Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA INOVATIF

“DIRECT INSTRUCTION”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Matematika Inovatif

Semester V Tahun Ajaran 2018

Dosen Pengampu: Sutopo S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:

KELAS A

1. Friska Simanjuntak (K1315021)


2. Isnani Hanifatur R (K1316027)
3. Okta Mutiara Tungga (K1316049)
4. Uhti Mualimah (K1316063)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah serta inayah–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Pembelajaran Matematika Inovatif ini tepat pada waktunya.

Dalam menyusun Makalah Pembelajaran Matematika Inovatif ini, tentunya bukan hanya
jerih payah penulis sendiri, namun penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Bapak Sutopo S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran


Matematika Inovatif yang telah membimbing, memonitor, dan mengarahkan penulis dalam
menyusun Makalah Pembelajaran Matematika Inovatif ini.

Makalah Pembelajaran Matematika Inovatif ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran kami harapkan dari pembaca.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, 7 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................4

C. Tujuan............................................................................................................................................4

BAB II.........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5

A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung.........................................................................................5

B. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).....................................................6

C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung................................................................8

D. Langkah-langkah atau Sintak Model Pembelajaran Langsung..........................................................11

E. Pelaksanaan Pembelajaran Langsung................................................................................................12

F. Contoh RPP matematika dalam Pembelajaran Langsung..................................................................15

BAB III......................................................................................................................................................34

PENUTUP.................................................................................................................................................34

A. Kesimpulan..................................................................................................................................34

B. Saran............................................................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................36
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang lain, agar yang bersangkutan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Musaheri,
2005:20). Menurut La sula (2000:34) “pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematik dan
sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik yang berlangsung di semua
lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat)”. Masalah
interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar di
kelas merupakan masalah pendidikan yang sangat menarik untuk dibicarakan yang sampai kini
tidak pernah ada habisnya. Oleh karena itu bagi para pendidik serta pengelola pendidikan
senantiasa diharapkan pemecahannya guna menuju proses belajar mengajar dapat terlaksana
dengan baik. Menurut Shachelford dan Fenak (dalam Ulfah, 2004:3), apa yang dikenal selama
ini dalam proses belajar mengajar yaitu bahwa mengajar harus menguasai: a. Apa yang
diajarkan; b. Teori pengajaran yang relevan; c. Hal-hal baru (mau melakukan penelitian untuk
memperkaya isi bahan ajar yang diajarkan); d. Karakteristik siswa. Setiap guru harus memiliki
keahlian di dalam memilih model pengajaran yang dipakai sehari-hari dikelas. Pemilihan model
yang tepat dalam pengajaran tentu saja berorientasi pada tujuan pengajaran termasuk tujuan
setiap materi yang akan diberikan pada siswa. Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah
satu bentuk model penyajian materi yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran
langsung (Direct instruction). Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif. Pengetahuan deklaratif
adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan
tentang bagaimana melakukan sesuatu yang keduanya berstruktur dengan baik dapat dipelajari
selangkah demi selangkah (Nur, 2000:4-5).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?

2. Apa saja karakteristik dari model pembelajaran langsung?

3. Apa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung?

4. Bagaimana sintak dari model pembelajaran langsung?

5. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran langsung?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung.

2. Mengetahui karakteristik pembelajaran langsung.

3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung.

4. Mengetahui syntak model pembelajaran langsung.

5. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran langsung.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung


Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah strategi belajar
ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung merupakan suatu model
pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap
siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang
khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap selangkah demi selangkah.

Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang
berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik.
Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada
siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku
tersebut.

Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-centered model that has
five steps: establishing set, explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and
extended practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a
learning environment that businesslike and task-oriented”. Artinya: Pengajaran langsung adalah
model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau
demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran
langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan berorientasi tugas.

Sedangkan menurut Hamzah (2008) bahwa model pembelajaran langsung adalah program yang
paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam memahami suatu
materi dan konsep diri sendiri. Model pembelajaran langsung ini sangat ditentukan oleh
pendidik, artinya pendidik berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran.
Penyebutan ini mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik terlibat aktif dalam mengusung
isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh peserta didik dalam kelas.
Sedangkan Joyce, Weil, Calhoun (1972) berpendapat suatu model pembelajaran yang terdiri dari
penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa.

Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara
selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting
yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari
menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung
mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan
keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.

Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan
diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan
permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan
konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik.

B. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan
pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran
langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik,
arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari
pembelajaran. Joyce and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari pembelajaran
langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus
dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan.

Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan
pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan
meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian
tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus
dilaksanakan oleh siswa. Dalam model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-ciri khusus
yang memberikan keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:
a. Fokus akademik

Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam penugasan dan penyelesaian
tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan perangkat non akademik seperti misalnya mainan
dan teka-teki tidak terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus
yang kuat terhadap masalah akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin kuat dalam
rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka (Fisher, Berliner, Filby, Marliave, Ghen,
dan Dishaw, 1980; Madaus, Airasian, dan Kellaghan, 1980; Rosenshine, 1970, 1971, 1985).

b. Arahan dan kontrol guru

Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan tugas pembelajaran,
menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan meminimalisir jumlah percakapan siswa
yang tidak berorientasi akademik.

c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa

Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam bidang tersebut akan
berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta perilaku kondusif demi terciptanya kemajuan
dalam pendidikan.

d. Sistem manajemen waktu

Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan waktu belajar siswa.
Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang tampak berhubungan langsung dengan waktu yang
dimiliki siswa dan rating kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga
berhubungan dengan tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut Rosenshine (1970) siswa
menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu untuk mengerjakan tugas seorang diri. Artinya,
siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70% dari jumlah waktu. Jika hal
ini dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan prestasi siswa yang cukup signifikan.

e. Atmosfer akademik yang cukup netral

Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran menjadi fokus utama dan
tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik dalam waktu tertentu dan mencapai
rating kesuksesan yang tinggi. Iklim sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan secara positif
dan bebas dari pengaruh negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-praktek negatif,
seperti mencela perilaku siswa.

C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung


Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, pasti memiliki kelebihan dan
kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran langsung. Adapun kelebihan dan kelemahan
model pembelajaran langsung, sebagai berikut:

a. Kelebihan model pembelajaran langsung :

1) Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan
informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa
yang harus dicapai oleh siswa.

2) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.

3) Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang


mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.

4) Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual
yang sangat terstruktur.

5) Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.

6) Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang
relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.

7) Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata


pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan
antusiasme siswa.

8) Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya


ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok
belajar dengan cara-cara ini.
9) Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara
langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian
terkini.

10) Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan
untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya
terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).

11) Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas
dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa
tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.

12) Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga
guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Langsung

Selain memiliki kelebihan-kelebihan, pada setiap model pembelajaran akan ditemukan


keterbatasan-keterbatasan . Begitu pula dengan Model Pembelajaran Direct Intruction adalah
sebagai berikut :

1) Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan


informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak
semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus
mengajarkannya kepada siswa.

2) Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau
ketertarikan siswa.

3) Siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa
untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
4) Guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini
bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan
pembelajaran mereka akan terhambat.

5) Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru.


Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan
model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak
perilaku komunikasi positif.

6) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran
langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses
dan memahami informasi yang disampaikan.

7) Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana
materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa.
Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.

8) Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya
bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan
menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.

9) Model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk
mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa
tidak paham atau salah paham

10) Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya,


banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang
dimaksudkan oleh guru.
D. Langkah-langkah atau Sintak Model Pembelajaran Langsung
Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat penting. Sintaks
Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukan table berikut:

Fase 1 : Fase Orientasi

Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran.
Kegiatan pada fase ini meliputi:

 Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan


pengetahuan yang telah dimiliki siswa

 Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran

 Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan

 Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan
dilakukan selama pembelajaran

 Menginformasikan kerangka pelajaran

 Memotivasi siswa

Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi

Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau keterampilan.
Kegiatan ini meliputi:

 Penyajian materi dalam langkah-langkah

 Pemberian contoh konsep

 Pemodelan/peragaan keterampilan

 Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa
Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur

Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan
latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan
mengoreksi yang salah

Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing

Pada fase berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan serta
menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata.

Latihan terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa dalam
melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik atau tidak,
serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika perlu.

Fase 5 : Fase Latihan Mandiri

Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa dengan baik jika
telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85% - 90% dalam fase latihan terbimbing. Guru
memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.

E. Pelaksanaan Pembelajaran Langsung


Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran langsung
memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang jelas dari guru selama
berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai
hasilnya. Ciri utama unik yang terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran langsung adalan
sebagai berikut.
a. Tugas-Tugas Perencanaan

Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun, namun model ini paling sesuai
untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca,
matematika, musik, dan pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung juga cocok
untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran sejarah dan sains.

1) Merumuskan Tujuan, dapat digunakan Model Mager dalam Kardi dan Nur (2000:18).
Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus harus sangat spesifik. Tujuan yang
ditulis dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku dan terdiri dari tiga bagian: Perilaku
siswa, Situasi pengetesan dan Kriteria kinerja.

2) Memilih Isi, kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun mengajar, tidak
dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka
yang masih dalam proses menguasai sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih
materi ajar mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu Kardi dan Nur
2000:20).

3) Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari suatu keterampilan atau
butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan guru. Ide yang melatar
belakangi analisis tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks tidak dapat
dipelajari semua dalam kurun waktu tertentu.

4) Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu pengajaran langsung, merencanakan dan
mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat penting. Ada dua hal yang perlu diperhatikan
oleh guru: (1) bakat dan kemampuan siswa, (2) memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan
tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung

Langkah-langkah pembelajaran model langsung pada dasarnya mengikuti pola-pola


pembelajaran secara umum. Menurut Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks
pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.

1) Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam


tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang
diharapkan.

2) Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan
pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.

3) Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi,


menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan
sebagainya.

4) Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-


pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep

5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan
informasi baru secara individu atau kelompok.

6) Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap
hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang
benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.

7) Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas
mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah
mereka pelajari.
F. Contoh RPP matematika dalam Pembelajaran Langsung
RENCANA PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : XI IPA / 1

Materi Pokok : Statistika

Sub Materi Pokok : Penyajian data dalam bentuk


diagram

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 Pertemuan)

I. Standar Kompetensi
Menggunakan aturan statistika dalam menyajikan dan meringkas data dengan berbagai
cara, memberi tafsiran, menyusun dan menggunakan kaidah pencacahan dalam
menentukan banyak kemungkinan; dan menggunakan aturan peluang dalam menentukan
dan menafsirkan peluang kejadian majemuk.

II. Kompetensi Dasar


Membaca, menyajikan, dan menafsirkan kecenderungan data dalam bentuk tabel dan
diagram.
III. Indikator
a. Kognitif
Produk

1. Menyajikan data dalam bentuk diagram garis, diagram batang daun, dan diagram
kotak garis.
2. Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram batang daun, dan
diagram kotak garis.
Proses

1. Membaca informasi dalam bentuk diagram tabel .


2. Menyajikan data dalam bentuk diagram garis.
3. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang daun.
4. Mengurutkan data yang tersedia
5. Menetukan datum tebesar dan terkecil.
6. Menentukan Q1,Q2, dan Q3.
7. Menyajikan data dalam bentuk diagram kotak garis dengan menggunkan
informasi dari langkah 4-6.
b. Psikomotor
Membuat diagram garis, batang daun, dan kotak garis dari data yang diketahui dengan
menggunakan penggaris.

c. Afektif
 Perilaku Berkarakter
1. Ketelitian
2. Percaya diri
3. Kedisiplinan
4. Tanggung Jawab
 Keterampilan Sosial
1. Mengajukan pertanyaan dan pendapat
2. Merespon dan menghormati pertanyaan dan pendapat
IV. Tujuan Pembelajaran

a. Tujuan Kognitif

Produk

1. Diberikan bimbingan pelatihan dan LKS, siswa dapat menyajikan data statistik
dalam bentuk diagram garis, batang daun, dan kotak garis.

2. Diberikan bimbingan pelatihan, siswa dapat membaca sajian data dalam bentuk
diagram garis, batang daun, dan kotak garis.

Proses

1. Diberikan diagram tabel, siswa dapat membaca dan menemukan informasi yang
diperlukan.

2. Dengan menggunakan data statistik dan penggaris, siswa dapat menyajikan data
dalam bentuk diagram garis dan batang daun.

3. Dengan menggunakan rumus statistik, siswa dapat menentukan urutan data,


datum terbesar dan terkecil, serta kuartil.

4. Dengan menggunakan proses no.3 dan penggaris, siswa daapat memnyajikan data
statistik dalam bentuk diagram kotak garis.

b. Tujuan Psikomotor

Diberian penggaris dan data statistik, siswa dapat membuat diagram garis, batang
daun, dan kotak garis.

c. Tujuan Afektif
 Perilaku Berkarakter

1. Dengan mengerjakan LKS, siswa dapat menunjukkan ketelitian dalam


membaca dan menyajikan data, minimal dinilai Menunjukkan kemajuan
dengan LP1: Pengamatan Perilaku Berkarakter.
2. Dengan mengerjakan LKS, siswa dapat menunjukkan sikap percaya diri
dalam membaca dan menyajikan data, minimal dinilai Menunjukkan
kemajuan dengan LP1: Pengamatan Perilaku Berkarakter.
3. Pada saat mengajukan pertanyaan atau pendapat, siswa dapat menunjukkan
kedisiplinan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, minimal dinilai
Menunjukkan kemajuan dengan LP1: Pengamatan Perilaku Berkarakter.
4. Dengan mengerjakan LKS, siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab
dalam membaca dan menyajikan data, minimal dinilai Menunjukkan
kemajuan dengan LP1: Pengamatan Perilaku Berkarakter.
 Keterampilan Sosial

1. Pada saat diskusi, siswa dapat mengajukan pertanyaan dan pendapat,


minimal dinilai Menunjukkan kemajuan diamati dengan LP2: Pengamatan
Keterampilan Sosial.
2. Pada saat diskusi, siswa dapat merespon pertanyaan dan pendapat, minimal
dinilai Menunjukkan kemajuan diamati dengan LP2: Pengamatan
Keterampilan Sosial

V. Materi Pembelajaran

Statistika

VI. Model dan Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran : Pengajaran langsung
2. Metode Pengajaran : Demonstrasi dan Tanya Jawab
VII. Pelaksanaan Pembelajaran
A. Pendahuluan (± 10 menit )
Fase 1 : Orientasi

1.Guru mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya yaitu tentang cara penyajian
data dalam bentuk tabel.
2.Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar siswa
3.Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan bahwa manfaat penyajian data dalam
bentuk diagram yaitu untuk memudahkan membaca suatu data

B. Kegiatan Inti (± 70 menit )


Fase 2 : Presentasi / Demonstrasi

4.Guru menjelaskan cara menyajikan data dalam bentuk diagram garis dan diagram
batang daun serta memberi contoh soal.
Misal: Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja pada periode Januari-
Desember 2005 ditunjukkan pada tabel berikut:

Ag Se Ok No De
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
s p t v s

Jumlah
10 15 25 35 40 30 18 25 45 55 37 61
(ton)

Fase 3 : Latihan Terstruktur

5.Guru membimbing siswa untuk membuat diagram garis dan diagram batang daun
dengan menyelesaikan contoh soal tahap demi tahap.
Diagram garis
Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja
70
60
Jumlah (ton) 50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bulan

Diagram batang daun

Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja 1| 0 berarti 10

1 0 5 8 (3)

2 5 5 (2)

3 0 5 7 (3)

4 0 5 (2)

5 5 (1)

6 1 (1)

Fase 2 : Presentasi/ Demonstrasi

6.Guru menjelaskan materi pendahuluan dan cara pembuatan diagram kotak garis
yaitu tentang kuartil dan statistik lima serangkai data tunggal
7.Guru menjelaskan cara menyajikan data dalam bentuk diagram kotak garis dari
contah
Langkah-langkah:

a. Urutkan data : 10 15 18 25 25 30 35 37 40 45 55 61
Q1 Q2 Q3

b. Menentukan datum terbesar dan datum terkecil yaitu 10 dan 61


c. Menentukan Q2
1
Q2 =  30  35  1 .75  32,5
2 2

d. Menentukan Q1 dan Q3
1
Q1 = 18  25  1 .43  21,5
2 2

1
Q3 =  40  45  1 .85  42,5
2 2

e. Membuat diagram kotak garis

Q1 Q2 Q3
21,5 32,5 42,5
0 10 20 30 40 50 60 70

Hasil penjualan gula pasir di distributor Seroja

selama 1 tahun ( tahun 2005)


Fase 3 : Latihan Terstrukstur

8.Guru membimbing siswa untuk membuat diagram garis dan diagram batang daun
dengan menyelesaikan contoh soal tahap demi tahap.
Fase 4 : Latihan Terbimbing

9.Guru meminta siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa


10. Guru berkeliling untuk mengecek pemahaman siswa
11. Guru meminta siswa untuk bertanya jika ada yang belum di mengerti
12. Guru meminta beberapa siswa untuk megerjakan hasil kerja mereka di papan
13. Guru memberikan umpan balik atas pekerjaan siswa
Fase 5 : Latihan Madiri

14. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal pada Latihan 1.1 buku paket hal 10
no.1-5 secara individu.

