Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KMB II

RESUME

DOSEN PEMBIMBING:
SHENDA MAULINA WULANDARI, S.Kep.Ners.,M.Kep

DISUSUN OLEH :
NAMA : DWI NOVIARTI
NIM : PO7220119 1554
KELAS : 2A KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

Tindakan 1 : Uji Konfrontasi ............................................................................... 1


A. Pengertian..................................................................................................... 1
B. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................... 1
Tindakan 2 : Irigasi Mata..................................................................................... 3
A. Pengertian..................................................................................................... 3
B. Indikasi ......................................................................................................... 3
C. Kontra indikasi dan kemungkinan komplikasi ............................................. 3
D. Alat dan bahan.............................................................................................. 3
E. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................... 3
Tindakan 3 : Uji Rhinne ....................................................................................... 6
A. Pengertian..................................................................................................... 6
B. Alat dan bahan.............................................................................................. 6
C. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................... 6
Tindakan 4 : Uji Webber ...................................................................................... 9
A. Pengertian..................................................................................................... 9
B. Alat dan bahan.............................................................................................. 9
C. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................... 9
Tindakan 5 : Uji Schwabach .............................................................................. 12
A. Pengertian................................................................................................... 12
B. Alat dan bahan............................................................................................ 12
C. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................. 12
Tindakan 6 : Irigasi Telinga ............................................................................... 14
A. Pengertian................................................................................................... 14
B. Alat dan bahan............................................................................................ 14
C. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................. 14

ii
Tindakan 1
Uji Konfrontasi
A. Pengertian
Uji Konfrontasi atau Pemeriksaan lapang pandang adalah pemeriksaan
yang bertujuan untuk mengetahui seberapa luas lapang pandang pasien.

B. Prosedur Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Pemeriksa duduk tepat di depan pasien dalam jarak satu lengan,
berhadapan dan sama tinggi.
3. Prinsip :
a. Menggerakkan jari atau menggunakan benda
b. Menggerakkan jari atau benda yang digunakan dibidang tengah.
Tidak boleh terlalu mendekati pemeriksa atau terlalu mendekati
pasien karena hasil akan berbeda
c. Apabila ingin memeriksa mata kanan, maka mata pasien diminta
untuk ditutup dan sebaliknya
4. Meminta pasien menutup mata sebelah kiri dengan telapak tangan dan
agak dicembungkan sehingga tidak menekan bola mata

5. Pemeriksa menutup mata kanan (lapang pandang pemeriksa harus


normal).
6. Mata pemeriksa dan pasien saling berpandangan (Pasien tidak boleh
melirik)
7. Pemeriksa menggerakkan tangan dari lateral ke arah medial secara
perlahan, kemudian menggerakkan ke arah inferior dan arah superior
sambil menggerakkan jarinya dan pasien mengatakan bahwa ia melihat
atau tidak melihat gerakan tangan pemeriksa.

1
Arah lateral

Arah medial

Arah inferior

Arah superior

8. Pada mata normal, gerakan jari akan terlihat bersamaan oleh pasien
dan pemeriksa. Sedangkan adanya kelainan pada mata apabila
pemeriksa dapat melihat jarinya namun pasien mengatakan tidak
terlihat.
9. Meminta klien menutup mata sebelah kanan dan pemeriksa menutup
mata kiri. Lakukan hal yang sama seperti pada pemeriksaan
sebelumnya
10. Mencuci tangan
11. Menjelaskan hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan

2
Tindakan 2
Irigasi Mata

A. Pengertian
Irigasi mata adalah suatu tindakan membersihkan mata yang bertujuan
untuk membersihkan dan mengeluarkan benda asing dari dalam mata

B. Indikasi
1. Cedera kimiawi pada mata
2. Benda-benda asing pada mata
3. Inflamasi mata

C. Kontra indikasi dan kemungkinan komplikasi


1. Luka karena ada tusukan pada mata dapat menyebabkan terkikis pada
daerah mata tersebut
2. Cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan tidak hati-hati dan
lembut
3. Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terdapat infeksi
4. Abrasi kornea dan konjungtiva

