Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Manajemen Pengeahuan

Merry Marliyna
Adhi Bramawangi
Khurin Marini
Risa Rihatin
Amin Fatonah
M. Djarkasih
M. Arifin
Reynaldi
Vozu Narapati

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA


PT. PERTAMINA (PERSERO)
Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang
semakin ketat menuntut perusahaan-perusahaan di
dunia untuk selalu berkembang dan melahirkan
inovasi-inovasi

baru

demi

menjaga

dan

meningkatkan kemampuan bersaing mereka. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus dapat
merespon perubahan dengan selalu belajar guna memperbaharui pengetahuan yang dimiliki.
Perusahaan menyadari untuk dapat terus bersaing mereka harus mampu mengelola sumberdaya
pengetahuan yang ada. Maka penerapan Knowledge Management System menjadi salah satu
tren yang berkembang di organisasi perusahaan saat ini.
Pertamina adalah salah satu BUMN yang menerapkan knowledge management.
Pertamina menjalankan operasi migas yang kompleks dari hulu ke hilir, termasuk pengaturan
distribusi yang cukup rumit dan mencakup wilayah yang luas. Bisnis migas sendiri merupakan
kegiatan yang padat risiko dan padat teknologi sehingga penguasaan yang cepat dan
menyeluruh menjadi hal penting untuk tetap mampu bersaing. Dalam mengelola tantangan ini,
Pertamina tidak dapat melakukannya dengan business as usual, Pertamina melakukan
terobosan dengan program Knowledge Management Pertamina atau disebut KOMET
(Knowledge Management).

Penerapan KOMET merupakan upaya Pertamina untuk mengelola pengetahuan yang


dimiliki Pertamina untuk dijadikan standar praktek yang lebih baik bagi insan pekerja di
seluruh Pertamina. Adapun program-program dari KOMET adalah Forum KOMET, Portal
KOMET, Webinar dan Eksternalisasi aset pengetahuan yang dimiliki Pertamina

Komitmen tinggi Pertamina dalam menerapkan knowledge management terlihat dengan


adanya dukungan dari manajemen puncak. Dukungan tersebut di implementasikan melalui
penetapan dalam komitmen manajemen yang sesuai dengan kebijakan knowledge management
Pertamina dan RUPS. Tidak hanya itu, dukungan tersebut juga terlihat dengan menjadikan
KOMET sebagai salah satu pilar dari empat pilar utama Quality Management Profile
Pertamina. Tiga pilar lainnya adalah Continuous Improvement Program (CIP), Standarization
Management (SM), dan Quality Management Assesment (QMA).
Pembentukan KOMET dan tiga pilar lainnya sendiri, merupakan upaya Pertamina
dalam menciptakan budaya perbaikan berkelanjutan. Budaya tersebut dilaksanakan melalui
kegiatan penciptaan ide perbaikan dan inovasi dalam Continuous Improvement Program (CIP)
dan pengelolaan kegiatan berbagi pengetahuan dalam Knowledge Management Pertamina
(KOMET).
Komitmen Manajemen terkait budaya perbaikan berkelanjutan dalam berbagai bentuk
arahan strategis didukung oleh seluruh Pekerja melalui penetapan Knowledge Sharing &
Innovation sebagai salah satu KPI Other Operational Metric (OOM) bagi pekerja minimal
setingkat L2D sampai dengan Direksi. Sebanyak 9.760 aset pengetahuan yang diselenggarakan
melalui 853 forum dan didukung oleh 11.799 anggota CoP merupakan salah satu wujud

pengelolaan kegiatan berbagi pengetahuan dalam Knowledge Management Pertamina


(KOMET).
Komitmen

Manajemen

Puncak

dan

seluruh Pekerja dalam melaksanakan budaya


berbagi pengetahuan ini juga telah diakui
keberhasilannya

secara

Nasional

dan

Internasional. Pertamina memperoleh predikat


Indoneian MAKE Winner 2013 dan Special
Recognition

for

Admirable

Knowledge

Leadership dalam ajang 2013 Indonesian Make


Study Award. Hal ini membuat Pertamina juga
memperoleh

Asian

diselenggarakan

di

MAKE

Winner

Seoul-Korea

yang

Selatan.

Sebanyak 1.109 risalah inovasi yang dihasilkan


pada tahun 2013 berhasil membukukan value creation sebesar Rp2,67 triliun yang mendukung
pencapaian keuntungan Perusahaan yang telah ditargetkan.

Anda mungkin juga menyukai