Ditetapkan di
Pada Hari
Tanggal
Pukul
:
:
:
:
WIB
Khaerunisa Sabitha
Sekretaris Umum
Tembusan :
1. Ketua BEM FTUI dan Ketua-ketua IM FTUI
2. Para ketua BO, BOK, BSO, dan KPD FTUI
Muker VI, GBHI sebagai landasan operasional empat tahunan dibuat untuk memastikan IKM
FT UI sebagai wadah perjuangan bersama dapat melaksanakan tujuan dan usaha IKM FT UI
serta fungsi mahasiswa sesuai dengan keadaan dan juga berkelanjutan.
Tujuan IKM FT UI: Terwujudnya kehidupan kemahasiswaan yang dinamis dan
berkesinambungan dengan berlandaskan Kode Etik IKM FT UI
Usaha dari IKM FT UI:
1. Menciptakan IKM FT UI yang memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa dan
Negara
2. Memfasilitasi peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan
3. Menciptakan suasana yang kondusif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
4. Membekali anggota IKM FT UI untuk menghadapi dinamika kehidupan pasca
kampus
GBHI memiliki visi, misi dan strategi sebagai arahan untuk melaksanakan usaha dari
IKM FT UI. Poin poin strategi GBHI tersebut kemudian diejawantahkan ke dalam GBPK.
Untuk
mengarahkan
agar
program
kerja
yang
dirancang
bersifat
dinamis
dan
berkesinambungan maka GBPK dibagi menjadi dua bagian, yaitu Garis Besar Program Kerja
Dasar (GBPKD) dan Rancangan Induk Pembinaan (RIP) yang kemudian ketercapaiannya
akan diukur dalam Indeks Keberhasilan GBHI (IKG).
GBPKD difokuskan untuk mengarahkan program kerja yang ditujukan untuk
memastikan eksistensi lembaga eksekutif dan memastikan mahasiswa IKM FT UI dalam
kondisi yang layak atau dengan kata lain cenderung melakukan pelayanan. GBPKD
dirancang sebagai panduan yang berbentuk daftar upaya yang harus dilakukan oleh lembaga
eksekutif di tiap periode untuk melaksanakan strategi GBHI tertentu atau dengan kata lain
bersifat task-oriented.
RIP difokuskan untuk mengarahkan program kerja yang ditujukan untuk
mengembangkan mahasiswa agar kemudian mahasiswa dalam satu ikatan moral dapat
memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa dan Negara dengan berlandaskan Kode Etik
IKM FT UI atau dengan kata lain cenderung melakukan pembinaan. Memiliki sumbangsih
terhadap bangsa dan Negara yang dimaksud ialah turut serta mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia yang tertera dalam pembukaan UUD 1945. RIP dirancang sebagai panduan yang
berbentuk standar capaian yang suatu saat harus dicapai tiap mahasiswa dalam IKM FTUI
atau dengan kata lain bersifat target-oriented sehingga upaya dan kemasan program kerja
yang akan dilakukan bergantung pada kondisi warga dan kreativitas lembaga eksekutif.
Indeks Keberhasilan GBHI(IKG) merupakan indikator yang akan merepresentasikan
ketercapaian suatu lembaga eksekutif dalam menjalankan perannya mewujudkan visi, misi
dan strategi GBHI yang bermuara pada tujuan dan usaha IKM FT UI. IKG akan diukur
menggunakan gabungan indeks indeks yang merepresentasikan ketercapaian lembaga
eksekutif dalam melaksanakan poin-poin strategi GBHI. Pengukuran terhadap IKG dilakukan
setidaknya dua kali dalam satu periode agar dapat menjadi bahan evaluasi dan dapat
ditindaklanjuti bagi kepengurusan periode tersebut dan periode berikutnya. IKG setiap
lembaga eksekutif akan digabungkan per periode sebagai IKG IKM FT UI sebagai bahan
evaluasi untuk Musyawarah Kerja berikutnya. Adanya IKG ditujukan sebagai acuan untuk
melihat dan mengarahkan perkembangan IKM FT UI secara berkelanjutan.
II. Jenis Program Kerja dan Kegiatan
Program kerja ialah segala kegiatan yang dirancang untuk mencapai suatu alur dengan
berlandaskan GBPK. Alur adalah serangkaian program kerja yang dirancang untuk
mencapai tujuan dan usaha IKM FTUI.
Jenis program kerja berdasarkan orientasinya ialah sebagai berikut:
a. Program Kerja Keberlanjutan
Definisi: Program kerja yang bertujuan untuk memastikan dan mengembangkan
keberlangsungan serta keberlanjutan lembaga. Dirancang dengan
mengacu pada GBPK.
b. Program Kerja Advokasi
Definisi: Program kerja yang bertujuan untuk memperjuangkan hak dan
mendukung mahasiswa dalam hal finansial serta akademis. Dirancang
dengan mengacu pada GBPK.
c. Program Kerja Pembekalan
Definisi: Program kerja yang bertujuan untuk menyiapkan dan mengembangkan
mahasiswa dengan nilai dan kemampuan agar dapat menjalankan kode
yang
penyelenggaraannya
membutuhkan
IV.
Kode
Etik
Tujuan dan Usaha IKM
FT UI
GBHI
RIP
GBPK
D
Progra
m
Kerja
Progra
m
Kerja
GBP
K
Key
Sumbangsih
Peningkatan
Performance
IKM FT UI Kualitas
Kondusivitas
Pengembangan
Pembekalan
Indicator
(Usaha IKM
FTUI)
pada
Bangsa
Pasca Kampus
dan Kesejahteraan
Negara
Dicapai Melalui
1, 4, 6
5, 7
Strategi GBHI
poin
Diukur dengan
IKG
No Poin
Keterangan
Strategi GBHI
Jumlah Partisipasi
Poin 1
Mentoring Keagamaan
Direpresentasikan
1
Strategi GBHI
Cukup Jelas
Poin 2
Jumlah DO Finansial
Strategi GBHI
Poin 3
Mahasiswa
Jumlah Mahasiswa
Partisipasi Keilmuan
Jumlah Pengembangan
Pengembangan teknologi
Teknologi kerakyatan
Strategi GBHI
Poin 4
Nyata
Jumlah Masyarakat
Mendapat Manfaat
Isu
dalam Aspek
bersama dengan
Penyelenggara Pendidikan
di masyarakat
Strategi GBHI
Poin 5
Kesepakatan dilanggar
Mahasiswa Hadir
tempat fordep/fortek
kapasitas
Strategi GBHI
Persentase Jumlah
Poin 6
Masyarakat
Strategi GBHI
Persentase Keberhasilan
Poin 7
Proker
Usaha IKM FT
UI Poin 4
Cukup jelas
anggota IKM FT UI
Persentase Alumni Muda
Untuk memudahkan pengukuran IKG maka setidaknya ada beberapa hal yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Melakukan penandaan kepada proker yang melibatkan masyarakat
2. Melakukan penandaan kepada proker yang mendorong partisipasi dalam isu
POLEKSOSBUDHANKAM
3. Melakukan penandaan kepada proker yang melakukan pengembangan
teknologi kerakyatan
4. Melakukan penandaan kepada proker yang melakukan penyikapan bersama
pihak penyelenggara pendidikan
5. Melakukan kerjasama dengan pihak penyelenggara pendidikan dalam
pengambilan data-data tertentu
6. Melakukan dokumentasi, pengesahan dan pengawasan yang baik atas
kesepakatan yang dibuat
7. Membiasakan menghitung peserta fordep/fortek sebelum dimulai
Program kerja
Program Kerja
Al
ur
A. Administrasi
Tujuan: Memastikan adanya kerapihan arsip, ketepatan waktu, dan dokumentasi
kegiatan lembaga, serta memfasilitasi warga dalam urusan surat-menyurat terkait
kemahasiswaan.
Poin Kerja :
1. Melakukan inventarisasi terhadap segala barang yang dimiliki lembaga.
Penjelasan: Barang yang diinventaris adalah barang yang dirasa perlu dan
2.
3.
keluar.
Membuat timeline lembaga selama satu periode kepengurusan dan
4.
Penjelasan: Rapat yang ada di dalam lembaga termasuk rapat BPH dan rapat
5.
bidang.
Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) lembaga sesuai format yang
telah ditetapkan oleh MPM FTUI.
B. Keuangan
Tujuan: Memastikan sistem pengelolaan, pendapatan, dan pengeluaran keuangan
lembaga yang terpadu, transparan, akuntabel, dan mandiri.
Poin Kerja:
1. Membuat Rancangan Kegiatan dan Alokasi Tahunan lembaga selama satu
periode di awal kepengurusan yang dapat menjamin keberlangsungan lembaga
setiap bulan periode aktif.
Penjelasan : Perencanaan ini harus dapat dipertanggungjawabkan dengan
memprediksi pemasukan dan pengeluaran tiap bulan sesuai pengalaman
lembaga.Menjaga dan mengontrol neraca keuangan (cash flow) lembaga
2.
3.
4.
5.
7. Bertanggung jawab atas pembuatan setiap LPJ Keuangan Program Kerja yang
dilaksanakan lembaga dengan format dan waktu pengumpulan yang ditetapkan
oleh MPM FTUI.
C. Relasi
Tujuan: Menjaga adanya hubungan baik antara lembaga dengan pihak-pihak
terkait demi menjaga keberlangsungan hidup lembaga.
Poin Kerja:
1. Mengupayakan suatu kegiatan antara lembaga dengan warga dalam rangka
fokus menjalin silaturahim antara lembaga dengan warga.
2. Mengupayakan suatu kegiatan antara warga dalam rangka fokus menjalin
silaturahim dan meningkatkan interaksi antar warga.
3. Mengupayakan komunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait dalam rangka
menjaga hubungan baik.
Penjelasan: Pihak-pihak terkait yang dimaksud adalah pihak-pihak yang dapat
membantu dalam keberlangsungan dan keberlanjutan lembaga.
4. Menyampaikan informasi yang masuk dari beragai sumber kepada warga IKM
FTUI
Penjelasan: informasi yang diberikan tidak mengandung sara dan kepentingan
partai politik
5. Memfasilitasi komunikasi antara mahasiswa dengan alumni, baik secara
langsung ataupun tidak langsung.
D. Kaderisasi
Tujuan: Mempersiapkan orang-orang yang mampu untuk melanjutkan tongkat
kepengurusan lembaga pada periode berikutnya dalam rangka mempertahankan
keberlangsungan lembaga melalui elemen penggeraknya.
Poin Kerja:
1. Membuat kurikulum kaderisasi untuk semua pengurus lembaga.
Penjelasan: Pembuatan kurikulum kaderisasi mengacu kepada Standar
Pemangku Jabatan (SPJ) dan format yang telah ditetapkan MPM FTUI.
2. Mengadakan pelatihan untuk semua pengurus lembaga.
E. Evaluasi dan Pengembangan
Tujuan: Mengevaluasi kinerja lembaga beserta pengurusnya melalui basis data
dan/atau observasi keadaan secara sistematis, serta melakukan rekomendasi
pengembangan lembaga dalam rangka menyesuaikan kedinamisan zaman.
Poin Kerja:
1. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja pengurus lembaga dan
memberikan rekomendasi untuk pengembangan berikutnya
rekomendasi
untuk
pengembangan
berikutnya,
yang
Pasal 11
Usaha dari IKM FTUI adalah:
1. Menciptakan IKM FTUI yang memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa dan negara
2. Memfasilitasi peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan
3. Menciptakan suasana yang kondusif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Membekali anggota IKM FTUI untuk menghadapi dinamika kehidupan pasca kampus
PD Bab V bagian keanggotaan pasal 13 ayat 3
Pasal 13
3. Anggota aktif yaitu Anggota Muda yang telah lulus proses pembinaan yang
ditetapkan dan disahkan MPM FTUI dengan keterlibatan semua lembaga IKM
FTUI
PRT Bab I Keanggotaan Bagian III pembinaan anggota pasal 5 dan pasal 6
Pasal 5
1. Pembinaan anggota diperuntukkan bagi anggota IKM FTUI
2. Pembinaan anggota merupakan tanggung jawab seluruh lembaga kemahasiswaan
IKM FTUI dan dikoordinasikan oleh MPM FTUI
3. Tujuan pembinaan anggota adalah untuk mewujudkan Kode Etik IKM FTUI
sebagai landasan dari kehidupan kemahasiswaan
Pasal 6
Pembinaan anggota bersifat berkesinambungan untuk jangka waktu selama masa
keanggotaannya masih berlaku
PRT Bab II MPM Bagian III kewajiban MPM FTUI pasal 17 ayat 9 dan 25
Pasal 17
9. Membuat dan mengesahkan prosedur pembinaan anggota IKM FTUI
B. LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Peraturan Dasar Ikatan Keluarga Mahasiwa BAB I Nama,
Definisi, Bentuk, Waktu dan Kedudukan Pasal 2 bahwa IKM FTUI adalah satusatunya wadah perjuangan bersama yang menghimpun mahasiswa FTUI dalam satu
ikatan dan satu sikap moral, dan dalam rangka untuk melaksanakan usaha IKM FTUI
pertama, menciptakan IKM FTUI yang memiliki sumbangsih terhadap agama, bangsa
dan Negara maka mahasiswa dituntut untuk memiliki jiwa perubahan yang tinggi,
pemegang idealisme yang kokoh, dan memiliki kompetensi yang memadai untuk
membuat sebuah perubahan. Dalam hal ini, mahasiswa memiliki tiga fungsi, yaitu :
iron stock, artinya mahasiswa sebagai sumber daya dengan segala kompetensi
yang ia miliki, merupakan generasi penerus yang akan memegang kendali dan
masa depan bangsa ini. Untuk itu, mahasiswa harus dibina dan dikembangkan
kemampuannya agar siap menyongsong masa depan bangsa ini.
