MENGGUNAKAN HPP-PROSES
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES
Perusahaan yang
berproduksi massa
Karakteristik Standar
produksinya
Sama
Dimulai dari
Periode diterbitkannya perintah
Siklus produksi yang berisi
Produksi rencana produksi produk
standar untuk jangka
waktu tertentu
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES
Metode
Karakteristik Proses
Pengumpulan Biaya
Produk Perusahaan
Produksi
Metode Harga Pokok Proses – Produk Diolah Melalui Satu Departemen Produksi
PT RISA RIMENDI
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi per
Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku Rp 5.000.000 2.500 Rp 2.000
Bahan Penolong 7.500.000 2.500 3.000
Tenaga Kerja 11.250.000 2.250 5.000
Overhead Pabrik 16.125.000 2.150 7.500
Total 39.875.000 Rp17.500
Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan
Catatan:
BBB: Biaya Bahan Baku BTK: Biaya Tenaga Kerja
BBP: Biaya Bahan Penolong BOP: Biaya Overhead Pabrik
PT RISA RIMENDI
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.000kg
Produk dalam proses akhir 500kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500kg
Biaya yang Dibebankan dalam Bulan Januari 19X1
Total Per Kg
Biaya Bahan Baku Rp 5.000.000 Rp2.000
Biaya Bahan Penolong 7.500.000 3.000
Biaya Tenaga Kerja 11.250.000 5.000
Biaya Overhead Pabrik 16.125.000 7.500
Jumlah Rp39.875.000 Rp17.500
Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.000kg @ Rp35.000.000
17.500
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya Bahan Baku Rp1.000.000
Biaya Bahan Penolong 1.500.000
Biaya Tenaga Kerja 1.250.000
Biaya Overhead Pabrik 1.125.000
4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan januari Rp39.875.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang:
Persediaan Produk Jadi Rp35.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp4.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong 6.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja 10.000.000*
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik 15.000.000**
*2.000kg x Rp5.000
**2.000kg x Rp7.500
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum
selesai diolah pada akhir bulan Januari 19X1:
Persediaan Produk Dalam Proses Rp4.875.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp1.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong 1.500.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja 1.250.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik 1.125.000
Metode Harga Pokok Proses – Produk Diolah Melalui Lebih Dari Satu
Departemen Produksi
PT ELIONA SARI
Data Produksi dan Biaya Departemen A dan Departemen B
Departemen A Departemen B
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh Departemen A ke
Departemen B:
Persediaan Produk Jadi Dep A Rp450.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A Rp 60.000*
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 150.000**
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep A 240.000***
* 30.000kg x Rp2
** 30.000kg x Rp5
***30.000kg x Rp8
Lanjutan….
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diolah dalam Departemen A pada akhir bulan Januari 19X1:
Persediaan Produk Dalam Proses Dep A Rp23.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A Rp10.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 5.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep A 8.000
Total Per Kg
Harga pokok dari Dep A (30.000kg) Rp450.000 Rp15
Total Per Kg
Biaya Tenaga Kerja 270.000 Rp10
Biaya Overhead Pabrik 405.000 15
Jumlah biaya yang ditambahkan Dep B Rp 675.000 Rp25
Total biaya kumulatif di Dep B Rp1.125.000 Rp40
Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000kg @ Rp40 Rp 960.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh Departemen B ke
gudang:
Persediaan Produk Jadi Rp960.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B Rp360.000*
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B 240.000**
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep B 360.000***
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diolah dalam Departemen B pada akhir bulan Januari 19X1:
Persediaan Produk Dalam Proses Dep B Rp165.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B Rp90.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B 30.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep B 45.000
Metode Harga Pokok Proses – Pengaruh Terjadinya Produk Yang Hilang
1. Produk Yang Hilang pada Awal Proses terhadap Perhitungan Harga Pokok
Produk per Satuan
PENGARUH
Departemen A Departemen B
Laporan Biaya Produksi Departemen A PT Eliona Sari Bulan Januari 19X1 adalah
sebagai berikut..............................................................
Data Produksi
Jumlah produk yang diterima dari Dep A 700kg
Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 400kg
Jumlah produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian: biaya bahan penolong 100kg
60%, biaya konversi 50%
Produk yang hilang pada awal proses 200kg
700kg
Biaya yang Dibebankan dalam Departemen B:
Total Per Kg
Harga pokok produk yang diterima dari Departemen A Rp111.300 Rp159,00
Penyesuaian harga pokok per satuan karena adanya produk yang hilang dalam proses 63,60
Rp111.300 Rp222,60
Biaya yang dibebankan dalam Departemen B
Biaya Bahan Penolong Rp16.100 Rp35,00
Biaya Tenaga Kerja 22.500 50,00
Biaya Overhead Pabrik 24.750 55,00
Jumlah biaya produksi Dep A Rp63.350 Rp140,00
Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk yang selesai ditransfer ke gudang: 400kg x Rp362,60 Rp145.040
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (100kg):
Harga pokok produk dari Dep A: 100kg x Rp222,60 Rp22.260
Harga pokok yang ditambahkan dalam Departemen B:
Biaya Bahan Penolong 2.100
Biaya Tenaga Kerja 2.500
Biaya Overhead Pabrik 2.750
29.610
Jumlah biaya produksi kumulatif dalam Departemen B Rp174.650
Produk yang Hilang pada Akhir Proses
PT ELIONA SARI
Departemen A Departemen B
Jumlah Produk yang Dihasilkan Oleh Biaya Produksi Biaya Per kg Produk
Departemen A (Unit Ekuivalensi) Departemen A yang Dihasilkan
oleh Departemen A
Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1)
Biaya bahan baku 700 kg + 100% x 200 kg + 100 kg = 1000 kg Rp 22.500 Rp22,50
Biaya bahan penolong 700 kg + 100% x 200 kg + 100 kg = 1000 kg 26.100 26,10
Biaya tenaga kerja 700 kg + 40% x 200 kg + 100 kg = 880 kg 35.100 39,89
Biaya overhead pabrik 700 kg + 40% x 200 kg + 100 kg = 880 kg 46.800 53,18
Rp130.500 Rp141,67
* Perhitungan Biaya Produksi Per Unit Departemen A Bulan Januari 19X1
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B: 700 Rp99.169,00
kg x Rp141,67
Penyesuaian harga pokok selesai karena adanya produk yang hilang 14.167,00
pada akhir proses: 100 kg x Rp141,67
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dep.B setelah Rp113.334,40**
disesuaikan: 700 kg x Rp161,91*
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (200kg):
Biaya bahan baku 200kg x 100% x Rp22,50 = Rp4.500,00
Biaya bahan penolong 200kg x 100% x Rp26,10 = 5.220,00
Biaya tenaga kerja 200kg x 40% x Rp39,89 = 3.191,20
Biaya overhead pabrik 200kg x 40% x Rp53,18 = 4.254,40
17.165,60
Jumlah biaya produksi Departemen A Rp130.500,00
Jumlah Produk yang Dihasilkan Oleh Jumlah Biaya Biaya Per kg Produk
Departemen B (Unit Ekuivalensi) Produksi yang Dihasilkan oleh
Departemen B Departemen B
Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1)
Biaya bahan 400 kg + 60% x 100 kg + 200kg = 660 kg 16.100 Rp24,39
penolong
Biaya tenaga kerja 400 kg + 50% x 100 kg + 200kg = 650 kg 22.500 34,62
Biaya overhead 400 kg + 50% x 100 kg + 200kg = 650 kg 24.750 38,08
pabrik
Rp63.350 Rp97,09
Perhitungan Biaya Produksi Departemen B Bulan Januari 19X1
Data Produksi
Produk yang diterima dari Departemen A 700kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400kg
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian;
Biaya bahan penolong 60%; biaya konversi 50% 100kg
Produk yang hilang pada akhir proses 200kg
700kg
Total Per Kg