“ PEMBELAJARAN LANGSUNG “
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Wa Ode Indrawati, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 5
KELAS C
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya, kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah kami dengan baik.
Makalah kami ini dengan judul “Pembelajaran Langsung” dibuat dengan tujuan
untuk melengkapi tugas kelompok pada mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, mungkin
dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari. Untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran demi kemajuan penulis dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, baik yang terkait secara langsung, maupun tidak langsung.
Kelompok 5
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Defenisi Model Pembelajaran Langsung.....................................................3
B. Landasan Teori Pembelajaran Langsung......................................................5
C. Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung................................................6
D. Sintaks Model Pembelajaran Langsung........................................................7
E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung.........................9
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
pembelajaran dan komunikasi terjadi satu arah, akan tetapi tetap harus
menjamin keterlibatan siswa.
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
prosedural adalah bagaimana tata cara dan langkah-langkah pelaksanaan
pemilu di Indonesia. (Faiq, 2013)
Lebih lanjut Arends (dalam Tasyamni, 2015) menyatakan: ”Direct
instruction is a teacher-centered model that has five steps: establishing set,
explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended
practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the
teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented”.
Artinya: Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang
memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan atau demonstrasi,
panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam
pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Jadi model pembelajaran langsung merupakan sebuah model
pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat
melaksanakan model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah
demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat
dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi model
yang menarik bagi siswa. Beberapa pakar pendidikan seperti Good dan
Grows, 1985 menyebut direct instruction (model pembelajaran langsung) ini
dengan istilah ‘pengajaran aktif’. Atau diistilahkan sebagai mastery teaching
(mengajar tuntas) oleh Hunter, 1982. Sedangkan oleh Rosenshine dan
Stevens, 1986 disebut sebagai pengajaran eksplisit (explicit instruction).
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar
dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang
dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan
dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari
menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model
pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat
pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan
suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.
4
Menurut Suyatno, (2009) ciri-ciri pengajaran langsung adalah sebagai
berikut.
a. Perhatian : Pengamatan akan dapat memperlihatkan perilaku dengan baik
apabila perilaku tersebut jelas dan tidak terlalu kompleks.
b. Retensi : Suatu perilaku yang teramati dapat dimantapkan jika
pengamatan dapat menghubungkan pengalaman sebelumnya.
c. Produksi : Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengulang
keterampilan baru secara bergiliran.
d. Motivasi : Penguatan diberikan pada siswa dapat melakukan dengan baik
dan benar.
5
Adapun kedudukan pendidik dalam kaitannya dengan teori
pembelajaran langsung adalah menyajikan stimulus tertentu yang dapat
membangkitkan respon peserta didik berupa hasil belajar yang
diingingkan.
2. Teori Belajar Sosial
Menurut Trianto teori pembelajaran sosial memberikan penjelasan
tentang peran pengamatan dalam pembelajaran. Teori ini menerapkan
prinsip-prinsip pembelajaran perilaku dan penekanannya pada proses
mental internal. Teori pembelajaran sosial yang dikembangkan oleh
Albert Bandura, menyatakan bahwa “sebagian besar manusia belajar
melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang
lain”. Inti dari teori pembelajaran sosial adalah pemodelan (modeling),
dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah penting pelatihan pada
peserta didik dalam melatihkan keterampilan proses.
Berdasarkan kedua teori tersebut, model pembelajaran langsung
menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme
menekankan belajar sebagai proses stimulus respons, dan teori belajar
sosial memiliki prinsip bahwa seseorang dapatbelajar melalui
pengamatan perilaku orang lain.
6
b. Memilih isi
Bagi guru pemula yang masih dalam proses penguasaan sepenuhnya
materi ajar, disarankan agar memilih materi ajar mengacu pada GBPP
kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu.
c. Melakukan analisis tugas
Analisis tugas ini adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikatnya dari suatu
keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang
akan diajarkan oleh guru.
d. Merencanakan waktu dan ruang
Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh guru:
Memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat
dan kemampuan siswa
Memotifasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya
dengan perhatian yang optimal
e. Merencanakan Pengaturan Ruang Kelas
Dikarenakan model pembelajaran langsung (direct instruction)
membutuhkan atensi siswa kepada guru (model) yang sedang melakukan
presentasi dan demonstrasi, maka pengaturan ruang kelas juga menjadi
sesuatu hal yang penting untuk diperhatikan. Formasi tempat duduk dan
pengaturan ruang kelas harus memungkinkan siswa mudah mengamati
semua sesi demonstrasi yang dilakukan. Guru sebaiknya berada pada
posisi di depan kelas, kalau perlu di tempat yang lebih tinggi, yang dapat
dipandang atau diamati seluruh siswa dari setiap arah. Formasi kelas
tradisional sangat cocok digunakan untuk penerapan model pembelajaran
langsung (direct instruction).
7
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
2. Mempresentasikan dan mendemontrasikan pengetahuan atau
keterampilan.
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberi kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan.
Slavin (dalam Tasyamni, 2015), mengemukakan tujuh langkah
spesifik dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada
siswa.
Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus
dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
2. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat.
Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3. Menyampaikan materi pelajaran.
Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi,
memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4. Melaksanakan bimbingan.
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan
konsep.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih.
Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara
individu atau kelompok.
6. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik.
Guru memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan
siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan
mengulang keterampilan jika diperlukan.
7. Memberikan latihan mandiri.
8
Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri
kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi
yang telah mereka pelajari.
9
10. Model pengajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan
butir-butir penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi
siswa.
11. Model pengajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk
mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.
b. Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagai
berikut:
1. Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan
pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam
persiapan, pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa
dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran
akan terhambat.
2. Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi
guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan
menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
3. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak,
model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan
pada siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi yang
disampaikan.
4. Jika terlalu sering menggunakan modelpengajaran langsung akan
membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua
informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa
tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.
5. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan
siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik
sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya
diketahui.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12