Anda di halaman 1dari 3

Modal ventura adalah modal permulaan yang disediakan oleh investor swasta (pemodal ventura) atau

lembaga keuangan khsusus (perusahaan modal ventura). Modal ventura juga dikenal sebagai salah satu
jenis pendanaan yang didapat untuk memulai pengembangan bisnis muda, misalnya startup. Pada
umumnya, startup yang dianggap potensial menjadi salah satu ladang utama bagi modal ventura untuk
berinvestasi.

Sasaran Modal Ventura

Perusahaan modal ventura cenderung selektif dalam memilih perusahaan yang akan menjadi target
investasinya. Sebagian besar modal ventura hanya diberikan kepada industri dengan pertumbuhan yang
tinggi, di mana risiko bisnisnya juga jauh lebih tinggi.

US Small Business Adminstration mengungkapkan bahwa kurang dari 0,1% binsis berhasil mendapat
pendanaan dari modal ventura. Hanya sebagian kecil perusahaan yang telah melewati tahap startup dan
dapat menunjukkan produk atau layanan yang layaklah yang dapat menjadi penerima modal ventura.

Mengapa demikian? Sebab, kapitalis ventura, sebutan untuk orang yang berkecimpung di perusahaan
modal ventura, tidak tertarik pada bisnis ritel yang kecil. Mereka akan lebih memilih bisnis yang
diproyeksikan dapat mereka publikasikan dan mendapat pengembalian besar dari investasi yang
diberikan.

Dari Mana Modal Investasi dalam Modal Ventura Diperoleh?

Perusahaan modal ventura umumnya mengumpulkan modal investasi dari dana pensiun, perusahaan
asuransi, dana abadi, dan investor individu yang kaya.

Untuk jumlah pendanaan yang diberikan, perusahaan modal ventura biasanya memulai dengan
perusahaan yang sedikit lebih matang. Adapun jumlah dana dalam investasi yang diberikan berkisar dari
jutaan hingga ratusan juga dolar.

Investasi dari pemodal ventura dilakukan dalam bentuk pembiayaan ekuitas dengan memasok dana dan
meminta imbalan melalui pengambilan posisi ekuitas di perusahaan target. Dengan demikian, seorang
pemodal ventura mempunyai kekuatan besar untuk memengaruhi keputusan besar dalam perusahaan
tersebut.

Peran Pemodal Ventura dalam Perusahaan Target

Sudah dikatakan sebelumnya bahwa pemodal ventura mempunyai kekuatan besar dalam memengaruhi
stiap keputusan dalam perusahaan yang menjadi target investasinya. Dengan demikian, umunya akan
sulit bagi pengusaha (pemilik perusahaan) untuk mempertahankan kendali atas bisnis mereka jika sudah
melibatkan pemodal ventura.

Sebagian besar perusahaan modal ventura mendapat hak suara mayoritas dengan memiliki mayoritas
saham dalam perusahaan tersebut. Dan, untuk melindungi investasi yang mereka berikan, perusahaan
modal ventura akan mengambil peran aktif dalam bisnis, umunya dengan menjadi anggota dewan dan
menggunakan hak veto atas isu-isu strategis seperti penjualan perusahaan.

Modal Ventura Vs Pinjaman

Modal ventura sering dikaitkan dengan pinjaman perusahaan. Padahal, keduanya jelas berbeda.
Pinjaman adalah pendanaan bisnis yang didapat suatu perusahaan, di mana perusahaan mempunyai
kewajiban kontraktual untuk membayar kembali jumlah pinjaman berikut bunga dalam jangka waktu
tertentu.

Sementara modal ventura adalah pendanaan bisnis yang melibatkan kemitraan usaha. Artinya, pemodal
ventura akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan melalui kepemilikan mayoritas saham.

