KHOTBAH JUMAT
ت اء ج د ق ل اَلِل اَن د ه ن َأ َل
و ل ي ّ
د ت ه نّل ها
ن ك ا مو ا ذ ّ اْلمد ّهَلِلّ اله ّذي هداَن
ِل
ح
ََ َ ُ َ َ َ ح َ ه ح َ َ
َ حَ َ ح ُ َ
ََ َ َ َ َ ُ حَ ح
وها ِّبَا ُكحن تُ حم تَ حع َملُو َن م ُت ث
حّ
ر ُو
أ ة
ُ ه
ن اْل
ح م ك
ُ ل
حّرسل ربّنَا ِّب حْل ّق ونُودوا أَ حن ت
َ ُ َ ُ ُ َ ِّ َ َِّ ُ ُ ُ
،َُعهز ُجحن َده َ َوأ،ُصَر َعحب َده َ َ َون،ُص َد َق َو حع َده َ ،ُأَ حش َه ُد أَ حن َلَ إّلَهَ إَّله هللاُ َو حح َده
يَ حوَم يُ حس َحبُو َن ِّف النها ّر َعلَى:ُ َوُه َو الح َقائّ ُل ُسحب َحانَه،ُاب َو حح َده َ َحَزَوَهَزَم احأل ح
َوَمآأ حَمُر ََن إَّله. إّ هَن ُك هل َشى ٍء َخلَ حقنَاهُ بَّق َد ٍر.س َس َقَر ه م
َ ا
و ق
ُو ذ
ُ م ّ
ه
ُُ ح
ّ وج
وه
ح
ّ
َ ََواح َدةٌ َكلَ حم ٍح ِّبلحب
.ص ّر
ضّ اْلَحو ب ح ّ وص،وأَ حشه ُد أَ حن ُُم هم ًدا عب ُده ورسولُه وهو خي ر الحب َش ّر
اح
ُ َ َ َ ُ َ َح ُ َ َ ُ ح ُ َ ُ َ َ ح َ َ
،الح َك حوثَّر
َو َعلَى،احبَهُ َوأ ََزَرهُ َوَوقَ َر ص ن م ى ل
َ عو ، ّ
ر هَط م ل
ح ا ّّصلهى هللا علَي ّه وعلَى آل
ه
َ َ ََ َح ُ ََ َ ُ َح
. إّ ََل يَ حوّم الح َم حح َش ّر،ان ّ حِف ُك ِّّل أَثٍَر
ٍ التهابّعّْي َِلم ِبّّحس
َ ح َ ُح ح
َ فَاته ُقوا هللاَ َح هق تُ َقاتّّه َوَل،ّي بّتَ حق َوى هللا َّي
ه ّ أُو ّصحي ُكم وإ،ّأَهما ب حع ُد؛ ّعب َاد هللا
َ َح ح َ َ
.ََتُحوتُ هن إَّله َوأَنتُ حم ُّم حسلّ ُم حو َن
Saat ini kita semua dihadapkan terjadinya wabah Covid 19 atau dikenal juga
dengan virus corona. Badan kesehatan dunia, WHO, menetapkan wabah
virus ini sebagai pandemi yang menjadi masalah global. Pemerintah
Indonesia pun telah menetapkan wabah virus corona ini sebagai bencana
nasional. Virus corona jenis baru yang mewabah mulai akhir tahun 2019 di
Wuhan China ini, kini telah menyebar berbagai negara, lebih dari 140
Negara/Wilayah di dunia sudah terserang wabah virus ini.. Massifnya
penyebaran virus ini menyebabkan beberapa negara atau wilayah telah
melakukan berbagai ikhtiar seperta kebijakan lockdown untuk memutus
mata rantai penyebaran virus ini, atau istilah indonesia dikenal dengan
Pembatasan Sosial Bersekala Besar ( PSBB ) atau Perlakuan Pembatasan
Kegiatan masyarakat( PPKM )
Artinya : Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa musibah atau bencana adalah hal
niscaya yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Bencana, apapun
bentuknya, sesungguhnya merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada
manusia. Berbagai peristiwa yang menimpa manusia pada hakikatnya
merupakan ujian dan cobaan atas keimanan dan perilaku yang telah
dilakukan oleh manusia itu sendiri. Ketauhidan seorang mukmin akan
menuntunkan bahwa berbagai peristiwa yang menimpa manusia bukanlah
persoalan, karena manusia hidup pasti akan diuji dengan berbagai
persoalan.
