Anda di halaman 1dari 13

Mengenal Sistem Perhitungan

Biaya dan Akumulasi Biaya


Eka Adhi Wibowo, SE., M.Sc
Sistem Penentuan Biaya
1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Biaya Historis)
biaya dibebankan pada saat biaya tersebut telah terjadi atau biaya
sesungguhnya telah dimanfaatkan

2. Sistem Biaya yang ditentukan di muka (Biaya Standar)


biaya dibebankan sebelum proses produksi dimulai (predetermined
cost system) yang kemudian dijadikan standar biaya melalui
penentuan besarnya tarif
Pembebanan Biaya
1. Metode Biaya dengan Penyerapan Penuh (Absorption Costing)

Biaya bahan langsung Rp300.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp500.000
Biaya overhead pabrik-variable Rp100.000
Biaya overhead pabrik-tetap Rp200.000
_________
Total Rp1.100.000
Pembebanan Biaya
2. Metode Perhitungan Biaya Variabel

Biaya bahan langsung Rp300.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp500.000
Biaya overhead pabrik-variable Rp100.000
_________
Total Rp900.000
Akumulasi Biaya
1. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
metode akumulasi biaya berdasarkan pada setiap pesanan pelanggan,
batch, dan lot

2. Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan proses (process costing)


metode akumulasi biaya yang didasarkan pada satuan waktu untuk
setiap departemen, sehingga focus penelusuran biaya ada pada masing-
masing departemen
3. Sistem perhitungan backflush costing
memperhitungkan biaya-biaya dari akhir proses dengan menggunakan
informasi akuntansi yang tersedia di akhir proses
Proses Produksi
• 1 departemen produksi

Bahan Proses Produksi Produk Jadi

Departemen
Produksi
Proses Produksi
• Beberapa Tahapan proses Produksi

Departemen Departemen
Bahan Produk Jadi
Produksi 1 Produksi 2
HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
INCOME
BALANCE SHEET STATEMENT
Inventoriable Cost
REVENUE

deduct
DIRECT When sales occur
Direct material MATERIAL
Costs
INVENTORY COST OF GOODS
SOLD

Direct FINISHED Equal Gross Margin


Manufactur
Labor Costs GOODS
INVENTORY deduct
WORK IN
Indirect PROCESS
Manufacturing PERIOD COSTS
Costs INVENTORY
Equal Operating Income
CONTOH ARUS BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR

FINISHED GOODS
WORK IN PROCESS
10.000
Beg.Balance 30.000 530.000 540.000
530.000
Dir.material 200.000
Dir.labor 105.500
540.000
BOP 194.500

End.Balance 530.000

COST OF GOODS SOLD

540.000
PERHITUNGAN ARUS BIAYA
• Biaya Bahan Baku Langsung:
Persediaan awal BBL
Pembelian BBL
Bahan Baku Tersedia untuk digunakan
Persediaan akhir BBL
Bahan Baku Langsung Digunakan
• Barang Dalam Proses:
Persediaan Barang Dalam Proses awal
Biaya TKL+BOP terjadi tahun berjalan
Biaya Manufaktur Total untuk diperhitungkan
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)/BDP
• Barang Jadi:
Persediaan awal Barang Jadi
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan Akhir Barang Jadi
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Periodik
Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode costing
penuh

PT ABC
Laporan laba Rugi Fungsional
Tahun 2014
Pendapatan 18.000.000
Harga Pokok Penjualan 10.000.000
Laba Bruto Penjualan 8.000.000
Biaya Non Produksi:
Biaya pemasaran 3.000.000
Biaya Adm.&Umum 2.000.000
5.000.000
Laba Bersih 3.000.000
Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode costing variabel
PT XYZ
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Tahun 2014
Pendapatan 30.000.000
Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan Variabel:
Biaya Bahan Baku 3.000.000
Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000
Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000
Jumlah HPP Variabel 10.000.000
Biaya pemasaran variabel 3.500.000
Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000
Jumlah Biaya Variabel 15.000.000
LABA KONTRIBUSI (Contribution Margin) 15.000.000
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000
Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000 5.000.000
LABA BERSIH 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai