Anda di halaman 1dari 22

I.

Pendahuluan
Salah satu peran mahasiswa adalah agent of change. Mahasiswa dituntut
untuk mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar. Dalam
menjalankan peran tersebut, mahasiswa membutuhkan sebuah wadah yang
mampu untuk beranjak, bergerak, serta berdampak. Atas dasar tersebut, BEM
FEB UI hadir untuk sebagai organisasi yang berorientasi terhadap pelayanan dan
pengabdian.
BEM FEB UI sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dan koordinator
eksekutif tingkat fakultas hadir untuk memberikan pelayanan kepada seluruh
stakeholders. Dalam hal ini, BEM FEB UI sudah selayaknya tahu siapa saja yang
menjadi stakeholders yang merasakan dampak dan kebermanfaatan dari BEM
FEB UI. Karenanya, diperlukan keterbukaan terhadap banyak hal yang sejalan
dengan tujuan dari BEM FEB UI itu sendiri.
Stakeholders yang paling banyak merasakan dampak dari keberadaan
BEM FEB UI adalah mahasiswa FEB UI. Sebagai lembaga kemahasiswaan,
BEM FEB UI harus mampu menjadi lembaga yang bisa dirasakan dampak dan
eksistensinya. Selain itu, BEM FEB UI harus bersifat inklusif. Jika ditilik kembali,
nama lembaga ‘Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia’ memiliki satu unsur penting, yaitu Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Artinya, unsur mahasiswa FEB UI
tidak akan bisa lepas dari BEM FEB UI. Sehingga, seluruh mahasiswa FEB UI
harus merasa bahwa BEM FEB UI bukanlah milik satu kalangan atau golongan
tertentu saja, melainkan milik seluruh mahasiswa FEB UI. Hal tersebut pula yang
menjadi dasar kuat bagi BEM FEB UI untuk memberikan pelayanan dan
pengabdian yang berorientasi kepada mahasiswa FEB UI.
Selain mahasiswa, tidak dapat dipungkiri bahwa BEM FEB UI juga
berhubungan dengan banyak pihak. Mulai dari tenaga pendidik, pihak dekanat,
bahkan rektorat. Untuk itu, rasanya penting bagi BEM FEB UI untuk menunjukkan
sifat-sifat yang baik agar pihak tersebut memiliki pandangan yang baik pula
terhadap BEM FEB UI sebagai lembaga kemahasiswaan.
Tak lupa pula, BEM FEB UI merupakan unsur yang tidak bisa lepas dari
masyarakat. Dalam melakukan pelayanan dan pengabdian, BEM FEB UI harus
mampu memberikan kontribusi terhadap perubahan di masyarakat. BEM FEB UI
juga harus mampu menjalankan salah satu peran mahasiswa lainnya, yaitu social
control, serta menjadi penggagas dalam membuat gerakan yang bisa menjadi
pengendali keadaan sosial yang ada di kehidupan masyarakat.
Atas dasar itu, ada urgensi bagi BEM FEB UI untuk melakukan pergerakan
serta memberikan pelayanan dan pengabdian yang berorientasi kepada
kebutuhan stakeholders. Untuk melakukan hal tersebut, dibutuhkan sinergi
antara BEM FEB UI dengan seluruh pihak terkait. Sejatinya, BEM FEB UI tidak
akan mampu berjalan sendiri tanpa dukungan dari seluruh stakeholders. BEM
FEB UI bekerja untuk kebermanfaatan FEB UI, UI, dan Indonesia.

Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

II. Visi dan Misi BEM FEB UI 2022

Di dalam Undang-Undang Badan Perwakilan Mahasiswa FEB UI Nomor


04/UU/BPM FEB UI/XII/2015 tentang Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UI, dalam
pasal 7 dan 8, tercantum bahwa visi dan misi BEM FEB UI adalah:

Visi BEM FEB UI

Terwujudnya lembaga eksekutif yang aktif, responsif, dan konstruktif dalam


gerakan, pengabdian, pelayanan serta pengembangan minat dan bakat
mahasiswa untuk FEB UI dan Indonesia.

Misi BEM FEB UI

1. Memberikan pelayanan terbaik dan manfaat berkelanjutan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan dan hajat hidup mahasiswa FEB UI;
2. Mewadahi dan memfasilitasi pengembangan minat-bakat serta
meningkatkan prestasi mahasiswa FEB UI;
3. Menciptakan, mengembangkan, dan menyebarkan nilai-nilai inklusivitas
gerakan pengabdian mahasiswa FEB UI untuk Indonesia;
4. Menanamkan akar nilai dan budaya Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UI
dalam kehidupan organisasi serta memberikan nilai tambah yang optimal
kepada seluruh fungsionaris.

