Anda di halaman 1dari 16

AAV

Perjanjian
hutang piutang
ANGGA KURNIA ANGGORO, S.H, C.T.L
PERIKATAN AAV

Pasal 1233 KUH Perdata


Pasal 1352 KUHPerdata menjelaskan perikatan yang lahir karena
Undang-Undang dirinci menjadi dua, yaitu perikatan yang terjadi
semata-mata karena ditentukan oleh Undang-Undang dan
perikatan yang terjadi karena perbuatan orang.

Dalam pasal 1353 KUHPerdata di bedakan menjadi 2, yaitu


1. Perbuatan menurut hukum (rechmatig daad)
2. Perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad).
AAV & ASSOCIATED 2
AAV
Definisi Perjanjian
Menurut pasal 1313 KUHPerdata,
Definisi Perjanjian adalah Suatu
perbuatan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang lain atau
lebih”

AAV & ASSOCIATED 3


PERJANJIAN HIUTANG PIUTANG AAV

Perjanjian utang piutang dalam KUH Perdata


tidak diatur secara terpinci, namun dapat
tersirat dalam Pasal 1754 KUH Perdata,
tentang Perjanjian Pinjam Pengganti, dimana
dikatakan bahwa bagi mereka yang meminjam
harus menggembalikan dengan bentuk dan
kualitas yang sama .

AAV & ASSOCIATED


AAV
HUBUNGAN HUKUM
KREDITUR DEBITUR

HAK DAN KEWAJIBAN

PRESTASI PASAL 1234


MEMBERI (PENYERAHAN) BERBUAT TIDAK BERBUAT

AAV & ASSOCIATED 5


PRESTASI AAV
Dalam pasal 1234 KUHPerdata mengandung 2 unsur :
1 . S c hu l d a da l a h k ew a ji ba n b erp res ta si
2 . Ha ftu n g a da l a h T a n g g u ng j a w a b b erp res ta si ( p a sa l
1 1 31 K U H P er )

SCHULD merupakan suatu kewajiban debitur untuk


membayar utang, sedangkan
HAFTUNG adalah suatu kewajiban debitur membiarkan
harta kekayaannya
diambil oleh kreditur sebanyak hutang debitur, untuk
melunasi hutangnya
ketika debitur tidak sanggup untuk memenuhi prestasinya.

AAV & ASSOCIATED 6


WANPRESTASI AAV

Wanprestasi (gagal bayar) adalah suatu istilah yang umum


digunakan di dalam dunia keuangan, yang mana didalamnya
terdapat seorang debitur yang tidak mampu menyelesaikan,
tidak memenuhi, atau lalai dalam hal menyelesaikan
kewajibannya.

Wanprestasi diatur di dalam Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


atau KUHper yang di dalamnya berbunyi:
“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu
perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap
Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang
melampaui waktu yang telah ditentukan”.

AAV & ASSOCIATED 7


FR
AAV
Syarat sahnya perjanjian sebagaimana
diatur dalam Pasal 1320 KUHPer,
sebagai berikut :

1. Adanya kata sepakat .


2. Kecakapan para pihak.
3. Suatu hal tertentu.
4. Suatu sebab yang halal.

AAV & ASSOCIATED 8


Syarat sah perjanjian FR
AAV
diatur dalam pasal
1320 KUHPerdata

Syarat Subyektif Syarat Obyektif

Syarat Subyektif (menyangkut para berkenaan dengan objek


pembuatnya). Tidak dipenuhinya
syarat dibawah ini, mengakibatkan dalam perjanjian tersebut.
perjanjian dapat dibatalkan
(voidable)

AAV & ASSOCIATED 9


FR
AAV
A. Adanya kata SEPAKAT
Sepakat adalah persesuaian pernyataan kehendak antara
kedua belah pihak tidak ada paksaan dan lainnya.

Faktor penyebab cacat kehendak :


1. Kekhilafan / kesesatan ( dwaling )
2. Paksaan ( Dwang )
3. Penipuan ( Bedrog )
4. Penyalah gunaan keadaan ( undue influence )
AAV

B. KECAKAPAN PARA PIHAK


Cakap atau yang dibolehkan oleh
hukum untuk membuat perjanjian
adalah orang yang sudah dewasa, yaitu
sudah berumur genap 21 tahun (Pasal
330 KUHPerdata), dan orang yang
tidak sedang di bawah pengampuan.
AAV & ASSOCIATED 11
AAV

C. SUATU HAL TERTENTU


Merupakan sebab atau dasar di buatnya
suatu perjanjian, maksudnya adalah dalam
membuat perjanjian, apa yang diperjanjikan
(objek perikatannnya) harus jelas.
Setidaknya jenis barangnya itu harus ada
(lihat Pasal 1333 ayat 1).

AAV & ASSOCIATED 12


AAV

D. SEBAB YANG HALAL


Berarti tidak boleh memperjanjikan sesuatu
yang dilarang undang-undang atau yang
bertentangan dengan hukum, nilai-nilai
kesopanan ataupun ketertiban umum
(Pasal 1337 KUH Perdata)

AAV & ASSOCIATED


HAPUSNYA PERJANJIAN & FR
AAV
BERAKHIRNYA PERIKATAN

1. Ditentukan dalam perjanjian oleh para pihak


2. Batas waktu suatu perjanjian di atur dalam
Undang-undang
3. Salah satu menyatakan berhentinya perjanjian
4. Karena keputusan Hakim
5. Tercapainya prestasi dalam perjanjian
AAV

TERIMA KASIH
Angga Kurnia Anggoro, S.H, C.T.L
081228855598
legal.advangga@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai