Anda di halaman 1dari 18

HUKUM PERBANKAN SYARIAH

AKAD-AKAD DAN DASAR HUKUMNYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Hukum Perbankan

Tugas Individu

Dosen : Dr. Jafar Sidik., SH., MH., Mkn.

Disusun oleh :

Shinta Jayanti Permatasari

217191017

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang

Mahakuasa, karena dengan segala kuasa-Nyalah penulis

akhirnya menyelesaikan tugas membuat book report ini

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada

Bapak Dr. Jafar Sidik., SH., MH., Mkn., selaku dosen

pengampu yang telah memberikan ilmu pada mata kuliah

Hukum Perbankan ilmu kepada Penulis. Tidak lupa Penulis

juga berterima kasih kepada Bapak Widyo Hapsoro, SH.,

MKn yang telah memberikan ilmu kepada Penulis. Akhir

kata semoga tugas ini dapat memenuhi manfaat yang baik

bagi Penulis dan semua pihak.

Jakarta, 01 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Dasar-dasar Ekonomi Islam

Bab 3 Dasar Umum Bisnis dalam Islam

Bab 4 Harta dan Hak Milik

Bab 5 Uang dalam Ekonomi Syariah

Bab 6 Pembahasan Masalah Akad / Transaksi

Bab 7 Bank Syariah

Bab 8 Produk Dana dan Jasa Perbankan

Bab 9 Pasar Uang Syariah

Bab 10 Pasar Modal Syariah

Bab 11 Bank Bancassurance dan Wealth Management....


ALASAN PEMILIHAN BUKU

Alasan Penulis memilih buku yang berjudul “HUKUM

PERBANKAN SYARIAH AKAD-AKAD DAN DASAR HUKUMNYA”

dikarenakan rasa ingin tahu Penulis tentang sistem

pengaturan dalam dunia perbankan berdasarkan prinsip

syariah, karena selama ini yang Penulis tahu hanya

sebatas perbankan pada umumnya dan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan di bidang perbankan syariah.

Sistem pengaturan berdasarkan prinsip syariah sangat

unik dan lebih mengutamakan sarat-sarat yang

berdasarkan pada Alquran .


FOTO BUKU
BAB I PENDAHULUAN

Bank syariah pertama yang berdiri di Indonesia

adalah PT. Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 01

November 1991, berdiri di Jakarta berdasarkan akta

pendirian oleh Notaris Yudo Paripurno, S.H., dengan

surat izin Menteri Kehakiman No. C.2.2413 HT.01.01

selanjutnya, berdasarkan surat izin prinsip dari

Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

1223/MK.013/1991 tanggal 5 November 1991 BMI resmi

beroperasi. Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu

melakukan kegiatan bisnis perbankan berdasarkan

transaksi-transaksi yang ditentukan oleh hukum Islam.

Penulis mengelompokkan akad sebagai berikut:

a. Akad dalam jual beli bebagai berikut : Salam,


Istishna’, Murabahah, Ba’i al-wafa’, Ba’i
Bidhaman Ajil, Ba’i Inah, Ba’i Tawaruq, dan Ba’i
al-dayn.
b. Akad kemitraan, meliputi: Mudharabah, Musyarakah,
Muzara’ah, Musaqah, Muqharasah.
c. Akad sewa meliputi: Ijarah, Ijarah Muntahiya Bit-
Tamlik.
d. Akad Jasa, meliputi: Hawalah, Wadiah,
Rahn,Wakalah, Kafalah, Ju’alah, Syuf’ah, Sharf.
e. Akad sosial meliputi: Ariah, Qardh, Hibah,
Sedekah, Hadia, Zakat, Wakaf.
Adapun akan pada produk bank syariah adalah sebagai

berikut : Pendanaan, pola titipan (wadi’ah yad

dhamanah), bentuk produknya adalah giro, tabungan; Pola

Pinjaman (qardh), bentuk produknya adalah giro dan

tabungan, pola bagi hasil, (musharabah mutlaqah dan

muqayyadah), bentuk produknya adalah tabungan,

deposito, investasi, oligasi);

2. Pembiayaan

a. Pola bagi hasil, bentuknya adalah Investasi


Financing
b. Pola jual beli, bentuk produknya adlah Trade
Financing
c. Pola sewa, bentuk produknya dalah Trade Financing.
d. Pola Pinjaman, bentuk produknya adalah dana
talangan.

3. Jasa Perbankan

a. Pola lainnya (wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn, Ujr,


Sharf) bentuk produknya adalah jasa keuangan;
b. Pola titipan (Wadi’ah Yad Amanah), bentuk produknya
adalah jasa non-keuangan;
c. Pola bagi hsail (Mudhawabah Muqayyadah), bentuk
produknya adalah jasa keuangan;

4. Sosial kebajikan

Akad-akad dalah figh muamalah tersebut telah

diimplementasikan dalam bisnis modern di Indonesia,

meliputi: perbankan syariah, asuransi syariah,


reksadana syariah, obligasi syariah, dan surat berharga

berjangka menengah syariah, pegadaian syariah, dana

pensiun lembaga keuangan syariah, bisnis syariah, dan

lembaga keuangan mikro syariah.

BAB 2 DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM

Secara umum, kegiatan ekonomi dapat dibagi menjadi

tiga macam, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Kegiatan ekonomi tersebut memerlukan suatu aturan dan

juga tergantung terhadap tenaga kerja, sumber daya

alam, manajemen, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu

membentuk sebuah sistem yang disebut dengan kegiatan

ekonomi dan dengan sistem ekonomi yang tepat, maka

kegiatan berekonomi akan suskes.

Begitupun dengan sistem ekonomi yang mendominasi

dunia saat ini; yaitu sistem ekonomi kapitalis. Fakta

di dunia modern mencerminkan, bahwa sistem ini telah

membuat kesenjangan begitu radikal di antara manusia;

hampir 20 % penduduk dunia menikmati 80% hasil kekayaan

yang ada di bumi, sedangkan 80 % penduduk dunia lalu

memperebutkan sisa kekayaan tersebut. Di beberapa

negara makmur, orang menikmati hidup berkecukupan dan


berlebihan. Sementara di banyak belahan dunia,

terdengar pula jerit kelaparan dan kemiskinan.

Hakikat ekonomi islam dan ekonomi konvensional

dalam filsafat ilmu, ilmu atau sains dibagi dalam tiga

begian yaitu ontologi, epistimologi, dan aksiologi.

berdasarkan istilah ruang lingkup ekonomi tersebut,

maka Islam sebagai agama yang mengatur segala aspek

kehidupan tentu saja mempunyai cara untuk berekonomi.

Dalam kaitan ini, Yusuf Halim al-‘Alim mendefinisikan

ilmu ekonomi Islam sebagai ilmu tentang hukum-hukum

syariah aplikatif yang diambil dari dalil dalil yang

terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan, dan

cara membelanjakan harta. Ekonomi Islam sesungguhnya

bermuara pada akidah Islam yang bersumber dari syariah

atau dengan kata lain, bahwa ekonomi Islam bermuara

pada Alquran al-Karim dan al-Sunnah Nabawiyah.

Allah Swt menciptakan manusia di dunia ini sebagai

khalifah tugasnya manusia untuk mewujudkan kemakmuran

dan kesejahteraan dalam kehidupan ini. Untuk menunaikan

tugas tersebut Allah memberi manusia dua anugerah

kenikmatan yaitu sistem kehidupan dan sarana kehidupan.


BAB 3 DASAR UMUM BISNIS DALAM ISLAM

Allah Swt., menciptakan manusia di dunia ini

sebagai khalifah. Tugas kekhalifahan manusia adalah

untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam

kehidupan ini, hal ini sebagaimana firman Allah ayat

Q.S, al- A,’am, ayat 165. Untuk menunaikan tugas

tersebut, Allah memberi manusia dua anugerah

kenikmatan, yaitu manhaj al-hayat dan wasilah al-hayat

(Q.S Luqman, ayat 20).

BAB 4 HARTA DAN HAK MILIK

Dalam hadis menjelaskan masalah harta, dari mana

dan untuk apa. Status harta yang dimiliki oleh manusia

adalah amanah dari Allah Swt., sebab harta bagi manusia

adalah sekedar memanfaatkannya dan kemudian harus

mempertanggungjawabkannya; harta sebagai ujian

keimanan, harta sebagai belak ibadah dan harta sebagai

perhiasan. Penggunaan harta dalam ajaran Islam harus

senantiasa dalam pengabdian kepada Allah dan

dimanfaatkan dalam rangka mendekatkan diri kepada

Allah. Pemanfaatan harta pribadi tidak boleh hanya


untuk pribadi pemilik harta, melainkan juga untuk

fungsi sosial.

Asas pemilikan harta yaitu: amanah, infiradiyah,

ijtima’iyah, dan manfaat. Ada empat sebab kepemilikan

harta: pertama melalui penguasaan harta yang belum

dimiliki seseorang atau lembaga hukum lainnya, kedua

melalui transaksi, ketiga melalui peninggalan atau

pewarisan, terakhir melalui hasil yang telah dimiliki

oleh seseorang baik dari hasil yang secara alami atau

melalui usaha dagang. Dua macam kepemilikan yaitu milku

al-tam / milik yang sempurna dan al milku al-naqis /

milik yang tidak sempurna.

BAB 5 UANG DALAM EKONOMI SYARIAH

Dalam fiqih Islam biasa digunakan istilah nuqud

dalam islam yang artinya adalah semua hal yang

digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi,

baik dinar emas maupun fulus tembaga. Dalam sejarah

kegiatan ekonimi Islam, pentingnya keberadaan uang

ditegaskan oleh pendapat Rasulullah Saw., yang

menganjurkan dan menyebutkan bahwa perdagangan yang

lebih baik adalah perdagangan yang menggunakan media


uang bukan barang yang dapat menimbulkan riba ketika

terjadi pertukaran barang sejenis yang berbeda mutu.

Dengan keberadaan uang, hakikat ekonomi (dalam

perspektif Islam dapat berlangsung dengan lebih baik,

yaitu terpelihara dan meningkatkannya perputaran harta

di antara manusi. Dengan keberadaan uang aktifitas

zakat, infak, sedekah, wakaf, kharaf, jizyah dan

lainnya dapat lebih lancar terlaksana.

BAB 6 PEMBAHASAN MASALAH AKAD / TRANSAKSI

Dalam Islam akad adalah suatu cara untuk memperoleh

harta. Halal atau haramnya harta terletak pada akad,

untuk itu akad harus ditegakkan sebagaimana disebutkan

dalam QS. Al-maidah, Ayat 1, “hai orang yang beriman,

penuhilah akad-akad itu”. Terdapat 2 jenis akad, yaitu

akad tabaru’ yang artinya akad yang dimaksudkan untuk

menolong dan murni semata-mata karena mengharapkan rida

/ pahala dan akad tijari adalah akad yang dimaksudkan

untuk mencara dan mendapatkan keuntungan.


BAB 7 BANK SYARIAH

Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2008 tentang perbankan syariah dinyatakan bahwa

bank syariah menjalankan kediatan usaha berdasarkan

prinsip syariah dan mengacu pada fatwa yang dikeluarkan

oleh lembaga berwenang, dalam hal ini Dewan Syariah

Nasional (DSN) di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bank syariah menjalankan fungsi penghimpunan dana

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurnkan dalam

rngka meningkatkan taraf hidup rakyat. Organisasi bank

syariah dilengkapi Dewan Pengawas Syariah (DPS) guna

menjamin bahwa operasionalnya tidak menyimpang dari

kaidah syariah. Fungsi umum bank syariah yaitu

menghimpun dana, penyalur dana dan pelayan jasa

keuangan, sedangkan fungsi khusus bank syariah adalah

agent of trust, agent of development, agent of service,

agent of social, dan agent of bussines. Peran Bank

Syariah dalam sistem keuangan berperan sebagai:

pengalihan aset, transaksi, likuiditas, dan broker for

bussines.
BAB 8 PRODUK DANA DAN JASA PERBANKAN

Produk dana dalam bank syariah yaitu dalam bentuk:

giro syariah, bilyet giro, tabungan syariah. Jasa

perbankan syariah yaitu bertindak sebagai agen, serta

memberikan beberapa layanan lain, termasuk yang

berbasis teknologi informasi seperti : transfer,

kliring, sistem Bank Indonesia-real time settlement,

letter of credit syariah, bank garansi, elektronik

banking, sharf (transaksi jual beli uang asing) dan

safe deposit box.

