“Suatu wasiat hanya boleh dinyatakan, baik dengan akta tertulis sendiri atau olografis, baik dengan akta
umum, baik akta rahasia atau tertutup.”
Wasiat Olografis
Pasal 932 KUHPerdata
• Wasiat tertulis sendiri, seluruhnya ditulis dan ditandatangani oleh si yang mewariskan sendiri
• Harus disimpan kepada seorang Notaris
• Notaris wajib membuat akta penyimpanan yang ditandatanganinya bersama dengan 2 (dua) orang saksi
dan si yang mewariskan, dan harus ditulis apabila surat disampaikan terbuka atau disampaikan dengan
tersegel
• Di hadapan Notaris dan saksi, si yang mewariskan harus membubuhkan catatan pada sampulnya bahwa
itu berisikan surat wasiatnya yang dikuatkan dengan tanda tangannya
Wasiat Umum
Pasal 938 KUHPerdata
Surat wasiat dengan akta umum harus dibuat di hadapan Notaris dengan dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi
Wasiat Rahasia
Pasal 940 KUHPerdata
• Si yang mewariskan atau orang lain untuk dia, menulis surat wasiat
• Si yang mewariskan menandatanganinya sendiri
• Surat wasiat harus tertutup dan tersegel
• Surat wasiat yang tertutup dan tersegel tersebut harus ditunjukan kepada Notaris di hadapan 4 (empat)
orang saksi, dan Notaris membuat akta pengalamatan surat wasiat, ditandatangani oleh si yang
mewariskan, Notaris, dan saksi-saksi
• Jika karena suatu halangan timbul setelah penandatanganan surat wasiat, tidak dapat menandatangani
akta pengalamatan surat wasiat tersebut, maka harus disebutkan sebab halangannya
• Surat wasiat tertutup atau rahasia harus tetap ada ditempat penyimpanan Notaris yang menerimanya
Tabel Perbandingan