Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646, Edisi 3 Januari-Juni 2015

PEMBATALAN AKTA HIBAH WASIAT YANG DIBUAT DI HADAPAN


NOTARIS DAN AKIBAT HUKUMNYA

Eko Hariyanti
Email : ekoharyanti.sh@gmail.com
Mahasiswa Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Diana Tantri Cahyaningsih, Supanto


Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract
Inheritance often cause a variety of legal and social issues, and therefore require adjustment and settlement
orderly and in accordance with applicable laws and regulations. Making a will (testament) is a legal act,
a person determine what happened to her property after death. Making a testament bound by shape and a
certain way if ignored can lead to cancellation of the testament. According to the provisions of Article 875 of
the Civil Code that wills made before a notary may be canceled if it is found in the manufacturing procedure
is not carried out in accordance with the terms and conditions applicable to the grant deed will.
Keywords:

Abstrak
Harta warisan seringkali menimbulkan berbagai masalah hukum dan sosial, oleh karena itu memerlukan
pengaturan dan penyelesaian secara tertib dan teratur sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang
berlaku. Membuat wasiat (testament) adalah perbuatan hukum, seseorang menentukan tentang apa yang
terjadi dengan harta kekayaannya setelah meninggal dunia. Pembuatan suatu testament terikat oleh bentuk
dan cara tertentu kalau diabaikan dapat menimbulkan batalnya testament. Sesuai pada ketentuan Pasal 875
KUHPerdata bahwa wasiat yang dibuat dihadapan notaris dapat dibatalkan apabila ternyata dalam prosedur
pembuatannya tidak dilakukan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku terhadap akta hibah
wasiat.
Kata kunci: Akta Wasiat, Notaris, Akibat Hukum

A. Pendahuluan ditarik kembali. Selanjutnya Subekti, mengatakan


: “Testament ialah suatu pernyataan dari seseorang
Pewarisan berwasiat yaitu pembagian warisan tentang apa yang dikehendaki setelahnya ia
kepada orang-orang yang berhak menerima warisan meninggal”. (Subekti, 2002 : 106). Dari ketentuan
atas kehendak terakhir (wasiat) si Pewaris yang tersebut pada asasnya suatu pernyataan adalah
dinyatakan dalam bentuk tulisan (Pasal 874 keluar dari suatu pihak saja dan setiap waktu dapat
KUHPerdata), misalnya dalam akta notaris (wasiat ditarik kembali oleh yang membuatnya. Disini
testamenter). Menurut Pasal 874 KUHPerdata, berarti bahwa wasiat (testament) tidak dapat dibuat
semua harta peninggalan dari Pewaris yang wafat oleh lebih dari satu orang karena akan menimbulkan
adalah kepunyaan ahli warisnya, kecuali jika Pewaris kesulitan apabila salah satu pembuatnya akan
sudah menetapkan secara sah dengan surat wasiat mencabut kembali wasiat ( testament). Yang
(testament). terpenting adalah agar kehendak terakhir itu sebagai
Adapun yang dimaksud dengan surat pernyataan kehendak merupakan perbuatan hukum
wasiat (testament) berdasarkan dengan Pasal dan karena itu merupakan perbuatan bertujuan
875 KUHPerdata adalah suatu akta yang berisi menimbulkan akibat hukum.
pernyataan seseorang tentang apa yang akan terjadi Membuat wasiat (testament) adalah perbuatan
setelah ia meninggal, dan yang olehnya dapat hukum, seseorang menentukan tentang apa yang

174
terjadi dengan harta kekayaannya setelah meninggal surat-surat aslinya, biar dalam bentuk apapun
dunia. Harta warisan seringkali menimbulkan juga harus setelah si pewaris meninggal dunia,
berbagai masalah hukum dan sosial, oleh karena memberitahukannya kepada yang berkepentingan.”
itu memerlukan pengaturan dan penyelesaian Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,
secara tertib dan teratur sesuai dengan peraturan maka bantuan notaris dari awal hingga akhir proses
perundang- undangan yang berlaku. Pada Pasal 930 pembuatan Akta Wasiat (testament acte) sangat
KUHPerdata, menyatakan bahwa “Dalam satu- diperlukan sehingga memperoleh kekuatan hukum
satunya akta, dua orang atau lebih tak diperbolehkan yang mengikat.
menyatakan wasiat mereka, baik untuk mengaruniai
Perkara pembatalan akta hibah wasiat dalam
seorang ke tiga, maupun atas dasar penyataan
penulisan ini berdasarkan kasus yang terdapat dalam
bersama atau bertimbal balik.” Ketetapan dalam
Putusan Nomor: 57/Pdt.G/2012/PN.Skh. Duduk
wasiat (testament) memiliki 2 (dua) ciri, yaitu dapat
perkara yang terdapat dalam putusan ini bahwa
dicabut dan berlaku berhubung dengan kematian
Penggugat bernama Mahanani Sesanti mengajukan
seseorang. Bagi ketetapan kehendak yang memiliki
gugatan kepada Ir. Pudyo Semedi, Ny. Martha, Tanto
dua ciri itu maka bentuk testament adalah syarat
Dwi Atmojo, Suwanti, Eko Hariyanti, Dian Novita
mutlak. Pembuatan suatu testament terikat oleh
Mursitaningsih, Novita Kusumasari, Kepala BPN
bentuk dan cara tertentu kalau diabaikan dapat
Kabupaten Sukoharjo, S.W, Sarjana Hukum selaku
menimbulkan batalnya testament. Sesuai pada
Notaris/PPAT dan S.N, SH. MKn. Selaku Notaris
ketentuan Pasal 875 KUHPerdata bahwa wasiat
dan PPAT.
yang dibuat dihadapan notaris dapat dibatalkan
apabila ternyata dalam prosedur pembuatannya Duduk perkara dalam kasus ini bahwa Siti
tidak dilakukan sesuai dengan persyaratan dan Mardiana selaku orang tua angkat Mahanani Sesanti
ketentuan yang berlaku terhadap Akta Hibah Wasiat. telah melakukan Hibah Wasiat di hadapan notaris
XXX, SH dengan Akta Wasiat nomor 3 tertanggal
Notaris bertugas dan berkewajiban untuk
10 September 2003. Akta Hibah Wasiat tersebut
menyimpan dan mengirim daftar wasiat yang telah
mencantumkan kata-kata:
dibuatnya kepada Balai Harta Peninggalan (BHP) ...saya hibah wasiatkan kepada satu-
dan Daftar Pusat Wasiat (DPW), seperti ketentuan satunya anak perempuan saya yang bernama
dalam Pasal 16 huruf (i), (j), (k), Undang-Undang MAHANANI SESANTI, lahir di Surabaya
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang pada tanggal Dua Mei Seribu Sembilanratus
dirubah menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun Tujuhpuluh Dua (2-5-1972) bertempat tinggal
2014 tentang Notaris yang menyatakan bahwa : di Jalan Mahakam B Nomor 9 Kompleks
“Para notaris wajib, membuat daftar Akta yang PUSRI Rukun Tetangga 002 Rukun Warga
berkenaan dengan wasiat menurut urutan waktu 011, Kalurahan Sukamaju, Kecamatan Sako,
pembuatan Akta setiap bulan; mengirimkan daftar Palembang. Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Akta wasiat atau daftar nihil yang berkenaan dengan Nomor: 06.6008.420572.0004, Hak bagian saya
wasiat ke Pusat daftar Wasiat pada kementrian yang dari sebidang tanah sertifikat Hak milik nomor:
1892/Madegondo yang terletak di Kalurahan
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Madegondo, Kecamatan Grogol, Kabupaten
hukum dalam waktu 5 (lima) hari pada minggu
Sukoharjo, seluas kurang lebih 1515 M2....
pertama setiap bulan berikutnya, serta mencatat
dalam repertorium tanggal pengiriman daftar wasiat Berdasarkan Akta Hibah Wasiat tersebut
pada setiap akhir bulan. Namun di dalam Undang- Mahanani Sesanti melakukan gugatan kepada
Undang 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Tergugat dan memohon kepada Pengadilan Negeri
yang dirubah menjadi Undang-Undang Nomor 2 agar menetapkan bahwa:
Tahun 2014 tentang Notaris tidak meyebutkan 1. Penggugat adalah satu-satunya penerima hibah
mengenai denda dari tiap-tiap keterlambatan, baik wasiat sebagaimana tertuang dalam Akta
keterlambatan tentang daftar akta wasiat kepada Wasiat tanggal 10 September 2003 Nomor 3
Balai Harta Peninggalan dan keterlambatan tentang dibuat dihadapan Notaris XXX, SH. Notaris
pengiriman pencatatan repertorium. Sehingga dalam Surakarta.
hal pembuatan akta wasiat (testament acte) notaris 2. Menetapkan hukumnya bahwa Akta Wasiat
mempunyai peran yang sangat penting. Dari Pasal tanggal 10 September 2003 Nomor 3 yang
943 KUHPerdata mengatur bahwa : “Setiap notaris dibuat di hadapan Notaris XXX, SH. Notaris
yang menyimpan surat-surat testament diantara Surakarta adalah secara hukum

175
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646,
Eko Hariyanti. EdisiAkta
Pembatalan 3 Januari-Juni 2015
Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris ...

3. Bahwa sebidang tanah dan bangunan yang berdiri dikenal baik di dalam masyarakat Hukum Adat,
diatasnya tercatat dalam SHM No. 1892 Desa Hukum Islam maupun didalam KUHPerdata.
Madegondo seluas 1515 M2 GS No. 345/1992 Hibah itu sendiri harus ada suatu persetujuan.
tanggal 14-1-1993 terdaftar atas nama Nyonya Dilakukan sewaktu pemberi hibah masih hidup,
Siti Mardiana Pudyosemedi dengan bats-batas dan harus diberikan secara Cuma-Cuma.
utara, jalan desa, Selatan, Pondok Solo Permai,
Berdasarkan Pasal 1666 KUHPerdata,
Timur, Ir. Pudyo Semedi, Barat, Pariman.
Hibah adalah suatu perjanjian dengan mana si
4. Penggugat adalah satu-satunya pemilik sah
penghibah, diwaktu hidupnya, dengan Cuma
atas objek sengketa.
Cuma dan dengan tidak dapat ditarisk kembali,
5. Menetapkan tindakan Tergugat membuat
menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si
Surat Keterangan Waris telah melanggar
penerima hibah yang menerima penyerahan
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
itu. Sedangkan pengertian dari Pewarisan
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
berwasiat yaitu pembagian warisan kepada
1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24
orang-orang yang berhak menerima warisan
tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah bagian
atas kehendak terakhir (Wasiat) si pewaris,
Kelima Pasal 111.
yang dinyatakan dalam bentuk tulisan (Pasal
6. Surat Keterangan Waris yang dibuat Ir.
874 KUHPerdata), misalnya dalam akta notaris
Pudyosemedi selaku perorangan adalah cacat
(warisan testamenter).
hukum dan dinyatakan Batal Demi Hukum.
Menurut Pasal 874 KUHPerdata, semua
Berdasarkan beberapa permohonan yang
harta peninggalan dan pewaris yang wafat
terdapat dalam gugatan, maka melalui proses
adalah kepunyaan ahli warisnya, kecuali
pembuktian dalam persidangan maka hakim
jika pewaris sudah menetapkan secara sah
memutuskan bahwa:
dengan surat wasiat (testament). Adapun yang
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
dimaksud dengan surat wasiat (testament),
2. Menyatakan bahwa Akta Hibah Wasiat No. 3
berdasarkan dengan Pasal 875 KUHPerdata
tertanggal 10 September 2003 yang dibuat di
adalah suatu akta yang berisi pernyataan
hadapan XXX, SH. Notaris di Surakarta Batal
seseorang tentang apa yang akan terjadi setelah
Demi Hukum.
ia meninggal, dan yang olehnya dapat ditarik
Dalam artikel ini hendak dibahas tentang kembali. Berdasarkan bentuknya menurut pasal
Pembatalan Akta Hibah Wasiat beserta akibat 931 KUHPerdata, Surat Wasiat hanya boleh
hukumnya. dinyatakan, baik dengan tertulis sendiri atau
olograpis, baik dengan akta umum, baik akta
rahasia atau tertutup.
B. Metode Penelitian
Menurut Pasal 1 angka 7 Undang-
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis
Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Notaris,
normatif, yang berbentuk diagnostik dan perspektif.
Akta yang dibuat dihadapan atau oleh Notaris
Data diperoleh dengan cara penelitian kepustakaan.
berkedudukan sebagai akta otentik menurut
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam
kasus. Sumber data yang dipergunakan dalam
UUJN. Ada 3 (tiga) unsur esensial agar
penelitian ini adalah sumber data primer, sekunder
terpenuhinya syarat formal suatu akta otentik
dan tertier. Metode berpikir yang digunakan adalah
yaitu :
metode berpikir deduktif.
a. Didalam bentuk yang ditentukan oleh
Undang-Undang;
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan b. Dibuat oleh dan di hadapan Pejabat Umum.
1. Pembatalan Akta Hibah Wasiat dibuat c. Akta yang dibuat oleh atau di hadapan
dihadapan Notaris yang obyeknya merupakan Pejabat Umum yang berwenang untuk
harta bersama dapat dihibah wasiatkan oleh itu dan ditempat dimana akta itu dibuat (
suami/istri saja. Irawan Soerodjo, 2003 : 148).

Perkataan hibah atau memberikan sesuatu Dari hasil penelitian yang telah penulis
kepada orang lain sebagai perbuatan hukum itu lakukan berdasarkan kasus yang terdapat

176
dalam Putusan Nomor: 57/Pdt.G/2012/PN. Skh Tergugat I sampai dengan Tergugat VII yang
menunjukkan bahwa tanggungjawab notaris melawan hukum tersebut mengakibatkan
dalam pembuatan akta wasiat (testament acte) Penggugat selaku penerima hibah wasiat telah
mencakup keseluruhan dari tugas, kewajiban, mengalami kerugian baik materiil maupun
dan wewenang notaris tidaklah mudah terlebih immaterial.
dalam pembuatan akta wasiat (testament acte)
Atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat
sehingga memunculkan gugatan atas Akta
I sampai dengan VIII, Turut Tergugat I dan II
Hibah Wasiat sebagaimana tertuang dalam akta
melalui Kuasanya telah mengajukan jawaban
wasiat tanggal 10 September 2003 Nomor 3
yang isinya pada pokoknya telah menyangkal
dibuat dihadapan Notaris XXX, SH. Notaris
atau membantah keras dalil gugatan Penggugat
di Surakarta.
bahwa Akta Hibah Wasiat tanggal 10 September
Atas gugatan para Penggugat tersebut, 2003 Nomor 3 yang dibuat dihadapan Notaris
Majelis Hakim mempertimbangkan Gugatan XXX, SH Notaris Surakarta adalah cacat
Penggugat atas inti pokok gugatan Penggugat hukum dengan segala akibat hukumnya.
bahwa Penggugat merupakan satu-satunya
Karena pihak Tergugat telah menyangkal
penerima hibah wasiat atas sebidang tanah
atau membantah dengan keras dalil-dalil gugatan
dan bangunan yang berdiri diatasnya tercatat
Penggugat, maka berdasarkan ketentuan Pasal
dalam SHM No. 1892 Desa Madegondo
163 HIR (Pasal 1865 KUH Perdata) menjadi
seluas 1515 m2 GS. No. 345/1992 tanggal 14-
kewajiban hukum dari Penggugat untuk
1-1993 terdaftar a/n. Nyonya Siti Mardiana
membuktikan atau menguatkan dalil-dalil
Pudyosemedi dengan batas-batas :
Gugatannya berdasarkan alat-alat bukti yang
Utara : jalan desa sah menurut ketentuan Pasal 164 HIR (Pasal
Selatan: dengan Pondok Solo Permai 1866 KUH Perdata) dan sebaliknya pihak
Timur : dengan Ir. Pudyo Semedi Tergugat berhak pula untuk mengajukan bukti
Barat : Tanah Pariman lawan (tegenbewijs).

Sebagaimana dalam akta wasiat tanggal Untuk menguatkan dan membuktikan


10 September 2003 Nomor 3 dibuat dihadapan dalil-dalil gugatannya pihak penggugat melalui
Notaris XXX, SH Notaris Surakarta, Bahwa kuasanya telah mengajukan bukti-bukti surat
Pemberi hibah telah meninggal dunia pada berupa Foto copi mana setelah diteliti ternyata
tanggal 04 Januari 2006 di Desa Madegondo sesuai dengan aslinya dan telah bermaterai
Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, cukup. Dari jawab menjawab antara Penggugat
akan tetapi surat wasiat tersebut belum dan Tergugat di persidangan dikaitkan dengan
dilaksanakan dan justru tanah tersebut telah bukti-bukti yang diajukan dan dalam hubungan
dikuasai oleh Tergugat I dan kemudian atas yang satu dengan yang lain sedemikian rupa.
dasar Surat Keterangan Warisan No. 1/06/2007 Menurut Majelis Hakim terdapat 2 hal
yang dibuat oleh Tergugat I secara perorangan pokok yang telah diperselisihkan para pihak
telah diterbitkan oleh Tergugat VIII SHM No. yang bersengketa dalam perkara ini yaitu :
1892 Desa Madegondo luas 1513 M2 atas nama a. Apakah akta hibah wasiat tanggal 10
Insinyur Pudyo Semedi dalam daftar isian September 2003 Nomor 3 yang dibuat
tertanggal 15/8/2007; dihadapan Notaris XXX,SH Notaris
Atas dasar hal tersebut Tergugat I kemudian Surakarta sah menurut hukum?
melakukan perbuatan memecah sertifikat obyek b. Apakah benar bahwa Para Tergugat dan
sengketa SHM No. 1892 tersebut menjadi 5 Para Turut Tergugat telah melakukan
(lima) bidang tanah dengan sertifikat masing- p erbu at an m el awa n h uk um s erta
masing SHM No. 03993, SHM No. 03994, merugikan Penggugat baik materiil
SHM No. 03995, SHM No. 03996 dan SHM maupun immaterial?
No. 03997 kesemuanya atas nama Tergugat I.
Pertimbangan majelis hakim atas kebenaran
Selanjutnya Tergugat I menjual obyek Akta Hibah Wasiat tanggal 10 September 2000
sengketa tersebut kepada Tergugat II sampai Nomor 3 yang dibuat dihadapan Notaris XXX,
dengan Tergugat VII, terhadap tindakan SH Notaris Surakarta yang diajukan oleh

177
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646,
Eko Hariyanti. EdisiAkta
Pembatalan 3 Januari-Juni 2015
Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris ...

penggugat melalui gugatannya Penggugat Menjual obyek sita SHM No. 1893 Madegondo
melalui kuasanya telah mengajukan bukti oleh karena dua bukti tersebut tidak ada aslinya,
tertulis berupa Fotokopinya tertanda P-1 maka terhadap dua bukti tersebut merupakan
sampai dengan P-6 dan fotokopi mana setelah alat bukti yang tidak sah di dalam persidangan
ditelati ternyata sesuai dengan aslinya dan telah (Vide Putusan Mahkamah Agung Nomor 701
bermaterai cukup. K/Sip/1974 tanggal 14 April 1976);
Bukti P-1 berupa fotokopi akta kelahiran Dari bukti yang diajukan oleh Penggugat
atas nama Penggugat, Majelis Hakim yaitu bukti P-4,5 dan 6 tidak ada satu bukti pun
mempertimbangkan sebagai berikut: yang menunjukkan bahwa Penggugat adalah
pemilik sah dari tanah obyek sengketa atas
Bahwa terhadap bukti P-1 oleh karena
dasar Akta Hibah Wasiat dari Pemberi Hibah;
merupakan akta otentik yang dibuat oleh
pejabat yang berwenang maka terhadap bukti Dalam kaitannya dengan prosedur
P-1 tersebut dapat diterima sebagai alat bukti pembuatan Akta Hibah Wasiat, dalam hal
yang mempunyai daya pembuktian yang pembuatan surat wasiat oleh istri, pada saat
mengikat dalam suatu gugatan perdata (Vide pasangan suami istri masih hidup, maka
Putusan Mahkamah Agung Nomor 1793 K/ diperlukan adanya persetujuan dari Pasangan
Pdt/1993 tanggal 16 September 1998); yang lain, hal ini mengacu pada peraturan
mengenai harta bersama yaitu pasal 36 ayat
Bukti P-2 berupa fotokopi salinan
(1) UU NO. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Akta Wasiat tanggal 10 September 2003,
yang berbunyi : “mengenai harta bersama,
terhadap bukti tersebut oleh karena merupakan
suami/istri dapat bertindak atas persetujuan
akta otentik yang dibuat oleh pejabat yang
kedua belah pihak. Sedangkan apabila mengacu
berwenang maka terhadap bukti P-1 tersebut
pada pengaturan mengenai harta bawaan
dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara
yaitu Pasal 36 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974
ini, namun mengenai daya pembuktian terhadap
tentang Perkawinan yang berbunyi: mengenai
perkara Aquo akan dipertimbangkan lebih
harta bawaan masing-masing, suami dan istri
lanjut;
mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan
Bukti P-3 berupa fotokopi duplikat surat perbuatan melawan hukum untuk harta
kematian tanggal 27 April 2006 yang dibuat bendanya;
oleh lurah Desa Madegondo oleh karena bukti
Dalam perkara aquo, diperoleh fakta
surat tersebut didukung oleh keterangan
bahwa SHM No. 1892 tersebut dibeli pada
saksi-saksi baik saksi Penggugat dan Tergugat
tahun 1992 dimana pada saat itu antara ibu
serta Para Tergugat dan Turut Tergugat I dan
Penggugat yang bernama SITI MARDIANA
II juga tidak mengajukan bantahan, maka
masih terikat dalam perkawinan dengan Ir.
terhadap bukti P-3 tersebut mempunyai nilai
PUDYO SEMEDI, sehingga dengan mengacu
pembuktian;
pada peraturan mengenai harta bersama yaitu
B ukt i P - 4 b er u pa f otok opi su ra t pasal 36 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 dapat
persetujuan Tergugat I dan Ibu Penggugat disimpulkan bahwa terhadap tanah obyek
tentang obyek sengketa maka terhadap bukti hibah wasiat yaitu tercatat dalam SHM No.
tersebut merupakan alat bukti yang tidak sah 1892 atas nama Siti Mardiana Pudyo Semedi
di dalam persidangan (Vide Putusan Mahkamah adalah merupakan Harta Bersama, sehingga
Agung Nomor 701 K/Sip/1974 tanggal 14 April akibat hukum yang timbul adalah terhadap
1976); harta tersebut baik suami dan istri mempunyai
hak dan kewajiban yang sama serta apabila
Bukti P-5 berupa fotokopi dari fotokopi ada perbuatan hukum terhadap harta tersebut
akta legalisir salinan akta Notaris PM, SH harus dilakukan dengan sepengetahuan dan atas
tanggal 13 Januari 2004 Nomor 3 tentang persetujuan kedua belah pihak;
Pengikatan Jual Beli obyek sita SHM No. 1893
Madegondo dan bukti P-6 berupa fotokopi dari Dari keterangan saksi Triyanti ternyata
fotokopi salinan akta Notaris PM, SH tanggal adanya Akta Hibah Wasiat No.3 tanggal 10
13 Januari 2004 Nomor 4 tentang Kuasa September 2003 yang dibuat dihadapan Notaris

