Anda di halaman 1dari 28

Materi V

Hukum Waris BW
Kemaz Aditya Dewangga, S.H., M.Kn
Universitas Merdeka Madiun
2020
HUKUM WARIS TESTAMENTER
MENURUT BW

Ps. 874 BW : “Segala harta peninggalan seorang yang me


Ps. me--
ninggal dunia
dunia,, adalah kepunyaan sekalian ahli warisnya
menurut undang
undang--undang
undang,, sekedar terhadap hal itu dengan
surat wasiat tidak telah diambil suatu ketetapan yang sah
sah..
Ketentuan ini menunjukkan
menunjukkan,, pewarisan dapat terjadi :
1. Berdasarkan undang
undang--undang (ab intestato
intestato));
2. Berdasarkan surat wasiat (testamen
testamen)).

Jadi Ps
Ps.. 874 BW merupakan dasar hukum pewarisan ab
intestato dan testamenter
testamenter..
PENGERTIAN
TESTAMEN ATAU SURAT WASIAT
Ps. 875 BW : “Suatu
“Suatu testamen atau surat wasiat adalah suatu akta
yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dike- dike-
hendaki agar terjadi setelah ia meninggal dunia
dunia,, dan yang
olehnya dapat dicabut kembali
kembali”.”.

Unsur-unsurnya :
Unsur-
1. akta
akta;;
2. Pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendaki
dikehendaki;;
3. Meninggal dunia
dunia;; dan
4. Dapat dicabut kembali
kembali..

Menurut Pitlo
Pitlo,, ciri pokok testamen adalah “dapat ditarik kembali
kembali”.
”.
SYARAT MEMBUAT TESTAMEN :

1. Harus mempunyai budi


budi--akal
akal,, artinya yang membuat
testamen sehat rohaninya
rohaninya.. Misal
Misal:: tidak sakit ingatan
sehingga tidak dapat berpikir secara teratur (Ps. 895
BW);
2. Harus sudah dewasa (Ps. 897 BW);
3. Dapat dimengerti
dimengerti,, atau dilaksanakan ataupun tidak
bertentangan dengan kesusilaan (Ps. 888 BW);
LARANGAN MEMBUAT TESTAMEN

1. Tidak ada pemalsuan (Ps. 890 BW);


2. Tidak ada paksaan
paksaan,, tipu atau muslihat (Ps. 893 BW);
3. Tidak boleh dibuat oleh dua orang bersama
bersama--sama (Ps. 930
BW); dan
4. Tidak melanggar legitieme portie
portie;;
5. Fideicommis atau pengangkatan waris waris//pemberian hibah
wasiat dengan lompat tangan (Ps. 879 ay. 1 BW).
LARANGAN MEMBUAT TESTAMEN OLEH
LEBIH DARI SEORANG :

Larangan membuat testamen oleh dua orang bersama


bersama--sama
untuk::
untuk
1. Menguntungkan satu sama lain;
2. Kepentingan orang ketiga
ketiga..

Rasionya :
Karena kepada seorang pembuat surat wasiat (testamen
testamen)) harus
diberi kemungkinan untuk menarik kembali testamen
testamen,, maka jika
testamen itu dibuat oleh 2 (dua
(dua)) orang
orang,, penarikan kembali itu agak
sukar dilakukan
dilakukan..
MACAM--MACAM TESTAMEN :
MACAM

1. Ditinjau berdasarkan ISI (Ps. 954 BW) :


a. Berisi “Erfstelling
Erfstelling”” atau wasiat pengangkatan waris
waris;;
b. Berisi hibah (hibah wasiat
wasiat)) atau legaat
legaat..

2. Ditinjau berdasarkan BENTUK (Ps. 931 BW) :


a. Wasiat olografis atau wasiat ditulis sendiri
sendiri;;
b. Wasiat umum (openbaar testamen
testamen); ); dan
c. Wasiat rahasia atau wasiat tertutup
tertutup..
PENGERTIAN ERFSTELLING :
Erfstelling atau wasiat pengangkatan waris adalah wasiat
dengan mana orang yang mewasiatkan
mewasiatkan,, memberikan kepada
seorang atau lebih dari seorang
seorang,, seluruh atau sebagian (setengah
setengah,,
sepertiga)) dari harta kekayaannya
sepertiga kekayaannya,, kalau ia meninggal dunia (Ps.
954 BW).

Unsur-unsurnya :
Unsur-
1. wasiat
wasiat;;
2. Seorang (Pewaris
Pewaris);
);
3. Kepada seorang atau lebih dari seorang
seorang;;
4. Seluruh atau sebagian
5. Harta kekayaan
kekayaan;;
6. Kalau ia meninggal dunia (pemilik harta kekayaan
kekayaan))
PENGERTIAN HIBAH WASIAT :

Hibah wasiat atau legaat adalah suatu penetapan yang


khusus di dalam suatu testamen
testamen,, dengan mana yang mewasiatkan
memberikan kepada seorang atau beberapa orang :
a. Beberapa barang tertentu
tertentu;;
b. Barang
Barang--barang dari satu jenis tertentu
tertentu;; dan
c. Hak pakai hasil dari seluruh atau sebagian
sebagian,, dari harta pening
pening--
galannya..
galannya

Kedudukan legataris sebagaimana kreditur


kreditur..
Materi Hitungan Aplikasi
Sebelum masuk materi
penghitungan Hukum Waris BW
kalian harus paham dulu tentang
cara pembagian dan pengurangan
angka menggunakan pecahan
Untuk kesekian kalinya, yang belum bisa bahasa Indonesia
baik membaca atau menulis, belajar terlebih dahulu
Dan bagi yang belum atau tidak bisa berhitung, belajar lagi
Contoh Soal I
• Seorang Bapak bernama X, memiliki
sebuah melon utuh dan hendak
membaginya kepada ke lima anaknya
yaitu A, B, C, D dan E, maka setiap
anak mendapat berapa bagian
melon?
Jawaban:
Bagian A, B, C, D dan E masing-masing = 1 : 5
= 1 x 1/5
= 1/5
A = 1/5
B = 1/5
C = 1/5
D = 1/5
E = 1/5
Koreksi = bagian A + bagian B + bagian C +
bagian D + bagian E
= 1/5 + 1/5 + 1/5 + 1/5 + 1/5
= 5/5
=1
PERHATIKAN
• Cara mengerjakannya bertahap, karena
penghitungan ini harus bisa
dipertanggungjawabkan
• Pada kalimat :
Bagian A, B, C, D dan E masing-masing
- Hal ini menunjukkan bagian yang di dapat
setiap anak
Lanjutan
- Bagaimana jika tanpa kata masing-masing?
Bagian A, B, C, D dan E = 1 : 5
= 1 x 1/5
= 1/5
Maka ini berarti A, B, C, D dan E (secara
bersama-sama) mendapat 1/5 bagian
Jelas sangat berbeda arti!
Bisa dipahami?
Lanjutan
• Setelahnya tuliskan bagian dari masing-masing
anak secara berurut, agar memudahkan kalian
memasukkan data untuk menuliskan Koreksi
• Selanjutnya dilakukan Koreksi, agar yakin
bahwa total penjumlahan semua bagian dari
tiap-tiap anak, benar sesuai dengan keadaan
awal sebelum dibagi
• Bila benar, maka penghitungan Anda bisa
dipertanggungjawabkan
Contoh Soal II
• Seorang Anak Sulung bernama A memiliki sebuah
melon utuh dan hendak membaginya kepada
Bapaknya yang bernama X dan Ibunya yang bernama
Y serta dua orang adiknya yaitu B dan C dengan
ketentuan bahwa Bapak dan Ibunya tersebut,
masing-masing mendapat seperempat bagian dari
melon tersebut dan sisanya menjadi bagian adik-
adiknya, maka masing-masing mendapat berapa
bagian melon?
Jawaban:
X = 1/4
Y = 1/4

