Dikombinasikan dengan perangkat pendaratan yang kuat membuat pesawat ini mampu lepas landas dan mendarat pada situasi dan kondusi yang darurat
sekalipun. "Pesawat CN-295 juga mampu mendarat di lapangan yang tidak dipersiapkan," kata Menhan.
Menurutnya, CN-295 dirancang mampu terbang rendah dalam menjalankan misi taktis. Standar yang digunakan dalam desain dan konstruksi
menggabungkan kekuatan, ketahanan dan karakteristik operasi militer dengan tingkat keselamatan dan kehandalan tinggi menurut regulasi sipil.
Dengan diakuisisinya CN-295 menandai resminya PTDI sebagai basis produksi pesawat untuk kawasan Asia, yang juga menjadi mitra Airbus dalam
pemasaran dikawasan regional. Dalam waktu dekat Jig perakitan pesawat akan dibawa langsung ke Indonesia dari Spanyol.
Pemerintah berencana membeli sembilan unit pesawat CN-295 untuk menggantikan pesawat angkut sedang yang dimiliki TNI AU saat ini, Fokker-27.
Sumber JURNAS
Berita terkait lainnya :
President Yudhoyono to Attend Signing of PTDI-Airbus Military MoU
Diposkan oleh dsofandi di 3:25 PM 0 komentar Link ke posting ini
Label: Pesawat Angkut, TNI-AU
TNI AU Berencana Mengakuisisi Satu Skuadron Sukhoi Su-30MK2
SURABAYA - Sejumlah anggota TNI-AL mengoperasikan
peralatan pendukung sistem pengawasan atau radar laut yang
terintegrasi ("Integrated Maritime Surveillance System"/IMSS) usai
serah terima di Pusat Komando Pengendalian AL (Puskodal) Markas
Komando Armada RI Kawasan Timur Surabaya, Jatim, Selasa (25/10).
IMSS tersebut merupakan salah satu bantuan dari dari 18 pos
pengawasan pantai, 11 radar kapal dan empat pusat komando masing-
masing di Batam, Manado, Jakarta, dan Surabaya.
IMSS merupakan suatu sistem yang terdiri dari tatanan hardware dan
personel yang mengintegrasikan sistem komando dan pengendalian
(Kodal) dengan memanfaatkan sarana radar dan long range camera
pengamatan maritim yang dipasang di pantai/darat, kapal maupun
pesawat udara.FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/ed/1
Kemarin, Pemerintah yang diwakili oleh Kementrian Pertahanan dan Komisi 1 DPR
kembali menggelar pertemuan tertutup untuk membahas lebih lanjut proses hibah dua
skuadron pesawat F-16. Dan keputusannya Komisi 1 menyetujui hibah 24 pesawat
tempur ini.
Sumber : DMC
Diposkan oleh dsofandi di 8:49 AM 0 komentar Link ke posting ini
Label: DEPHAN RI, Industri Strategis
Komisi I Setujui Hibah Jet Tempur F-16 Dari AS JAKARTA - Komisi I DPR RI menyetujui hibah 24 jet tempur bekas
jenis F-16 dari Amerika Serikat untuk memperkuat jajaran TNI AU.
Komisi I dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meyetujui hal
tersebut dalam rapat tertutup di ruang komisi I DPR RI, Selasa
(25/10) di Jakarta.
"Dalam rapat tadi, Komisi I DPR telah setuju untuk menerima hibah
F-16 bekas dari AS sebanyak 24 unit," ujar Purnomo usai rapat di
gedung DPR, Jakarta.
Menurut Purnomo, Komisi I menyetujui hibah tersebut dengan
catatan yakni pesawat tersebut di-up grade (retrotif) terlebih dahulu
dari blok (seri) aslinya 15 menjadi blok 52
Sumber : MEDIAINDONESSIA.COM
Diposkan oleh dsofandi di 8:43 AM 0 komentar Link ke posting ini
Label: DEPHAN RI, Pesawat Tempur, TNI-AU.
AS Komit Berikan Hibah F-16 Kepada Indonesia Operasi Pengamanan Laut Bali Jelang KTT Asean
Menyambut antusiasme tersebut, delegasi Indonesia yang diketuai Direktur Pengembangan Program Migas, Kementerian ESDM, Agus Cahyono
Adi, menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah dialog energi RI-Norwegia yang direncanakan pada akhir Maret 2017.
Sektor-sektor yang akan dibahas lebih mendalam di antaranya tata kelola dan regulasi dalam eksplorasi migas, pemanfaatan teknologi Carbon
Capture Storage(CCS) dan CO2 EOR (Enhanced Oil Recovery) untuk memperoleh kembali potensi minyak dari sumur-sumur tua, flaring
reduction dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Delegasi Indonesia dalam pertemuan ini terdiri atas wakil-wakil dari Kementerian ESDM, SKK Migas, dan KBRI Oslo.
Selain pertemuan bilateral, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan Norwegia, menghadiri konferensi dan
pameran migas terbesar di dunia ONS.
Penulis Ardian Mantow -
Rabu, 31 Agu 2016 at 8:19 AM
Indonesia-Inggris sepakati empat kerja sama Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan
Inggris menyepakati empat kerja sama yang ditandatangani
disela kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron
ke Indonesia, Senin sore.
Keempat nota kesepahaman yang ditandatangani masing-
masing kerja sama di bidang maritim, bidang pencegahan
terorisme dan kejahatan transnasional, bidang penelitian dan
inovasi, serta bidang penerbangan dan antariksa nasional.
Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers usai
melakukan pembicaraan bilateral dengan PM Cameron
mengatakan dalam diskusi juga dibicarakan mengenai
kerjasama ekonomi.
"Komitmen kedua negara di bidang ekonomi, investasi dari
migas ke infrastruktur, kita juga sambut pertemuan bisnis,"
kata Presiden.
Inggris, kata Cameron juga mendukung perkembangan
kerjasama kawasan Asia Tenggara dalam kerangka ASEAN
termasuk rencana kawasan ekonomi.
Ia juga menyoroti bagaimana kerja sama ekonomi bisa
ditingkatkan antar kedua negara dan meyakini bahwa empat
Presiden Joko Widodo (kanan) dan PM Inggris David Cameron (kiri) bergegas usai kerja sama yang ditandatangani akan memberikan
memberikan pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/7). keuntungan bagi kedua negara.
Kedua pemimpin tersebut melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan Editor: Suryanto
hubungan kerjasama kedua negara di berbagai bidang diantaranya kemaritiman, luar COPYRIGHT © ANTARA 2015
angkasa sipil dan pemberantasan aksi terorisme. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)