Anda di halaman 1dari 27

KONSEP FULL COSTING

DAN VARIABLE COSTING


KONSEP FULL COSTING 3

DAN VARIABLE COSTING


Full costing dan variable costing merupakan
metode penentuan harga pokok produksi.

Full costing dikenal juga dengan istilah


absorption costing atau biaya penyerapan.

Variable costing dikenal dengan istilah direct


costing atau perhitungan biaya langsung.
FULL COSTING
4

Semua biaya produksi diperlakukan sebagai biaya produk


tanpa membedakan apakah itu biaya variabel atau biaya tetap.
Biaya produk per unit
 Biaya bahan langsung
 Biaya tenaga kerja langsung
 Overhead pabrik variabel
 Overhead pabrik tetap
M e n ga lo k a sik a n se b a gia n d a ri ove rh e a d p a b rik
te ta p ke d a la m s etia p u n it p ro d u k b ers a m a
d en ga n b ia y a overhead va ria b el.
VARIABLE COSTING (1)
5

Metode penetapan harga pokok produksi yang hanya


memperhitungkan biaya produksi variabel.

Biaya produk per unit


 Biaya bahan langsung
 Biaya tenaga kerja langsung
 Overhead pabrik variabel
B ia y a overhead p a b rik teta p tid a k d im a s u kka n
ke d a la m b ia y a p ro d u k teta p i d ip e rla k u k a n
se b a ga i b ia y a p e rio d ik s ep erti b ia y a
a d m in is tra s i d a n p en ju a la n .
VARIABLE COSTING (2)
6

Biaya overhead pabrik tetap dibebankan secara utuh ke


dalam pendapatan setiap periodenya.

Biaya per unit produk dalam persediaan atau dalam harga


pokok penjualan dalam metode perhitungan biaya variabel
tidak mengandung elemen biaya overhead tetap.

D a la m ka ita n n y a d en ga n p ro d u k y a n g b e lu m la k u
d iju a l, b ia y a overhead p a b rik teta p tid a k m eleka t p a d a
p ers ed ia a n teta p i la n gs u n g d ia n gga p s eb a ga i b ia y a
p a d a p erio d e terja d in y a .
PERHITUNGAN HARGA
POKOK PRODUKSI
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI 3

DENGAN METODE FULL COSTING (1)


Data Weber Light Aircraft tahun 2014 yang memproduksi lampu untuk
pesawat.
Per pesawat Per bulan

Harga Jual 10.000


Bahan Baku Langsung 19.000
Tenaga Kerja Langsung 05.000
Overhead Pabrik Variabel 01.000
Overhead Pabrik Tetap 70.000
Biaya Variabel (penjualan & administrasi) 10.000
Biaya Tetap (penjualan & administrasi) 20.000
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI 4

DENGAN METODE FULL COSTING (2)


Data Weber Light Aircraft tahun 2014 yang memproduksi lampu untuk
pesawat.

Januari Februari Maret

Persediaan awal 0 0 1
Unit yang diproduksi 1 2 4
Unit yang terjual 1 1 5
Persediaan akhir 0 1 0

Persediaan awal bulan = persediaan akhir bulan sebelumnya


PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI 5

DENGAN METODE FULL COSTING (2)


Harga pokok produksi per unit dengan metode full costing

Januari Februari Maret


Unit yang diproduksi 1 2 4
Biaya bahan baku langsung 19.000 19.000 19.000
Biaya tenaga kerja langsung 05.000 05.000 05.000
Biaya overhead pabrik variabel 01.000 01.000 01.000
Biaya overhead pabrik tetap 70.000 35.000 17.000
Harga pokok produksi full costing 95.000 60.000 42.500

Biaya 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik tetap per bulan


Biaya 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik tetap
=
unit yang diproduksi
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI 6

DENGAN METODE VARIABLE COSTING


Harga pokok produksi per unit dengan metode variable costing

Biaya bahan baku langsung 19.000


Biaya tenaga kerja langsung 05.000
Biaya overhead pabrik variabel 01.000
Harga pokok produksi 25.000
PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
📚 MENGINGAT KEMBALI
Data Weber Light Aircraft tahun 2014 yang memproduksi lampu untuk
pesawat.

Per pesawat Per bulan


Harga Jual 100.000
Bahan Baku Langsung 019.000
Tenaga Kerja Langsung 005.000
Overhead Pabrik Variabel 00 1.000
Overhead Pabrik Tetap 70.000
Biaya Variabel (penjualan & administrasi) 010.000
Biaya Tetap (penjualan & administrasi) 20.000
📚 MENGINGAT KEMBALI
Harga pokok produksi per unit dengan metode full costing

Januari Februari Maret

Unit yang diproduksi 1 2 4


Biaya bahan baku langsung 19.000 19.000 19.000
Biaya tenaga kerja langsung 05.000 05.000 05.000
Biaya overhead pabrik variabel per unit 01.000 01.000 01.000
Biaya overhead pabrik tetap per unit 70.000 35.000 17.500
Harga pokok produksi full costing 95.000 60.000 42.500

Biaya 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik tetap per bulan


Biaya 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik tetap
=
unit yang diproduksi
LAPORAN KEUANGAN DENGAN 5

PENDEKATAN FULL COSTING


Laporan laba rugi
Januari Februari Maret
Unit yang dijual 1 1 5
Penjualan 100.000 100.000 500.000
Harga pokok penjualan 095.000 060.000 230.000
Margin Bruto 095.000 040.000 270.000
Biaya penjualan dan administrasi 030.000 030.000 070.000
Laba neto operasi -25.000 010.000 200.000
 Penjualan = Harga jual × Unit yang dijual
 Total biaya variabel = Biaya variabel × Unit yang dijual
 Biaya penjualan dan administrasi = Total biaya variabel +
Biaya tetap
 Laba neto = Margin bruto − Biaya penjualan dan administrasi
LAPORAN KEUANGAN MARGIN KONTRIBUSI 6

DENGAN PENDEKATAN VARIABLE COSTING (1)


Laporan laba rugi
Januari Februari Maret
Unit yang dijual 1 1 5
Penjualan 100.000 100.000 500.000
Biaya variabel:
Harga pokok penjualan variabel 025.000 025.000 125.000
Biaya administrasi & penjualan variabel 010.000 010.000 050.000
Total biaya variabel 035.000 035.000 175.000
Margin Konstribusi 965.000 965.000 325.000
Biaya tetap:
Biaya overhead pabrik tetap 070.000 070.000 070.000
Biaya administrasi & penjualan tetap 020.000 020.000 020.000
Total biaya tetap 090.000 090.000 090.000
Laba (rugi) neto -25.000 -25.000 235.000
LAPORAN KEUANGAN MARGIN KOSNTRIBUSI 7

DENGAN PENDEKATAN VARIABLE COSTING (2)


Perhitungan laporan laba rugi
 Penjualan = Harga jual × Unit yang dijual
 Harga pokok penjualan variabel = Biaya tetap + tenaga kerja ×
unit yang dijual
 Margin konstribusi = Penjualan − total biaya variabel
 Laba neto = Margin konstribusi − total biaya tetap
PERBEDAAN PERLAKUAN BIAYA
OVERHEAD PABRIK TETAP
PERLAKUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK 3

TETAP PADA FULL COSTING


1 Biaya overhead pabrik tetap diikutsertakan dalam
perhitungan harga pokok produksi.

Januari Februari Maret

Unit yang diproduksi 1 2 4


Biaya bahan baku langsung 19.000 19.000 19.000
Biaya tenaga kerja langsung 5.000 5.000 5.000
Biaya overhead pabrik variabel 1.000 1.000 1.000
Biaya overhead pabrik tetap 70.000 35.000 17.500
Harga pokok produksi full costing 95.000 60.000 42.500
PERLAKUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK 4

TETAP PADA VARIABLE COSTING (2)


1 Biaya overhead pabrik tetap tidak diikutsertakan
dalam perhitungan harga pokok produksi.
Biaya bahan baku langsung 19.000
Biaya tenaga kerja langsung 5.000
Biaya overhead pabrik variabel 1.000
Harga pokok produksi 25.000

2 Biaya overhead pabrik tetap ditetapkan sebagai biaya


periodik yang dibebankan pada saat periode terjadinya.
PERLAKUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK 5

TETAP PADA VARIABLE COSTING (2)


3 Kaitannya untuk produk yang belum laku dijual, overhead
pabrik tetap tidak melekat pada persediaan tetapi
dianggap sebagai biaya pada periode terjadinya.
PERBEDAAN BIAYA OVERHEAD 6

PABRIK TETAP
Perbedaan antara full costing dan variable costing terletak pada
timing perlakuan biaya overhead tetap pabrik. Biaya overhead
tetap pabrik pada pendekatan full costing harus dibebankan
dan dikurangkan dari pendapatan untuk setiap unit terjual
sedangkan biaya overhead tetap pabrik pada pendekatan
variable costing dibebankan pada periode terjadinya.
AKIBAT KENAIKAN
PRODUKSI TERHADAP LABA
PENGARUH KENAIKAN PRODUKSI 3

PADA LABA (FULL COSTING) (1)


Laporan laba rugi menggunakan metode full costing
Januari Februari Maret

Unit yang diproduksi 1 2 4


Biaya bahan baku langsung 19.000 19.000 19.000
Biaya tenaga kerja langsung 05.000 05.000 05.000
Biaya overhead pabrik variabel 01.000 01.000 01.000
Biaya overhead pabrik tetap 70.000 35.000 17.500
Harga pokok produksi full costing 95.000 60.000 42.500

Januari Februari Maret

Unit yang dijual 1 1 5


Penjualan 100.000 100.000 500.000
Harga pokok penjualan 095.000 060.000 230.000
Margin bruto 005.000 040.000 270.000
Biaya penjualan dan administrasi 030.000 030.000 070.000
Laba neto operasi -25.000 010.000 200.000
PENGARUH KENAIKAN PRODUKSI 4

PADA LABA (FULL COSTING) (2)


 K e n a ik a n ju m la h p ro d u k si a k a n m e n in gk a tk a n la b a (ru gi)
n e to w a la u p u n ju m la h u n it y a n g terju a l p a d a b u la n Ja n u a ri d a n
F eb rua ri s a m a . La b a neto m eningka t ka ren a jum la h u n it y a n g
d ip ro d u ks i m eleb ih i u n it p en ju a la n n y a .

 Se m a k in b a n y a k b a ra n g y a n g d ip ro d u k si m a k a h a rga p o ko k
p ro d u k si se m a k in ke cil ka ren a b ia y a overhead p a b rik teta p
d ib eb a nka n ke unit p ro d uks i.

 H a rga p o ko k p ro d u k si se m a k in ke cil m a ka h a rga p o ko k


p enjua la n s em a kin kecil d a n la b a neto s em a kin b es a r.
PENGARUH KENAIKAN PRODUKSI 5

PADA LABA (FULL COSTING) (3)


 Jik a ju m la h p e rse d ia a n m e n in gk a t (p ro d u k si m e n in gk a t),
b eb a n teta p overhead p a b rik a ka n d ita n ggu h ka n d a la m p ers ed ia a n
b u la n ters eb u t d a n a ka n m en in gka tka n la b a n eto o p era s i.

 Jik a ju m la h p e rse d ia a n m e n u ru n (p ro d u k si m e n u ru n ), b eb a n
teta p overhead p a b rik d ilep a s ka n d a la m p ers ed ia a n b u la n ters eb u t
d a n a ka n m en u ru n ka n la b a n eto o p era s i.

 Flu k tu a si la b a n e to p a d a fu ll co stin g d ia k ib a tk a n k a re n a
p e ru b a h a n p e rse d ia a n .
PENGARUH KENAIKAN PRODUKSI 6

PADA LABA (VARIABLE COSTING) (1)


Laporan laba rugi menggunakan metode variable costing
Januari Februari Maret
Unit yang dijual 1 1 5
Penjualan 100.000 100.000 500.000
Biaya variabel:
Harga pokok penjualan variabel 025.000 025.000 125.000
Biaya administrasi & penjualan variabel 010.000 010.000 050.000
Total biaya variabel 035.000 035.000 175.000
Margin Konstribusi 065.000 065.000 325.000
Biaya tetap:
Biaya overhead pabrik tetap 070.000 070.000 070.000
Biaya administrasi & penjualan tetap 020.000 020.000 020.000
Total biaya tetap 090.000 090.000 090.000
Laba (rugi) ne to -25.000 -25.000 235.000
PENGARUH KENAIKAN PRODUKSI 7

PADA LABA (VARIABLE COSTING) (2)


Biaya overhead pabrik tetap bernilai sama maka laba (rugi)
neto akan bernilai sama.

Jumlah penjualan naik maka laba (rugi) neto akan naik,


begitu sebaliknya apabila penjualan turun maka laba (rugi)
neto akan turun.

Jumlah unit yang diproduksi tidak memengaruhi laba


(rugi) neto.

Anda mungkin juga menyukai