178
XXX, SH Tergugat I yang pada waktu itu memperkuat penetapan subyek dan obyek hak
masih berstatus sebagai suami sah dari Pemberi atas tanah yang dihibah wasiatkan. Demikian
Hibah Wasiat (Siti mardiana) tidak mengetahui juga Akta Hibah Wasiat yang hanya dibuat
adanya pembuatan akta hibah wasiat tersebut di bawah tangan, jika memenuhi syarat dan
dan tidak pernah merasa dimintai persetujuan menurut Kepala Kantor Pertanahan nilai
atas pembuatan akta hibah wasiat tersebut; kebenarannya tidak diragukan dapat dipakai
sebagai dasar pendaftaran peralihan hak karena
Dengan mengacu pada ketentuan Pasal
Hibah Wasiat. Dengan adanya kebebasan
875 KUHPerdata bahwa wasiat yang dibuat
Kepala Kantor Pertanahan dalam penentuan
dihadapan Notaris dapat dibatalkan apabila
alat bukti peralihan hak dengan cara terlebih
ternyata dalam prosedur pembuatannya tidak
dahulu menilai kebenaran alat bukti pemberian
dilakukan sesuai dengan persyaratan dan
hak adalah untuk mempermudah proses
ketentuan yang berlaku terhadap akta hibah
pendaftaran hak sesuai dengan asas sederhana
wasiat.
dan terjangkau dalam pendaftaran tanah.
Atas dasar pertimbangan-pertimbangan
Menurut penulis jika alat bukti peralihan
tersebut maka Majelis Hakim menarik
hak yang dipakai sebagai dasar dalam
kesimpulan, bahwa terhadap Akta Hibah Wasiat
pendaftaran peralihan hak itu berupa akta
tersebut tidak sah menurut hukum, sehingga
pembagian warisan, berarti yang digunakan
oleh karena tidak sah menurut hukum maka
dalam pendaftaran peralihan hak karena
tidak dapat digunakan sebagai landasan hak
Hibah Wasiat adalah pewarisan. Akan tetapi
untuk menuntut pelaksanaan isi akta hibah
sebaliknya jika menurut penilaian Kepala
wasiat tersebut sebagaimana dalam dalil-dalil
Kantor Pertanahan kebenaran akta hibah wasiat
gugatan Penggugat, sehingga petitum angka
baik di bawah tangan atau akta dibuat oleh
3 gugatan Penggugat haruslah ditolak karena
dan dihadapan notaris tingkat kebenarannya
tidak berdasarkan hukum;
meragukan atau tidak memenuhi syarat yang
Menimbang, bahwa oleh karena petitum sudah ditentukan, maka pendaftaran peralihan
angka 3 gugatan Penggugat ditolak maka hak atas tanah karena hibah wasiat dilaksanakan
terhadap petitum angka 4,6,7,8,9 ditolak karena berdasarkan Akta PPAT mengenai hibah yang
tidak berdasarkan hukum. dilakukan oleh pelaksana wasiat atas nama
Pemberi Hibah Wasiat sebagai pelaksanaan dari
Berdasarkan data tersebut diatas, maka wasiat yang dikuasakan pelaksanaannya kepada
menurut penulis, penentuan alat bukti peralihan pelaksana wasiat.
hak karena Hibah Wasiat, yang akan dipakai
sebagai dasar dalam pendaftaran peralihan Akan tetapi jika alat bukti peralihan
hak, sangat tergantung pada penilaian Kepala hak yang dipakai sebagai dasar pendaftaran
Kantor Pertanahan akan kadar nilai kebenaran peralihan haknya itu berupa Akta PPAT
alat bukti pemberian hak yang ada, baik berupa mengenai hibah, berarti yang digunakan
akta di bawah tangan maupun Akta Hibah dalam pendaftaran peralihan hak karena
Wasiat yang dibuat oleh dan dihadapan notaris. hibah wasiat tersebut adalah SPOPP (Standar
Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan)
Jika Akta Hibah Wasiat yang dijadikan pemindahan hak yaitu SPOPP (Standar
alat bukti peralihan hak baik yang dibuat oleh Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan)
dan dihadapan notaris maupun akta hibah hibah. Walaupun jika berdasarkan waktu
wasiat dibawah tangan, menurut penilaian pelaksanaan peralihan haknya, yaitu terjadi
Kepala Kantor Pertanahan kebenarannya tidak setelah Pewaris atau Pemberi Wasiat meninggal
diragukan, maka pendaftaran peralihan hak dunia, maka baik alat bukti peralihan haknya
dilakukan melalui prosedur pewarisan, yang berupa akta pembagian warisan maupun berupa
berarti dasar pendaftaran peralihan haknya Akta PPAT terhadap peralihan hak karena
adalah akta pembagian warisan,yang diperkuat hibah wasiat termasuk peralihan hak karena
dengan Surat Keterangan Waris dan Surat pewarisan.
Pernyataan Ahli Waris. Dalam hal ini fungsi
Akta hibah wasiat dari notaris atau akta hibah Cacatnya suatu Akta Notaris dapat
dibawah tangan hanya sebagai petunjuk yang menimbulkan kebatalan bagi suatu akta notaris

179
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646,
Eko Hariyanti. EdisiAkta
Pembatalan 3 Januari-Juni 2015
Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris ...

dan ditinjau dari sanksi atau akibat hukum dari Berdasarkan hasil penelitian tersebut
kebatalan dapat dibedakan menjadi; batal demi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
hukum, dapat dibatalkan, dan non existent. kaitannya dengan prosedur pembuatan Akta
Akibat hukum dari suatu kebatalan pada Hibah Wasiat, dalam hal pembuatan surat
prinsipnya sama antara batal demi hukum, dapat wasiat oleh istri, pada saat pasangan suami
dibatalkan atau non existent yaitu ketiganya istri masih hidup, maka diperlukan adanya
mengakibatkan perbuatan hukum tersebut persetujuan dari pasangan yang lain, hal ini
menjadi tidak berlaku atau perbuatan hukum mengacu pada peraturan mengenai Harta
tersebut tidak memiliki akibat hukumnya. Titik Bersama yaitu pasal 36 ayat (1) UU NO.
perbedaannya pada waktu berlakunya kebatalan 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang
tersebut, yaitu : berbunyi : “mengenai harta bersama, suami/
a. Batal demi hukum, akibatnya perbuatan istri dapat bertindak atas persetujuan kedua
hukum yang dilakukan tidak memiliki belah pihak. Dalam perkara aquo, diperoleh
akibat hukum sejak terjadinya perbuatan fakta bahwa SHM No. 1892 tersebut dibeli
hukum tersebut atau berdaya surut (ex pada tahun 1992 dimana pada saat itu antara ibu
tunc), dalam praktik batal demi hukum Penggugat yang bernama SITI MARDIANA
didasarkan pada putusan pengadilan yang masih terikat dalam perkawinan dengan Ir.
telah memiliki kekuatan hukum tetap; PUDYO SEMEDI, sehingga dengan mengacu
b. Dapat dibatalkan, akibatnya perbuatan pada peraturan mengenai Harta Bersama yaitu
hukum yang dilakukan tidak memiliki Pasal 36 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 dapat
akibat hukum sejak terjadinya pembatalan disimpulkan bahwa terhadap tanah obyek
dan dimana pembatalan atau pengesahan hibah wasiat yaitu tercatat dalam SHM No.
perbuatan hukum tersebut tergantung 1892 atas nama Siti Mardiana Pudyo Semedi
pada pihak tertentu, yang menyebabkan adalah merupakan Harta Bersama, sehingga
per bu ata n hu ku m ter s e b ut d apa t akibat hukum yang timbul adalah terhadap
dibatalkan. Akta yang sanksinya dapat harta tersebut baik suami dan istri mempunyai
dibatalkan, tetap berlaku dan mengikat hak dan kewajiban yang sama serta apabila
selama belum ada putusan pengadilan yang ada perbuatan hukum terhadap harta tersebut
telah memiliki kekuatan hukum tetap yang harus dilakukan dengan sepengetahuan dan atas
membatalkan akta tersebut; persetujuan kedua belah pihak.
c. Non Existent, akibatnya perbuatan hukum
2. Akibat hukum dari Akta Hibah Wasiat
yang dilakukan tidak ada atau non existent,
yang disebabkan karena tidak dipenuhinya yang dibuat dihadapan Notaris dinyatakan
tidak mempunyai kekuatan hukum oleh
essensialia dari suatu perjanjian atau tidak
Pengadilan.
memenuhi salah satu unsur atau semua unsur
dalam suatu perbuatan hukum tertentu. Akta Notaris sebagai akta otentik
Sanksi non existent secara dogmatis tidak mempunyai kekuatan nilai pembuktian yang
diperlukan putusan pengadilan, namun melekat yaitu : (Yahya Harahap, 2005: 566)
dalam praktik tetap diperlukan putusan a. Kekuatan pembuktian luar : suatu Akta
pengadilan yang memiliki kekuatan hukum Otentik yang diperlihatkan harus dianggap
tetap dan implikasinya sama dengan batal dan diperlakukan sebagai Akta Otentik,
demi hukum. kecuali dapat dibuktikan sebaliknya bahwa
Akta itu bukan Akta Otentik. Selama
Kebatalan diatur secara tidak lengkap
tidak dapat dibuktikan sebaliknya pada
dalam Pasal 1444 - 1456 KUHPerdata
akta tersebut melekat kekuatan bukti luar.
dan dilengkapi dengan Yurisprudensi dan
b. Kekuatan pembuktian formal. Berdasarkan
Doktrin sebagai sumber hukum lainnya,
pasal 1871 KUHPerdata, bahwa segala
dimana kebatalan dapat disebabkan oleh
Ketidakcakapan Bertindak, Ketidakwenangan keterangan yang tertuang di dalamnya
Bertindak, Cacat kehendak, bentuk perjanjian, adalah benar diberikan dan disampaikan
kepada pejabat yang membuatnya.
bertentangan dengan UU dan bertentangan
Oleh karena itu segala keterangan yang
dengan ketertiban umum dan kesusilaan.
diberikan penandatanganan dalam Akta