C. Penutup (± 10 menit )

15. Guru melakukan refleksi dari proses pembelajaran yang dilakukan.


16. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang histogram
dan poligon frekuensi, serta ogif.

VIII. Sumber dan Alat Belajar


 Soedyarto, Nugroho dan Maryanto.2008. Matematika: Matematika XI
IPA.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
 LKS (Lembar Kerja Siswa)
 Kunci Jawaban LKS
 Penggaris
IX. Penilaian
 LP 1: Format Pengamatan Keterampilan Karakter
 LP 2: Format Pengamatan Keterampilan Sosial
 Penilaian Kognitif :
 Teknik : Penugasan
 Bentuk Instrumen : Terlampir di kunci jawaban LKS

Sidoarjo, 22 Februari 2013


Mengetahui.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Matematika

(Nurul Mukarromah, M.Pd) (Elok Sundus, S.Pd)

NIP. 131 265 285 NIP. 132 052 936


LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Nama : .................................... Kelas : ......................

Standar Kompetensi

Menggunakan aturan statistika dalam menyajikan dan meringkas data dengan berbagai cara,
memberi tafsiran, menyusun dan menggunakan kaidah pencacahan dalam menentukan banyak
kemungkinan; dan menggunakan aturan peluang dalam menentukan dan menafsirkan peluang
kejadian majemuk.

Kompetensi Dasar

Membaca, menyajikan, dan menafsirkan kecenderungan data dalam bentuk tabel dan diagram

Indikator : 1. membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram batang daun, dan
diagram kotak garis.

menyajikan data dalam bentuk diagram garis, diagram batang daun, dan diagram kotak garis.

Kerjakan soal di bawah ini dengan cermat dan teliti!

Keuntungan sebuah koperasi Sekolah dalam periode 1996-2005 ditunjukkan pada tabel berikut.

Keuntungan Keuntungan
Tahun Tahun
(dalam juta rupiah) (dalam juta rupiah)

1996 2 2001 8

1997 3 2002 7,5

1998 3,5 2003 9

1999 5 2004 10

2000 7 2005 8

Buatlah diagram garis dari data tersebut!

Hasil ujian Statistika kelas XI IPA di SMA Budi Mulya sebagai berikut:

80 71 49 63 84 58 62 62 86 44 70 59

69 69 78 77 90 82 65 70 74 40 74 50 89
Buatlah data hasil ujian statistika tersebut dalam diagram batang daun!

Tentukan datum terkecil, datum terbesar, median, kuartil bawah, kuartil atas, dari data tersebut!

Buatlah diagram kotak garis dari data tersebut!

******* Good Luck ******


KUNCI JAWABAN LKS

1.
Keuntungan sebuah Koperasi Sekolah dalam periode 1996-2005
12

10
h) 8
rupia
6
juta
m 4
(dala
2
ungan
0
Keunt
1
1996 2
1997 3
1998 4
1999 5
2000 6
2001 7
2002 8
2003 9
2004 10
2005
Tahun

2. a.

Hasil ujian statistika kelas XI IPA SMA Budi Mulya 4| 0 berarti 40

4 0 4 9 (3)

5 0 8 9 (2)

6 2 2 3 5 9 9 (6)

7 0 0 1 4 4 7 8 (7)

8 0 2 4 6 9 (5)

9 1 (1)

b. – data terurut: 40 44 49 50 58 59 62 62 63 65 69 69

Q1
70 70 71 74 74 77 78 80 82 84 86 89 91

QQ32

datum terkecil : 40 , datum terbesar : 91

Q2 = 70

1
Q1 =  59  62  1 .121  60,5
2 2

1
Q3 =  78  80  1 .158  79
2 2

c. Diagram kotak garis

Q1 Q2 Q3
60,5 79
30 40 50 60 70 80 90 100
Hasil ujian statistika kelas XI IPA SMA Budi Mulya
PEDOMAN PENSKORAN LKS

No. Kunci Jawaban Skor

1 Diket : Diagram tabel

Ditanya : Diagram Garis...? 1

Jawab:

Keuntungan sebuah Koperasi Sekolah dalam periode 1996-2005


12

10

h) 8
rupia
6
juta
m 4
10
(dala
2
ungan
0
Keunt
1
1996 2
1997 3
1998 4
1999 5
2000 6
2001 7
2002 8
2003 9
2004 10
2005
Tahun

Skor 11

2 Diket : 80 71 49 63 84 58 62 62 86 44 70 59 69 69 78 77 90 82 65
70 74 40 74 50 89

Ditanya : a. Diagram batang daun...?


1
a. Datum terkecil, datum terbesar, median, kuartil bawah,
kuartil atas...?
b. Diagram kotak garis...?
Jawab :

a.

Hasil ujian statistika kelas XI IPA SMA Budi Mulya 4| 0 berarti 40

4 0 4 9 (3)

5 0 8 9 (2)

6 2 2 3 5 9 9 (6)

7 0 0 1 4 4 7 8 (7)
10
8 0 2 4 6 9 (5)

9 1 (1)

b. – data terurut: 40 44 49 50 58 59 62 62 63 65 69 69

Q1

70 70 71 74 74 77 78 80 82 84 86 89 91
Q2
Q3
2
1. datum terkecil : 40 , datum terbesar : 91
2. Q2 = 70
1
3. Q1 =  59  62  1 .121  60,5 2
2 2
1 2
4. Q3 =  78  80  1 .158  79
2 2
2

2
c. Diagram kotak garis
Q1 Q2 Q3
60,5 79
30 40 50 60 70 80 90 100
Hasil ujian statistika kelas XI IPA SMA Budi Mulya 10

Skor 31

TOTAL SKOR 42
LP 1: Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Nama : Kelas :

Petunjuk:

Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut:

A  = sangat baik                                                          B = memuaskan         

C = menunjukkan kemajuan                                      D = memerlukan perbaikan

FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER

No. Rincian Tugas Memerlukan Menunjukkan Memuaskan Sangat Baik


Kinerja (RTK) perbaikan (D) Kemajuan (C) (B) (A)

1 Ketelitian

2 Bertanggung jawab

3 Kedisiplinan

3 Percaya diri

Hari, Tanggal:

Guru/Pengamat,

(Elok Sundus, S.Pd)


LP 2: Format Pengamatan Ketrampilan Sosial

Nama : Kelas :

Petunjuk:

Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut:

A  = sangat baik                                                          B = memuaskan         

C = menunjukkan kemajuan                                      D = memerlukan perbaikan

FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER

No. Rincian Tugas Memerlukan Menunjukkan Memuaskan Sangat


Kinerja (RTK) perbaikan (D) Kemajuan (C) (B) Baik (A)

1 Menyumbang ide/

pendapat

2 Menjadi pendengar

yang baik

3 Bertanya

4 Berpendapat

Hari, Tanggal:

Guru/Pengamat

(Elok Sundus, S.Pd)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah strategi belajar
ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung merupakan suatu model
pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap
siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang
khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap selangkah demi selangkah.

Adapun karakteristik model pembelajaran langsung, yaitu:

a. Fokus akademik

b. Arahan dan kontrol guru

c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa

d. Sistem manajemen waktu

e. Atmosfer akademik yang cukup netral

Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu :

a. Fase 1 : Fase Orientasi

b. Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi

c. Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur

d. Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing

e. Fase 5 : Fase Latihan Mandiri


B. Saran
Diharapkan para guru atau calon guru dapat menerapkan model pembelajaran langsung dalam
dunia pendidikan pada saat proses pembelajaran agar terciptanya suatu pembelajaran yang
bermakna. Selain itu, guru juga diharapkan membimbing siswa menuju keberhasilan dalam
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurmarifa8.blogspot.com/2014/12/pembelajaran-langsung-direct-instruction.html?m=1

https://id.scribd.com/doc/129557383/RPP-pengajaran-langsung

Anda mungkin juga menyukai