III. Annual Goals dan Operating Goals

Annual Goals

“Menjadi penggagas yang inklusif, responsif, dan berkesinambungan


dalam memberikan pelayanan serta pengabdian kepada seluruh
stakeholder BEM FEB UI”

Dalam annual goals tersebut, terdapat 3 unsur utama yang membangun


BEM FEB UI 2022. Unsur pertama adalah penggagas yang inklusif. Sebagai
koordinator eksekutif di tingkat fakultas, BEM FEB UI dituntut untuk mampu
menjadi organisasi yang selalu melakukan pergerakan yang bersifat inklusif.
Inklusivitas harus menjadi poin penting yang mampu ditunjukkan oleh BEM FEB
UI. Dalam menjalankan roda organisasi, BEM FEB UI harus mampu membuka
diri kepada seluruh warga FEB UI tanpa terkecuali, serta bisa merangkul seluruh
stakeholders melalui program kerja yang diberikan.
Unsur kedua adalah responsif. Keadaan dunia yang sangat dinamis dan
dipenuhi dengan ketidakpastian menuntut BEM FEB UI untuk menjadi organisasi
yang mampu menjawab segala tantangan yang ada. BEM FEB UI juga harus
mampu menjadi organisasi yang tidak kenal lelah dalam merespon
permasalahan yang ada di depan mata demi kebermanfaatan bersama.
Unsur terakhir, yakni berkesinambungan. BEM FEB UI harus mampu
scale up setiap tahunnya. Sebagai organisasi yang bersifat periodik, BEM FEB
UI dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang selalu optimal. Oleh
karena itu, seluruh program kerja BEM FEB UI 2022 dilakukan tidak hanya untuk
periode 2022 saja, melainkan harus berorientasi juga ke tahun-tahun berikutnya.
Dengan demikian, BEM FEB UI akan selalu mampu memberikan pelayanan serta
pengabdian yang optimal kepada seluruh stakeholders.
Dalam annual goals BEM FEB UI 2022, terdapat kata pelayanan dan
pengabdian. Pada dasarnya, BEM FEB UI harus mampu memberikan pelayanan
kepada seluruh stakeholders. Namun, tidak hanya pelayanan, BEM FEB UI juga
seyogyanya memberikan pengabdian tanpa pamrih, untuk FEB UI, UI, dan
Indonesia.

Operating Goals
1. Menciptakan sense of belonging yang tinggi serta iklim apresiatif dan
menyenangkan dalam fungsionaris BEM FEB UI agar mampu
memberikan pengabdian secara optimal.
Untuk dapat memberikan pelayanan dan pengabdian yang optimal, BEM
FEB UI harus terlebih dahulu menjadi wadah yang menyenangkan bagi
fungsionaris di dalamnya untuk dapat mengembangkan diri. Iklim
menyenangkan tersebut dapat direalisasikan dengan menjaga komunikasi
yang baik antar sesama fungsionaris, menciptakan iklim yang prestatif,
serta menciptakan ruang gerak bagi fungsionaris untuk menuangkan dan
mengembangkan ide mereka. Iklim yang menyenangkan ini kemudian
akan menciptakan sense of belonging terhadap BEM FEB UI yang akan
berdampak positif terhadap output BEM FEB UI.

2. Memberikan pelayanan dan pengabdian yang optimal melalui


program kerja Departemen dan Biro di BEM FEB UI yang relevan,
urgen, serta berdampak positif bagi seluruh stakeholders.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan dan permasalahan mahasiswa FEB
UI tentunya mengalami perubahan. Oleh karena itu BEM FEB UI harus
mampu mendengar kebutuhan tersebut dan kemudian merealisasikannya
melalui program kerja BEM FEB UI. Dalam rangka optimalisasi program
kerja, BEM FEB UI akan memastikan seluruh program kerja yang
dilaksanakan harus relevan dengan kebutuhan terkini mahasiswa, urgen,
dan memiliki kebermanfaatan atau dampak yang positif untuk seluruh
stakeholders.
3. Menjaga hubungan baik dan meningkatkan kerja sama dengan
seluruh stakeholders BEM FEB UI.
Dalam menjalankan fungsi pelayanan dan pengabdian, BEM FEB UI
tentunya tidak dapat berjalan sendiri. Perlu adanya hubungan baik serta
membuka peluang kolaborasi antara BEM FEB UI dengan seluruh
stakeholders, baik dengan Dekanat FEB UI, dengan sesama Lembaga
Kemahasiswaan FEB UI, maupun dengan pihak eksternal. Melalui
kolaborasi tersebut, BEM FEB UI akan mampu memberikan
kebermanfaatan yang lebih luas untuk seluruh mahasiswa FEB UI.

4. Menjadikan BEM FEB UI sebagai wadah untuk bertumbuh dan


berkembang bagi seluruh mahasiswa FEB UI.
Mahasiswa FEB UI merupakan individu yang sangat beragam. Dan atas
keberagamannya itu, mahasiswa FEB UI memiliki beragam minat dan
bakat yang perlu untuk diwadahi. BEM FEB UI sudah seharusnya mampu
menciptakan wadah serta mengembangkan minat dan bakat mahasiswa
FEB UI.

IV. Nilai dan Budaya Organisasi

Nilai Organisasi
Sebagai sebuah organisasi yang terus memberikan pelayanan dan pengabdian,
BEM FEB UI tentunya memiliki nilai yang melekat di dalamnya. Nilai organisasi
ini harus terinternalisasi dengan baik di dalam keseharian dari fungsionaris BEM
FEB UI maupun stakeholders BEM FEB UI. Adapun nilai yang dibawa BEM FEB
UI adalah:
1. Nationalism
Nasionalisme merupakan nilai yang memiliki arti kecintaan terhadap tanah
air. Sebagai organisasi yang berada di lingkungan kampus, BEM FEB UI
harus membawa semangat nasionalisme serta berlandaskan empat pilar
kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD
1945.
2. Integrity
Dalam memberikan pelayanan kepada publik, BEM FEB UI harus mampu
menjunjung tinggi nilai integritas sehingga semua tindakan yang diambil
oleh organisasi tidak ada unsur kepentingan untuk kelompok tertentu serta
mampu dipertanggungjawabkan.
3. Togetherness
Nilai kebersamaan merupakan suatu akar yang mampu mengikat
fungsionaris di dalam organisasi. Melalui nilai ini, fungsionaris BEM FEB
UI mampu merasakan rasa kekeluargaan serta sense of belonging yang
tinggi serta bisa menjalankan roda organisasi secara maksimal
4. Excellence
Pelayanan dan pengabdian tulus yang diberikan oleh BEM FEB UI kepada
seluruh stakeholders haruslah optimal. Nilai excellence berarti BEM FEB
UI harus mampu bekerja secara maksimal, yang nantinya akan
menghasilkan output yang optimal pula. Sehingga, seluruh bentuk
pelayanan dan pengabdian yang diberikan BEM FEB UI merupakan
pelayanan dan pengabdian yang bisa memuaskan seluruh pihak.

Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan sebuah kebiasaan serta tradisi yang sudah
mengakar di dalam organisasi tersebut. Dalam menjalankan roda organisasi,
BEM FEB UI memiliki 3 budaya, yakni:

1. Respect to Time
Sebagai lembaga yang memberikan pelayanan dan pengabdian kepada
publik, penghargaan kepada waktu merupakan suatu hal yang penting.
Manajemen waktu yang baik selalu diimplementasikan dalam seluruh
kegiatan.
2. Respect to People
Sebagai organisasi yang memiliki orang-orang di dalamnya, sifat saling
menghargai dan menghormati satu sama lain merupakan budaya yang
harus diimplementasikan. Menjunjung tinggi penghormatan kepada
sesama melalui sikap yang sopan serta memberikan apresiasi terhadap
seluruh pihak merupakan bentuk dari budaya Respect to People.
3. Respect to System
Setiap organisasi tentunya memiliki sistem yang sudah disepakati
bersama. Penghargaan tertinggi terhadap sistem harus
diimplementasikan dan dijadikan sebuah kebiasaan agar organisasi
mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

V. Arahan Umum
1. Transparan
Sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dan koordinator eksekutif tingkat
fakultas, BEM FEB UI harus menunjukkan keterbukaan kepada publik.
Sehingga, seluruh program kerja serta pertanggungjawabannya dapat
diketahui oleh publik, serta publik pula yang mampu memberikan evaluasi
serta masukan demi kebaikan BEM FEB UI ke depannya.
2. Relevan
Dalam menjalankan fungsinya, BEM FEB UI harus mampu memberikan
output yang relevan dengan situasi terkini. Tidak dapat dipungkiri bahwa
ketidakpastian yang ada di era ini mengakibatkan banyak pergeseran
nilai. Untuk itu, BEM FEB UI diharapkan mampu mengeluarkan output
berupa program kerja yang relevan dengan apa yang sedang terjadi saat
ini.
3. Berdampak
Program kerja yang dihasilkan oleh BEM FEB UI harus mampu
memberikan dampak yang signifikan dan mampu dirasakan oleh seluruh
stakeholders. Dengan demikian, diharapkan BEM FEB UI mampu
memberi kebermanfaatan dan dampak positif kepada seluruh pihak,
sehingga value yang dibawa oleh BEM FEB UI bisa tersampaikan pula.
4. Profesionalisme
Sifat profesional harus tercermin di dalam BEM FEB UI dalam
berhubungan dengan pihak-pihak terkait. Banyak sekali program kerja
BEM FEB UI yang berkaitan dengan pihak eksternal. Dalam hal tersebut,
BEM FEB UI harus mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik serta
sikap profesional, sehingga bisa menjunjung nama baik BEM FEB UI di
mata pihak eksternal.
5. Sinergis dan Kolaboratif
BEM FEB UI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat fakultas
tentunya menjalin hubungan dengan lembaga kemahasiswaan lainnya di
FEB UI. Dalam hal ini, BEM FEB UI harus mampu untuk bersinergi
bersama lembaga lainnya untuk menciptakan harmoni di dalam FEB UI.
Melalui sinergi yang terbentuk, BEM FEB UI juga harus terbuka terhadap
kolaborasi-kolaborasi yang memungkinkan untuk kebaikan bersama.

VI. Sasaran Strategis


1. Optimalisasi peran dan fungsi Grey Army dalam menumbuhkan wadah
apresiatif bagi mahasiswa FEB UI di bidang ilmiah.
2. Meningkatkan peran EBS E-Club dalam menciptakan entrepreneur baru
serta mewadahi minat dan bakat mahasiswa FEB UI di bidang
kewirausahaan.
3. Meningkatkan awareness mahasiswa FEB UI terhadap kesehatan mental
melalui optimalisasi program kerja Ruang Asa.
4. Meningkatkan awareness publik dalam pengawalan isu sospol melalui
aksi dan propaganda yang bersifat kreatif
5. Meningkatkan fungsi socleb sebagai kampanye yang mampu memberikan
edukasi kepada masyarakat FEB UI dan masyarakat sekitar.
6. Optimalisasi peran dan fungsi Grey Army dalam menumbuhkan wadah
apresiatif bagi mahasiswa FEB UI di bidang olahraga.
7. Optimalisasi peran dan fungsi Grey Army dalam menumbuhkan wadah
apresiatif bagi mahasiswa FEB UI di bidang seni dan budaya.
VII. Arahan Strategis
1. Departemen Keilmuan
a. Mengoptimalkan fungsi Grey Army dalam mewadahi dan
mengapresiasi minat dan bakat mahasiswa FEB UI di bidang
ilmiah.
Departemen Keilmuan melalui Grey Army mampu menumbuhkan
iklim apresiatif dan prestatif kepada mahasiswa FEB UI di bidang
keilmiahan. Grey Army hadir sebagai bentuk semangat,
solidaritas, dan dukungan dari mahasiswa FEB UI untuk
mahasiswa FEB UI. Selain itu Departemen Keilmuan juga
memfasilitasi, mendampingi, dan mengembangkan mahasiswa
FEB UI untuk mengikuti berbagai perlombaan di bidang
keilmiahan, seperti OIM UI.

b. Mengoptimalkan fungsi SDAC sebagai UKF yang mampu


mengembangkan budaya yang prestatif dan ilmiah.
SDAC sebagai UKF yang bergerak di bidang ilmiah harus mampu
mewadahi serta menumbuhkan budaya prestatif dan ilmiah. Dalam
hal ini, dibutuhkan bantuan dari Departemen Keilmuan untuk
membantu SDAC dalam mengoptimalkan fungsinya. Dengan
demikian, diharapkan SDAC bisa lebih mencetak bibit-bibit unggul
yang memiliki daya saing untuk membawa nama FEB UI di
berbagai perlombaan.

c. Menjalin hubungan baik antara Departemen Keilmuan,


Pengurus Inti KSPM FEB UI, serta pihak eksternal.
Departemen Keilmuan sebagai departemen yang membawahi UKF
KSPM FEB UI harus menjalin hubungan yang baik, agar KSPM
merasa dilayani dengan baik oleh BEM FEB UI. Dalam hal ini,
dibutuhkan jalinan komunikasi yang berjalan secara dua arah
antara KSPM FEB UI dan Departemen Keilmuan. Selain itu, KSPM
FEB UI bersama Departemen Keilmuan juga harus mampu
menjalin hubungan yang baik dengan pihak eksternal, baik pihak di
luar KSPM FEB UI dan pihak di luar fakultas.

2. Entrepreneurship and Leadership Department


a. Meningkatkan budaya kewirausahaan dan menciptakan
entrepreneur baru di kalangan mahasiswa FEB UI melalui EBS
E-Club dan Makara Market.
EBS E-Club dan Makara Market merupakan program kerja ELD
yang mampu menciptakan dan menumbuhkan minat mahasiswa
FEB UI di bidang kewirausahaan. Melalui program kerja ini,
diharapkan ELD mampu semakin menumbuhkan iklim
kewirausahaan di FEB UI serta mampu meyakinkan mahasiswa
FEB UI untuk tidak takut memulai usaha.

b. Meningkatkan peran Leaders Dialogue sebagai wadah


pengembangan skill kepemimpinan.
Leaders Dialogue sebagai program kerja yang memiliki
serangkaian acara harus mampu menciptakan wadah
kepemimpinan di kalangan mahasiswa FEB UI. Dengan
pelaksanaan Leaders Dialogue yang bisa menjangkau lebih
banyak mahasiswa, maka iklim kepemimpinan di kalangan
mahasiswa akan tercipta. Dalam jangka panjang, ELD melalui
Leaders Dialogue bisa menjadi katalisator dalam regenerasi
kepemimpinan di lingkungan FEB UI.

3. Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa


a. Meningkatkan responsivitas terhadap masalah
kemahasiswaan yang menyangkut ranah akademis, finansial,
maupun fasilitas.
Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa sebagai
garda terdepan dalam melakukan pelayanan terhadap ranah
akademis, finansial dan fasilitas harus mampu bersifat responsif
terhadap isu yang dihadapi. Bentuk responsivitas dapat
ditunjukkan melalui publikasi serta penyampaian informasi yang
jelas serta mengadvokasikan isu yang menjadi permasalahan
mahasiswa.

b. Meningkatkan awareness kesehatan mental mahasiswa FEB


UI dengan mengoptimalkan peran Ruang Asa.
Kesehatan mental merupakan salah satu poin penting yang
menjadi harus menjadi perhatian bersama. BEM FEB UI melalui
Ruang Asa hadir untuk memastikan bahwa mahasiswa FEB UI
memiliki tempat untuk bercerita, sehingga tidak merasa sendirian.
Dengan peran Ruang Asa yang optimal, ditambah lagi kesadaran
publik terhadap keberadaan peer counselor di tingkat fakultas,
diharapkan awareness terhadap kesehatan mental di lingkungan
FEB UI semakin tinggi.

c. Meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan


stakeholders demi memberikan pelayanan kesejahteraan
mahasiswa yang maksimal.
Dalam menjalankan fungsinya, Departemen Advokasi dan
Kesejahteraan Mahasiswa menjalin komunikasi dengan berbagai
pihak. Untuk itu, diperlukan adanya komunikasi, kerja sama, serta
koordinasi yang baik untuk membawa nama baik BEM FEB UI
serta melakukan pelayanan kesejahteraan mahasiswa yang
maksimal.

4. Departemen Kajian dan Aksi Strategis


a. Mengoptimalkan pembumian serta pengawalan isu sosial
politik melalui kajian, aksi, dan propaganda.
Isu sosial politik merupakan isu yang bersifat dinamis. Untuk itu,
Departemen Kajian dan Aksi Strategis diharapkan mampu
menjadi ujung tombak dalam menyampaikan isu dan mengawal
isu tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui 3 gerakan utama,
yaitu kajian yang berkualitas dan komprehensif, aksi, serta
propaganda yang bersifat kreatif dan mampu diterima oleh
masyarakat, baik di lingkungan FEB UI maupun lingkungan
sekitar.

b. Memperluas kolaborasi dalam pembuatan kajian dengan


pihak eksternal fakultas.
Dalam pembuatan kajian, Departemen Kajian dan Aksi Strategis
bisa melibatkan banyak pihak yang kompeten di bidangnya untuk
melakukan kajian bersama. Hal ini bisa berdampak pada kualitas
kajian itu sendiri. Dengan melakukan kolaborasi bersama pihak
yang kompeten, diharapkan Departemen Kajian dan Aksi
Strategis bisa menghasilkan kajian yang berkualitas serta mampu
diterima oleh berbagai pihak.

5. Departemen Pengabdian Masyarakat


a. Menebar awareness terhadap isu-isu sosial dan lingkungan
melalui kampanye dan publikasi yang kreatif.
Departemen Pengabdian Masyarakat sebagai garda terdepan
dalam menyampaikan isu sosial dan lingkungan diharapkan
mampu untuk meningkatkan kesadaran publik. Untuk dapat
mendapatkan atensi, dibutuhkan kreativitas yang tinggi. Oleh
karena itu, dalam melakukan kampanye dan publikasi,
Departemen Pengabdian Masyarakat tidak memiliki batasan
untuk berkreasi, selama maksud dari kampanye tersampaikan
dan kepedulian publik meningkat.

b. Melakukan gerakan nyata yang dekat dengan masyarakat


tanpa melupakan unsur edukasi.
Dalam melakukan aksi dan gerakan turun langsung ke
masyarakat, Departemen Pengabdian Masyarakat harus
melibatkan unsur edukasi. Sehingga, tidak terkesan hanya
membantu, tetapi Departemen Pengabdian Masyarakat bisa
memberikan value added dan menambah pengetahuan
masyarakat.