180
Otentik dianggap benar sebagai keterangan Aspek lahiriah dan akta Notaris dalam
yang dituturkan dan dikehendaki yang Yurisprudensi Mahkamah Agung bahwa
bersangkutan. akta Notaris sebagai alat bukti berkaitan
Akta Notaris harus memberikan kepastian dengan tugas pelaksanaan tugas jabatan
bahwa sesuatu kejadian dan fakta tersebut Notaris, contohnya Putusan Mahkamah Agung
dalam akta betul-betul dilakukan oleh Republik Indonesia nomor 702 K/Sip/1973,
Notaris atau diterangkan oleh pihak-pihak tanggal 5 September 1973, yang menegaskan
yang menghadap pada saat yang tercantum bahwa judex factie dalam amar putusannya
dalam akta sesuai dengan prosedur membatalkan Akta Notaris, hal ini tidak dapat
yang sudah ditentukan dalam dalam dibenarkan, karena Pejabat Notaris fungsinya
pembuatan akta. Secara formal untuk hanya mencatatkan (menuliskan) apa-apa yang
membuktikan kebenaran dan kepastian dikehendaki dan dikemukakan oleh para pihak
tentang hari, tanggal, bulan, tahun, pukul yang menghadap Notaris tersebut. Tidak ada
(waktu) menghadap, dan para pihak yang kewajiban bagi Notaris untuk menyelidiki
menghadap, paraf dan tanda tangan para secara materiil hal-hal yang dikemukakan
pihak/ penghadap, saksi dan Notaris, serta oleh Penghadap Notaris tersebut (Boediarto,
membuktikan apa yang dilihat, disaksikan, 2005: 48).
didengar oleh Notaris (pada akta pejabat/
Berdasarkan pada putusan Mahkamah
berita acara), dan mencatatkan keterangan
Agung tersebut dapat disimpulkan bahwa :
atau pernyataan para pihak/penghadap.
a. Akta Notaris tidak dapat dibatalkan.
(Habib Adjie, 2013: 8).
b. Fungsi Notaris hanya mencatatkan
c. Kekuatan pembuktian materil.
(menuliskan) apa-apa yang dikehendaki
Dalam kekuatan Akta otentik termaktub
dan dikemukakan oleh para pihak yang
tiga prinsip yaitu: 1. Penandatanganan
menghadap Notaris tersebut.
Akta otentik ol eh se or ang untuk
c. Tidak ada kewajiban bagi Notaris untuk
keuntungan pihak lain, ini merupakan
menyelidiki secara materiil apa-apa (hal-
prinsip pokok kekuatan materil suatu
hal) yang dikemukakan oeh Penghadap
Akta otentik oleh seorang selamanya
tersebut.
harus dianggap untuk keuntungan pihak
lain bukan untuk keuntungan pihak Dengan demikian bertentangan dengan
penandatangan. 2. Seorang hanya dapat inti dari Akta Notaris, jika Akta Notaris yang
membebani kewajiban kepada diri sendiri. dibuat atas kehendak para pihak dibatalkan
Prinsip ini merupakan lanjutandari prinsip oleh putusan pengadilan, tanpa ada gugatan
yang pertama. Berdasarkan prinsip ini dan para pihak yang tersebut dalam akta untuk
dihubungkan dengan asas penandatanganan membatalkan akta Notaris. Pembatalan Akta
Akta otentik untuk keuntungan pihak Notaris hanya dapat dilakukan oleh para pihak
lain, dapat ditegakkan kekuatan materil sendiri. Mengenai Kebatalan dan Pembatalan
pembuktian Akta otentik meliputi siapa Perikatan-perikatan diatur dalam Buku III,
yang menandatangani Akta otentik. 3. Bagian Kedelapan, Bab IV (Pasal 1446 – Pasal
Akibat hukum Akta dikaitkan kekuatan 1456 KUHPerdata). Bagian ini hanya secara
pembuktian materil Akta otentik. Apabila sumier mengatur sebagian dari Kebatalan,
terdapat dua orang atau lebih dan antara khususnya perjanjian yang dilakukan oleh
satu dengan yang lain saling memberi mereka yang tidak cakap, yaitu mereka yang di
keterangan untuk dituangkan dalam bawah umur, ditaruh di bawah curatele, serta
Akta, tindakan mereka itu ditinjau dari cacat dalam kehendak. Cacat dalam kehendak
kekuatan pembuktian materil Akta otentik terjadi karena adanya paksaan, kekeliruan,
menimbulkan akibat hukum meliputi : tipuan, dan penyalahgunaan keadaan (Herlien
keterangan atau pernyataan itu sepanjang Budiono, 2007: 367-368).
saling bersesuaian, melahirkan persetujuan
yang mengikat kepada mereka. Dengan Istiah Kebatalan tersebut tidak ada
demikian Akta tersebut menjadi bukti istilah yang pasti penerapannya, sebagaimana
tentang adanya persetujuan sebagaimana diuraikan oleh Herlien Budiono, bahwa
yang diterangkan dalam akta tersebut. (Herlien Budiono, 2007: 364).

181
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646,
Eko Hariyanti. EdisiAkta
Pembatalan 3 Januari-Juni 2015
Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris ...

