Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

“ PEMBELAJARAN LANGSUNG “
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Wa Ode Indrawati, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Adilla Cahya Ningsih(A1I122036) Annisa Iklima (A1I122038)


Astin Samla (A1I122039) Citan Adlina Nur (A1I122040)
Dela (A1I122042) Diman (A1I122045)
Rasti (A1I122066) Indun Mu'alimah (A1I122090)
Rita (A1I117118)

KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya, kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah kami dengan baik.

Makalah kami ini dengan judul “Pembelajaran Langsung” dibuat dengan tujuan
untuk melengkapi tugas kelompok pada mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, mungkin
dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari. Untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran demi kemajuan penulis dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, baik yang terkait secara langsung, maupun tidak langsung.

Kendari, 23 Maret 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Defenisi Model Pembelajaran Langsung.....................................................3
B. Landasan Teori Pembelajaran Langsung......................................................5
C. Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung................................................6
D. Sintaks Model Pembelajaran Langsung........................................................7
E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung.........................9
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran non-kooperatif adalah metode pembelajaran yang


bersifat tradisional di kelas yang didominasi oleh metode ceramah dan
ekspositorik, sehingga proses belajar lebih banyak didominasi oleh guru
(teacher centred), serta hampir tidak pernah menggunakan metode
pembelajaran kooperatif.
Salah satu model pembelajaran non kooperatif yaitu model
pembelajaran langsung. Model Pembelajaran langsung tidak sama dengan
metode  ceramah, tetapi metode ceramah merupakan bagian dari model
pembelajaran langsung.  Metode ceramah merupakan cara penyampaian
keterangan atau informasi secara lisan dari guru kepada siswa.
Model pembelajaran langsung sangat diperlukan dalam
membelajarkan materi mata pelajaran matematika terutama yang terkait
dengan membelajarkan operasi (aturan pengerjaan hitung, aljabar,
matematika, dll.). Operasi sering disebut dengan skill (keterampilan)  yaitu
keterampilan dalam matematika berupa kemampuan pengerjaan (operasi) dan
melakukan suatu prosedur atau aturan yang harus dikuasai oleh siswa dengan
kecepatan dan ketepatan yang tinggi untuk memperoleh suatu hasil tertentu.
Beberapa keterampilan ditentukan oleh seperangkat aturan atau instruksi atau
prosedur yang berurutan, yang disebut algoritma.
Model pembelajaran langsung dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung merupakan model
pembelajaran berpusat  pada guru atau guru mendominasi kegiatan

1
pembelajaran dan komunikasi terjadi satu arah, akan tetapi tetap harus
menjamin keterlibatan siswa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan


dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan Model Pembelajaran?
2. Apa landasan teori pada Model Pembelajaran Langsung?
3. Bagaimanakah Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung ?
4. Bagaimanakah sintaks Model Pembelajaran Langsung?
5. Apa sajakah kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Langsung?

Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah yang ingin dicapai yaitu :


1. Untuk mengetahui definisi Model Pembelajaran Langsung
2. Untuk mengetahui landasan teori pada Model Pembelajaran Langsung
3. Untuk mengetahui Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung
4. Untuk mengetahui sintaks Model Pembelajaran Langsung
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran
Langsung?

Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat bermannfaat bagi:


1. Guru, khususnya guru matematika sebagai bahan pertimbangan dalam
mengelola dan merancang pembelajaran di kelas.
2. Mahasiswa, dapat menjadi motivator bagi mahasiswa lain untuk
mengembangkan makalah ini lebih luas sehingga dapat bermanfaat bagi
pengembangan pembelajaran matematika di sekolah
3. Penulis, untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari model
pembelajaran langsung,

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) merupakan suatu


pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan
dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan tahap demi tahap.
(Suyatno, 2009:73). Robert E. Slavin dalam bukunya Educational
Psychology dari Johns Hopkins University yang diterbitkan oleh Needham
Height  Allyn and Bacon, Boston mendefinisikan pembelajaran langsung
(Direct Instruction) sebagai sebuah pendekatan mengajar di mana
pembelajaran berorientasi pada tujuan pembelajaran dan distrukturisasi oleh
guru. (Direct istruction is an approach to teaching in which lessons are goal-
oriented and structured by the teacher – p.231) (Faiq, 2013).
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa model
pembelajaran langsung adalah pendekatan mengajar yang dapat membantu
siswa belajar secara tahap demi tahap untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan
“mengenai sesuatu” dan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
bagaiamana melakukan sesuatu.
Arends (dalam Tasyamni, 2015) menyatakan: “The direct instruction
model was specifically designed to promote student learning of procedural
knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be
taught in a step-by-step fashion”. Artinya: Model pengajaran langsung secara
khusus dirancang untuk mempromosikan belajar siswa dengan pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat
diajarkan secara langkah demi langkah.
Contoh pengetahuan deklaratif adalah bahwa ‘presiden RI dipilih
melalui pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Contoh pengetahuan