6 Departemen Olahraga
a. Mengoptimalkan fungsi Grey Army dalam mewadahi dan
mengapresiasi minat dan bakat mahasiswa FEB UI di bidang
olahraga.
Departemen Olahraga melalui Grey Army mampu menumbuhkan
iklim apresiatif dan prestatif kepada mahasiswa FEB UI di bidang
olahraga. Grey Army hadir sebagai bentuk semangat, solidaritas,
dan dukungan dari mahasiswa FEB UI untuk mahasiswa FEB UI.
Selain itu Departemen Olahraga juga memfasilitasi, mendampingi,
dan mengembangkan mahasiswa FEB UI untuk mengikuti
berbagai perlombaan di bidang olahraga, seperti UIBG dan OLIM
UI.

b. Mengoptimalkan manajemen UKF dan komunitas untuk


penjaringan kontingen yang berpartisipasi mewakil FEB UI di
berbagai perlombaan.
UKF dan komunitas olahraga di FEB UI sudah seharusnya
menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat serta potensi
di bidang olahraga masing-masing. Departemen Olahraga
sebagai penanggung jawab UKF dan komunitas tersebut harus
hadir untuk mengelola dan memfasilitasi kebutuhan mereka agar
mampu berjalan dengan efektif. Dengan manajemen UKF dan
komunitas yang baik, harapannya akan semakin mudah untuk
menjaring kontingen yang dapat mengharumkan nama FEB UI
melalui berbagai perlombaan.
c. Memperluas kerja sama dengan himpunan dalam program
kerja Grey Virtual Championship.
Untuk meningkatkan iklim kolaboratif dan mampu menjadi wadah
pengembangan minat yang lebih masif, Departemen Olahraga
membuka peluang kolaborasi dalam menyelenggarakan Grey
Virtual Championship bersama dengan himpunan mahasiswa
FEB UI. Dengan kerja sama tersebut, harapannya mampu
memikat lebih banyak mahasiswa FEB UI untuk menjadi
partisipan, memperluas cabang lomba yang diselenggarakan, dan
pengembangan-pengembangan lainnya.

7. Departemen Apresiasi Seni dan Budaya


a. Mengoptimalkan fungsi Grey Army dalam mewadahi dan
mengapresiasi minat dan bakat mahasiswa FEB UI di bidang
seni dan budaya.
Departemen Apresiasi Seni dan Budaya melalui Grey Army
mampu menumbuhkan iklim apresiatif dan prestatif kepada
mahasiswa FEB UI di bidang seni dan budaya. Grey Army hadir
sebagai bentuk semangat, solidaritas, dan dukungan dari
mahasiswa FEB UI untuk mahasiswa FEB UI. Selain itu
Departemen Apresiasi Seni dan Budaya juga memfasilitasi,
mendampingi, dan mengembangkan mahasiswa FEB UI untuk
mengikuti berbagai perlombaan di bidang seni dan budaya,
seperti UI Art War.

b. Mengoptimalkan manajemen UKF dan komunitas untuk


penjaringan kontingen yang berpartisipasi mewakil FEB UI di
berbagai perlombaan.
UKF dan komunitas seni dan budaya di FEB UI sudah seharusnya
menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat serta potensi
di bidang seni dan budaya masing-masing. Departemen Apresiasi
Seni dan Budaya sebagai penanggung jawab UKF dan komunitas
tersebut harus hadir untuk mengelola dan memfasilitasi
kebutuhan mereka agar mampu berjalan dengan efektif. Dengan
manajemen UKF dan komunitas yang baik, harapannya akan
semakin mudah untuk menjaring kontingen yang dapat
mengharumkan nama FEB UI melalui berbagai perlombaan.

c. Meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam


menciptakan konten pada Instagram @Apresbud.
Instagram @Apresbud merupakan platform yang strategis untuk
mengekspresikan minat serta bakat mahasiswa FEB UI di bidang
seni dan budaya. Selain itu, Departemen Apresiasi Seni dan
Budaya harus menciptakan konten yang mengedukasi mahasiswa
FEB UI seputar seni dan budaya. Untuk mampu menjadi wadah
ekspresi dan edukasi yang lebih masif, Departemen Apresiasi
Seni dan Budaya harus membuka peluang kolaborasi dengan
berbagai pihak.

8. Biro Hubungan Masyarakat


a. Mengoptimalkan brand consultancy sebagai sarana untuk
melakukan branding terhadap program kerja yang
membutuhkan.
Branding merupakan salah satu program kerja Biro Hubungan
Masyarakat yang mendukung keberlangsungan program kerja
BEM FEB UI. Untuk itu, diperlukan optimalisasi dalam melakukan
brand consultancy yang dilakukan Biro Hubungan Masyarakat
terhadap program kerja BEM FEB UI. Dalam hal ini, masing-
masing departemen harus mampu mengkomunikasikan program
kerja yang dirasa membutuhkan branding kembali agar Biro
Hubungan Masyarakat mampu memberikan bantuan kepada
departemen terkait.
b. Menjaga serta memperluas relasi BEM FEB UI dengan pihak
eksternal.
Biro Hubungan Masyarakat sebagai wajah dari BEM FEB UI
diharapkan mampu menjaga relasi yang sudah terjalin selama ini
dengan berbagai pihak. Selain itu, Biro Hubungan Masyarakat
juga diharapkan mampu memperluas relasi baik tingkat nasional
maupun internasional agar BEM FEB UI memiliki koneksi dengan
berbagai pihak dan mendukung pelayanan BEM FEB UI.

9. Biro Media dan Informasi


a. Utilisasi fungsi website BEM FEB UI untuk mendukung
publikasi program kerja BEM FEB UI.
Website BEM FEB UI memiliki berbagai layanan yang mampu
diakses publik. Biro Media dan Informasi diharapkan mampu
mendukung program kerja departemen lain melalui publikasi di
website serta memaksimalkan layanan yang ada di website. Salah
satu bentuk layanan yang masih bisa dioptimalisasi adalah
segmen store di website BEM FEB UI.

b. Mengoptimalkan fungsi Biro Media dan Informasi dalam


melakukan publikasi untuk membangun citra yang baik
terhadap BEM FEB UI.
Biro Media dan Informasi berperan sebagai penjaga serta
pembangun citra baik BEM FEB UI. Untuk itu, diperlukan proses
quality control serta pemberlakuan SOP dalam setiap publikasi
BEM FEB UI secara optimal agar mampu membangun kesan baik
bagi publik yang melihat kanal dan media sosial BEM FEB UI.
10. Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia
a. Meningkatkan well being serta memberikan value added
kepada seluruh fungsionaris BEM FEB UI melalui program
kerja PSDM terutama Self Development Program.
Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia mampu memberikan
value added sekaligus meningkatkan well being dari fungsionaris
BEM FEB UI melalui program kerja, khususnya Self Development
Program. Penanaman konsep dasar dan mindset mengenai well
being diharapkan mampu secara signifikan meningkatkan
kemampuan manajemen diri serta kesehatan mental fungsionaris.

b. Menumbuhkan sense of belonging serta hubungan baik antar


fungsionaris BEM FEB UI melalui kegiatan-kegiatan informal.
BEM FEB UI harus menjadi wadah yang menyenangkan bagi
fungsionarisnya untuk mengembangkan diri dan membangun
relasi. Oleh karena itu, Biro Pengembangan Sumber Daya
Manusia harus meningkatkan hubungan yang baik dan erat antar
fungsionaris BEM FEB UI melalui pengadaan kegiatan-kegiatan
informal. Dengan hubungan yang erat tersebut, harapannya akan
lebih mudah menumbuhkan sense of belonging fungsionaris
terhadap BEM FEB UI sehingga pelayanan dan pengabdian yang
diberikan akan optimal.

11. Biro Riset dan Sistem Administrasi


a. Mengoptimalkan output riset sebagai bahan evaluasi dan
pengambilan keputusan program kerja maupun departemen
atau biro terkait dengan memberikan pelatihan.
Output riset dari Biro Riset dan Sistem Administrasi diharapkan
mampu menjadi bahan evaluasi dan dasar pengambilan
keputusan untuk departemen dan biro secara umum, serta untuk
program kerja secara khusus. Untuk itu, perlu diadakan pelatihan
riset untuk fungsionaris Biro Riset dan Sistem Administrasi agar
mampu menghasilkan interpretasi dan memberikan rekomendasi
yang konstruktif untuk BEM FEB UI.

b. Memastikan ketersampaian hasil riset kepada program kerja


maupun departemen atau biro terkait.
Biro Riset dan Sistem Administrasi harus memastikan
ketersampaian hasil riset kepada stakeholder. Oleh karena itu Biro
Riset dan Sistem Administrasi perlu memberikan pemaparan
secara langsung maupun membuka ruang diskusi bagi
stakeholder agar mampu memahami hasil riset, dan harapannya
stakeholder mampu menggunakannya sebagai dasar dari
keberlanjutan program kerja yang bersangkutan.

12. Biro Project


a. Menjaga koordinasi serta hubungan baik dengan pihak
eksternal yang merupakan stakeholders Biro Project.
Biro Project memiliki peran yang penting dalam menyediakan
dana untuk kelangsungan kegiatan BEM FEB UI. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai pencari dana, Biro Project harus
menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan pihak
eksternal. Biro Project juga harus menjaga profesionalitas agar
tercipta suatu kerja sama yang berkesinambungan.

b. Meningkatkan value added untuk fungsionaris Biro Project.


Dalam menjalankan perannya, Biro Project banyak berhubungan
dengan pihak eksternal dalam melakukan marketing call,
penyusunan MoU, dan lain sebagainya. Oleh karena itu Biro
Project harus memastikan seluruh fungsionarisnya memiliki
kemampuan bernegosiasi, public speaking, dan marketing untuk
kemudian meningkatkan output Biro Project serta meningkatkan
value added untuk seluruh fungsionarisnya.
13. Tim Kontrol Internal
a. Memastikan ketersampaian audit operasional kepada seluruh
departemen dan biro.
Tim Kontrol Internal memiliki peran penting dalam melakukan
audit operasional sebagai penilaian kuantitatif dan kualitatif
terhadap kinerja departemen dan biro di dalam BEM FEB UI.
Output dari audit operasional tersebut diharapkan mampu menjadi
bahan evaluasi internal masing-masing departemen dan biro.
Agar tujuan tersebut dapat dicapai, maka Tim Kontrol Internal
harus memastikan ketersampaian hasil audit, salah satunya
melalui Pengurus Inti dan Badan Pengurus Harian.

b. Mengoptimalkan fungsi audit keuangan untuk Program Kerja


Eksternal BEM FEB UI.
Tim kontrol Internal memiliki peran penting dalam melakukan audit
keuangan terhadap program kerja open tender BEM FEB UI.
Dalam menjalankan fungsinya, Tim Kontrol Internal juga harus
menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan pengurus
program kerja eksternal.

VIII. Inovasi
1. Advokasi pengadaan layanan psikolog profesional
Kesehatan mental mahasiswa merupakan isu yang sangat krusial untuk
diperhatikan. Namun, tenaga profesional pelayan kesehatan mental di
tingkat fakultas maupun universitas masih sangat terbatas. Adanya
ketimpangan jumlah tenaga profesional pelayan kesehatan mental
membuat mahasiswa FEB UI kesulitan untuk mendapat bantuan dengan
sigap. Ruang Asa sebagai program kerja yang bergerak di bidang
kesehatan mental harus hadir sebagai solusi bagi mahasiswa FEB UI
yang butuh untuk mendapatkan pelayanan profesional. Oleh karena itu
BEM FEB UI harus mengadvokasikan pengadaan tenaga psikolog
profesional yang secara jangka panjang dapat memberikan pelayanan
konseling untuk seluruh mahasiswa FEB UI yang membutuhkan.

2. Pendirian UKF eSports FEB UI


Beberapa waktu terakhir ini tren eSports menunjukkan kenaikan yang
cukup pesat. Selain itu, sudah bermunculan berbagai wadah untuk
menampung minat dan bakat mahasiswa di bidang eSports seperti UKM
UI eSports, UI sSports Cup, UI Battlegrounds serta kompetisi lainnya.
Ditambah lagi banyak mahasiswa FEB UI yang berbakat dan tergabung
dalam komunitas eSports. Oleh karena itu, BEM FEB UI akan mengubah
bentuk komunitas eSports menjadi UKF untuk mengoptimalkan kegiatan
di dalamnya dengan membentuk struktur kepengurusan. Pembentukkan
UKF eSports ini juga sebagai upaya menjaga keberlangsungannya dalam
jangka panjang.

3. Rebranding Distara
Diskusi merupakan salah satu media serta wadah untuk membumikan
serta mengawal isu. Bersamaan dengan aksi dan propaganda, diskusi
merupakan salah satu ujung tombak dalam melakukan pembumian isu.
Untuk itu, distara bisa menjadi salah satu cara untuk mewadahi
mahasiswa FEB UI untuk berdiskusi. Salah satu cara yang bisa dilakukan
adalah dengan melaksanakan Distara secara insidental, serta
menyelaraskan Distara dengan 3 gerakan inti Departemen Kajian dan
Aksi Strategis, yaitu kajian, aksi, dan propaganda. Diskusi yang dibangun
pun harus terkesan lebih santai dan informal, sehingga mampu
memancing publik untuk berpendapat, serta memberi kesempatan
mahasiswa untuk saling bertukar pandangan.

4. Kolaborasi program kerja Career Days bersama dengan PBKM dan


himpunan masing-masing jurusan
Saat ini, ketertarikan mahasiswa dalam dunia karir semakin meningkat.
BEM FEB UI melalui Biro Hubungan Masyarakat memiliki program kerja
networking, dan di dalamnya terdapat career days. Dengan
mengkolaborasikan program kerja ini bersama PBKM dan himpunan
jurusan, diharapkan career days mampu menjangkau lebih banyak
mahasiswa FEB UI serta bisa memberikan gambaran terkait prospek
pekerjaan masing-masing jurusan.

5. Kolaborasi program kerja ASK FE dengan seluruh lembaga


kemahasiswaan
Program kerja ASK FE dari Biro Media dan Informasi merupakan program
kerja yang membahas FEB UI dari berbagai perspektif. Dengan
berkolaborasi bersama seluruh lembaga kemahasiswaan, ASK FE bisa
menggambarkan bagaimana keadaan FEB UI sebenarnya dan lebih
bersifat representatif.

Anda mungkin juga menyukai