MOTIVASI : KOMUNIKASI
Anggota Kelompok 7 :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
1. Fungsi Komunikasi
Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman arti. Pertukaran informasi dari
komunikator kepada komunikan. Komunikasi memiliki empat fungsi utama di dalam
kelompok atau organisasi yaitu pengendalian, motivasi, pernyataan emosional, dan
informasi.
Pengendalian, komunikasi berperan untuk mengendalikan perilaku anggota
dalam berbagai cara. Organisasi memiliki otoritas hierarki dan panduan formal
yang harus diikuti. Contoh fungsi pengendalian ialah penyampaian keluhan,
mengikuti deskripsi pekerjaan, atau mematuhi kebijakan perusahaan.
Motivasi, komunikasi meningkatkan motivasi dengan menjelaskan job desk
dari pekerja, seberapa baik, dan bagaimana meningkatkan kinerja. Tujuannya
memberikan umpan balik atas kemajuan dan memberikan imbalan.
Pernyataan emosional, dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
Kelompok kerja merupakan sumber utama dari interaksi sosial dan
komunikasi merupakan mekanisme dasar dari para anggota untuk
memperlihatkan kepuasaan atau rasa frustasi mereka.
Informasi, penting untuk pertimbangan pengambilan keputusan. Informasi
diperlukan para individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan
mengirimkan data yang diperukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
pilihan.
2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah tahapan-tahapan di antara sumber dengan penerima yang
mnghasilkan pemindahan dari pemahaman makna. Berikut adalah gambaran proses
komunikasi.
Bagian utama dari proses komunikasi adalah
1. Pengiriman suatu pesan.
2. Pengodean bentukanya pesan
3. Pesan, merupakan tindakan aktual produk fisik dari pengodean pengirim. Ketika
kita berbicara, ucapan adalah pesan.
4. Saluran adalah medium melalui yang akan dilalui pesan. Pengirim dapat memilih
mengirim pesan lewat saluran formal atau informal. Saluran formal ditetapkan
oleh organisasi dan mengirimkan pesan yang terkait dengan kativitas profesional
para anggotanya. Sedangkan saluran informal berlangsung secara spontan dan
berkembang sebagai tanggapan atas pilihan individu,
5. Menguraikan isi kode, menerjemahkan simbol-simbol ke dalambentuk yang dapat
dipahami.
6. Penerima pesan adalah orang kepada siapa pesan diarahan.
7. Kebisingan, mencerminkan hambatan dalam komunikasi yang memutarbalikkan
kejelasan. Seperti kesalahan presepsi.
8. Umpan balik adalah pemeriksaan mengenai seberapa berhasilkah kita dalam
memindahkan pesan kita seperti yang dimaksudkan semula.
3. Arah dalam Komunikasi
Komunikasi mengalir secara vertikal dibagi ke arah atas dan ke arah bawah.
Komunikasi ke arah bawah, komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dari
sebuah kelompok atau organisasi menuju ke level yang lebih rendah. Seperti
untuk menguaskan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menjelaskan
kebijakan dan prosedur, menunjukkan permasalah yang memerlukan
perhatian, dan menawarkan umpan balik. Permasalahan dalam komunikasi ke
arah bawah adalah sifat satu arahnya secara umum.
Komunikasi ke arah atas, menuju kepada level yang lebih tinggi di dalam
kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan
umpan balik ke para petinggi, menginformasukan mereka mengenai
perkembangan dari tujuan, dan penyampaian permasalahan saat ini.
komunikasi ke arah atas akan lebih sulit karena para manajer menjadi
kewalahan dan mudah terganggu.
Komunikasi lateral, komunikasi yang terjadi di antara para anggota dari
kelompok kerja yang sama, para anggota dari kelompok kerja pada level yang
sama, para manajer pada level yang sama, atau beberapa pekerja yang setara
secara horizontal lainnya. Komunikasi lateral menghemat waktu dan
memfasilitasi koordinasi. Namun dapat menciptakan konflik-konflik
disfungsional ketika saluran vertikal resmi dilanggar.
4. Komunikasi Organisasi
Jaringan kelompok kecil yang formal dibagi menjadi 3 kelompok kecil yaitu rantai,
roda dan seluruh saluran.
Rantai dengan ketat mengikuti rantai perintah yang formal atau resmi
Roda bergantung pada sebuah sosok sentral untuk bertindak sebagai saluran
bagi seluruh komunikasi kelompok
Seluruh saluran memperbolehkan para anggota kelompok untuk
berkomunikasi satu sama lain secara aktif, sering dicirikan dalam pelaksanaan
tim yang dikelola sendiri
Kabar slentingan (gosip) merupakan suatu jaringan komunikasi informal dalam
organisasi. Meskipun kabar slentingan informal tetapi masih merupakan informasi
yang penting bagi pekerja dan para kandidat. Rumor muncul sebagai tanggapan
terhadap situasi yang penting, ketika terdapat ambiguitas, dan di bawah kondidi
yang menimbulkan kecemasan. Kabar slentingan merupakan bagian penting dari
jaringan komunikasi dalam suatu kelompok atau organisasi.
5. Mode Komunikasi
Dalam kelompok kerja komunikasi dilakukan secara lisan, tulisan, dan nonverbal.
a. Komunikasi Lisan, merupakan sarana utama dalam menyampaikan pesan.
Keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatan dan umpan balik. Dapat
menyampaikan pesan verbal dan menerima tanggapan dalam waktu singkat
dan dapat diperbaiki apabila ada kesalahan. Kelemahan utama dari komunikasi
lisan muncul saat sebuah pesan harus melewati sejumlah orang, semakin
banyak orang, semakin besar terjadi penyimpangan. Oleh karena orang
memiliki interpretasi yang berbeda-beda dan kandungan pesan yang berkurang
atau berbeda dengan awalnya. Contoh komunikasi dalam kelompok kerja
adalah rapat, videoconferencing dan telepon.
Rapat, pertemuan dapat menjadi formal atau informal yang meliputi
dua atau lebih banyak orang dan terjadi dalam hampir setiap
kesempatan. Komunikasi interpersonal yang baik penting untuk
membuat pertemuan berjalan dengan efektif.
Videoconferencing, memungkingkan para pekerja dan para klien untuk
melaksanakan pertemuan secara real-time dengan orang-orang di
lokasi berbeda. Live audio dan videoimage memungkinkan kita untuk
melihat, mendengar dan berbicara dengan orang lain tanpa hadir secara
fisik pada lokasi yang sama.
Telepon, komunikasi melalui telepon menawarkan banyak manfaat
seperti pertemuan, karena setiap panggilan telepon berbunyi maka kita
akan memberikan tanggapan. Panggilan telepon dapat berupa
pertemuan secara formal atau pembicaraan secara informal, juga
dijadwalkan atau secara spontan. Komunikasi melalui telepon
waktunya cepat, dan lebih sedikit ambiguitas daripada e-mail. Namun
kekurangannya pesan lebih mudah diabaikan.
b. Komunikasi melalui tulisan
Komunikasi melalui tulisan disampaikan lewat kata-kata atau simbol seperti
surat, e-mail, pesan singkat, organisasional secara berkala, dan banyak metode
lainnya.
Surat, komunikasi lewat pesan di tulis terlebih dahulu, dicetak, dan
dikirim. Menulis surat merupakan komunikasi paling kuno.
Berkomunikasi menggunakan surat apabila kita ingin suatu catatan
yang bertahan lama.
Powerpoint, merupakan komunikasi dengan perangkat lunak dalam
bentuk slide yang dikumpulkan menkombinasikan kata-kata dengan
elemen visual untuk melibatkan pembaca dan membantu dalam
menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks.
Surat Elektronik (E-mail), pesan e-mail dapat ditulis, diedit, dan
disimpan dengan cepat. E-mail dapat distibusikan kepada salah satu
ribuan orang hanya dengan menekan satu tombol.
Pesan Singkat (IM), biasanya dilakukan via komputer yang
tersinkronisasi sehingga penerima pesan harus berada bersinkron. IM
beroperasional seperti telepon tanpa mesin penjawab.
Pesan Teks atau SMS, pesan singkat yang merupakan teknologi yang
tersinkronisasi. Via pesan teks dilakukan via telepon seluler dan sering
kali sebagai alternatif daripada panggilan telepon.
Media Sosial, perusahaan memanfaatkan media sosial lebih daripada
alat bantu pemasaran yang membawa industri mereka pada
pertumbuhan. Para pengguna dapat mengirim pesan umum kepada
para pengguna lainnya dengan mempostingnya pada halaman depan
mereka atau melalui pesan atau obrolan. Contohnya Facebook, Twitter,
LinkedIn dan lainnya.
Blog (Web Blog), sebuah situs web mengenai seseorang atau
perusahaan. Banyak sekali organisasi dan para pemimpin organisasi
memiliki blog yang membahas organisasi
Lainnya seperti Pinterest, Flicker, Instagram, Google+, YouTube, dan
sebagainya yang ditunjukan untuk publik atau untuk industri tertentu.
9. Implikasi Global
Faktor lintas budaya jelas berpotensi menciptakan permasalahan komunikasi yang
besar. Suatu sikap yang dipahami dan dapat diterima dengan baik dalam salah satu
budaya dapat tidak berarti apapun atau malah berarti buruk dalam budaya laiannya.
Hambatan-hambatan budaya
1. Hambatan yang disebabkan oleh sematik. Kata-kata dapat berarti hal-hal
berbeda bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang yang berasal dari
buadaya nasional yang berbeda. Beberapa kata tidak diterjemahkan di
antara budaya-budaya.
2. Hambatan yang disebabkan oleh konotasi. Kata memiliki makna yang
berbeda dalam bahasa yang berbeda.
3. Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada. Beberapa budaya bahasa
adalah formal pada budaya lain tidak formal. Dalam beberapa budaya
perubahan nada bergantung pada konteks.
4. Perbedaan dalam toleransi untuk konflik dan metode untuk menyelesaikan
konflik. Individu dari budaya-bidaya yang individualis cendrug menjadi
lebih nyaman dengan konflik secara langsung dan akan membuat sumber
dari ketidaksepakatan menjadi terbuka dengan jelas. Budaya kolektivitas
cendrung lebih mengakui konflik hanya secara implisit dan menghindari
perselisihan yang sarat emosional.
Konteks budaya, budaya cendrung berbeda dalam konteks mempengaruhi
makna yang diambil oleh individu dari komunikasi. Konteks budaya yang
tinggi yaitu budaya-budaya yang sangat bergantung pada isyarat situasional
yang nonverbal dan halus dalam komunikasi. Apa yang dikatakan mungkin
merupakan hal yang lebih signifikan dibandingkan dengan apa yang
dikatakan. Konteks budaya yang bergantung pada kata-kata untuk
menyampaikan maksud dalam komunikasi. Mereka mengandalkan pada kata-
kata yang disampaikan dan ditulis untuk menyampaikan suatu makna, bahasa
tubuh dan gelar formal tidak terlalu penting.
Pedoman budaya, seringkali kita tidak berkomunikasi dengan baik dengan
orang-orang di luar budaya karena kita cendrung untuk mengeneralisasikan
hanya dari asal budaya mereka semata. Hal ini menjadi ketidakpastian serta
berisiko berbahaya, terutama ketika kita membuat asimsi yang didasarkan
pada karateristik yang dapat diamati. Berikut beberapa hal yang mengurangi
kesalahpahaman ketika berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang
berbeda:
1. Kenali diri sendiri, memahami diri sendiri dan memahami sudut pandang
yang unik dari orang lain.
2. Membangun perkembangan sifat saling menghargai, keadilan, dan
demokrasi.
3. Mempelajari konteks budaya dari setiap orang
4. Ketika terdapat keraguan, dengarkan.
5. Sampaikan kenyataan, bukan interpretasik anda.
6. Pertimbangkan sudut pandang orang lain
7. Secara proaktif mempertahankan identitas dari kelompok.