Anda di halaman 1dari 10

RESUME MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI

MOTIVASI : KOMUNIKASI

Anggota Kelompok 7 :

1. Muhammad Lukman (041511223072)

2. Rosyiida Arbil Azizah (041611223044)

3. Iswich Suryo Imani (041611223053)

4. Gerry Wahyu Permana (041611223054)

ALIH JENIS MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2016
1. Fungsi Komunikasi
Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman arti. Pertukaran informasi dari
komunikator kepada komunikan. Komunikasi memiliki empat fungsi utama di dalam
kelompok atau organisasi yaitu pengendalian, motivasi, pernyataan emosional, dan
informasi.
 Pengendalian, komunikasi berperan untuk mengendalikan perilaku anggota
dalam berbagai cara. Organisasi memiliki otoritas hierarki dan panduan formal
yang harus diikuti. Contoh fungsi pengendalian ialah penyampaian keluhan,
mengikuti deskripsi pekerjaan, atau mematuhi kebijakan perusahaan.
 Motivasi, komunikasi meningkatkan motivasi dengan menjelaskan job desk
dari pekerja, seberapa baik, dan bagaimana meningkatkan kinerja. Tujuannya
memberikan umpan balik atas kemajuan dan memberikan imbalan.
 Pernyataan emosional, dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
Kelompok kerja merupakan sumber utama dari interaksi sosial dan
komunikasi merupakan mekanisme dasar dari para anggota untuk
memperlihatkan kepuasaan atau rasa frustasi mereka.
 Informasi, penting untuk pertimbangan pengambilan keputusan. Informasi
diperlukan para individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan
mengirimkan data yang diperukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
pilihan.
2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah tahapan-tahapan di antara sumber dengan penerima yang
mnghasilkan pemindahan dari pemahaman makna. Berikut adalah gambaran proses
komunikasi.
Bagian utama dari proses komunikasi adalah
1. Pengiriman suatu pesan.
2. Pengodean bentukanya pesan
3. Pesan, merupakan tindakan aktual produk fisik dari pengodean pengirim. Ketika
kita berbicara, ucapan adalah pesan.
4. Saluran adalah medium melalui yang akan dilalui pesan. Pengirim dapat memilih
mengirim pesan lewat saluran formal atau informal. Saluran formal ditetapkan
oleh organisasi dan mengirimkan pesan yang terkait dengan kativitas profesional
para anggotanya. Sedangkan saluran informal berlangsung secara spontan dan
berkembang sebagai tanggapan atas pilihan individu,
5. Menguraikan isi kode, menerjemahkan simbol-simbol ke dalambentuk yang dapat
dipahami.
6. Penerima pesan adalah orang kepada siapa pesan diarahan.
7. Kebisingan, mencerminkan hambatan dalam komunikasi yang memutarbalikkan
kejelasan. Seperti kesalahan presepsi.
8. Umpan balik adalah pemeriksaan mengenai seberapa berhasilkah kita dalam
memindahkan pesan kita seperti yang dimaksudkan semula.
3. Arah dalam Komunikasi
Komunikasi mengalir secara vertikal dibagi ke arah atas dan ke arah bawah.
 Komunikasi ke arah bawah, komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dari
sebuah kelompok atau organisasi menuju ke level yang lebih rendah. Seperti
untuk menguaskan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menjelaskan
kebijakan dan prosedur, menunjukkan permasalah yang memerlukan
perhatian, dan menawarkan umpan balik. Permasalahan dalam komunikasi ke
arah bawah adalah sifat satu arahnya secara umum.
 Komunikasi ke arah atas, menuju kepada level yang lebih tinggi di dalam
kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan
umpan balik ke para petinggi, menginformasukan mereka mengenai
perkembangan dari tujuan, dan penyampaian permasalahan saat ini.
komunikasi ke arah atas akan lebih sulit karena para manajer menjadi
kewalahan dan mudah terganggu.
 Komunikasi lateral, komunikasi yang terjadi di antara para anggota dari
kelompok kerja yang sama, para anggota dari kelompok kerja pada level yang
sama, para manajer pada level yang sama, atau beberapa pekerja yang setara
secara horizontal lainnya. Komunikasi lateral menghemat waktu dan
memfasilitasi koordinasi. Namun dapat menciptakan konflik-konflik
disfungsional ketika saluran vertikal resmi dilanggar.
4. Komunikasi Organisasi
Jaringan kelompok kecil yang formal dibagi menjadi 3 kelompok kecil yaitu rantai,
roda dan seluruh saluran.
 Rantai dengan ketat mengikuti rantai perintah yang formal atau resmi
 Roda bergantung pada sebuah sosok sentral untuk bertindak sebagai saluran
bagi seluruh komunikasi kelompok
 Seluruh saluran memperbolehkan para anggota kelompok untuk
berkomunikasi satu sama lain secara aktif, sering dicirikan dalam pelaksanaan
tim yang dikelola sendiri
Kabar slentingan (gosip) merupakan suatu jaringan komunikasi informal dalam
organisasi. Meskipun kabar slentingan informal tetapi masih merupakan informasi
yang penting bagi pekerja dan para kandidat. Rumor muncul sebagai tanggapan
terhadap situasi yang penting, ketika terdapat ambiguitas, dan di bawah kondidi
yang menimbulkan kecemasan. Kabar slentingan merupakan bagian penting dari
jaringan komunikasi dalam suatu kelompok atau organisasi.
5. Mode Komunikasi
Dalam kelompok kerja komunikasi dilakukan secara lisan, tulisan, dan nonverbal.
a. Komunikasi Lisan, merupakan sarana utama dalam menyampaikan pesan.
Keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatan dan umpan balik. Dapat
menyampaikan pesan verbal dan menerima tanggapan dalam waktu singkat
dan dapat diperbaiki apabila ada kesalahan. Kelemahan utama dari komunikasi
lisan muncul saat sebuah pesan harus melewati sejumlah orang, semakin
banyak orang, semakin besar terjadi penyimpangan. Oleh karena orang
memiliki interpretasi yang berbeda-beda dan kandungan pesan yang berkurang
atau berbeda dengan awalnya. Contoh komunikasi dalam kelompok kerja
adalah rapat, videoconferencing dan telepon.
 Rapat, pertemuan dapat menjadi formal atau informal yang meliputi
dua atau lebih banyak orang dan terjadi dalam hampir setiap
kesempatan. Komunikasi interpersonal yang baik penting untuk
membuat pertemuan berjalan dengan efektif.
 Videoconferencing, memungkingkan para pekerja dan para klien untuk
melaksanakan pertemuan secara real-time dengan orang-orang di
lokasi berbeda. Live audio dan videoimage memungkinkan kita untuk
melihat, mendengar dan berbicara dengan orang lain tanpa hadir secara
fisik pada lokasi yang sama.
 Telepon, komunikasi melalui telepon menawarkan banyak manfaat
seperti pertemuan, karena setiap panggilan telepon berbunyi maka kita
akan memberikan tanggapan. Panggilan telepon dapat berupa
pertemuan secara formal atau pembicaraan secara informal, juga
dijadwalkan atau secara spontan. Komunikasi melalui telepon
waktunya cepat, dan lebih sedikit ambiguitas daripada e-mail. Namun
kekurangannya pesan lebih mudah diabaikan.
b. Komunikasi melalui tulisan
Komunikasi melalui tulisan disampaikan lewat kata-kata atau simbol seperti
surat, e-mail, pesan singkat, organisasional secara berkala, dan banyak metode
lainnya.
 Surat, komunikasi lewat pesan di tulis terlebih dahulu, dicetak, dan
dikirim. Menulis surat merupakan komunikasi paling kuno.
Berkomunikasi menggunakan surat apabila kita ingin suatu catatan
yang bertahan lama.
 Powerpoint, merupakan komunikasi dengan perangkat lunak dalam
bentuk slide yang dikumpulkan menkombinasikan kata-kata dengan
elemen visual untuk melibatkan pembaca dan membantu dalam
menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks.
 Surat Elektronik (E-mail), pesan e-mail dapat ditulis, diedit, dan
disimpan dengan cepat. E-mail dapat distibusikan kepada salah satu
ribuan orang hanya dengan menekan satu tombol.
 Pesan Singkat (IM), biasanya dilakukan via komputer yang
tersinkronisasi sehingga penerima pesan harus berada bersinkron. IM
beroperasional seperti telepon tanpa mesin penjawab.
 Pesan Teks atau SMS, pesan singkat yang merupakan teknologi yang
tersinkronisasi. Via pesan teks dilakukan via telepon seluler dan sering
kali sebagai alternatif daripada panggilan telepon.
 Media Sosial, perusahaan memanfaatkan media sosial lebih daripada
alat bantu pemasaran yang membawa industri mereka pada
pertumbuhan. Para pengguna dapat mengirim pesan umum kepada
para pengguna lainnya dengan mempostingnya pada halaman depan
mereka atau melalui pesan atau obrolan. Contohnya Facebook, Twitter,
LinkedIn dan lainnya.
 Blog (Web Blog), sebuah situs web mengenai seseorang atau
perusahaan. Banyak sekali organisasi dan para pemimpin organisasi
memiliki blog yang membahas organisasi
 Lainnya seperti Pinterest, Flicker, Instagram, Google+, YouTube, dan
sebagainya yang ditunjukan untuk publik atau untuk industri tertentu.

c. Komunikasi Nonverbal, meliputi gerakan tubuh intonasi atau penelitian yang


kita berikan atas kata-kata, ekspresi wajah, serta jarak fisik antara pengirim
dan penerima. Setiap pergerakan tubuh memiliki arti, dan tidak ada pergerakan
secara kebetulan (walaupun beberapa tidak disadari). Bahasa tubuh
menyampaikan status, tingkat keterlibatan, dan keadaan emosional.
6. Pilihan dalam saluran komunikasi
 Kesempurnaan Saluran, merupakan jumlah informasi yang dapat dikirim
selama satu episode komunikasi. Disebut sempurna apabila 1) menangani
berbagai macam isyarat secara simultan, 2) memfasilitasi umpan balik yang
cepat, dan 3) menjadi sangat pribadi. Percakapan antarmuka memperoleh skor
tertinggi dalam kesempurnaan saluran karena mengirimkan sebagian besar
informasi per episode komunikasi dan banyak informasi yang dikirimkan,
umpan balik dengan segera (baik verbal maupun nonverbal) dan sentuhan
pribadi. Sedangkan komunikasi secara tulis atau cetak memiliki tingkat
kesempurnaan rendah.
 Memilih metode komunikasi, pilihan saluran bergantung pada apakah pesan
tersebut bersifat rutin atau tidak. Pesan yang rutin cendrung mudah dan
memiliki sedikit ambiguitas sedangkan pesan yang tidak rutin cendrung rumit
dan berpotensi terjadi kesalahpahaman. Kesempurnaan saluran merupakan
suatu kerja yang bermanfaat dalam memilih mode komunikasi. Jika
memerlukan untuk menilai daya penerimaan dari penerima pesan, maka
komunikasi secara lisan merupakan piihan yang lebih baik. Jika
mempertimbangkan mode komunikasi yang lebih disukai oleh pernerima,
beberapa orang lebih fokus saat menerima pesan melalui telepon daripada
dalam rapat pertemuan. Komunikasi secara tertulis umumnya merupakan
suatu mode yang sangat diandalkan bagi komunikasi yang rumit dan lama dan
dapat menjadi metode yang sangat efisien bagi pesan yang singkat. Pilihlah
komunikasi tertulis ketika menginginkan informasi menjadi berwujud dan
dapat diverifikasi. Orang akan dipaksa untuk berpikir secara lebih mendalam
mengenai apa yang mereka sampaikan sehingga komunikasi secara tertulis
dapat dipikirkan dengan logis dan jelas.
Surat digunakan dalam bisnis terutama untuk tujuan jejaring dan ketika tanda
tangan harus autentik. Meskipun komunikasi tertulis secara elektronik
memberikan autentikasi dengan mengidentifikasi pengiriman dan tangga
waktu, tanda tangan yang ditulis tangan masih lebih disukai dan
dipersyaratkan untuk surat-surat dan kontrak. Berikut beberapa permasalahan
ketika menggunakan e-mail:
1. Risiko kesalahan dalam mengintrepertasikan pesan. Jika mengirimkan
sebuah pesan penting, maka baca kembali kejelasan dari pesaan tersebut,
amati nadanya pada lini subyek seperti tanda baca dan pemilihan bahasa
yang tepat. Lebih pendek lebih baik.
2. Dampak dari pesan-pesan yang negatif. Pekerja perlu berhati-hati ketika
mengkomunikasikan pesan-pesan yang negatif melalui e-mail. Kandungan
yang tidak layak atau negatif dapat membahayakan pekerjaan saat ini atau
menghilangkan anda dari pertimbangan posisi yang baru.
3. Memiliki karateristik memerlukan banyak waktu. Menyortir dan membaca
e-mail memerlukan waktu yang lama. Strategi yang dapat digunakan untuk
menghindari menghabiskan banyak waktu dalam menulis email adalah
jangan memeriksa e-mail pada pagi hari, bukalah pada sesi tertentu bukan
sepanjang hari, berhenti berlanggaran laporan berita atau produk tertentu.
4. Ekspresi emosi yang terbatas. Pesan di e-mail tidak memiliki isyarat secara
visual dan vokal yang memiliki makna positif secara emosional. E-mail
cendrung memiliki dampak yang tidak menghambat orang untuk
menerima pesan dengan ekspresi emosional tertentu.
5. Kekhawatiran akan privasi. Banyak masalah privasi pada e-mail karena e-
mail kita dimonitori. Kita juga tidak bisa mempercayai penerima pesan
untuk menjaga isi pesan. Sehingga kita tidak bisa menulis segala sesuatu
jika tidak ingin dipublikasikan. Perlu kewaspadaan dalam pengiriman e-
mail ke e-mail lain.
6. Profesionalisme. Tidak membiarkan informalitas dari pesan teks menyebar
ke dalam e-mail bisnis. Banyak yang lebih menyukai mempertahankan
komunikasi bisnis yang relatif formal. Menghindari jargon dan bahasa
gaul, menggunakan judul yang formal, menggunakan alamat e-mail resmi
dan ditulis dengan singkat dan baik.

Terdapat keuntungan dan tantangan yang signifikan dari pengenalan esan


teks yaitu mengirimkan dan menerika teks tidak memerlukan biaya yang
mahal dan kesediaan untuk berkomunikasi dari para klien dan manajer
kondusif dengan baik. Namun memiliki tantangan pesan teks ini sebagai
hal yang membosankan dan menggangu, pengiriman pada jam-jam yang
tidak beralasan sehingga menimbulkan bunyi sangat menjengkelkan.
Keberadaan terus-menerus membuat para pekerja sulit untuk memusatkan
perhatian dan tetap fokus. Pada pesan teks level informalitas dan singkatan
yang digunakan dalam teks untuk pribadi tidak digunakan dalam keperluan
pekerjaan.
Keuntungan menggunakan media sosial beragam. Beberapa dari
keuntungannya adalah dalam penjualan bisnis untuk publik dan bisnis-
untuk-bisnis. Pemilihan menggunakan platfrom media sosial untuk
keperluan bisnis masih menjadi kontoversional. Beberapa perusahaan
memiliki kebijakan yang mengatur penggunaan media sosial, tetapi
banyak yang tidak diatur. Lewat media sosial perusahaan bisa memeriksa
pelamar pekerjaan, dan bertumbuhnya bidang forensik digital yang
membantu untuk menginvestigasi permasalahan yang potensial dengan
para pekerja yang ada. Gunakan kebijaksanaan mengenai platfrom media
sosial pribadi yang dapat diterima untuk komunikasi bisnis.
Sangat penting untuk peka terhadap aspek non-verbal pada komunikasi
dan menemukan petunjuk nonverbal apakah sesuai dengan maksud
perkataan. Terutama harus peka dengan kontradiksi di antara pesan-pesan
tersebut.
 Keamanan Informasi, keamanan merupakan suatu kekhawatiran yang sangat
besar oleh hampir semua organisasi dengan informasi pribadi atau yang
dimiliki mengani para klien, konsumen, dan pekerja. Organisasi khawatir
dengan keamanan dari informasi secara elektronik yang harus mereka jaga.
Sebagian besar perusahaan secara aktif memonitori pemakaian internet dari
pada pekerja dan catatan e-mail, dan menggunakan video pengawas dan
catatan percakapan telepon. Organisasi dapat memperingankan kekhawatiran
pekerja dengan melibatkan mereka kedalam penciptaan kebijakan keamanan
informasi dan memberikan kepada mereka beberapa kendali atas bagaimaan
informasi pribadi mereka digunakan.
7. Komunikasi yang Persuasif
Salah satu fungsi dari komunikasi adalah membuat pesan menjadi persuasif bagi
pendengar.
 Pemerosesa yang otomatis dan dikendalikan
Ada dua cara berbeda untuk memproses informasi yaitu pemrosesan otomatis
dan pemerosesan yang dikendalikan. Pemerosesan otomatis ialah suatu
pertimbangan yang relatif dangkal atas bukti dan informasi yang membuat
penggunaan heuristik. Pemerosesan secara otomatis memerlukan waktu yang
sedikit dan sedikit upaya sehingga masuk akal menggunakannya untuk
memproses pesan yang persuasif yang terkait dengan topik yang tidak
diperdulikan. Kelemahannya adalah memungkinkan kita menjadi lebih mudah
dibodohi oleh trik-trik yang bervariasi. Sedangkan pemrosesan yang
dikendalikan ialah pertimbangan terperinci mengenai bukti dan informasi
dengan bersandar para kenyataan, gambar dan logika. Memerlukan usaha dan
tenaga tetapi lebih sulit untuk membodohi seseorag yang telah menghabiskan
waktu dan tenaga untuk terlibat dalam hal pengambilan keputusan tersebut.
 Tingkat ketertarikan
Salah satu alat prediksi terbaik mengenai seseorang akan menggunakan proses
yang otomatis atau dikendalikan dalam bereaksi terhadap sebuah pesan yang
persuasif. Tingkat kertertarikan mencerminkan dampak suatu keputusan, maka
akan cendrung memproses informasi dengan hati-hati. Orang mencari banyak
informasi untuk memutuskan hal yang lebih penting.
 Pengetahuan sebelumnya
Orang yang berpengetahuan luas mengenai suatu subjek lebih condong
menggunakan strategi permrosesan yang dikendalikan. Mereka memiliki
pemikiran dari berbagi argumen atas suatu rangkaian tindakan yang spesifik
dan tidak siap mengubah posisi mereka kecuali jika alasannya bijaksana.
Sebaliknya, orang yang kurang berpengetahuan pada suatu topik tertentu
memiliki argumen dangkal yang disajikan tanpa sejumlah bukti.
 Kepribadian
Kebutuhan akan pengetahuan merupakan suatu bukti kepribadian individu
yang cendrung dipersuasi oleh bukti dan fakta. Sedangkan mereka yang
memiliki nilai rendah pada kebutuhan akan pengetahuan cendrung
menggunakan strategi pemrosesan otomatis yang bersandar pada intuisi dan
emosi untuk evaluasi mereka atas pesan yang persuasif.
 Karateristik pesan
Pesan disampikan melalui saliran komunikasi yang realtif ramping, dengan
sedikit peluang bagi para pengguna untuk berinteraksi dengan isis yang
terkandung dalam pesan, mendorong pemrosesan secara otomatis. Sebaliknya,
pesan yang disampaikan melalui saluran komunikasi yang lebih sempurna
cendrung mendorong pemrosesan yang lebih bersifat konsultatif. Impikasi
yang paling penting adalah untuk menyetarakan pesan persuasif dengan tipe
pemrosesan yang cendrung digunakan oleh para penonton yang dituju.

8. Hambatan pada Komunikasi Efektif


Ada hambatan atau gangguan dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Berikut
hal penting yang diperhatikan untuk menciptakan komunikasi yang efektif:
 Penyaringan, merupakan suatu manipulasi informasi dari pengirim sehingga
akan terlihat menyenangkan bagi si penerima. Berbagai informasi atau berita
atau pesan yang dirasa ingin didengarkan oleh orang lain merupakan
penyaringan. Semakin vertikal dalam hierarki organisasi maka akan semakin
membuat banyak kesempatan untuk melakukan penyaringan. Faktor ketakutan
menjadi salah satu penyebab penggangu dalam komunikasi ke arah atas.
 Pemilihan presepsi, merupakan hal penting karena penerima proses
komunikasi melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan pada
kebutuhan mereka, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karateristik
personal lainnya. Para penerima juga memproyeksikan ketertarikan dan
sekpektasi mereka ke dalam komunikasi seperti mereka akan menguraikan isi
pesan mereka. Dalam realitas, kita menginterpretasikan apa yang kita lihat dan
menamainya realitas.
 Informasi yang berlebihan, suatu kondisi dimana informasi yang mengalir
masuk melebihi kapasitas pemerosesan dari seorang individu. Hal ini adalah
tantangan besar bagi para individu dan organisasi. Jika memiliki banyak
informasi yang berlebihan maka individu akan cendrung memilih,
mengabaikan, melewati, atau melupakannya. Atau mereka dapat
menangguhkan pemrosesan lebih lanjut hingga situasi yang berlebihan telah
berakhir. Para individu harus menciptakan penghentian sementara bagi diri
sendiri untuk dalam memilih informasi untuk membuat prioritas, berpikir
mengenai hal yang lebih besar, sehingga menjadi lebih efektif. Para pekerja
harus menyeimbangkan kebutuhan atas komunikasi yang konstan dengan
kebutuhan pribadi mereka sendiri untuk beristirahat sejenak dan pekerjaan,
atau mereka berisiko mengalami kelelahan akibat mendapat panggilan telepon
selama 24 jam sehari.
 Emosi, manusia menginterpretasikan pesan yang sama secara berbeda ketika
mengalami emosi yang berbeda pula. Orang-orang yang berada dalam suasan
hati yang negatif lebih cendrung untuk mengkritisi pesan dengan lebih
terperinci sedangkan mereka yang berada dalam suasana hati positif cendrung
untuk menerima komunikasi begitu saja. Emosi yang lebih ekstrem seperti
sorak kegirangan atau depresi berisiko menghalangi komunikasi yang efektif.
Dalam kondisi seperti ini manusia akan sangat rentan mengabaikan rasional
kitan dan proses berpikir yang objektif dan berganti dengan penilian secara
emosional.
 Bahasa, ketika sedang berkomunikasi dalam bahasa yang sama, kata-kata
dapat berarti hal-hal yang berbeda dengan orang lain. umur dan konteks adalah
dua dari faktor terbesar yang mempengaruhi perbedaan tersebut. Penggunaan
bahasa di antara masing-masing orang sangat beragam, jika kita tahu
bagaimana masing-masing dari kita memodifikasi bahasa kita dapat
meminimalkan kesulitan dalam komunikasi.
 Keheningan, mengabaikan kehening atau kurangnya komunikasi karena
didefinisikan dengan ketiadaan informasi. Menggunakan keheningan dan
penangguhan komunikasi adalah hal yang umum dan problematikan.
Kehiningan dari para pekerja berarti para manajer kurang informasi mengenai
permasalahan operasional yang sedang berlangsung. Keheningan megarahkan
pada diskriminasi, gangguan, korupsi, dan kelakuan buruk yang berarti bahwa
pada manajemen puncak tidak dapat mengambil tindakan untuk
menghilangkan perilaku. Keheningan menjadi kurang jika opini dari kaum
minoritas diperlakukan dengan hormat. Salah satu tindakan yang mengabaikan
atau meremehkan seorang pekerja untuk mengekspresikan perhatiannya akan
mengarahkan pekerja untuk menahan komunikasi yang penting pada masa
mendatang.
 Kekhawatiran komunikasi, ketegangan dan kecemasan yang tidak
semestinya dalam komunikasi secara lisan, tertulis atau kedua-duanya. Terjadi
pada beberapa orang, yang menemukan luar biasa sulit untuk berbicara
antarmuka dengan orang lain atau menjadi luar biasa cemas ketika mereka
harus menggunakan telepon, bergantung pada memo atau e-mail ketika
panggilan telepon menjadi lebih cepat dan lebih sesuai. Hampir semua
pekerjaan memerlukan beberapa komunikasi secara lisan. Menjadi pusat
perhatian yang lebuh besar menjadi kekhawatiran komunikasi lisan yang
tinggi dapat memutarbalikan tuntunan komunikasi atas pekerjaan mereja agar
meminimalkan kebutuhan komunikasi.
 Berbohong, hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalah
kesalahan penyajian atau informasi secara sekaligus, atau berbohong.
Faktanya orang-orang merasa lebih nyaman berbohong melalui telepon
daripada berhadapan muka dan lebih nyaman berbohong melalui e-mail
darupada ketika mereka harus menulis dengan pulpen dan kertas. Tidak
terdapat isyarat secara verbal atau nonverbal yang yang khas mengenai
kebohongan mengindari pandangan, berhenti sejenak dan mengeser postur
tubuh sebagai pertanda dari kegelisahan, persaaan malu atau ekeraguan.
Kontak mata secara langsung (tidak langsung) dapat dasumsikan sebagai
sebuah tanda dari keadaan yang sebenarnya. Frekuensi kebohongan dan
kesulitan dalam mendeteksi kebohongan terutama membuatnya menjadi
hambatan yang besr bagi komunikasi yang efektif.

9. Implikasi Global
Faktor lintas budaya jelas berpotensi menciptakan permasalahan komunikasi yang
besar. Suatu sikap yang dipahami dan dapat diterima dengan baik dalam salah satu
budaya dapat tidak berarti apapun atau malah berarti buruk dalam budaya laiannya.
 Hambatan-hambatan budaya
1. Hambatan yang disebabkan oleh sematik. Kata-kata dapat berarti hal-hal
berbeda bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang yang berasal dari
buadaya nasional yang berbeda. Beberapa kata tidak diterjemahkan di
antara budaya-budaya.
2. Hambatan yang disebabkan oleh konotasi. Kata memiliki makna yang
berbeda dalam bahasa yang berbeda.
3. Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada. Beberapa budaya bahasa
adalah formal pada budaya lain tidak formal. Dalam beberapa budaya
perubahan nada bergantung pada konteks.
4. Perbedaan dalam toleransi untuk konflik dan metode untuk menyelesaikan
konflik. Individu dari budaya-bidaya yang individualis cendrug menjadi
lebih nyaman dengan konflik secara langsung dan akan membuat sumber
dari ketidaksepakatan menjadi terbuka dengan jelas. Budaya kolektivitas
cendrung lebih mengakui konflik hanya secara implisit dan menghindari
perselisihan yang sarat emosional.
 Konteks budaya, budaya cendrung berbeda dalam konteks mempengaruhi
makna yang diambil oleh individu dari komunikasi. Konteks budaya yang
tinggi yaitu budaya-budaya yang sangat bergantung pada isyarat situasional
yang nonverbal dan halus dalam komunikasi. Apa yang dikatakan mungkin
merupakan hal yang lebih signifikan dibandingkan dengan apa yang
dikatakan. Konteks budaya yang bergantung pada kata-kata untuk
menyampaikan maksud dalam komunikasi. Mereka mengandalkan pada kata-
kata yang disampaikan dan ditulis untuk menyampaikan suatu makna, bahasa
tubuh dan gelar formal tidak terlalu penting.
 Pedoman budaya, seringkali kita tidak berkomunikasi dengan baik dengan
orang-orang di luar budaya karena kita cendrung untuk mengeneralisasikan
hanya dari asal budaya mereka semata. Hal ini menjadi ketidakpastian serta
berisiko berbahaya, terutama ketika kita membuat asimsi yang didasarkan
pada karateristik yang dapat diamati. Berikut beberapa hal yang mengurangi
kesalahpahaman ketika berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang
berbeda:
1. Kenali diri sendiri, memahami diri sendiri dan memahami sudut pandang
yang unik dari orang lain.
2. Membangun perkembangan sifat saling menghargai, keadilan, dan
demokrasi.
3. Mempelajari konteks budaya dari setiap orang
4. Ketika terdapat keraguan, dengarkan.
5. Sampaikan kenyataan, bukan interpretasik anda.
6. Pertimbangkan sudut pandang orang lain
7. Secara proaktif mempertahankan identitas dari kelompok.

Anda mungkin juga menyukai