Anda di halaman 1dari 2

Paper Mengenai Pitting Resistance Equivalent Number (PREN)

Dalam berbagai industry, kebutuhan akan material yang tahan korosi sangat tinggi,
maka dari itu para ilmuan terdahulu menciptakan stainless steel atau baja tahan karat.
Tetapi dalam pemakaiannya, baja yang harganya relative lebih mahal ini tidak lepas
dari serangan korosi. Bahan korosi yang terjadi pada baja ini cenderung lebih
berbahaya, karena dari pengamatan visual hamper tidak terdeteksi adanya korosi,
padahal pertumbuhan korosi dibawah permukaanya sudah sangat besar. Korosi yang
paling umum terjadi pada baja tahan karat adalah pitting corrosion.

Korosi pitting adalah salah satu jenis korosi berbentuk sumuran dimana korosi ini
terjadi karena rusaknya lapisan pasif (yang biasa menghambat korosi) oleh serangan
ion agresif. Biasanya lapisan pasif yang rusak itu ukurannya kecil. Sehingga ketika
fresh metal nya berinteraksi secara langsung dengan lingkungan, maka korosi akan
terjadi dan akan memasuki tahapan perkembangan (pit growth). Hal inilah yang
berbahaya dari korosi pitting karena tampak luar masih relative bagus, sedangkan
dibawah permukaanya sudah terkorosi.

Ketahanan tiap baja tahan karat berbeda beda, tergantung dari nilai Pitting Resistance
Equivalent Number (PREN) yang berdasarkan komposisi kimia dari masing masing
baja tahan karat tersebut. Nilai PREN berguna untuk memeringkatkan dan
membandingkan ketahanan korosi pitting dari berbagai jenis baja tahan karat, namun
tidak dapat digunakan untuk memprediksi apakah suatu jenis baja tahan karat cocok
untuk aplikasi di lingkungan tertentu. Komposisi yang terlibat dalam perhitungan nilai
PREN adalah; kromium, molybdenum, nitrogen, dan tungsten pada kondisi tertentu.

Ada beberapa rumus untuk perhitungan nilai PREN, bergantung dari matrix dan
komposisinya;

1. Persamaan umum PREN

PREN = %Cr + m.(%Mo) + n.(%N)

Dimana nilai m berkisar 3,0-3,3 dan nilai n berkisar 12,8-30

2. Untuk ferritic stainless steel


PREN = % Cr + 3.3 (% Mo)
3. Untuk austenitic stainless steel
PREN = %Cr + 3.3(%Mo) + 30(%N)
4. Untuk duplex stainless steel
PREN = %Cr + 3.3(%Mo) + 16(%N)
5. Untuk Nickel Base Alloy
PREN = %Cr + 1.5(%Mo + %W + %Nb)

Korosi pitting paling umum ditemukan pada daerah laut yang kaya akan ion Cl. Maka
nilai minimum PREN pada material untuk aplikasi daerah laut adalah 40, semakin
tinggi nilai PREN, maka semakin baik pula ketahanan material terhadap korosi pitting.

Terdapat pengujian yang membandingkan baja tahan karat UNS S30400 dengan UNS
S15500. Setelah diketahui komposisi kimia dari kedua baja tersebut, didapatkanlah
nilai PREN untuk UNS S30400 sebesar 18,0924 dan untuk UNS S15500 sebesar 14,7.
Lalu diuji dengan kurva polarisasi. Hasil yang didapat adalah laju korosi untuk UNS
S30400 sebesar 0,014674 mmpy dan untuk sampel UNS S15500 sebesar 0,023609
mmpy.

Hal tersebut menyimpulkan bahwa benar nilai PREN semakin besar, maka semakin
tinggi pula ketahanan korosi pitting pada baja tahan karat.

Sumber

- https://www.scribd.com/document/176548433/Definisi-Pitting-
Ressistance-Equivalent-Number
- http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S44249-Syifa%20Rahmah
- Modul Praktikum Korosi dan Proteksi Logam DTMM FTUI 2017
- PPT Kuliah Korosi Ibu Rini Riastuti

Anda mungkin juga menyukai