• Dari sudut ijma, telah berlaku ijmak para fuqaha semenjak zaman sahabat
lagi telah bersepakat bahwa hukum wasiat adalah mubah dan tiada
seorang pun daripada mereka yang meriwayatkan tentang larangannya.
AMALAN SAHABAT NABI
Menurut pasal 874 KUHPerdata, bahwa harta peninggalan seorang yang meninggal
adalah kepunyaan ahli waris menurut Undang-Undang, sepanjang pewaris tidak
menetapkan sebagai lain dengan surat wasiat.
• Orang yang hendak membuat surat wasiat harus dalam keadaan sehat
pikirannya (Pasal 895 KUHPerdata)
• Berusia sekurang-kurangnya 18 tahun (Pasal 897 KUHPerdata)
• Yang menerima wasiat harus sudah ada dan masih ada ketika pewaris
• meninggal dunia (Pasal 899 KUHPerdata).
UNSUR DAN SYARAT WASIAT
b. Hibah Wasiat (Legaat) yaitu suatu penetapan wasiat yang khusus, dengan mana
pewasiat kepada seorang atau lebih memberikan beberapa barang atau harta
kekayaannya dari jenis tertentu, seperti misalnya memberikan semua barang bergerak
atau semua barang tidak bergerak atau memberikan hak pakai hasil atas seluruh atau
sebagian harta peninggalan (Pasal 957 KUHPerdata).
Terhadap isi surat wasiat itu ada larangan-larangan baik yang bersifat
umum (fidei komis), maupun yang bersifat khusus.
b. larangan wasiat antara suami atau isteri yang kawin untuk kedua kalinya, jika
ada anak atau anak-anak dari perkawinan yang pertama (Pasal 902
KUHPerdata).
c. Larangan hibah wasiat oleh anak dibawah umur kepada walinya
(Pasal 904 KUHPerdata)
d. Larangan hibah wasiat oleh anak dibawah umur kepada gurunya atau
pengasuhnya (Pasal 905 KUHPerdata)
h. Larangan hibah wasiat kepada mereka yang tidak cakap mewaris (Pasal
911 ayat (1) KUHPerdata).
KOMIS)
Pasal 879 KUHPerdata melarang hal tersebut karena:
1. Dapat mengganggu atau merugikan lalu lintas perekonomian
masyarakat.
2. Terdapat kekhawatiran ahli waris yang dibebani (bezwaarde) tidak
merawat harta itu dengan baik, sehingga dapat terjadi tanah
menjadi terlantar atau bangunannya tidak terawat dengan baik.
Melanggar asas le mort saisit le vif, karena hak atas harta warisan
tetap melekat pada pewaris walaupun ia sudah meninggal
MENURUT BENTUKNYA ADA 3
MACAM WASIAT (TESTAMENT),
2. Surat wasiat untuk disimpan dan harus dihadiri dua orang saksi.
yang ditulis Penyerahan bisa terbuka ataupun tertutup. Bila
sendiri penyerahan tertutup, notaris harus menyerahkan
(olografis
pada Balai Harta Peninggalan, jika pembuat
testament)
testament itu telah meninggal dunia (Pasal 932, 933
KUHPerdata).
Suatu testament yang dibuat sendiri oleh orang yang
akan meninggalkan warisan, tetapi tidak diharuskan
menulis dengan tangannya sendiri, namun harus
3. TESTAMENT
TERTUTUP selalu tertutup dan disegel. Dalam penyerahannya
(RAHASIA) harus dihadiri empat orang saksi (Pasal 940
KUHPerdat 0a).
BENTUK DAN HUKUM WASIAT
WASIAT MUTLAK
Wasiat mutlak ialah wasiat yang dilakukan dengan bebas atau tidak terikat
dengan syarat-syarat tertentu yang dikenakan ke atas harta yang
diwasiatkan oleh pewasiat. Oleh karena menurut mazhab Syafie dan Hanbali,
kesan dari wasiat mutlak ini adalah ia akan berkuasa selamalamanya.
WASIAT BERSYARAT
Wasiat bersyarat adalah wasiat yang mempunyai syarat-syarat tertentu yang
diberikan oleh pewasiat. Para fuqaha’ berpendapat bahwa sah adanya
syarat-syarat dalam wasiat asalkan ia tidak menyalahi syarak baik yang
berkaitan dengan harta, tujuan atau cara mengerjakannya dan hendaklah
wasiat itu membawa kebaikan kepada penerima, pewasiat atau selainnya
WASIAT AM
Wasiat am adalah wasiat yang dibuat berbentuk umum seperti kepada penduduk
sesebuah kampung atau bandar. Wasiat ini untuk semua penduduk tempat yang
diwasiatkan tersebut baik yang beragama Islam maupun tidak beragama Islam.
Menurut Imam Syafie, jumlah penduduk sesuatu tempat tersebut yang menerima
wasiat paling kurang tiga orang. Mazhab Hanafi, Abu Yusuf berpendapat cukup
hanya diberikan kepada satu orang saja. Sedangkan Muhammad Hasan al-Syaybani
sekurang- kurangnya diberikan dua orang dari mereka.
WASIAT KHAS
adalah wasiat yang dikhususkan untuk pihak tertentu. Terdapat kemungkinan
pewasiat dalam berwasiat kepada seseorang yang tertentu membuat
perbandingan kadar yang hendak diwasiatkan dengan kadar yang
sepatutnya diterima oleh salah seorang ahli waris pewasiat. Sebagai contoh,
pewasiat mewasiatkan supaya memberikan hartanya kepada seseorang
tertentu dengan kadar yang sama banyak dengan kadar anak laki-lakinya.
Maka perlu dipastikan pewasiat ada meninggalkan anak laki-laki atau tidak.
Orang yang menjadi saksi pada pembuatan atau penyerahan suatu testemen
kepada seorang pejabat pembuat akta wasiat, harus orang yang sudah dewasa,
penduduk Indonesia dan mengerti benar bahasa yang digunakan dalam testament
tersebut.
Untuk dapat membuat testament, seseorang harus sudah mencapai umur 18 tahun
atau sudah kawin meskipun belum berumur 18 tahun.
Selain itu orang yang membuat suatu testament harus sungguh-sungguh mempunyai
pikiran yang sehat. Jika dapat buktikan, bahwa pada waktu orang itu membuat
testament pikirannya tidak sehat atau sedang terganggu, testament itu dapat
dibatalkan oleh hakim.
Kuhperdata memperkenankan pembuatan ketetapan lain secara di bawah
tangan, yakni akta ini sering dinamakan olografis codicil (kodisil olografis).
Kodisil ini harus seluruhnya di tulis dan ditandatangani oleh si pewaris dan
selain itu harus diberi tanggal.
”
pewaris tersebut menunjuk pada pemberian
tidak berlaku lagi. pada waktu meninggal, sedangkan arti formil
menunjukan arti bahwa, surat wasiat itu
• Secara diam-diam, yaitu dengan merupakan akta yang harus memenuhi bentuk
membuat testament baru yang isinya yang disyaratkan menurut peraturan
berlawanan dengan testament perundang- undangan.
terdahulu dan tidak secara tegas
mencabutnya.
Kalimat “surat wasiat sebagai suatu akta”,
sebagaimana di dalam Pasal 875 KUHPerdata,
hal ini menunjukan bahwa suatu surat wasiat
bentuknya tertulis, maka di dalam cara
membuatnya memerlukan campur tangan
pejabat resmi pembuat akta Wasiat yaitu
notaris.
“ Surat wasiat atau testamen berisi pernyataan kehendak bagi almarhum, ini berarti
bahwa surat wasiat atau testamen itu merupakan suatu perbuatan hukum sepihak
yaitu, berupa tindakan atau pernyataan kehendak satu orang saja sudah cukup
untuk timbulnya akibat hukum yang dikehendaki.
Suatu surat wasiat atau testamen baru mempunyai efek (baru berlaku) setelah ”
pewaris meninggal dunia, itu sebabnya surat wasiat disebut berisi pernyataan terakhir
almarhum.
Kata “dapat dicabut kembali” mengandung konsekuensi bahwa surat wasiat atau
testamen itu pembuat wasiat dapat meninjau kembali terhadap apa yang menjadi
keinginannya itu, termasuk misalnya untuk menetapkan apakah tindakan hukum
seperti itu harus dibuat dalam bentuk surat wasiat atau cukup dalam bentuk lain.
“
Pasal 940 dan 941 kuhperdata menyebutkan hal-hal yang harus dituruti dalam
pembuatan surat wasiat tertutup atau rahasia :
”
a. Pewaris menulis ketetapannya sendiri atau oleh orang lain dan kemudian. Tidak
perlu dibubuhi tanggal, karena sesuai dengan ketentuan dalam pasal 933 kuhperdata
tanggal surat wasiat yang demikian adalah tanggal penyerahan kepada notaris.
B. Kertas yang memuat surat wasiat atau sampulnya harus ditutup dan
dilak.
C. Surat wasiat yang ditutup dan dilak kemudian oleh pewaris diserahkan
kepada notaris dihadiri 4 orang saksi.
“ Pewaris harus menerangkan bahwa kertas itu memuat kemauannya
terakhir, ditulis dan ditanda-tangani sendiri atau ditulis oleh orang lain dan
”
ditanda-tangani sendiri.
Mengenai pernyataan ini notaris membuat akta yang disebut superskripsi.
Akta ini harus ditanda-tangani oleh pewaris, notaris dan para saksi. Semua
formalitas yang dilakukan dihadapan notaris dan para saksi harus dipenuhi
tanpa selingan.
“ Apa yang dimaksud dengan wasiat olografis?
Wasiat olografis menurut pasal 932kuhperdata harus seluruhnya ditulis
dan ditanda-tangani oleh pewaris. Surat wasiat tersebut harus diserahkan kepada
”
notaris dengan 2 (dua) orang saksi dalam keadaan terbuka atau tertutup (dilak)
untuk disimpan.
Bilamana diserahkan dalam keadaan tertutup pewaris dengan dihadiri oleh notaris
dan saksi-saksi harus menyatakan pada sampulnya dan menegaskan dengan
membubuhi tanda-tangannya bahwa sampul itu berisi wasiat
“ Bilamana diserahkan dalam keadaan terbuka formalitas ini tidak perlu.
• Setelah diserahkan untuk disimpan, notaris harus membuat akta yang
ditanda-tangani oleh pewaris, notaris dan 2 orang saksi.
• Bilamana surat wasiat diserahkan secara terbuka, maka akta penyimpanan
”
dibuat dibagian bawah surat wasiat itu.
• Bilamana surat wasiat diserahkan secara terbuka maka akta penyimpanan
dibuat sendiri yaitu diatas kertas yang terpisah.
“
Surat wasiat olografis yang disimpan menurut ketentuan-ketentuan dalam pasal 932
adalah sama kuatnya dengan surat wasiat yang diselenggarakan dengan akta umum
”
dan dianggap dibuat pada hari pembuatan akta penyimpanan dan dianggap benar
seluruhnya ditulis dan ditanda-tangan sendiri oleh pewaris, kecuali kemudian terbukti
sebaliknya.
Wasiat olografis sewaktu waktu bisa dicabut (pasal 934 kuhperdata) dengan meminta
kembali surat wasiat itu, asal guna tanggung jawab notaris dari permintaan kembali itu
dibuat suatu akta otentik.