BAB 9 PASAR UANG SYARIAH

Bank syariah tak luput dari pengelolaan likuiditas

akibat kekurangan atau kelebihan dana karena adanya

perbedaan waktu penerimaan dengan penempatan dana atau

dana yang terhimpun belum tersalurkan kepada pihak yang

memerlukan. Untuk itu, diperlukan media yang efisien

dan sesuai syariah berupa pasar uang antar bank

syariah. Dasar hukum pasar uang syariah adalah Alquran,

hadis, kaidah fikih, fatwa dewan syariah nasional

Nomor: 37/DSN-MUI/X/2002 tanggal 23 Oktober 2003

tentang Pasar Uang Antar bank berdasarkan Prinsip


Syariah. Karakteristik pasar uang yaitu tempat

pertemuan pelaku pasar uang bersifat abstrak.

Transaksinya dilakukan secara over the counter melalui

dealing room suatu bank dengan sarana komunikasi,

antara lain reuters dealing management system (RDMS)

via broker, telepon, teleks, dan faksimile. Pasar uang

memiliki karakteristik sebagai tempat pertemuan pelaku

pasar uang bersifat abstrak. Transaksinya dilakukan

secara over the counter (OTC). Pelaku pasar uang

terdiri atas peserta langsung dan peserta tidak

langsung.

Risiko transaksi pasar uang yang mungkin timbul

yaitu : liquidity risk, Interest rate, credit risk,

operation risk. Instrumen pasar uang syariah yaitu

sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), fasilitas

simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), dan

Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA).

BAB 10 PASAR MODAL SYARIAH

Dasar hukum pasar modal syariah adalah Alquran,

Hadis, kaidah Fiqih, dan fatwa Dewan Syariah Nasional

Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003 tentang


pasar modal Syariah dan Pedoman Umum Penetapan Prinsip

Syariah di Bidang Pasar Modal. Prinsip syariah dalam

pasar modal yaitu mekanisme pasar modal syariah, baik

emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan

perdagangannya harus sesuai dengan prinsip syariah.

Suatu efek memenuhi prinsip syariah bila telah mendapat

pernyataan kesesuaian syariah dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Kriteria emiten perusahaan publik dalam pasar modal


syariah
b. Kriteria dan jenis efek syariah
c. Transaksi yang dilarang
d. Harga pasar wajar
f. pelaporan dan keterbukaan informasi

Instrumen pokok dalam pasar modal syariah adalah

saham, obligasi syariah, obligasi syariah mudharabah,

obligasi syariah Ijarah, reksadana syariah,

BAB 11 BANCASSURANCE DAN WEALTH MANAGEMENT

Bancassurance mulai dipopulerkan di Perancis pada 1970-

an dan baru efektif dipasarkan di negara tersebut tahun

1980. Produk ini merupakan hasil kemitraan asuransi

yang bersinergi dengan perbankan sehinga tercipta

saluran distribusi strategis karena bank bisa


menawarkan produk asuransi, dan sebaliknya asuransi

dapat menjual produk bank. Bancassurance merupakan

aktivitas pemasaran produk asuransi oleh bank yang

didasari kerja sama antara bank dengan perusahaan

asuransi. Pelayanannya bertujuan memenuhi kebutuhan

nasabah dan memberikan solusi menyeluruh berupa

proteksi terhadap risiko.

Wealth management menurut Islam mewajibkan manusia

mencari nafkah untuk memperoleh pendapatan dengan cara

yang halal dan mengelolanya secara baik agar tidak

mubadzir dan bermanfaat. Segala pengeluaran yang kita

lakukan bertujuan untuk memperoleh rida Allah Swt., dan

membantu orang lain.


CATATAN DAN KOMENTAR

Buku ini memberikan banyak pelajaran baru tentang teori

hukum syariah dan menguraikan peran Bank Syariah dalam

dunia perbankan di Indonesia, Perangkum mendapatkan

banyak pelajaran baru tentang sistem perbankan Syariah.

Diharapkan dalam buku ini memuat pengaturan tentang

Bank Perkreditan Syariah, karena Perangkum ingin

mengetahui apakah pendiri Bank Perkreditan Syariah itu

harus orang yang beragama muslim ataukah dapat

didirikan tanpa melihat status agama seseorang.

Anda mungkin juga menyukai