“Manakala undang-undang hendak Nomor 3 dibuat dihadapan Notaris XXX,


menyatakan tidak adanya akibat hukum, SH Notaris Surakarta. Bahwa penghibah
maka dinyatakan dengan istilah yang sederhana wasiat Ny.Siti Mardiana telah meninggal
‘batal’, tetapi adakalanya menggunakan dunia pada tanggal 04 Januari 2006 di Desa
istilah ‘batal dan tak berhargalah’ (Pasal 879 Madegondo Kecamatan Grogol Kabupaten
KUHPerdata) atau ‘tidak mempunyai kekuatan’ Sukoharjo. Bahwa akan tetapi surat hibah
(Pasal 1335 KUHPerdata). Penggunaan istilah- wasiat tersebut belum dilaksanakan. Penggugat
istilah tersebut cukup membingungkan karena mengajukan permohonan kepada Pengadilan
adakalanya istilah yang sama hendak digunakan Negeri Sukoharjo untuk menetapkan hukumnya
untuk pengertian yang berbeda untuk ‘batal bahwa akta wasiat tanggal 10 September 2003
demi hukum’ atau ‘dapat dibatalkan’. Pada Nomor 3 yang dibuat di hadapan Notaris XXX,
Pasal 1446 KUHPerdata dan seterusnya SH Notaris Surakarta adalah sah secara hukum.
untuk menyatakan batalnya suatu perbuatan
Dalam surat hibah wasiat mana menunjuk
hukum, kita temukan, istilah-istilah batal
Penggugat adalah satu-satunya penerima hibah
demi hukum’, ‘membatalkannya’ (Pasal 1449
wasiat atas sebidang tanah dan bangunan yang
KUHPerdata), ‘menuntut pembatalan’ (Pasal
berdiri diatasnya tercatat dalam SHM No.
1450 KUHPerdata), ‘pernyataan batal’ (Pasal
1892 Desa Madegondo seluas ± 1515 m2 GS
1451-1452 KUHPerdata), ‘gugur’ (Pasal 1545
No. 345/1992 tanggal 14-1-1993 terdaftar a/n.
KUHPerdata), dan ‘gugur demi hukum’ (Pasal
Nyonya Siti Mardiana Pudyosemedi dengan
1553 KUHPerdata).”
batas-batas :
Ada istilah Pembatalan dan Kebatalan Utara : jalan desa
dalam uraian di atas dua hal yang berbeda, tapi
Selatan: Pondok Solo Permai
dipergunakan dengan alasan yang sama (Hasan
Basri Nata Menggala, 2005: 89). Pembatalan Timur : Ir. Pudyo Semedi
dan Kebatalan tidak dijelaskan penerapannya Barat : Pariman
dalam aturan tersebut di atas, artinya dalam
Untuk selanjutnya tanah disebut juga
keadaan bagaimana atau dengan alasan apa
obyek sengketa;
suatu perikatan atau perjanjian termasuk dalam
kualifikasi Kebatalan atau Pembatalan. Sebagaimana ketentuan dalam hukum
perdata, sejak hari meninggalnya pewaris/
Berdasarkan hasil penelitian yang
pewasiat maka memberikan hak menguasai dan
telah penulis lakukan pada Putusan Perkara
hak itu beralih kepada penerima hibah wasiat
pembatalan akta hibah wasiat juga terdapat
(Pasal 958 KUH Perdata). Bahwa dengan
dalam Putusan Nomor: 57/Pdt.G/2012/PN.Skh,
demikian mohon kepada Pengadilan Negeri
adalah sebagai berikut: Penggugat dalam hal ini Sukoharjo untuk menetapkan dan menyatakan
adalah Mahanani Sesanti, Pekerjaan Ibu Rumah
Penggugat adalah satu-satunya pemilik sah atas
Tangga, beralamat di Taman Pajajaran TH. III
obyek sengketa.
E.1/24 RT 08 RW 11, Kel. Katulampa, Kec.
Bogor Timur, Kota Bogor yang dalam hal ini Menurut Penggugat, secara sepihak dan
diwakili Kuasa Hukumnya yang bernama SG, melawan hukum Tergugat I telah membuat
SH dan PW, SH yang merupakan Advokat dan pewarisan berdasarkan SK Warisan Nomor-
Konsultan Hukum beralamat di Mangkubumen tanggal 1/06/2007 yang dibuat oleh Tergugat
RT 02 RW 01, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan I selaku perorangan. Tidak ada dalam surat
Kartasura, Telp. 08122607516, 081329023621 keterangan waris tersebut mengetahui Kepala
; berdasar pada Surat Kuasa Khusus tertanggal Desa dimana Pewaris meninggal dunia dalam
20 April 2012, Pekerjaan : Swasta, Alamat : hal ini Kepala Desa Madegondo Kecamatan
Kp. Kuyudan RT.02 RW. 05, Desa Makamhaji, Grogol. Bahwa tindakan Tergugat membuat
Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. keterangan waris demikian telah melanggar
Peraturan Menteri Agraria / Kepala Badan
Penggugat mengajukan gugatan dengan
Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun 1997
dasar bahwa Penggugat adalah satu-satunya tentang ketentuan Pelaksanaan Peraturan
penerima hibah wasiat sebagaimana dituangkan
Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang
dalam Akta Wasiat tanggal 10 September 2003

182
Pendaftaran tanah bagian kelima pasal 111. kepada Tergugat II melalui turut Tergugat
Demikian perbuatan Tergugat I membuat Surat I berdasar Akta Jual Beli No. 320/2010
Keterangan Warisan nomor-tanggal 1/06/2007 tanggal 08/07/2010. Pada tanggal 15/11/2011
adalah tindakan yang melawan hukum baik oleh Tergugat II tanah tersebut dijual lagi
mengenai isi/substansi warisan maupun kepada Tergugat III melalui Turut Tergugat
formalitas keterangan waris, karenanya mohon II berdasarkan Akta Jual Beli No. 221/2011
kepada Pengadilan Negeri Sukoharjo untuk tanggal 15/11/2011.
menyatakan bahwa Surat Keterangan Warisan
Oleh Tergugat I, bidang tanah;
nomor-tanggal 1/06/2007 yang dibuat oleh
a. SHM No. 03994 NIB 02245 luas 164 m2
Insinyur Pudyosemedi selaku perorangan adalah
dijual kepada Tergugat IV dengan dasar
cacat hukum dan dinyatakan batal demi hukum.
Akta Jual Beli No. 321/2010 tanggal
Dengan dasar SK Warisan yang cacat 08/07/2010;
hukum sebagaimana diuraikan dalam posita b. SHM No. 03995 NIB 02245 luas 164 m2
diatas, Tergugat I merubah / memindahkan dijual kepada Tergugat V dengan dasar
hak kepemilikan atas objek sengketa sehingga Akta Jual Beli No. 322/2010 tanggal
diterbitkan oleh Tergugat VIII SHM No. 1892 08/07/2010;
Desa Madegondo luas 1513 m2 a/n. Insinyur c. SHM No. 03996 NIB 02245 luas 164 m2
Pudyo Semedi/ Tergugat I dalam daftar isian dijual kepada Tergugat VI dengan dasar
tertanggal 15/8/2007. Perubahan/pengalihan Akta Jual Beli No. 323/2010 tanggal
status kepemilikan hak atas tanah dari SHM 08/07/2010;
No. 1892 Desa Madegondo seluas 1515 m2 d. SHM No. 03997 NIB 02245 luas 164 m2
GS No. 345/1992 tanggal 14-1-1993 a/n. dijual kepada Tergugat VII dengan dasar
Nyonya Siti Mardiana Pudyosemedi menjadi Akta Jual Beli No. 324/2010 tanggal
SHM No. 1892 Desa Madegondo luas 1513 08/07/2010;
m2 a/n. Insinyur Pudyosemedi / Tergugat
Tindakan Tergugat I menjual obyek
I dalam daftar isian tertanggal 15/8/2007
sengketa kepada Tergugat II sampai dengan
didasarkan atas keterangan waris yang cacat
Tergugat VII adalah didasarkan atas alas hak
hukum. Karenanya Penggugat memohon
yang cacat sebagaimana diuraikan dalam
kepada Pengadilan Negeri Sukoharjo untuk
posita sebelumnya yang merupakan tindakan
menyatakan tidak sah dan batal demi hukum
yang melawan hukum. Karenanya Penggugat
perubahan status kepemilikan tanah obyek
mohon kepada Pengadilan Negeri Sukoharjo
sengketa dan menyatakan SHM No. 1892
untuk menyatakan tidak sah secara hukum dan
Desa Madegondo luas 1513 a/n. Insinyur
batal demi hukum transaksi jual beli obyek
Pudyosemedi / tergugat I dalam daftar isian
sengketa dari Tergugat I kepada Tergugat II
tertanggal 15/8/2007 tidak berkekuatan hukum.
sampai dengan VII.
Menurut Penggugat ada indikasi Tergugat
Oleh tergugat VIII telah diterbitkan
berusaha mengambil keuntungan dan merugikan
sertifikat-sertifikat tanah;
pihak Penggugat dan mengaburkan asal-usul
a. SHM No. 03993 NIB 02246 luas Ds.
tanah obyek sengketa. Hal ini dapat dilihat
Madegondo 165 m2 a/n. Tergugat III;
dari tindak lanjut dari perbuatan melawan
b. SHM No. 03994 NIB 02245 luas Ds.
hukum tersebut. Tanpa alas hak sah tanggal
Madegondo 164 m2 a/n. Tergugat IV;
20/7/2010 tergugat I memecah sertifikat obyek
c. SHM No. 03995 NIB 02244 luas Ds.
sengketa SHM No. 1892 Desa Madegondo
Madegondo 154 m2 a/n. Tergugat V;
a/n. Ir. Pudyosemedi (06/05/1950) seluas 1513
d. SHM No. 03996 NIB 02243 luas Ds.
m2 menjadi 5 bidang tanah dengan sertifikat
Madegondo 162 m2 a/n. Tergugat VI;
masing-masing SHM No. 03993, SHM No.
e. SHM No. 03997 NIB 02242 luas Ds.
03994, SHM No. 03995, SHM No. 03996, SHM
Madegondo 567 m2 a/n. Tergugat VII;
No. 03997 kesemuanya a/n. Tergugat I.
Didasarkan atas alas hak yang cacat
Setelah obyek sengketa dipecah menjadi
hukum sebelumnya bahwa karenanya mohon
5 bidang, oleh Tergugat I bidang tanah SHM
Pengadilan Negeri Sukoharjo untuk menyatakan
No. 03993 NIB 02246 luas 165 m2 dijual

