Anda di halaman 1dari 18

PEMBUATAN AKTA WASIAT

Oleh : ISY KARIMAH SYAKIR, SH,MKn, MH


Notaris-PPAT
WASIAT
PENGERTIAN

Surat wasiat atau testamen adalah suatu akta


yang memuat pernyataan seorang tentang apa
yang dikehendakinya akan terjadi setelah ia
meninggal dunia, dan yang olehnya dapat
dicabut kembali lagi.(Pasal 875 KUHPerdata)
BENTUK WASIAT

1. SATU AKTA UNTUK SATU ORANG


2. WASIAT OLOGRAPHIS
3. WASIAT UMUM
4. WASIAT RAHASIA
5. CODICIL
6. WASIAT YANG DIBUAT DI LUAR
NEGERI
SATU AKTA UNTUK SATU ORANG

Pasal 930 KUHPerdata: “ Dalam satu-satunya akta, dua orang atau lebih
tak diperbolehkan menyatakan wasiat mereka, baik untuk mengaruniai
seorang ketiga, maupun atas dasar pernyataan bersama atau bertimbal balik.”

Pasal 903 KUHPerdata :“ Suami dan isteri hanya diperbolehkan


menghibahwasiatkan barang-barang dari harta kekayaan persatuan mereka,
sekedar barang-barang itu menjadi bagian mereka masing-masing dari
persatuan itu.”

Pasal 966 KUHPerdata:” Apabila si yang mewasiatkan telah menghibahkan


sesuatu barang tertentu milik orang lain, maka batallah hibahwasiat yang
demikian, baik kesalahan dalam hal ini disadari, maupun tak disadarinya.”
WASIAT OLOGRAPHIS
Wasiat olographis adalah wasiat yang ditulis tangan sendiri oleh Pewaris dan
ditandatanganinya.

Pasal 932 KUHPerdata


Wasiat Olographis harus disimpan oleh Notaris.
Untuk keperluan penyimpanan tersebut maka Notaris membuat Akta
Penyimpanan, dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi, yang ditandatangani oleh
Notaris, Pewaris dan para saksi.
Akta Penyimpanan ditulis dibagian bawah wasiat itu bila wasiat itu diserahkan
secara terbuka, atau di kertas tersendiri bila itu disampaikan kepadanya dengan
disegel.
Dalam hal surat wasiat tersebut diserahkan kepada Notaris dalam keadaan disegel
maka dihadapan Notaris dan para saksi, Pewaris harus membubuhkan di atas
sampul itu sebuah catatan dengan ditandatanganinya, yang menyatakan bahwa
sampul itu berisi surat wasiatnya.
Dalam hal Pewaris tidak dapat menandatangani sampul wasiat itu atau Akta
Penyimpananya atau kedua-duanya, karena suatu halangan yang timbul setelah
penandatangan wasiat atau sampulnya, Notaris harus membubuhkan keterangan
tentang hal itu dan sebab halangan itu pada sampul atau akta tersebut.
WASIAT OLOGRAPHIS
Pasal 933 KUHPertdata :

Setelah disimpan Notaris, wasiat olographis tersebut mempunyai


kekuatan yang sama dengan surat wasiat umum yang dibuat dihadapan
Notaris dan dianggap telah dibuat pada hari pembuatan akta
Penyimpanan, tanpa memperhatikan hari penandatanganan yang
terdapat dalam surat wasiat itu sendiri.

Wasiat olographis yang diterima oleh Notaris untuk disimpan harus


dianggap seluruhnya telah ditulis dan ditandatangani dengan tangan
Pewaris tersebut sendiri, sampai ada bukti yang menunjukkan
sebaliknya.

Pasal 934 KUHPerdata: Pewaris boleh, sewaktu-waktu meminta kembali


surat wasiat olographis yang telah diserahkannya kepada Notaris untuk
disimpan, asal untuk pertanggungjawaban Notaris, pengembalian surat
wasiat tersebut harus dibuatkan akta otentik. Dengan pengembalian itu,
wasiat olographis harus dianggap telah dicabut.
WASIAT UMUM

Wasiat umum adalah wasiat yang dibuat dihadapan Notaris, dengan disaksikan 2 (dua) orang saksi
(Pasal 938 KUHPerdata), yang pembuatannya mengikuti tertib acara sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 939 KUHPerdata, yaitu:
1) Notaris harus menulis atau menyuruh menulis kehendak Pewaris dalam kata-kata yang jelas
menurut apa adanya yang disampaikan oleh Pewaris kepadanya, dengan disaksikan oleh 2
(dua) orang saksi;
2) Bila penyampaian kehendak tersebut dilakukan tanpa kehadiran para saksi, dan naskahnya
telah disiapkan oleh Notaris, maka Pewaris harus mengemukakan lagi kehendaknya seperti
apa adanya di hadapan para saksi, sebelum naskah itu dibacakan dihadapan pewaris;
3) Wasiat tersebut harus dibacakan oleh Notaris dengan kehadiran para saksi;
4) Sesudah pembacaan itu, Notaris harus menanyakan kepada Pewaris apakah yang dibacakan
itu telah sesuai dengan kehendaknya. Jika kehendak Pewaris dikemukakan dengan
kehadiran para saksi itu dan langsung dituangkan dalam tulisan, maka pembacaan dan
pertanyaan seperti di atas harus dilakukan juga dalam kehadiran para saksi;
5) Selanjutnya akta itu harus ditandatangani oleh Pewaris, Notaris dan saksi-saksi;
6) Bila Pewaris menyatakan tidak dapat melakukan penandatanganan, atau bila dia terhalang
dalam hal itu maka juga pernyataan itu dan sebab halangan harus dicantumkan dalam akta
wasiat itu.
7) Setelah dipenuhi segala tertib acara tersebut maka hal itu harus dengan tegas dicantumkan
dalam surat wasiat itu.
WASIAT RAHASIA (SUPER SCRIPTIE)

Surat Wasiat Tertutup/Rahasia adalah surat wasiat yang ditulis tangan sendiri oleh
Pewaris atau ditulis tangan oleh orang lain dan dan kemudian ditandatangani oleh
Pewaris. Kertas yang memuat wasiat Pewaris tersebut atau kertas yang dipakai untuk
sampul, bila digunakan sampul, harus tertutup dan disegel.(Pasal 940 ayat (1) KUHPerdata)

Wasiat Tertutup/Rahasia harus diserahkan oleh Pewaris kepada Notaris dengan tertib acara sebagai berikut:
1) Pewaris menyerahkan wasiatnya kepada Notaris dalam keadaan tertutup dan disegel, dengan disaksikan
ole 4 (empat) orang saksi;
2) Apabila kertas atau sampulnya yang berisikan wasiat Pewaris tersebut belum tertutup dan tersegel maka
Pewaris, dihadapan saksi-saksi tersebut harus meminta kertas atau sampul tersebut ditutup dan disegel;
3) Pewaris menerangkan bahwa kertas atau sampul tersebut berisikan wasiatnya, dengan penegasan bahwa
ia sendiri yang menulisnya dan ditandatanganinya atau ditulis oleh orang lain dan ditandatangani olehnya;
4) Notaris harus membuat akta Pengalamatan Surat Wasiat atau Akta Penjelasan (Akta Superskripsi), yang
ditulis di atas kertas atau sampulnya;
5) Akta Pengalamatan tersebut harus ditandatangani oleh Pewaris, Notaris serta para saksi;
6) Bila Pewaris tidak dapat menandatangani akta tersebut karena halangan yang timbul setelah
penandatanganan wasiatnya, maka sebaba halangann tersebut harus disebutkan dalam akta yang
bersangkutan;
7) Semua tertib acara tersebut di atas harus dipenuhi, tanpa beralih kepada akta lain. (Pasal 940 ayat (2)
dan ayat (3) )
WASIAT RAHASIA

Wasiat tertutup atau rahasia tersebut harus tetap disimpan di antara minuta
akta yang ada pada Notaris yang telah menerima surat itu. (Pasal 940 ayat (4))

Setelah Pewaris meninggal dunia, Notaris harus menyampaikan wasiat rahasia atau
tertutup itu kepada Balai Harta Peninggalan (BHP) yang dalam daerahnya warisan itu
terbuka. BHP tersebut harus membuka wasiat itu dan membuat berita acara tentang
penyampaian dan pembukaan wasiat itu serta tentang keadaannya, dan kemudian
menyampailkannya kembali kepada Notaris yang telah memberikannya.
(Pasal 942 KUHPerdata)
CODICIL

Pasal 935 KUHPerdata :


“Dengan surat di bawah tangan, yang ditulis
seluruhnya, ditanggali dan ditandatangani oleh si yang
mewariskan, maka , dengan tiada syarat tertib lain,
diperbolehkan seorang mengambil ketetapan-ketetapan
untuk diperlakukan setelah meninggalnya, akan tetapi
hanya semata-mata untuk pengangkatan para
pelaksana, peneyelenggara penguburan, untuk
menghibahwasiatkan pakaian, perhiasan badan tertentu
dan mebel-mebel istimewa.
CODICIL