3
prosedural adalah bagaimana tata cara dan langkah-langkah pelaksanaan
pemilu di Indonesia. (Faiq, 2013)
Lebih lanjut Arends (dalam Tasyamni, 2015) menyatakan: ”Direct
instruction is a teacher-centered model that has five steps: establishing set,
explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended
practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the
teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented”.
Artinya: Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang
memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan atau demonstrasi,
panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam
pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Jadi model pembelajaran langsung merupakan sebuah model
pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat
melaksanakan model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah
demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat
dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi model
yang menarik bagi siswa. Beberapa pakar pendidikan seperti Good dan
Grows, 1985 menyebut direct instruction (model pembelajaran langsung) ini
dengan istilah ‘pengajaran aktif’. Atau diistilahkan sebagai mastery teaching
(mengajar tuntas) oleh Hunter, 1982. Sedangkan oleh Rosenshine dan
Stevens, 1986 disebut sebagai pengajaran eksplisit (explicit instruction).
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar
dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang
dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan
dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari
menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model
pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat
pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan
suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.

4
Menurut Suyatno, (2009) ciri-ciri pengajaran langsung adalah sebagai
berikut.
a. Perhatian : Pengamatan akan dapat memperlihatkan perilaku dengan baik
apabila perilaku tersebut jelas dan tidak terlalu kompleks.
b. Retensi : Suatu perilaku yang teramati dapat dimantapkan jika
pengamatan dapat menghubungkan pengalaman sebelumnya.
c. Produksi : Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengulang
keterampilan baru secara bergiliran.
d. Motivasi : Penguatan diberikan pada siswa dapat melakukan dengan baik
dan benar.

B. Landasan Teori Pembelajaran Langsung

Teori pendukung pembelajaran langsung adalah teori behaviorisme


dan teori belajar sosial.
1. Teori Behaviorisme
Dalam perspektif behaviorisme pembelajaran diartikan sebagai
proses pembentukan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan balas
(respon). Belajar merupakan proses pelaziman (pembiasaan). Hasil
pembelajaran yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa
kebiasaan. Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa
perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan
dengan proses mental. Menurut kaum behavioris, perilaku adalah segala
sesuatu yang kita lakukan dan bisa dilihat secara langsung misalnya anak
membuat poster, guru tersenyum pada anak, murid mengganggu murid
lain, dan sebagainya. Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai
pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh
orang lain. Meskipun kita tidak bisa melihat pikiran, perasaan, dan motif
secara langsung, semua itu adalah sesuatu yang riil. Proses mental antara
lain pemikiran anak tentang cara membuat poster, perasaan senang guru
terhadap muridnya, dan motivasi anak untuk mengontrol perilakunya.
(Santrock dalam Kasmaja, 2014).

5
Adapun kedudukan pendidik dalam kaitannya dengan teori
pembelajaran langsung adalah menyajikan stimulus tertentu yang dapat
membangkitkan respon peserta didik berupa hasil belajar yang
diingingkan.
2. Teori Belajar Sosial
Menurut Trianto teori pembelajaran sosial memberikan penjelasan
tentang peran pengamatan dalam pembelajaran. Teori ini menerapkan
prinsip-prinsip pembelajaran perilaku dan penekanannya pada proses
mental internal. Teori pembelajaran sosial yang dikembangkan oleh
Albert Bandura, menyatakan bahwa “sebagian besar manusia belajar
melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang
lain”. Inti dari teori pembelajaran sosial adalah pemodelan (modeling),
dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah penting pelatihan pada
peserta didik dalam melatihkan keterampilan proses.
Berdasarkan kedua teori tersebut, model pembelajaran langsung
menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme
menekankan belajar sebagai proses stimulus respons, dan teori belajar
sosial memiliki prinsip bahwa seseorang dapatbelajar melalui
pengamatan perilaku orang lain.

C. Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung

Sabagaimana halnya pelaksanaan pembelajaran pada umumnya,


dalam pelaksanaan pembelajaran langsung guru perlu mengetahui bagaimana
teknik perencanaannya sehingga saat menerapkan model pembelajaran ini
dapat sukses. Adapun pembahasan tentang aspek-aspek perencanaan model
pembelajaran langsung ini meliputi:
a. Merumuskan tujuan
Menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi pada siswa yang
spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi
evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kerja yang diharapkan
(kriteria keberhasilan).

6
b. Memilih isi
Bagi guru pemula yang masih dalam proses penguasaan sepenuhnya
materi ajar, disarankan agar memilih materi ajar mengacu pada GBPP
kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu.
c. Melakukan analisis tugas
Analisis tugas ini adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikatnya dari suatu
keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang
akan diajarkan oleh guru.
d. Merencanakan waktu dan ruang
Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh guru:
 Memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat
dan kemampuan siswa
 Memotifasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya
dengan perhatian yang optimal
e. Merencanakan Pengaturan Ruang Kelas
Dikarenakan model pembelajaran langsung (direct instruction)
membutuhkan atensi siswa kepada guru (model) yang sedang melakukan
presentasi dan demonstrasi, maka pengaturan ruang kelas juga menjadi
sesuatu hal yang penting untuk diperhatikan. Formasi tempat duduk dan
pengaturan ruang kelas harus memungkinkan siswa mudah mengamati
semua sesi demonstrasi yang dilakukan. Guru sebaiknya berada pada
posisi di depan kelas, kalau perlu di tempat yang lebih tinggi, yang dapat
dipandang atau diamati seluruh siswa dari setiap arah. Formasi kelas
tradisional sangat cocok digunakan untuk penerapan model pembelajaran
langsung (direct instruction).

D. Sintaks Model Pembelajaran Langsung

Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya


sintaks/tahapan pembelajaran. Menurut suyatno, (2009) adapun sintaks model
pembelajaran ialah:

7
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
2. Mempresentasikan dan mendemontrasikan pengetahuan atau
keterampilan.
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberi kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan.
Slavin (dalam Tasyamni, 2015), mengemukakan tujuh langkah
spesifik dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada
siswa.
Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus
dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
2. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat.
Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3. Menyampaikan materi pelajaran.
Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi,
memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4. Melaksanakan bimbingan.
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan
konsep.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih.
Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara
individu atau kelompok.
6. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik.
Guru memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan
siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan
mengulang keterampilan jika diperlukan.
7. Memberikan latihan mandiri.

8
Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri
kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi
yang telah mereka pelajari.

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung

Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-


kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan
dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Tetapi selain
mempunyai kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga
ditemukan keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya.
a. Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai
berikut:
1. Dalam model pengajaran langsung, guru mengendalikan isi materi
dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah
sekalipun.
3. Model pengajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan
(melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi),
sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
4. Model pengajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam
kelas besar maupun kelas yang kecil.
5. Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
6. Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan
ketat.
7. Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
8. Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
9. Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.

9
10. Model pengajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan
butir-butir penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi
siswa.
11. Model pengajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk
mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.
b. Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagai
berikut:
1. Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan
pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam
persiapan, pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa
dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran
akan terhambat.
2. Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi
guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan
menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
3. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak,
model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan
pada siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi yang
disampaikan.
4. Jika terlalu sering menggunakan modelpengajaran langsung akan
membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua
informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa
tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.
5. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan
siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik
sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya
diketahui.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang


proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Adapun pembahasan tentang aspek-aspek perencanaan model
pembelajaran langsung ini meliputi: (1) merumuskan tujuan pembelajaran;
(2) memilih materi pembelajaran; (3) melakukan analisis tugas (task
analysis); (4) merencanakan alokasi waktu; dan (5) merencanakan pengaturan
ruang kelas.
Model pengajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting,
yaitu 1) Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa, 2)
Mendemonstrasikan Pengetahuan atau Keterampilan, 3) Menyediakan
Latihan Terbimbing, 4) Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan
Balik, 5) Memberikan Kesempatan Latihan Mandiri.

B. Saran

Demikianlah makalah kelompok kami, semoga kita sebagai


mahasiswa mampu mengembangkan ilmu yang kita dapat. Dan dengan
adanya makalah kami ini semoga dapat memicu pembaca untuk lebih tahu
tentang “Pembelajaran Langsung”. Untuk itu kami sebagai kelompok
pemakalah mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman semua untuk
menyempurnakan kekurangan dari makalah kami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Faiq, muhammad (2013). Mengenal Direct Instruction (Model Pembelajaran


Langsung/Model Pengajaran Langsung). Sumber:
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/04/direct-instruction-
model-pembelajaran-langsung.html, diakses (23/03/2023).
Kasmaja, hadi. (2014). Model Pmbelajaran Langsung. Sumber:
http://hadikasmajads.blogspot.co.id/2014/10/model-pembelajaran-langsung-
direct.html, diakses (23/03/2023)
Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka:
Sidoarjo.
Tasyamni, wiwik. (2015). Model Pembelajaran Langsung. Sumber:
https://www.academia.edu/5934148/
Makalah_Model_Pembelajaran_Langsung.doc, diakses (23/03/2023)
Widyantini, Theresia.(2012). Penerapan model pembelajaran langsung dalam
mata pelajaran matematika SMP/MTS. Sumber:
http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel%20Pendidikan/pendahulu
an.pdf.diakses(23/03/2023).

12

Anda mungkin juga menyukai