Keunggulan dan kelemahan Modal Ventura dibandingkan Kredit di Bank yaitu:

a. Pembiayaan dari Perusahaan Modal Ventura bisa menjadi sumber dana bagi perusahaan baru yang
belum memenuhi syarat untuk mendapatkan dana dari sumber pembiayaan lainnya. Bila kredit dengan
Bank biasanya mempunyai syarat yang tidak mungkin dimiliki oleh sebuah usaha atau perusahaan
yang belum berdiri, sebagai contoh: usaha telah berjalan minimal selama 2 (dua) tahun.

b. Bantuan yang diberikan oleh Perusahaan Modal Ventura berupa Penyertaan Modal dan juga
Bantuan manajemen. Keadaan ini juga berarti perusahaan pasangan dapat kehilangan kontrol dan
kepemilikan atas perusahaannya karena manajemen dan saham yang dipegang oleh perusahaan
modal (namun harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Sedangkan, bila melakukan
pinjaman di Bank maka kendali penuh perusahaan tetap berada di tangan Anda, namun perusahaan
Anda akan dibebankan dengan bunga dan cicilan-cicilan.

Penyimpangan Modal Ventura di Indonesia

Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui bagi hasil atas keuntungan
yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai. Begitupun mengenai persentase bagi hasil yang dilakukan
sesuai dengan kesepakan diawal yang terjadi antara PMV dan PPU.

Jika dilihat dari perspektif syariah, Modal Ventura itu sudah otomatis termasuk ke dalam jenis
pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah.

Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan sudah sesuai dengan prinsip syariah
yaitu melalui bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai.Besarnya
persentase bagi hasil yang diterima oleh PMV berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan PPU.
Persentase bagi hasil yang diterima oleh PMV dengan ketentuan: a) Persentase bagi hasil tidak melebihi
dari 50% laba usaha, b) Persentase bagi hasil akan dikoreksi setiap tahunnya atau di akhir
pembiayaan.Dalam hal jaminan tentunya pada pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat
pembiayaannya lebih condong ke sebuah bentuk investasi.
Berkembangnya modal ventura ini diawali dengan pemerintah Indonesia yang ingin berusaha
memasyarakatkan pola penyertaan modal yang dapat membantu usaha kecil, menengah, dan koperasi
dengan mendirikan perusahaan modal ventura. Sampai dengan akhir tahun 1998, perusahaan modal
ventura berdiri di 27 Provinsi yang ada di Indonesia. Semua perusahaan tersebut berinduk dengan PT.
Bahana Artha Ventura. Hal ini terjadi karena PT Bahana Arta Ventura sebagai pemilik saham terbesar dan
salah satu anak perusahaan dari PT.Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).PMV sebagai sarana
pembiayaan memiliki peluang besar untuk mengembangkan usaha kecil, menengah dan koperasi karena
mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Contoh nyatanya saja PMV selain
menginvestasikan modalnya atau menyediakan dana, sekaligus juga ikut berperan aktif dalam
manajemen perusahaan yang di bantunya. PMV yang dikelola secara professional, tentunyaakan
memberikan dampak kepada pengusaha kecil yang pada umumnya dikelola secara tradisional, kurang
memiliki pengetahuan serta fasilitas yang minim dalam meningkatkan usahanya berangsur-angsur akan
menjadi professional.

Semakin berkembangnya PMV ini tentu juga semakin banyak masalah-masalah yang dihadapi baik oleh
PMV maupun PPU. Timbulnya permasalahan dalam kerja sama antara PMV dan PPU yang ditemukan di
lapangan disebabkan oleh beberapa faktor yang pada akhirnya mempengaruhi keberhasilan kerja sama
tersebut. Berdasarkan survei ke salah satu PMV di Indonesia terjadi beberapa penyimpangan yang
dilakukan. Contohnya saja pembagian keuntungan yang seharusnya berdasarkan prinsip bagi hasil malah
diubah dengan bunga yang harus dibayarkan PPU ke PMV. Hal ini terjadi karena masalah saling
ketidakpercayaan antara mitra yang bekerjasama.

Anda mungkin juga menyukai