183
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646,
Eko Hariyanti. EdisiAkta
Pembatalan 3 Januari-Juni 2015
Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris ...

sertifikat-sertifikat tersebut dinyatakan cacat dalam suatu akta yang disebut Akta Hibah
hukum dan tidak berkekuatan hukum. Bahwa Wasiat (Pasal 957 KUHPerdata, Hibah Wasiat
ada sangka beralasan terhadap obyek sengketa ialah suatu penetapan khusus, di mana pewaris
SHM No. 1892 Desa Madegondo atas nama memberikan kepada satu atau beberapa orang
Ir. Pudyosemedi (06/05/1950) seluas 1513 barang-barang tertentu, atau semua barang-
m2 yang telah dipecah menjadi 5 bidang barang dan macam tertentu; misalnya, semua
sertifikat masing-masing SHM No. 03993, barang-barang bergerak atau barang-barang
SHM No. 03994, SHM No. 03995, SHM No. tetap, atau hak pakai hasil atas sebagian atau
03996, SHM No. 03997 dan telah beralih semua barangnya.
nama kepada Tergugat II sampai dengan VII
Pasal 1688 KUHPerdata menegaskan,
akan dilakukan pengalihan status hak ataupun
suatu penghibahan tidak dapat dicabut dan
pemindahtanganan dalam bentuk lain. Bahwa
karena itu tidak dapat pula dibatalkan, kecuali
karenanya mohon kepada Pengadilan Negeri
dalam hal-hal berikut:
Sukoharjo untuk meletakkan sita jaminan atas
a. jika syarat-syarat penghibahan itu tidak
obyek sengketa.
dipenuhi oleh penerima hibah;
Terhadap obyek sengketa telah menjadi b. jika orang yang diberi hibah bersalah
atas nama para Tergugat (Tergugat III sampai dengan melakukan atau ikut melakukan
dengan Tergugat VII), maka Penggugat mohon suatu usaha pembunuhan atau suatu
kepada Pengadilan Negeri Sukoharjo untuk kejahatan lain atas diri penghibah;
menghukum para Tergugat (Tergugat III sampai c. jika penghibah jatuh miskin sedang yang
Tergugat VII) atau siapapun yang menguasai diberi hibah menolak untuk memberi
obyek sengketa untuk menyerahkan obyek nafkah kepadanya.
sengketa kepada Penggugat.
Selain ketentuan diatas, untuk pembatalan
Berdasarkan analisis penulis, menurut hibah dapat juga dilakukan melihat dari syarat-
Pasal 1666 KUHPerdata menyatakan sebagai syarat terpenuhinya hibah tersebut, apakah
berikut, Penghibahan adalah suatu persetujuan penghibahan tersebut telah dituangkan dalam
dengan mana seorang penghibah menyerahkan suatu akta hibah, jika penghibahan tersebut
suatu barang secara cuma-cuma, tanpa dapat tidak dilakukan atau dituangkan dalam suatu
menariknya kembali, untuk kepentingan akta, maka anda sebagai ahli waris dapat
seseorang yang menerima penyerahan barang itu. mengajukan keberatan dan meminta Pengadilan
Undang-undang hanya mengakui penghibahan- untuk membatalkan hibah tersebut. Hal ini
penghibahan antara orang-orang yang masih sebagaimana dimaksud Pasal 1682 KUHPerdata
hidup. Berdasarkan Pasal 1666 KUHPerdata yang menyatakan, tiada suatu hibah, kecuali
tersebut, jelas kedudukan Ibu, saat masih yang disebutkan dalam Pasal 1687, dapat, atas
hidup, memberikan hibah kepada anaknya dapat ancaman batal, dilakukan selainnya dengan
dibenarkan dan cukup memiliki alasan hukum. suatu akta notaris, yang aslinya disimpan oleh
Dalam pemberian hibah, sepanjang harta yang notaris itu.
dihibahkan adalah miliknya sendiri, maka hibah
Pasal 1687 KUHPerdata : Hadiah dari
tersebut adalah sah secara hukum. Pasal 1676
tangan ke tangan berupa barang bergerak yang
KUHPerdata menyatakan, semua orang boleh
berwujud atau surat piutang yang akan dibayar
memberikan dan menerima hibah kecuali
atas tunduk, tidak memerlukan akta notaris dan
mereka yang oleh undang-undang dinyatakan
adalah sah bila hadiah demikian diserahkan
tidak mampu untuk itu.
begitu saja kepada orang yang diberi hibah
Perbedaan antara hibah biasa dengan sendiri atau kepada orang lain yang menerima
hibah wasiat terletak pada saat penghibahan hibah itu untuk diteruskan kepada yang diberi
itu terjadi. Jika hibah itu dilakukan pada hibah.
waktu si penghibah masih hidup maka disebut
Degradasi kekuatan bukti akta notaris
Hibah biasa (Pasal 1666 KUHPerdata). Jika
dari otentik menjadi kekuatan bukti dibawah
penghibahan tersebut dilakukan setelah
tangan, dan cacat yuridis akta notaris yang
penghibah meninggal dunia maka disebut
mengakibatkan akta notaris dapat dibatalkan
hibah wasiat dimana penghibahan dituangkan

184
atau batal demi hukum atau non existent, ikut batal. Hal ini terjadi pada perbuatan
terjadi jika ada pelanggaran terhadap ketentuan hukum yang tidak diwajibkan oleh uu untuk
perundang-undangan yaitu pada Pasal 1869 dituangkan didalam suatu akta otentik,
KUHPerdata, Pasal 84 UU No. 2 Tahun 2014 tetapi pihak-pihak yang menghendaki
tentang Jabatan Notaris. perbuatan hukum mereka dapat dibuktikan
dengan suatu akta otentik, supaya dapat
Kedua sanksi pada Pasal 1869 KUHPerdata
diperoleh suatu pembuktian yang kuat.
dan Pasal 84 UU 2 Tahun 2014 tentang Jabatan
c. Akta tetap memiliki otentisitas atau
Notaris tersebut memiliki pengertian dan akibat
tindakan hukum yang tertuang didalamnya
hukum terhadap aktanya yang berbeda dan
batal. Hal ini terjadi jika syarat-syarat
bersifat alternatif, dimana untuk membedakan
perjanjian tidak dipenuhi atau terjadinya
mana pasal-pasal yang terkena sanksi akta
cacat dasar hak yang menjadi obyek
hanya mempunyai kekuatan bukti dibawah
perjanjian, semisal jual beli yang dilakukan
tangan, dan sanksi akta menjadi batal demi
atas dasar bukti palsu.
hukum, ada batasan dan kriterianya, yaitu :
a. Sanksi akta memiliki kekuatan bukti Perjanjian yang batal mutlak dapat
dibawah tangan, dicantumkan secara juga terjadi, jika suatu perjanjian
tegas dalam pasal-pasal tersebut dan yang dibuat tidak dipenuhi, padahal
pelanggaran terhadap bentuk atau syarat aturan hukum sudah menentukan untuk
formal akta Notaris perbuatan hukum tersebut harus dibuat
b. Sanksi akta menjadi batal demi hukum, dengan cara yang sudah ditentukan atau
dikenakan terhadap pelanggaran yang tidak berlawanan dengan kesusilaan atau
tidak berkaitan dengan bentuk atau syarat ketertiban umum (Peter Mahmud Marzuki,
formal akta notaris dan dalam pasal-pasal Vol. 18. 2003. 203).
tersebut tidak dicantumkan secara tegas
Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka
sanksi atas pelanggarannya.
akibat hukum setelah diajukan gugatan atas
Menurut Her lien Budiono sebab- akta hibah wasiat kepada Mahanani Sesanti
sebab kebatalan mencakup ketidakcakapan, tidak sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
ketidakwenangan bentuk perjanjian yang Perundang-undangan yang berlaku sehingga
dilanggar, isi perjanjian bertentangan dengan akta wasiat tanggal 10 September 2003 Nomor
UU, pelaksanaan perjanjian bertentangan 3 dibuat dihadapan Notaris XXX, SH. Notaris
dengan uu, motivasi membuat perjanjian Surakarta maka berakibat batal demi hukum.
bertentangan dengan uu, perjanjian bertentangan
dengan ketertiban umum dan kesusilaan baik,
cacat kehendak, dan penyalahgunaan keadaan.
Jika syarat objektif tidak dipenuhi, maka
D. Simpulan
perjanjian batal demi hukum (nietig), tanpa Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
perlu ada permintan dan para pihak, dengan yang telah di paparkan, maka kesimpulan dalam
demikian perjanjian dianggap tidak pernah ada penelitian ini adalah:
dan tidak mengikat siapa pun. 1. Prosedur pembuatan akta hibah wasiat, dalam
hal pembuatan surat wasiat oleh istri, pada
Otentisitas atau batalnya suatu akta
notaris dapat menimbulkan akibat yang saat pasangan suami istri masih hidup, maka
bervariasi kepada pihak yang ada didalamnya, diperlukan adanya persetujuan dari pasangan
yang lain, hal ini mengacu pada peraturan
yaitu;
mengenai Harta Bersama yaitu Pasal 36 ayat (1)
a. Hilangnya otentisitas akta (akta notaris
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
ikut batal), dan tindakan hukum yang
tertuang didalamnya ikut batal, hal ini Perkawinan. Dalam Gugatan Akta Hibah
Wasiat diperoleh fakta bahwa SHM No. 1892
terjadi pada perbuatan hukum yang oleh
uu diharuskan dituangkan dalam suatu akta tersebut dibeli pada tahun 1992 dimana pada
saat itu antara ibu Penggugat yang bernama
otentik. semisal akta pendirian PT
SITI MARDIANA masih terikat dalam
b. Akta notaris tidak ikut batal, atau perbuatan
perkawinan dengan Ir. PUDYO SEMEDI,
hukum yang tertuang didalamnya tidak

185
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646,
Eko Hariyanti. EdisiAkta
Pembatalan 3 Januari-Juni 2015
Hibah Wasiat yang Dibuat di Hadapan Notaris ...

sehingga dengan mengacu pada peraturan harus benar-benar memperhatikan terhadap


mengenai Harta Bersama yaitu Pasal 36 ayat (1) keinginan dan kemampuan hukum dari Pembuat
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Hibah Wasiat dalam mengutarakan kehendak
Perkawinan bahwa terhadap tanah obyek terakhirnya yang selanjutnya akan dibuat
hibah wasiat yaitu tercatat dalam SHM No. dalam Akta Wasiat. Untuk menghindari
1892 atas nama Siti Mardiana Pudyo Semedi ketidakberesan maka sebelum pembuatan Akta
adalah merupakan Harta Bersama, sehingga notaris memberikan masukan dan saran hukum,
akibat hukum yang timbul adalah terhadap serta penerangan tentang kedudukan notaris
harta tersebut baik suami dan istri mempunyai sebagai pejabat pembuat akta otentik.
hak dan kewajiban yang sama serta apabila 3. Hendaknya masyarakat ikut memahami
ada perbuatan hukum terhadap harta tersebut prosedur pembuatan Akta Hibah Wasiat karena
harus dilakukan dengan sepengetahuan dan atas hal ini di gunakan sebagai perlindungan hak
persetujuan kedua belah pihak, sehingga dapat masyarakat dan untuk menghindari adanya
disimpulkan bahwa akta hibah wasiat yang gugatan di kemudian hari.
dibuat di depan Notaris XXX, SH dengan Akta
Wasiat nomor 3 tertanggal 10 September 2003
tidak sesuai prosedur pembuatan akta hibah Daftar Pustaka
wasiat.
2. Akibat hukum setelah diajukan gugatan Habib Adjie. 2013. Balai Harta Peninggalan Fungsi
atas akta hibah wasiat kepada Mahanani dan Tugas Pokoknya, Edisi Revisi 2013.
Sesanti tidak sesuai dengan persyaratan Surabaya: BHP Surabaya
dan ketentuan Pasal 36 ayat 1 dan 2
Hasan Basri Nata Menggala & Sarjita.2005.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Pembatalan dan Kebatalan Hak Atas Tanah.
tentang Perkawinanyang berlaku sehingga
Yogyakarta: Tugujogja Pustaka, Cetakan
akta wasiat tanggal 10 September 2003 Kedua
Nomor 3 dibuat dihadapan Notaris XXX,
SH. Notaris Surakarta maka berakibat Herlien Budiono. 2007. Kumpulan Tulisan Hukum
batal demi hukum sehingga perjanjian Perdata di Bidang Kenotariatan. Bandung:
tersebut dianggap tidak pernah ada. Citra Aditya Bakti.
Dalam hal akta hibah wasiat yang dibuat Irawan Soerodjo.2003. Kepastian Hukum Hak Atas
oleh Notaris tersebut dibatalkan oleh Tanah di Indonesia. Surabaya:Arkola
Pengadilan maka penerima hibah wasiat
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
tidak memperoleh haknya.
M.Ali Boediarto.2005. Kompilasi Kaidah Hukum
Putusan Mahkamah Agung, Hukum Acara
Perdata Setengah abad. Jakarta: Swa Justitia
E. SARAN
Peter Mahmud Marzuki. Mei 2003.“Batas-batas
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka Kebebasan Berkontrak”, Surabaya: Yuridika,
dapat disarankan sebagai berikut : Fakultas Hukum Universitas Airlangga,
1. Sebaiknya pembuat kebijakan/pemerintah Volume 18, Nomor 3.
dalam perbuatan hukum Hibah tidak dapat
R. Subekti. 2002. Pokok-pokok Hukum Perdata,
dilakukan diam-diam, harus ada perbuatan
Internasional. Jakarta
nyata atau persetujuan nyata dari Pemberi
Hibah dan Penerima Hibah, dengan kata lain Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
harus ada ikrar yang tegas dari penghibah. Perkawinan
Perbuatan hukum berupa hibah tanah yang Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang
dilakukan oleh bukan pemilik tanah adalah perubahan atas Undang-Undang Nomor 30
tidak sah, karena bertentangan dengan hukum tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
dan hak milik orang lain, hibah yang demikian
dapat dibatalkan. Yahya Harahap.2005. Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan Persidangan, Penyitaan,
2. Dalam rangka mencapai kepastian dan
Pembuktian dan Putusan Pengadilan. Jakarta:
ketertiban hukum khususnya maka notaris
Sinar Grafika

186

Anda mungkin juga menyukai