 1945
+ 1982 +1984

R S T U
1972 1974 1976 1978
+2000 +2001 +2005
• Keterangan:
- Karena ada data tahun kelahiran dan tahun
kematian, maka ditulis di bawah nama secara
urut, yang pertama tahun kelahiran kemudian
baru tahun kematian
- Jangan lupa di samping tahun kematian harus
ada tanda tambah (+)

Anda mungkin juga menyukai