Sisa = 1 – (X + Y)
= 1 – (1/4 + 1/4)
= 1 – 2/4
= 4/4 – 2/4
= 2/4
= 1/2  untuk B dan C
Bagian B dan C masing-masing = 1/2 : 2
= 1/2 x 1/2
= 1/4
B = 1/4
C = 1/4
Koreksi = bagian X + bagian Y + bagian B +
bagian C
= 1/4 + 1/4 + 1/4 + 1/4
= 4/4
=1
PERHATIKAN
• Karena yang dibagi sebuah melon utuh (satu
bagian), maka untuk bagian X dan Y, bisa
langsung dituliskan bagiannya masing-masing
• Akan berbeda jika yang dibagi bukan dari satu
bagian, harus dilakukan penghitungannya
terlebih dahulu
• Hasil Sisa melon setelah dikurangi bagian X
dan Y, dituliskan untuk B dan C
Lanjutan
• Karena Sisa untuk B dan C (secara bersama-
sama) adalah 1/2 bagian, maka harus
dilakukan lagi penghitungannya untuk bagian
B dan C masing-masing
• Setelah didapat hasil penghitungannya, lalu
dituliskan lagi bagiannya masing-masing
• Selanjutnya dilakukan penghitungan Koreksi
• Pastikan jawaban Koreksi Anda sesuai dengan
keadaan awal sebelum dibagi
Contoh Soal III
• Seorang Anak Sulung bernama A memiliki setengah
bagian melon dan hendak membaginya kepada
Bapaknya yang bernama M dan Ibunya yang
bernama N serta tiga orang adiknya yaitu B, C dan D,
dengan ketentuan bahwa Bapak dan Ibunya tersebut,
masing-masing mendapat seperempat bagian dari
melon tersebut dan sisanya menjadi bagian adik-
adiknya, maka masing-masing mendapat berapa
bagian melon?
Jawaban:
M = 1/4 x 1/2 = 1/8
N = 1/4 x 1/2 = 1/8
Sisa = 1/2 – (M + N)
= 1/2 – (1/8 + 1/8)
= 1/2 – 2/8
= 4/8 – 2/8
= 2/8
= 1/4  untuk B, C dan D
Bagian B, C dan D masing-masing = 1/4 : 3
= 1/4 x 1/3
= 1/12
B = 1/12
C = 1/12
D = 1/12
Koreksi = bagian M + bagian N + bagian B + bagian C + bagian D
= 1/8 + 1/8 + 1/12 + 1/12 + 1/12
= 3/24 + 3/24 + 2/24 + 2/24 + 2/24
= 12/24
= 1/2
PERHATIKAN
• Karena yang dibagi bukan sebuah melon utuh
(tidak satu bagian), maka harus dilakukan
penghitungannya terlebih dahulu
• Dari soal tertulis: dengan ketentuan bahwa
Bapak dan Ibunya tersebut, masing-masing
mendapat seperempat bagian dari melon
tersebut
Lanjutan
Maka penghitungannya:
M = 1/4 x 1/2 = 1/8
N = 1/4 x 1/2 = 1/8
Mengapa ditulis 1/4 x 1/2?
Karena ketentuan mendapat seperempat
bagian dari melon tersebut:
1/4 bagian dari 1/2 melon
Lanjutan
• Hasil Sisa melon setelah dikurangi bagian M dan N, dituliskan
untuk B, C dan D
• Karena Sisa untuk B, C dan D (secara bersama-sama) adalah
1/4 bagian, maka harus dilakukan lagi penghitungannya untuk
bagian B, C dan D masing-masing
• Setelah didapat hasil penghitungannya, lalu dituliskan lagi
bagiannya masing-masing
• Selanjutnya dilakukan penghitungan Koreksi
• Pastikan jawaban Koreksi Anda sesuai dengan keadaan awal
sebelum dibagi
PERINGATAN
I. Dalam mengerjakan jawaban soal aplikasi
dilakukan secara terstruktur dan teliti,
kesalahan tulis maka akan membuat berbeda
arti, jika salah melakukan penghitungan,
merupakan kesalahan fatal
II. Jika dalam melakukan penghitungan soal
aplikasi ini Anda masih mengalami kesulitan,
sebaiknya berdiskusi dengan teman yang
lain, karena yang Saya sampaikan sudah
sangat jelas

Anda mungkin juga menyukai