moral force, artinya mahasiswa juga memiliki peran moral. Mahasiswa harus
memiliki moral yang baik dan memegang idealisme yang murni serta kokoh
(tidak memiliki kepentingan politik), agar tidak terpengaruh oleh kepentingan
pribadi yang merugikan banyak orang.
Sebagai
elemen
terbesar
dalam
perguruan
tinggi
mahasiswa
wajib
mengaktualisasikan ketiga fungsi Perguruan tinggi yang dikenal dengan nama Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki pengejawantahan yang
luas dan mendukung ke arah kesinergisan kegiatan akademis dan non akademis
(dalam hal ini misalnya kegiatan dalam lembaga kemahasiswaan).
Untuk menjalankan kewajibannya, mahasiswa membutuhkan pembekalan baik
dalam rangka menjaga motivasi dan ketergugahan serta kemampuan, maka diperlukan
proses pembinaan yang merupakan proses bertahap dan berkesinambungan dalam
membentuk dan mengembangkan diri mahasiswa untuk mencapai perubahan kearah
yang lebih baik dari sisi paradigma, kemampuan dan sikap sesuai dengan tujuan
pembinaan.
C. FUNGSI
Menjadi
acuan
dalam
program
kerja
terkait
pembinaan
yang
ilmu
1
1
1 = Pembinaan
awal
Fase
Pembekalan
2
2 = Pembinaan Lanjut 1
3
3 = Pembinaan
Lanjut 2
4
4 = Pembekalan
Pasca Kampus
Pembekalan dan
Penggerak Perubahan
Penggerak Perubahan
dan Pembekalan Pasca
Kampus
kaderisasi awal
kaderisasi lanjut
Kaderisasi
Proses persiapan Anggota Aktif untuk menjadi konseptor, eksekutor, dan decision maker baik
tingkat departemen maupun tingkat teknik yang berititik tekan pada skill Manajerial.
Kaderisasi akan dirumuskan oleh SC Kaderisasi yang terdiri dari perwakilan setiap lembaga
dan dikoordinasikan oleh MPM FTUI.
Penjelasan:
Konseptor adalah pembuat konsep dalam tahap perencanaan.
Fase 1 merupakan proses penanaman nilai-nilai dasar dan proses seleksi menuju Anggota
Anggota muda dapat mengikuti pembinaan tahap 2 untuk menjadi Anggota Aktif.
dan negara.
Khusus untuk Anggota Muda, diadakan pembinaan tahap 2 untuk memperoleh status
Anggota Aktif.
Memberikan pemahaman peran dan fungsi lembaga-lembaga di IKM FTUI agar
anggota IKM FTUI memiliki gambaran jelas dan siap untuk memilih lembaga dan
Anggota Aktif
Memberikan pemahaman peran dan fungsi lembaga-lembaga di IKM FTUI agar
anggota IKM FTUI memiliki gambaran jelas dan siap untuk memilih lembaga dan
Pada tahap pembekalan pasca kampus, mahasiswa dianggap telah memiliki kesiapan
dan menerapkan kemampuannya untuk menjadi penggerak IKM FTUI untuk
menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa dan memberikan sumbangsih bagi bangsa
dan negara.
Mempersiapkan skill dan knowledge yang dibutuhkan dalam menghadapi dunia pasca
kampus.
Semua mahasiswa IKM FTUI, baik aktif maupun muda, berhak mendapatkan
>2
1 = Pembinaan awal
2 = Pembinaan Lanjut 1
Pembekalan
Fase
kaderisasi
Untuk mahasiswa S1 Program Internasional hanya terdapat 2 fase pembinaan, yaitu :
Fase 1 (Pembinaan Awal dan Kaderisasi)
Objek pembinaan: Mahasiswa semester 1
Kaderisasi yang dilakukan saat semester 2 dipegang oleh BEM dan atau Pengurus
Alur Pembinaan
Keterangan :
Setelah melewati setiap proses, maka dilakukan penilaian dengan parameter tertentu.