Kasus virus corona yang kita hadapi saat ini merupakan bagian dari bencana
non alam yang berupa epidemi atau wabah. Epidemi adalah kejadian
berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sebagai
bagian dari bencana, maka kasus virus corona ini harus disikapi secara cepat
dan tepat. Seluruh pihak harus memiliki kepedulian untuk terlibat aktif
dalam pencegahan penyebaran virus ini. Tentunya diantara pihak yang
paling bertanggungjawab adalah pihak pemerintah. Karena pemerintah lah
yang mengemban amanat rakyat dalam pengaturan urusan hidup yang
berkaitan dengan publik dan karena pemerintah yang memiliki wewenang
untuk menggunakan dan menyalurkan segenap potensi dan sumberdaya
yang diperlukan terkait dengan penanganan bencana. Apabila pemerintah
abai akan tugas ini, maka Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Mu’awiyah;
Di antara hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai seorang muslim dan
sekaligus bagian dari anggota masyarakat dalam pencegahan wabah virus
corona ini adalah sebagai berikut:
Pertama,
Memperkuat dan mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Iman yang kuat
akan menuntun kita pada sikap hidup yang optimis dan yakin akan
pertolongan Allah. Seorang muslim yang istiqomah dalam iman kepada
Allah, maka akan ditiadakan rasa takut dalam dirinya. Sebagaimana firman
Allah dalam surat Fushilat ayat 30:
َٰٓ
ٱستَ َٰقَ ُمواْ تَتَن ََّز ُل َعلَ ۡي ِه ُم ۡٱل َم َٰلَئِ َكةُ أَ ََّّل تَخَافُواْ َو ََّل تَ ۡحزَ نُواْ َوأَ ۡبش ُِرواْ ِب ۡٱل َج َّن ِة َّ ِإ َّن ٱلَّذِينَ قَالُواْ َربُّنَا
ۡ ٱَّللُ ث ُ َّم
َٱلَّتِي ُكنت ُ ۡم تُو َعدُون
Iman yang kuat akan menuntun pada sikap sabar. Bersabar bagi seorang
muslim hakekatnya adalah kesadaran bahwa apapun yang terjadi pada
dirinya adalah rahmat dari Allah dan selanjutnya dia akan berusaha untuk
merubah kondisi tidak baik yang dihadapi sekarang agar menjadi baik serta
berusaha mewujudkan kebaikan-kebaikan di masa yang akan datang.
Kebaikan yang dilakukan tidak hanya setelah musibah terjadi, tetapi lebih
dari itu, seorang muslim akan berusaha semaksimal mungkin menciptakan
kebaikan-kebaikan jauh sebelum musibah itu terjadi.
Kedua,
Ketiga,
Saling menguatkan dan tolong menolong. Tidak ada seorang pun yang ingin
tertimpa musibah, terjangkit virus corona. Tetapi tidak ada seorang pun
yang bisa memastikan bahwa dirinya akan terbebas dari virus corona. Untuk
itulah setiap orang, terlebih seorang muslim, harus selalu menjaga diri,
harus mau untuk saling menguatkan dan saling tolong menolong satu sama
lain, bahu membahu bagaimana menciptakan kebaikan berupa melakukan
pencegahan agar virus corona tidak mewabah di keluarga kita, dilingkungan
kita maupun di banyak daerah atau tempat lain, dan tentu berharap tidak
semakin banyak memakan korban meninggal dunia. Berperan aktif dan ikut
mengawasi dan memastikan protokol kesehatan benar-benar terlaksana
sebagaimana mestinya. Saling bertukar informasi yang valid dan benar.
Bahkan bila suatu saat kebijakan lockdown harus diambil, maka setiap
anggota masyarakat harus tetap menjaga situasi yang kondusif, saling
memberi dan menjaga ketersediaan bahan pokok. Bukan sebaliknya malah
memanfaatkan kondisi bencana untuk meraup keuntungan pribadi. Al-
Qur’an tegas mengajarkan kepada kita.
ِّّ ِبرَك هللا َّل ولَ ُكم ِّف احل ُقراَ ّن احلع ّظي ّم ونَ َفع ِّن واّ هَّي ُكم ِّبحألََّيَ ّت و
الذ حك ّر َ ح َ ح َ َ َ ح ََ ُ َ ح
ًهها ّر َوُزلَفا
َ صالََة طََر َِّف الن َواَقّّم ال ه, اَ ُع ْوذُ اِبهللا ّم َن الشحهيطاَ ّن الهرّجحي ّم.ا حْلَ ّكحي ّم
ب ِّّ وقُل هر.ك ّذ حكرىّ لل هذكّ ّريحن ّت ط ذَل ّ َاّي س ال ْب ّ
ه ذح ي ّ
ت ن س ْل
ح ا ه
ن ّّمن الهي ّل ط ا
َ َ ح َ َ ِّ َ َ َ ُ ح َ ه َ ح
. ْي ّ ّا حغ ّفر وارحم واَنحت خي ر الهر
ِح
َح َ ح َ ح َ َ َحُ ح
Khutbah kedua:
ُّور ُثُه
ن ال
و ات ّ اْلم ُد ّهَلِلّ اله ّذي خلَق ال هسماو
ّ ات و حاألَرض وجعل الظُّلُم
َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ ح
َ حَ ح
ين َك َفُروا بَّرِّّبّ حم يَ حع ّدلُو َن
َ
ّ اله
ذ
.َُوأَ حش َه ُد أَ حن َلَ إّلَهَ إَّله هللاُ َوأَ حش َه ُد أَ هن ُُمَ هم ًدا َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُه
Diterbitkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah