Hukum Waris BW
Kemaz Aditya Dewangga, S.H., M.Kn
Universitas Merdeka Madiun
2020
HUKUM WARIS TESTAMENTER
MENURUT BW
Jadi Ps
Ps.. 874 BW merupakan dasar hukum pewarisan ab
intestato dan testamenter
testamenter..
PENGERTIAN
TESTAMEN ATAU SURAT WASIAT
Ps. 875 BW : “Suatu
“Suatu testamen atau surat wasiat adalah suatu akta
yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dike- dike-
hendaki agar terjadi setelah ia meninggal dunia
dunia,, dan yang
olehnya dapat dicabut kembali
kembali”.”.
Unsur-unsurnya :
Unsur-
1. akta
akta;;
2. Pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendaki
dikehendaki;;
3. Meninggal dunia
dunia;; dan
4. Dapat dicabut kembali
kembali..
Menurut Pitlo
Pitlo,, ciri pokok testamen adalah “dapat ditarik kembali
kembali”.
”.
SYARAT MEMBUAT TESTAMEN :
Rasionya :
Karena kepada seorang pembuat surat wasiat (testamen
testamen)) harus
diberi kemungkinan untuk menarik kembali testamen
testamen,, maka jika
testamen itu dibuat oleh 2 (dua
(dua)) orang
orang,, penarikan kembali itu agak
sukar dilakukan
dilakukan..
MACAM--MACAM TESTAMEN :
MACAM
Unsur-unsurnya :
Unsur-
1. wasiat
wasiat;;
2. Seorang (Pewaris
Pewaris);
);
3. Kepada seorang atau lebih dari seorang
seorang;;
4. Seluruh atau sebagian
5. Harta kekayaan
kekayaan;;
6. Kalau ia meninggal dunia (pemilik harta kekayaan
kekayaan))
PENGERTIAN HIBAH WASIAT :
Sisa = 1 – (X + Y)
= 1 – (1/4 + 1/4)
= 1 – 2/4
= 4/4 – 2/4
= 2/4
= 1/2 untuk B dan C
Bagian B dan C masing-masing = 1/2 : 2
= 1/2 x 1/2
= 1/4
B = 1/4
C = 1/4
Koreksi = bagian X + bagian Y + bagian B +
bagian C
= 1/4 + 1/4 + 1/4 + 1/4
= 4/4
=1
PERHATIKAN
• Karena yang dibagi sebuah melon utuh (satu
bagian), maka untuk bagian X dan Y, bisa
langsung dituliskan bagiannya masing-masing
• Akan berbeda jika yang dibagi bukan dari satu
bagian, harus dilakukan penghitungannya
terlebih dahulu
• Hasil Sisa melon setelah dikurangi bagian X
dan Y, dituliskan untuk B dan C
Lanjutan
• Karena Sisa untuk B dan C (secara bersama-
sama) adalah 1/2 bagian, maka harus
dilakukan lagi penghitungannya untuk bagian
B dan C masing-masing
• Setelah didapat hasil penghitungannya, lalu
dituliskan lagi bagiannya masing-masing
• Selanjutnya dilakukan penghitungan Koreksi
• Pastikan jawaban Koreksi Anda sesuai dengan
keadaan awal sebelum dibagi
Contoh Soal III
• Seorang Anak Sulung bernama A memiliki setengah
bagian melon dan hendak membaginya kepada
Bapaknya yang bernama M dan Ibunya yang
bernama N serta tiga orang adiknya yaitu B, C dan D,
dengan ketentuan bahwa Bapak dan Ibunya tersebut,
masing-masing mendapat seperempat bagian dari
melon tersebut dan sisanya menjadi bagian adik-
adiknya, maka masing-masing mendapat berapa
bagian melon?
Jawaban:
M = 1/4 x 1/2 = 1/8
N = 1/4 x 1/2 = 1/8
Sisa = 1/2 – (M + N)
= 1/2 – (1/8 + 1/8)
= 1/2 – 2/8
= 4/8 – 2/8
= 2/8
= 1/4 untuk B, C dan D
Bagian B, C dan D masing-masing = 1/4 : 3
= 1/4 x 1/3
= 1/12
B = 1/12
C = 1/12
D = 1/12
Koreksi = bagian M + bagian N + bagian B + bagian C + bagian D
= 1/8 + 1/8 + 1/12 + 1/12 + 1/12
= 3/24 + 3/24 + 2/24 + 2/24 + 2/24
= 12/24
= 1/2
PERHATIKAN
• Karena yang dibagi bukan sebuah melon utuh
(tidak satu bagian), maka harus dilakukan
penghitungannya terlebih dahulu
• Dari soal tertulis: dengan ketentuan bahwa
Bapak dan Ibunya tersebut, masing-masing
mendapat seperempat bagian dari melon
tersebut
Lanjutan
Maka penghitungannya:
M = 1/4 x 1/2 = 1/8
N = 1/4 x 1/2 = 1/8
Mengapa ditulis 1/4 x 1/2?
Karena ketentuan mendapat seperempat
bagian dari melon tersebut:
1/4 bagian dari 1/2 melon
Lanjutan
• Hasil Sisa melon setelah dikurangi bagian M dan N, dituliskan
untuk B, C dan D
• Karena Sisa untuk B, C dan D (secara bersama-sama) adalah
1/4 bagian, maka harus dilakukan lagi penghitungannya untuk
bagian B, C dan D masing-masing
• Setelah didapat hasil penghitungannya, lalu dituliskan lagi
bagiannya masing-masing
• Selanjutnya dilakukan penghitungan Koreksi
• Pastikan jawaban Koreksi Anda sesuai dengan keadaan awal
sebelum dibagi
PERINGATAN
I. Dalam mengerjakan jawaban soal aplikasi
dilakukan secara terstruktur dan teliti,
kesalahan tulis maka akan membuat berbeda
arti, jika salah melakukan penghitungan,
merupakan kesalahan fatal
II. Jika dalam melakukan penghitungan soal
aplikasi ini Anda masih mengalami kesulitan,
sebaiknya berdiskusi dengan teman yang
lain, karena yang Saya sampaikan sudah
sangat jelas