Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

ADE FITRI MANURUNG : 17051017


WIWID ARDINA JUNIATI : 17051001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI MATEMATIKA
UNIVERSITAS ASAHAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah tentang “Model Pembelajaran Langsung ”, dengan tujuan memenuhi tugas
mata kuliah Pengembangan Model Pembelajaran Matematika.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kisaran, Desember 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I : PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Langsung...............................................2
2.2 Karakteristik dari model pembelajaran langsung......................................2
2.3 Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung.........................2
2.4 Syntak dari model pembelajaran langsung................................................3
2.5 Pelaksanaan model pembelajaran langsung...............................................4
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain secara sadar
dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang lain, agar yang
bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan,  pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (Musaheri, 2005:20). Menurut La sula (2000:34) “pendidikan adalah suatu kegiatan
yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik yang
berlangsung di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat)”. Masalah interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam
proses belajar mengajar di kelas merupakan masalah pendidikan yang sangat menarik untuk
dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Oleh karena itu bagi para pendidik
serta pengelola pendidikan senantiasa diharapkan  pemecahannya guna menuju proses belajar
mengajar dapat terlaksana dengan  baik. Menurut Shachelford dan Fenak (dalam Ulfah,
2004:3), apa yang dikenal selama ini dalam proses belajar mengajar yaitu bahwa mengajar
harus menguasai: a. Apa yang diajarkan;  b. Teori pengajaran yang relevan; c. Hal-hal baru
(mau melakukan penelitian untuk memperkaya isi bahan ajar yang diajarkan); d.
Karakteristik siswa. Setiap guru harus memiliki keahlian di dalam memilih model pengajaran
yang dipakai sehari-hari dikelas. Pemilihan model yang tepat dalam pengajaran tentu saja
berorientasi pada tujuan pengajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada
siswa. Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah satu  bentuk model penyajian materi
yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran langsung (Direct instruction). Model
pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan  pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang
sesuatu sedangkan pengetahuan prosedural adalah  pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu yang keduanya berstruktur dengan baik dapat dipelajari selangkah demi
selangkah (Nur, 2000:4-5).
1.2     Rumusan Masalah
1.       Apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?
2.       Apa saja karakteristik dari model pembelajaran langsung?
3.       Apa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung?
4.       Bagaimana syntak dari model pembelajaran langsung?
5.       Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran langsung?

1.3    Tujuan
1.   Mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung.
2.   Mengetahui karakteristik pembelajaran langsung.
3.   Mengetahui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung.
4.   Mengetahui syntak model pembelajaran langsung.
5.   Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran langsung.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Langsung


Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah
strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung merupakan
suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau
keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model
pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku
yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan
balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik
kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori
perilaku tersebut.
Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-centered
model that has five steps: establishing set, explanation and/or demonstration, guided
practice, feedback, and extended practice a direct instruction lesson requires careful
orchestration by the teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented”.
Artinya: Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah:
menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan
perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-
hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Sedangkan menurut Hamzah (2008) bahwa model pembelajaran langsung adalah
program yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam
memahami suatu materi dan konsep diri sendiri. Model pembelajaran langsung ini sangat
ditentukan oleh pendidik, artinya pendidik berperan penting dan dominan dalam proses
pembelajaran. Penyebutan ini mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik terlibat aktif
dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh
peserta didik dalam kelas. Sedangkan  Joyce, Weil, Calhoun (1972) berpendapat suatu model
pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru
terhadap siswa.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati
secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal
penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah
menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model
pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses
belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang
lebih terstruktur.

2
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab
dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,   struktur materi, dan keterampilan dasar yang
akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan
permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan
konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik.

2.2  Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan
pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran
langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik,
arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari
pembelajaran. Joyce and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari
pembelajaran langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-
tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan
melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama
pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan
pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas
yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam model pembelajaran langsung terdapat beberapa
ciri-ciri khusus yang memberikan keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut,
diantaranya:
a.  Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam penugasan dan
penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan perangkat non akademik seperti
misalnya mainan dan teka-teki tidak terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut
beberapa para ahli, fokus yang kuat terhadap masalah akademik menciptakan keterlibatan
siswa yang semakin kuat dalam rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka
(Fisher, Berliner, Filby, Marliave, Ghen, dan Dishaw, 1980; Madaus, Airasian, dan
Kellaghan, 1980; Rosenshine, 1970, 1971, 1985).
b.  Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan tugas
pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan meminimalisir jumlah
percakapan siswa yang tidak berorientasi akademik.
c.  Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam bidang tersebut
akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta perilaku kondusif demi terciptanya
kemajuan dalam pendidikan.
d.  Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan waktu
belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang tampak berhubungan langsung
dengan waktu yang dimiliki siswa dan rating kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang

3
pada akhirnya juga berhubungan dengan tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut
Rosenshine (1970) siswa menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu untuk mengerjakan
tugas seorang diri. Artinya, siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50% sampai
70% dari jumlah waktu. Jika hal ini dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan prestasi
siswa yang cukup signifikan.
e.  Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran menjadi fokus
utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik dalam waktu tertentu dan
mencapai rating kesuksesan yang tinggi. Iklim sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan
secara positif dan bebas dari pengaruh negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-
praktek negatif, seperti mencela perilaku siswa.

2. 3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung


Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, pasti memiliki kelebihan
dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran langsung. Adapun kelebihan dan
kelemahan model pembelajaran langsung, sebagai berikut:
a.    Kelebihan model pembelajaran langsung :
     Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan
informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa
yang harus dicapai oleh siswa.
     Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
     Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan
yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
     Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan
faktual yang sangat terstruktur.
     Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
     Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu
yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
     Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata
pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan
dan antusiasme siswa.
     Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada
siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam
menyusun dan menafsirkan informasi.
     Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk menciptakan
lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa. Para siswa yang
pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak
merasa dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.
     Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model
pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana

4
suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana
suatu pengetahuan dihasilkan.
     Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam
memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif”
yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam
pemikiran sehari-hari.

b.   Kelemahan Model Pembelajaran Langsung


     Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk
mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat.
Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus
mengajarkannya kepada siswa.
     Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam
hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau
ketertarikan siswa.
     Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif,
sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
     Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan,
percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya,
dan pembelajaran mereka akan terhambat.
     Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru
yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran
langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian,
dan keingintahuan siswa.

2. 4 Langkah-langkah atau Sintak Model Pembelajaran Langsung


Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat penting.
Sintaks Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukan table berikut:
Fase 1 : Fase Orientasi
Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran.
Kegiatan pada fase ini meliputi:
   Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa
   Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran
   Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
   Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan
dilakukan selama pembelajaran
   Menginformasikan kerangka pelajaran
   Memotivasi siswa

Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi


5
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau keterampilan.
Kegiatan ini meliputi:
   Penyajian materi dalam langkah-langkah
   Pemberian contoh konsep
   Pemodelan/peragaan keterampilan
Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk
melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang
benar dan mengoreksi yang salah

Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing


Pada fase berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan serta
menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata.
Latihan terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa dalam
melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik atau
tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika
perlu.

Fase 5 : Fase Latihan Mandiri


Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa dengan baik
jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85% - 90% dalam fase latihan terbimbing.
Guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.

2. 5 Pelaksanaan Pembelajaran Langsung


Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran
langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang jelas dari guru
selama berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan pembelajaran, dan waktu
menilai hasilnya. Ciri utama unik yang terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran
langsung adalan sebagai berikut.
a.  Tugas-Tugas Perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun, namun model ini paling
sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis,
membaca, matematika, musik, dan pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung
juga cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran
sejarah dan sains.
1) Merumuskan Tujuan, dapat digunakan Model Mager dalam Kardi dan Nur (2000:18).
Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus harus sangat spesifik.
Tujuan yang ditulis dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku dan terdiri
dari tiga bagian: Perilaku siswa, Situasi pengetesan dan Kriteria kinerja.
2) Memilih Isi, kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun mengajar, tidak
dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi pelajaran yang diajarkan. Bagi

6
mereka yang masih dalam proses menguasai sepenuhnya materi ajar, disarankan agar
dalam memilih materi ajar mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku
ajar tertentu Kardi dan Nur 2000:20).
3)  Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari suatu
keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang akan
diajarkan guru. Ide yang melatar belakangi analisis tugas ialah, bahwa informasi dan
keterampilan yang kompleks tidak dapat dipelajari semua dalam kurun waktu
tertentu.
4)   Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu pengajaran langsung, merencanakan
dan mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat penting. Ada dua hal yang
perlu diperhatikan oleh guru: (1) bakat dan kemampuan siswa, (2) memotivasi siswa
agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.

b.  Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung


Langkah-langkah pembelajaran model langsung pada dasarnya mengikuti pola-pola
pembelajaran secara umum. Menurut Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks
pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
       Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa.   Dalam
tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
       Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan
pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
       Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan
informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
       Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
       Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara
individu atau kelompok.
       Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap hal-hal
yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan
mengulang keterampilan jika diperlukan.
       Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri
kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah
strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung merupakan
suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau
keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model
pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Adapun karakteristik model pembelajaran langsung, yaitu:
a.  Fokus akademik
b.  Arahan dan kontrol guru
c.  Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
d.  Sistem manajemen waktu
e.  Atmosfer akademik yang cukup netral

Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu :
a.    Fase 1 : Fase Orientasi
b.   Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
c.    Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
d.   Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
e.    Fase 5 : Fase Latihan Mandiri

3.2 Saran
Diharapkan para guru atau calon guru dapat menerapkan model pembelajaran
langsung dalam dunia pendidikan pada saat proses pembelajaran agar terciptanya suatu
pembelajaran yang bermakna. Selain itu, guru juga diharapkan membimbing siswa menuju
keberhasilan dalam belajar. 

8
DAFTAR PUSTAKA

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/
http://nurmarifa8.blogspot.co.id/2014/12/pembelajaran-langsung-direct-instruction.html

Anda mungkin juga menyukai