Bila Codicil diketemukan setelah Pewaris meninggal, maka


surat itu harus disampaikan kepada BHP, yang di daerah
hukumnya warisan itu terbuka. Bila surat itu disegel, maka
BHP itu harus membukanya, dan dalam hal apa pun harus
membuat berita acara tentang penyampaian surat itu serta
tentang keadaan surat itu. Akhirnya BHP itu harus
menyerahkan surat itu ke tangan Notaris untuk disimpan.
(Pasal 936 KUHPerdata)
PEMBUATAN WASIAT OLEH WNI DI LUAR
NEGERI

Pasal 945 KUHPerdata:

WNI yang berada di luar negeri tidak boleh membuat wasiat selain dengan akta otentik
dan dengan mengindahkan tertib acara yang berlaku di negeri tempat akta itu dibuat.
Namun ia berwenang untuk membuat penetapan dengan surat di bawah tangan atas
dasar dan dengan cara seperti yang diuraikan dalam Pasal 935.

Bolehkah WNA membuat wasiat di hadapan Notaris Indonesia ?


 Boleh.
ISI WASIAT DALAM AKTA WASIAT

1. PENCABUTAN WASIAT YANG LAMA


2. PENGANGKATAN AHLI WARIS (ERFSTELLING)
3. HIBAH WASIAT (LEGAAT)
4. PENGANGKATAN PELAKSANAAN WASIAT
(EXECUTEUR TESTAMENTAIR)
TERBUKA
SUPER SCRIPTIE
-- Pada hari ini……….
-- Menghadap……….
-- Pada pukul…………
-- Tn X …..dst…………
-- Penghadap dengan dihadiri oleh 4 (empat) orang saksi yang akan di sebutkan dibawah
ini, yang dikenal oleh saya, Notaris, menyerahkan kepada saya, Notaris :
-- Surat terbuka
-- Menurut keterangannya surat tersebut ditulis sendiri dan ditanda tangani, berisi
wasiatnya untuk disimpan diantara minuta saya, Notaris.
-- Atas permintaan tersebut saya notaris menutup dan di lak. Penutupan mana di lakukan
dihadapan para saksi.
-- Segera setelah itu saya Notaris membuat akta super scriptie diatas surat surat wasiat ini.
-- Demikian akta ini…………..dst.
Dengan dihadiri oleh saksi – saksi, yang saya notaris kenal ,yaitu :
1……………..
2. ……………
3……………..
4……………..
TERTUTUP
SUPER SCRIPTIE
-- Pada hari ini……….
-- Menghadap……….
-- Pada pukul…………
-- Tn X …..dst…………
-- Penghadap dengan dihadiri oleh 4 (empat) orang saksi yang akan di sebutkan dibawah
ini, yang dikenal oleh saya, notaris, menyerahkan kepada saya, notaris :
-- Surat sampul tertutup dalam keadaan lak.
-- Menurut keterangannya surat tersebut ditulis sendiri dan ditanda tangani, berisi
wasiatnya untuk disimpan diantara minuta saya, notaris.
-- Segera setelah itu saya ,notaris membuat akta super scriptie diatas sampul surat wasiat
ini.
-- Demikian akta ini…………..dst.
Dengan dihadiri oleh saksi – saksi, yang saya notaris kenal ,yaitu :
1……………..
2. ……………
3……………..
4……………..
OLOGRAFIS
-- Pada hari ini……
-- Menghadap……
--Pada pukul……..
--Tuan X …………..
-- Penghadap saya, Notaris kenal
-- Penghadap menerangkan dengan dihadiri oleh para saksi yang akan disebut dibawah ini
yang saya, Notaris kenal, menyerahkan :
SURAT TERBUKA / SURAT SAMPUL TERTUTUP DAN DI LAK
-- Surat mana menurut keterangannnya, ditulis sendiri, dan ditandatangani, berisi
wasiatnya untuk disimpan diantara minuta saya, Notaris.
Selanjutnya penghadap dihadapan saksi dan saya,
Notaris dengan tulisannya sendiri membuat catatan
diatas sampul tersebut yang menyatakan surat
adalah wasiatnya dan diperkuat dengan tanda-
tangannya.
-- Dengan dibantu para saksi membuat akta penyimpanan dibagian
bawah surat itu / diatas sampul surat itu

-- Demikian ………………..dst.
DEMIKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai