Anda di halaman 1dari 14

MEWARIS KARENA TESTAMEN

Oleh :
SRI BUDI PURWANINGSIH, S.H., M.Kn.
Timbulnya Waris Testamentair

Atas dasar prinsip “bahwa setiap orang berhak


atau bebas untuk berbuat apa saja terhadap
harta bendanya, demikian juga orang tersebut
bebas untuk mewasiatkan hartanya kepada
siapa saja yang diingini walaupun ada batas-
batas yang ditentukan UU.”
Dasar Hukum Waris Testamentair (pasal
874BW)

“Segala harta peninggalan seseorang yang


meninggal dunia adalah kepunyaan sekalian ahli
waris menurut ketentuan UU, sekedar terhadap
itu dengan surat wasiat tidak telah diambil suatu
ketetapan yang sah.”
Kesimpulan

1) Dengan surat wasiat si pewaris dapat mengangkat


seorang atau beberapa orang ahli waris, dan pewaris
dapat memberikan sesuatu kepada seseorang atau
kepada beberapa orang;
2) Terdapat suatu kemungkinan bahwa harta warisan tsb
yang merupakan peninggalan seseorang dibagi
berdasarkan UU (sebagian) dan selebihnya berdasar
surat wasiat;
3) Ahli waris yang berdasarkan testamen lebih
diutamakan daripada ahli waris menurut UU
Pengertian Wasiat/ Testamen

Pasal 875 BW :

“Surat wasiat ialah sesuatu yang memuat


pernyataan seseorang tentang apa yang
dikehendaki atau terjadi setelah ia meninggal
dunia dan yang olehnya dapat dicabut kembali.”
Ciri-ciri Surat Wasiat
1) Merupakan perbuatan sepihak yang dapat dicabut
kembali;
2) Merupakan kehendak terakhir dan mempunyai
kekuatan hukum setelah pewaris meninggal dunia

Note :
Terdapat suatu larangan untuk membuat wasiat yang
yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih scr bersama-
sama untuk menguntungkan 1 dengan yang lainnya
maupun untuk kepentingan pihak ketiga dalam suatu
akte (pasal 930 BW)
Jenis-jenis Surat Wasiat

1. Surat wasiat yang ditulis tangan sendiri


(olografis)

2. Surat wasiat tak rahasia (openbaar)

3. Surat wasiat rahasia (geheim)


Surat Wasiat Olografis (pasal 931 BW dst)

 surat wasiat ini seluruhnya harus ditulis sendiri oleh


& ditanda tangani oleh si pewaris & kemudian
disimpan oleh Notaris
 waktu menyimpan harus dihadiri oleh 2 orang saksi
 pembuatannya dianggap pada tanggal sesuai dengan
akta penerimaan Notaris
 Notaris tidak berhak membuka wasiat olografis yang
diserahkan secara tertutup (dalam keadaan yang
disampul yang disegel)  jika pewaris meninggal
wasiat diserahkan kepada Balai Harta Peninggalan
(BHP) untuk dibuka.
Surat Wasiat Tak Rahasia (OpenbaarTestamen )
(pasal 938 BW dst)

 surat wasiat ini harus dibuat dihadapan notaris &


dihadiri oleh 2 orang saksi
 Si peninggal warisan menyatakan kehendaknya
kepada Notaris kemudian Notaris menulisnya dengan
kata-kata yang terang
 setelah sesuai dengan kehendak si pewaris maka oleh
Notaris dibuatkan akta yang harus ditanda tangani
oleh Notaris, si peninggal warisan dan saksi-saksi
Surat Wasiat Rahasia (Geheim)
Pasal 940 & 942 BW
 surat wasiat rahasia ini haruslah dibuat sendiri dan
ditandatanganinya dan dimasukkan dalam sampul yang
disegel untuk selanjutnya diserahkan kepada Notaris
dengan dihadiri 4 orang saksi
 si peninggal warisan kemudian menerangkan di hadapan
Notaris bahwa yang ada di dalam sampul tsb adalah surat
wasiatnya dan yang menulisnya adalah dia sendiri/
dituliskan oleh orang lain
 Oleh Notaris dibuatkan akta superscriptie yang dapat
dituliskan pada sampul surat wasiatnya dan yang
menulisnya adalah dia sendiri atau dituliskan orang lain
 Penyimpanan surat wasiat rahasia ini haruslah bersama2
dengan orisinali-orisinali akta lainnya (pasal 940 BW)
Surat Wasiat Yang Dibuat Di LN

 Seorang WNI yg tunduk pada BW dapat membuat


surat wasiat di LN
 dengan suatu akta otentik dan mengikuti acara-acara
yang lazim dipergunakan di negara tsb dan Konsul
Indonesia dapat melakukan tindakan-tindakan yang
lazim dilakukan oleh Notaris Indonesia
Surat Wasiat dalam Keadaan Luar Biasa
(Pasal 946, 947, 948 BW)

 Pasal 946 BW memberikan kemungkinan pada prajurit


atau seseorang yang ada dalam dinas ketentaraan,
dalam keadaan perang dapat membuat surat
wasiatnya dihadapan seorang perwira yang berpangkat
serendah-rendahnya Letnan atau jika tidak ada perwira
maka dapat dilakukan dihadapan seorang yang
pangkatnya paling tinggi dengan dihadiri 2 orang saksi
 Pasal 947 BW memberikan ketentuan untuk membuat
surat wasiat di dalam kapal laut yg sedang berlayar
Lanjutan…
 Surat wasiat dapat dibuat dihadapan seorang
pegawai pamong praja dan dihadiri sekurang-
kurangnya 1 orang saksi, jika seseorang ada di daerah
terpencilyang terputus hubungan dengan luar karena
pemberontakan, wabah penyakit, atau bencana alam;
 Jika seorang pembuat wasiat seorang buta huruf
maka hal ini harus diterangkan dalam surat wasiat
 pasal 950 BW bahwa surat wwasiat yang dibuat
dalam keadaan luar biasa tsb akan menjadi tidak
mempunyai kekuatan lagi (krachteloos) jika setelah
berakhirnya masa luar biasa tsb tenggang waktu 6
bulan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai