Anda di halaman 1dari 13

Teori Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori & Model
Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu:

Prof. H. M. Djaswidi Al Hamdani, M.Pd.

Disusun Oleh :

NUNUNG MUNIROH 2111000929

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)

CIAMIS JAWA BARAT

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada kata yang paling indah kecuali dengan menuturkan

hamdu dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan Hidayah, Inayah serta

Ma‟unah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tulisan ini. Tak

lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada sang

pembawa berita gembira, yang terpancar sinar kenabian dari wajahnya dan

terungkap kebesaran al-Haq dalam keseluruhan kepribadiannya, yaitu habibana

wamaulana Muhammad Rasulullah SAW, juga atas keluarganya serta para

sahabatnya yang telah membersihkan wajah Islam dari kegelapan kekufuran, serta

membuang segala sumber kebathilan sehingga mereka sendiri tiada tersentuh

sedikitpun olehnya.

Tulisan ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan

masukan dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan

penyempurnaan tulisan ini. Akhirnya mudah–mudahan dengan tersusunnya

tulisan ini dapat menambah wawasan khususnya bagi penulis secara individu,

umumnya bagi para pembaca. Aamiin.

Darusalam, April 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………....……………… I


DAFTAR ISI ……………………………………………………..………. …. II

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………….. ………………..... 1
B. Rumusan Masalah ……………………….…………………….. 2
C. Tujuan Makalah …………….....................……………………. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)………… 3
B. Karakteristik Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).......... 5
C. Sintaks Pembelajaran Langsung (Direct
Instructon) ……………………………………………............... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………..……………………....... 9
B. Saran ………………………………………...…………………. 9
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain
secara sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang
lain, agar yang bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Musaheri, 2005:20). Masalah
interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar
mengajar di kelas merupakan masalah pendidikan yang sangat menarik untuk
dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Oleh karena itu bagi para
pendidik serta pengelola pendidikan senantiasa diharapkan pemecahannya guna
menuju proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
Dalam pembelajaran terdapat beberapa metode yang bisa dipakai untuk
memaksimalkan pembelajaran, salah satuya pembelajaran non-kooperatif.
Pembelajaran non-kooperatif adalah metode pembelajaran yang bersifat
tradisional di kelas yang didominasi oleh metode ceramah dan ekspositorik,
sehingga proses belajar lebih banyak didominasi oleh guru (teacher centred), serta
hampir tidak pernah menggunakan metode pembelajaran kooperatif.
Salah satu model pembelajaran non kooperatif yaitu model pembelajaran
langsung. Model Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah,
tetapi metode ceramah merupakan bagian dari model pembelajaran
langsung. Metode ceramah merupakan cara penyampaian keterangan atau
informasi secara lisan dari guru kepada siswa.
Model pembelajaran langsung sangat diperlukan dalam membelajarkan
materi mata pelajaran matematika terutama yang terkait dengan membelajarkan
operasi (aturan pengerjaan hitung, aljabar, matematika, dll.). Operasi sering
disebut dengan skill (keterampilan) yaitu keterampilan dalam matematika berupa
kemampuan pengerjaan (operasi) dan melakukan suatu prosedur atau aturan yang
harus dikuasai oleh siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi untuk
memperoleh suatu hasil tertentu. Beberapa keterampilan ditentukan oleh

1
seperangkat aturan atau instruksi atau prosedur yang berurutan, yang disebut
algoritma.
Model pembelajaran langsung dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan
deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran
berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan pembelajaran dan
komunikasi terjadi satu arah, akan tetapi tetap harus menjamin keterlibatan siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran langsung (Direct
Instruction)?
2. Apa saja karakteristik model pembelajaran langsung (Direct Instruction)?
3. Bagaimana sintaks model pembelajaran langsung (Direct Instruction)?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran langsung (Direct
Instruction).
2. Untuk mengetahui karakteristik model pembelajaran langsung (Direct
Instruction).
3. Untuk mengetahui sintaks model pembelajaran langsung (Direct
Instruction).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


Pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri
dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa.
Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model pembelajaran
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik,
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori
belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman
termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar
adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran
merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Selain itu, model pembelajaran langsung (Direct Instruction) merupakan
suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari
keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan tahap demi
tahap. (Suyatno, 2009:73). Robert E. Slavin dalam bukunya Educational
Psychology dari Johns Hopkins University yang diterbitkan oleh Needham
Height Allyn and Bacon, Boston mendefinisikan pembelajaran langsung (Direct
Instruction) sebagai sebuah pendekatan mengajar di mana pembelajaran
berorientasi pada tujuan pembelajaran dan distrukturisasi oleh guru. (Direct
istruction is an approach to teaching in which lessons are goal-oriented and
structured by the teacher – p.231) (Faiq, 2013).
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa model pembelajaran
langsung adalah pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa belajar secara
tahap demi tahap untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan “mengenai sesuatu” dan

3
pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan
sesuatu.
Arends (dalam Tasyamni, 2015) menyatakan: “The direct instruction model
was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge
and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-by-
step fashion”. Artinya: Model pengajaran langsung secara khusus dirancang untuk
mempromosikan belajar siswa dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan
deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah demi
langkah. Contoh pengetahuan deklaratif adalah bahwa „presiden RI dipilih melalui
pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Contoh pengetahuan prosedural
adalah bagaimana tata cara dan langkah-langkah pelaksanaan pemilu di Indonesia.
(Faiq, 2013)
Lebih lanjut Arends (dalam Tasyamni, 2015) menyatakan: ”Direct
instruction is a teacher-centered model that has five steps: establishing set,
explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended
practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher
and a learning environment that businesslike and task-oriented”. Artinya:
Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima
langkah: menetapkan tujuan, penjelasan atau demonstrasi, panduan praktek,
umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung
memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan berorientasi tugas.
Jadi model pembelajaran langsung merupakan sebuah model pembelajaran
yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat melaksanakan model
pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah demi selangkah. Guru sebagai pusat
perhatian memiliki peran yang sangat dominan. Karena itu, pada direct instruction,
guru harus bisa menjadi model yang menarik bagi siswa. Beberapa pakar
pendidikan seperti Good dan Grows, 1985 menyebut direct instruction (model
pembelajaran langsung) ini dengan istilah „pengajaran aktif‟. Atau diistilahkan
sebagai mastery teaching (mengajar tuntas) oleh Hunter, 1982. Sedangkan oleh

4
Rosenshine dan Stevens, 1986 disebut sebagai pengajaran eksplisit (explicit
instruction).
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan
mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan
gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan
model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang
terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan
pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan
keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
terstruktur.
Menurut Suyatno, (2009) ciri-ciri pengajaran langsung adalah sebagai berikut.
a. Perhatian : Pengamatan akan dapat memperlihatkan perilaku dengan baik
apabila perilaku tersebut jelas dan tidak terlalu kompleks.
b. Retensi : Suatu perilaku yang teramati dapat dimantapkan jika pengamatan
dapat menghubungkan pengalaman sebelumnya.
c. Produksi : Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengulang
keterampilan baru secara bergiliran.
d. Motivasi : Penguatan diberikan pada siswa dapat melakukan dengan baik
dan benar.

B. Karakteristik Model Pmbelajaran Langsung (Direct Instruction)


Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya
sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang
akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-
variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan
yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran. Joyce
and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari pembelajaran
langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-
tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus
ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan
melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber
belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan

5
pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan
yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam
model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang memberikan
keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:
1. Fokus Akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam
penugasan dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan
perangkat non akademik seperti misalnya mainan dan teka-teki tidak terlalu
ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus yang kuat
terhadap masalah akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin kuat
dalam rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka (Fisher, Berliner,
Filby, Marliave, Ghen, dan Dishaw, 1980; Madaus, Airasian, dan Kellaghan, 1980;
Rosenshine, 1970, 1971, 1985).
2. Arahan Dan Kontrol Guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan
tugas pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan
meminimalisir jumlah percakapan siswa yang tidak berorientasi akademik.
3. Harapan Yang Tinggi Terhadap Perkembangan Siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam
bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta perilaku
kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.
4. Sistem Manajemen Waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu
memaksimalkan waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang
tampak berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki siswa dan rating
kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga berhubungan
dengan tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut Rosenshine (1970) siswa
menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu untuk mengerjakan tugas seorang
diri. Artinya, siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70%
dari jumlah waktu. Jika hal ini dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan
prestasi siswa yang cukup signifikan.

6
5. Atmosfer Akademik Yang Cukup Netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran
menjadi fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik
dalam waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan yang tinggi. Iklim sosial
dalam lingkungan ini harus diciptakan secara positif dan bebas dari pengaruh
negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-praktek negatif, seperti mencela
perilaku siswa.

C. Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya
sintaks/tahapan pembelajaran. Menurut suyatno, (2009) adapun sintaks model
pembelajaran ialah:
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
2. Mempresentasikan dan mendemontrasikan pengetahuan atau
keterampilan.
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberi kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan.
Slavin (dalam Tasyamni, 2015), mengemukakan tujuh langkah spesifik
dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
a. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran
kepada siswa: Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus
dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
b. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat: Dalam tahap ini
guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai siswa.
c. Menyampaikan materi pelajaran: Dalam fase ini, guru menyampaikan
materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,
mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
d. Melaksanakan bimbingan: Bimbingan dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan
mengoreksi kesalahan konsep.

7
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih: Dalam tahap
ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau
kelompok.
f. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik: Guru
memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa,
memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan
mengulang keterampilan jika diperlukan.
g. Memberikan latihan mandiri: Dalam tahap ini, guru dapat memberikan
tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya
terhadap materi yang telah mereka pelajari.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Model pembelajaran langsung merupakan sebuah model pembelajaran
yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat melaksanakan
model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah demi
selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat
dominan. Pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
2. Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya
sintaks/tahapan pembelajaran. Adapun ciri-ciri model pembelajaran
langsung adalah: fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang
tinggi terhadap perkembangan siswa, sistem manajemen waktu, dan
atmosfer akademik yang cukup netral.
h. Slavin (dalam Tasyamni, 2015), mengemukakan tujuh langkah spesifik
dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu: menginformasikan tujuan
pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa, me-review
pengetahuan dan keterampilan prasyarat, menyampaikan materi pelajaran,
melaksanakan bimbingan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih, menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik, dan
memberikan latihan mandiri

B. Kritik dan Saran


Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan karya ilmiah
(makalah) ini, baik itu dari kesalahan tanda baca, bahasa dan sebagainya. Maka,
atas dasar kekurangan itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
Agar ada perubahan yang lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Faiq, Muhammad. 2013. “Mengenal Direct Instruction (Model Pembelajaran


Langsung/ModelPengajaranLangsung)Sumber:http://penelitiantindakanke
las.blogspot.com/2013/04/direct-instruction-model-pembelajaran-
langsung.html, diakses (02/04/2022).
Kasmaja, Hadi. 2014. Model Pmbelajaran Langsung. Sumber:
http://hadikasmajads.blogspot.co.id/2014/10/model-pembelajaran-
langsung-direct.html, diakses (02/04/2022).
Suyatno. 2009. “Menjelajah Pembelajaran Inovatif”. Masmedia Buana Pustaka:
Sidoarjo.
Tasyamni, wiwik. 2015. “Model Pembelajaran Langsung”. Sumber:
https://www.academia.edu/5934148/Makalah_Model_Pembelajaran_Lang
sung.doc, diakses (02/04/2022)

Anda mungkin juga menyukai