Pasal 930 KUHPerdata: “ Dalam satu-satunya akta, dua orang atau lebih
tak diperbolehkan menyatakan wasiat mereka, baik untuk mengaruniai
seorang ketiga, maupun atas dasar pernyataan bersama atau bertimbal balik.”
Wasiat umum adalah wasiat yang dibuat dihadapan Notaris, dengan disaksikan 2 (dua) orang saksi
(Pasal 938 KUHPerdata), yang pembuatannya mengikuti tertib acara sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 939 KUHPerdata, yaitu:
1) Notaris harus menulis atau menyuruh menulis kehendak Pewaris dalam kata-kata yang jelas
menurut apa adanya yang disampaikan oleh Pewaris kepadanya, dengan disaksikan oleh 2
(dua) orang saksi;
2) Bila penyampaian kehendak tersebut dilakukan tanpa kehadiran para saksi, dan naskahnya
telah disiapkan oleh Notaris, maka Pewaris harus mengemukakan lagi kehendaknya seperti
apa adanya di hadapan para saksi, sebelum naskah itu dibacakan dihadapan pewaris;
3) Wasiat tersebut harus dibacakan oleh Notaris dengan kehadiran para saksi;
4) Sesudah pembacaan itu, Notaris harus menanyakan kepada Pewaris apakah yang dibacakan
itu telah sesuai dengan kehendaknya. Jika kehendak Pewaris dikemukakan dengan
kehadiran para saksi itu dan langsung dituangkan dalam tulisan, maka pembacaan dan
pertanyaan seperti di atas harus dilakukan juga dalam kehadiran para saksi;
5) Selanjutnya akta itu harus ditandatangani oleh Pewaris, Notaris dan saksi-saksi;
6) Bila Pewaris menyatakan tidak dapat melakukan penandatanganan, atau bila dia terhalang
dalam hal itu maka juga pernyataan itu dan sebab halangan harus dicantumkan dalam akta
wasiat itu.
7) Setelah dipenuhi segala tertib acara tersebut maka hal itu harus dengan tegas dicantumkan
dalam surat wasiat itu.
WASIAT RAHASIA (SUPER SCRIPTIE)
Surat Wasiat Tertutup/Rahasia adalah surat wasiat yang ditulis tangan sendiri oleh
Pewaris atau ditulis tangan oleh orang lain dan dan kemudian ditandatangani oleh
Pewaris. Kertas yang memuat wasiat Pewaris tersebut atau kertas yang dipakai untuk
sampul, bila digunakan sampul, harus tertutup dan disegel.(Pasal 940 ayat (1) KUHPerdata)
Wasiat Tertutup/Rahasia harus diserahkan oleh Pewaris kepada Notaris dengan tertib acara sebagai berikut:
1) Pewaris menyerahkan wasiatnya kepada Notaris dalam keadaan tertutup dan disegel, dengan disaksikan
ole 4 (empat) orang saksi;
2) Apabila kertas atau sampulnya yang berisikan wasiat Pewaris tersebut belum tertutup dan tersegel maka
Pewaris, dihadapan saksi-saksi tersebut harus meminta kertas atau sampul tersebut ditutup dan disegel;
3) Pewaris menerangkan bahwa kertas atau sampul tersebut berisikan wasiatnya, dengan penegasan bahwa
ia sendiri yang menulisnya dan ditandatanganinya atau ditulis oleh orang lain dan ditandatangani olehnya;
4) Notaris harus membuat akta Pengalamatan Surat Wasiat atau Akta Penjelasan (Akta Superskripsi), yang
ditulis di atas kertas atau sampulnya;
5) Akta Pengalamatan tersebut harus ditandatangani oleh Pewaris, Notaris serta para saksi;
6) Bila Pewaris tidak dapat menandatangani akta tersebut karena halangan yang timbul setelah
penandatanganan wasiatnya, maka sebaba halangann tersebut harus disebutkan dalam akta yang
bersangkutan;
7) Semua tertib acara tersebut di atas harus dipenuhi, tanpa beralih kepada akta lain. (Pasal 940 ayat (2)
dan ayat (3) )
WASIAT RAHASIA
Wasiat tertutup atau rahasia tersebut harus tetap disimpan di antara minuta
akta yang ada pada Notaris yang telah menerima surat itu. (Pasal 940 ayat (4))
Setelah Pewaris meninggal dunia, Notaris harus menyampaikan wasiat rahasia atau
tertutup itu kepada Balai Harta Peninggalan (BHP) yang dalam daerahnya warisan itu
terbuka. BHP tersebut harus membuka wasiat itu dan membuat berita acara tentang
penyampaian dan pembukaan wasiat itu serta tentang keadaannya, dan kemudian
menyampailkannya kembali kepada Notaris yang telah memberikannya.
(Pasal 942 KUHPerdata)
CODICIL
WNI yang berada di luar negeri tidak boleh membuat wasiat selain dengan akta otentik
dan dengan mengindahkan tertib acara yang berlaku di negeri tempat akta itu dibuat.
Namun ia berwenang untuk membuat penetapan dengan surat di bawah tangan atas
dasar dan dengan cara seperti yang diuraikan dalam Pasal 935.
-- Demikian ………………..dst.
DEMIKIAN TERIMAKASIH