Setelah pembinaan awal, penilaian dilakukan untuk menentukan apakah seorang
mahasiswa menjadi anggota aktif atau tetap menjadi anggota muda. Pada pembinaan
pembinaan lanjut 1, pembinaan lanjut 2, hingga pembekalan pasca kampus, tetap
dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Namun dalam hal ini tidak
dilakukan seleksi (tidak seperti setelah pembinaan awal untuk menentukan apakah
mahasiswa anggota aktif atau tetap anggota muda).
Pembinaan tahap 2 bagi yang tidak lulus menjadi anggota aktif diberlakukan untuk
memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki keinginan untuk menjadi
anggota aktif. Input dari proses ini adalah anggota muda IKM FTUI dari semua
angkatan.
1. Nilai
Nilai
Ketuhanan
Definisi: Rasa kepercayaan dan kesadaran seseorang sebagai hamba dari Tuhan Yang Maha
Esa
Jenis
Tujuan
Pembekalan
IPTEK
Definisi
Tujuan
Pembekalan
Mahasiswa
antusias
untuk
menggali
kompetensi utama
Penggerak Perubahan
Ke IKMan
Definisi
Tujuan
Pembekalan
Mahasiswa
perannya
memiliki
dalam
kesadaran
akan
berkontribusi
dan
Interaksi
Definisi
Tujuan
Pembekalan
sebagai
sarana
dalam
Nasionalisme
Definisi
Tujuan
Pembekalan
Kepedulian
Definisi
: rasa ingin bergerak yang ditimbulkan dari sensitifitas terhadap hal yang
seharusnya terjadi terkait kepentingan bersama baik IKM FTUI maupun masyarakat
Jenis
Tujuan
Pembekalan
Penggerak Perubahan
bergerak
baik
menyelesaikan
di
IKM
FTUI
masalah
maupun
masyarakat. (POLEKSOSBUDHANKAM)
Kepemimpinan
Definisi
Tujuan
Pembekalan
2. Skill
Skill merupakan kemampuan atau keahlian tertentu yang diperlukan mahasiswa dalam
mewujudkan atau menunjang nilai untuk mewujudkan tujuan pembinaan.
1. Kemampuan Keagamaan
Definisi
Fase
Pembekalan
Arahan
Mahasiswa
kemampuan
dibina
untuk
memahami
memiliki
pentingnya
Penggerak Perubahan
dapat
mengaplikasikan
ilmu
Jenis
Arahan
Pembekalan
Mahasiswa
dibina
untuk
mengetahui
Mahasiswa
mampu
menerapkan
solusi
3. Manajerial Personal
Definisi
: Kemampuan mengatur dan mengolah diri sendiri termasuk di
dalamnya mengolah potensi, mengembangkan karakter dan bersaing
secara sehat untuk mencapai arah dan perannya di masyarakat
Jenis
Arahan
Pembekalan
4. Manajerial Organisasi
Deifinisi:
Jenis
Arahan
Pembekalan
Definisi
Jenis
Arahan
Pembekalan
Mahasiswa
dibina
untuk
memiliki
cara
dan
kreatif
dan
mampu
Menerapkan
cara
berpikirnya
untuk
Keterangan:
-
Sub-Lampiran A:
MEKANISME PEMBINAAN MAHASISWA
YANG TIDAK LULUS TINGKAT 1 (PEMBINAAN TAHAP II)
1.
SC Pembinaan Tahap II tiap departemen memiliki rekap nilai Pembinaan awal dari
setiap departemen sampai tiga periode sebelumnya.
2.
SC Pembinaan Tahap II tiap departemen mendata anggota muda yang tidak lulus
Pembinaan awal sampai tiga periode sebelumnya, disertai dengan nilai pembinaan
awal yang mereka miliki.
3.
Semua mahasiswa yang tidak lulus pembinaan awal dan ingin menjadi
anggota aktif wajib mengikuti proker-proker pembinaan tahap II sebagai
peserta dan atau panitia di tingkat departemen dan teknik. (Catatan: Batas
minimal jumlah dan jenis proker yang diikuti ditentukan oleh SC Pembinaan
tahap II).
2.
3.
4.
5.