D. Alat dan bahan


1. Nacl 5. Handscoon
2. Spuit 6. Perlak pengalas
3. Pinset 7. Handuk
4. Kapas 8. Bengkok

E. Prosedur Pelaksanaan
 Fase Orientasi
1. Salam teraupetik dan menanyakan nama pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan yang akan dilakukan, tujuan, dan prosedur

3
4. Jelaskan perkiraan lama prosedur
5. Beri kesempatan klien untuk bertanya
 Fase Kerja
1. Menutup sampiran untuk menjaga privasi pasien
2. Mengatur posisi pasien dengan posisi sim menghadap ke perawat
tanpa menggunakan bantal

3. Tuang Nacl ke dalam kom dan isi spuit dengan Nacl

4. Pasang perlak dibawah kepala pasien dan handuk di bagian leher


sampai dada pasien

5. Dekatkan bengkok
6. Memakai handscoon
7. Basahi kapas dengan Nacl dan peras

8. Meminta pasien memejamkan mata dan bersihkan kelopak mata


pasien

4
9. Lakukan irigasi mata pasien dengan mengalirkan Nacl
menggunakan spuit

10. Bersihkan sekitar mata pasien

11. Rapikan peralatan


12. Membuka handscoon
13. Mengatur kembali posisi pasien

 Terminasi

5
Tindakan 3
Uji Rhinne

A. Pengertian
Tes rhinne atau uji rhinne adalah
pemeriksaan yang bertujuan untuk
membandingkan antara tulang dan hantaran
udara pada telinga yang sama.

B. Alat dan bahan


1. Garpu tala

C. Prosedur Pelaksanaan
1. Cara memegang garpu tala
a. Garpu tala yang dipilih yang paling optimal yaitu 512 C karena
sesuai dengan frekuensi percakapan
b. Garpu tala terdiri dari bagian kaki yang akan bergetar dan batang
sebagai tempat untuk memegang

c. Tidak boleh memegang bagian kaki saat pemeriksaan karena akan


mempengaruhi getaran
2. Cara menggetarkan garpu tala
a. Memetik kedua bagian kaki garpu tala menggunakan dua jari
pemeriksa

6
b. Mengetuk garpu tala di bagian siku tangan pemeriksa

c. Mengetukkan garpu tala di bagian tangan pemeriksa

3. Langkah - langkah kerja


- Menjelaskan kepada pasien prosedur pelaksanaan
- Pemeriksa menggetarkan garpu tala kemudian meletakkan garpu
tala kemudian di dekatkan di belakang telinga pasien (tulang
mastoid)

- Apabila pasien sudah tidak mendengar suara garpu tala (ditandai


dengan menggangkat tangan), maka garpu tala dipindahkan ke
depan liang telinga dengan jarak + 2-3 cm

7
4. Interpretasi
a. Rhinne positif : Suara garpu tala terdengar di depan liang telinga
(terjadi pada pendengaran normal atau gangguan sensorineural)
b. Rhinne negative : Suara garpu tala tidak terdengar di depan liang
telinga (terjadi pada gangguan konduktif

8
Tindakan 4
Uji Webber

A. Pengertian
Tes webber atau uji webber adalah
pemeriksaan yang bertujuan untuk
membandingkan antara tulang pada kedua
telinga.

B. Alat dan bahan


1. Garpu tala

C. Prosedur Pelaksanaan
1. Cara memegang garpu tala
a. Garpu tala yang dipilih yang paling optimal yaitu 512 C karena
sesuai dengan frekuensi percakapan
b. Garpu tala terdiri dari bagian kaki yang akan bergetar dan batang
sebagai tempat untuk memegang

c. Tidak boleh memegang bagian kaki saat pemeriksaan karena akan


mempengaruhi getaran
2. Cara menggetarkan garpu tala
a. Pemetik kedua bagian kaki garpu tala menggunakan dua jari
pemeriksa

9
b. Mengetuk garpu tala di bagian siku tangan pemeriksa

c. Mengetukkan garpu tala di bagian tangan pemeriksa

3. Langkah - langkah kerja


- Menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien
- Mengetarkan garpu tala dan meletakkan di salah satu bagian
(ditengah dahi, tengah puncak kepala, atau atas tengah kepala)

- Menanyakan kepada pasien apakah suara terdengar sama antara


telinga kanan dan kiri
4. Interpretasi
a. Tidak ada leteralisasi : Suara terdengar sama di kedua telinga
pendengaran, maka kedua telinga normal
b. Lateralisasi pada telinga yang bermasalah : Suara terdengar di
telinga yang bermasalah, maka telinga tersebut mengalami
gangguan dengar konduktif

10
c. Lateralisasi pada telinga yang sehat/tidak bermasalah : Suara
terdengar lebih keras di telinga yang sehat, maka telinga yang
bermasalah mengalami gangguan dengar sensorineural

11
Tindakan 5
Uji Schwabach

A. Pengertian
Tes Schwabach atau uji Scwabach adalah pemeriksaan yang dilakukan
dengan membandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksa yang
pendengarannya normal.

B. Alat dan bahan


1. Garpu tala

C. Prosedur Pelaksanaan
1. Pendengeran pemeriksa harus normal
2. Anjurkan pasien untuk menganggat jempol apabila terdengar dan
goyangkan tangan apabila sudah tidak terdengar
3. Pemeriksa duduk berhadapan dengan pasien sejauh 60 cm

4. Getarkan garpu tala dan letakkan pada belakang telinga kiri pasien
sampai tidak terdengar

5. Kemudian pindahkan pada belakang telinga kanan pemeriksa

12
6. Lakukan hal yang sama namun dimulai dari pemeriksa sampai tidak
terdengar, lalu dipindahkan pada pasien
7. Pada orang normal, lamanya suara yang didengar pemeriksa sama
panjang dengan lamanya suara yang didengar pasien

13
Tindakan 6
Irigasi Telinga

A. Pengertian
Irigasi telinga adalah suatu tindakan membersihkan telinga yang bertujuan
untuk membersihkan dan mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.

B. Alat dan bahan


1. Handscoon bersih 6. Air hangat
2. Spuit irigasi (10 cc) 7. Kom kecil (2 buah)
3. Cairan NaCl 0,9% 8. Bengkok
4. Kassa/kapas 9. Penlight
5. Handuk/perlak pengalas 10. Handscrub

C. Prosedur Pelaksanaan
 Fase Orientasi
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri, cek identitas pasien (nama lengkap, tanggal
lahir, alamat) sesuai dengan gelang identitas
3. Menjelaskan tujuan tindakan; sampaikan kepada pasien tujuan dari
irigasi telinga yang dilakukan yaitu untuk membersihkan telinga
dari kotoran
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menanyakan kesiapan pasien
 Fase Kerja
1. Menutup sampiran untuk menjaga privasi klien
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien duduk tegak

14
4. Memakai handscoon
5. Tuangkan NaCl ke dalam kom

6. Jarum spuit dilepaskan dari spuit


7. Isi spuit dengan NaCl

8. Melihat dalam telinga menggunakan penlight

9. Bersihkan daun telinga dengan air hangat

10. Letakkan handuk di pundak pasien


11. Dekatkan bengkok dan meminta pasien untuk memengangi bengkok

15
12. Meminta pasien untuk memiringkan kepala ke arah bengkok
13. Lakukan irigasi telinga dengan memasukkan NaCl ke dalam telinga
melalui spuit

14. Bersihkan bagian telinga pasien dan keringkan menggunakan kapas

15. Rapikan peralatan


16. Membuka handscoon
17. Melihat kembali dalam telingga menggunakan penlight

18. Mencuci tangan


 Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut; yaitu memberikan obat tetes
telinga
3. Berpamitan

16

Anda mungkin juga menyukai