net/publication/357683271
CITATIONS READS
0 888
2 authors, including:
Sri Haryanto
Universitas Sains Al-Quran Jawa Tengah
73 PUBLICATIONS 38 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sri Haryanto on 09 January 2022.
SUPERVISI
DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan yang disusun sebagai media informasi dan sekaligus
dapat menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Pemerintah Diklat
Penguatan Kepala Sekolah tahun 2020.
Semoga laporan kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi guna melakukan perbaikan
berkelanjutan (continues improvement) dan bahan pertimbangan lembaga dalam
menentukan kebijakan lebih lanjut.
Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan
ini. Saran dan masukan yang membangun terkait peningkatan kualitas kegiatan dan
laporan sangat kami harapkan.
ii
A. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan 3
D. Gambaran Umum Supervisi 3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 4
A. Penanggung Jawab Program 4
B. Petugas Supervisi 4
C. Pelaksanaan Supervisi 4
D. Kelas Supervisi 4
E. Anggaran Biaya 5
BAB III HASIL KEGIATAN 6
A. Hasil Supervisi OJT 1 6
B. Hasil Supervisi IST
C. Hasil Supervisi OJT 2
BAB IV PENUTUP 7
LAMPIRAN 8
iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Sumber daya manusia harus disiapkan untuk menghadapi perubahan dunia yang
dinamis, kebutuhan dunia industri 4.0 dan era disrupsi teknologi. Sumber daya yang
dibutuhkan harus berkarakter, berfikir kritis, komunikatif, kreatif, dan inovatif serta
memiliki literasi teknologi yang baik. Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang
berkualitas dan terstandar.
Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam peningkatan
mutu pendidikan. Oleh sebab itu kepala sekolah wajib menguasai lima dimensi
kompetensi sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Hal ini sejalan
dengan tugas pokok kepala sekolah (kepala satuan pendidikan) sebagaimana
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 pasal 15 ayat 1 butir b pasal 54 ayat 1
bahwa beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya untuk pelaksanaan tugas
manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan. Artinya, masih diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk
meningkatkan penguasaan kompetensi kepala sekolah.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018, pasal 16 ayat 1 dan 2, bahwa bagi
Kepala sekolah yang diangkat, sedang menjabat, dan belum memiliki STTPP Calon
Kepala Sekolah wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan (Diklat)
Penguatan Kepala Sekolah.
Diklat Penguatan Kepala Sekolah diselenggarakan menggunakan moda daring
bertujuan meningkatkan kompetensi kepala sekolah sesuai dengan tugas dan
fungsinya, dan mendorong kepala sekolah menciptakan sekolah merdeka untuk
meningkatkan capaian belajar peserta didik yang bermuara pada terwujudnya
students wellbeing.
Dalam rangka menjamin ketercapaian tujuan diklat tersebut perlu dilakukan
supervisi pembelajaran pada setiap tahapan. Supervisi juga dilakukan untuk
memperbaiki proses serta hasil pelaksanaan program kegiatan pembelajaran pada
Diklat Penguatan Kepala Sekolah agar berjalan sesuai dengan panduan yang telah
ditetapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, LPD berkenaan dengan kegiatan yang
diselenggarakan yaitu diklat penguatan kepala sekolah perlu mengadakan supervisi
1
pada setiap tahapan pelaksanaan diklat penguatan kepala sekolah agar pada
pelaksanaannya dapat terjamin kualitas dan keluarannya sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
C. Dasar Hukum
D. Tujuan
Tujuan kegiatan supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah adalah agar supervisi
Diklat Penguatan Kepala Sekolah berjalan sesuai dengan petunjuk teknis dan
panduan diklat yang ditetapkan, sehingga student wellbeing tercapai.
3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Petugas Supervisi
Petugas Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah pada kegiatan ini adalah Supervisor
adalah petugas yang telah dinyatakan lulus dalam Bimtek P3GTK ini adalah :
NO Petugas Supervisi Instansi NIP
1 Dr. Susanto, M.Si. LPD UMP 0628026603
2 Suwarsito, S.Pi., M.Si LPD UMP 0619036802
C. Pelaksanaan Supervisi
Waktu kegiatan supervisi dilaksanakan saat OJT 1, IST dan OJT 2 berlangsung.
Supervisi OJT 1, OJT 2 dan IST (Tatap Muka Virtual) dilaksanakan melalui LMS di
tempat petugas supervisi yang terhubung dengan koneksi internet. Supervisi pada
IST (Tatap Muka Virtual) dilaksanakan secara daring. Berikut jadwal kegiatan
supervisi:
NO Waktu dan Kegiatan Jadwal Supervisi Jam Pelaksanaan
On The Job Training 1
1 06 November 2020 13:00 s.d 14:30
2 s.d. 6 September 2020
In Service Training 08 November 2020 15:30 s.d 17:00
2 8 s.d. 15 September 2020 12 November 2020 13:00 s.d 14:30
14 November 2020 13:00 s.d 14:30
On The Job Training 2 19 November 2020 13:00 s.d 14:30
3
16 s.d. 26 September 2020 26 November 2020 13:00 s.d 14:30
D. Kelas Supervisi
Adapun kelas yang di supervisi oleh para petugas adalah sebagai berikut :
4
Kelas Di Kabupaten yang di Total
Petugas Supevisi
LMS supervisi Peserta
A Kab. Demak & Surakarta 19 Dr. Susanto, M.Si.
E. Anggaran Biaya
Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah ini dibiayai oleh dana Bantuan
Pemerintah / Swakelola DIPA APBN LPPKSPS.
5
BAB III HASIL KEGIATAN
6
1. Kelas A
Kode Mata Diklat Tahap Skor Skor Catatan Saran Petugas Tindakan Perbaikan
Mata Pembelajaran Maksimal Keterlaksanaan PD
Diklat
OJT 1 17
A.1 Identifikasi Masalah Persiapan 3 3 Pengajar menjelaskan
pengantar umum
kegiatan OJT1
dengan baik ;
Pengajar telah
melaksanakan
dengan baik ; Sudah
dilakukan pengajar
dengan baik;
Pembimbingan 4 4 Sudah dilakukan ; ;
Sudah dilakukan ;
Sudah dilakukan ;
Sudah dilakukan
dengan baik;
Penilaian 1 1 Dilakukan dengan
baik;
A.2 Praktik Baik Persiapan 1 1 Iya;
Pembimbingan 3 3 Iya ; Melakukan ;
Sudah dikerjakan;
A.3 Pendalaman Materi Persiapan 1 1 Dilakukan;
Pembimbingan 3 3 Dilakukan dengan Melakukan;
baik ; Dilakukan ; Iya;
Penilaian 1 0 pengajar belum pengajar diminta pengajar melakukan
melakukan penilaian; untuk melakukan penilaian dengan
penilaian; baik;
IST 23
B.1 Tes Awal Pelaksanaan 1 1 mendampingi dengan
baik;
Penilaian 1 1 menganalisis;
B.2 Pemecahan Persiapan 2 2 menyampaikan;
Masalah
Pembelajaran
Pelaksanaan 4 4 memfasilitasi ;
melakukan ;
melakukan ; memberi
tanggapan;
Penilaian 1 1 melakukan;
B.3 Berbagi Praktik Baik Persiapan 2 2 menyampaikan ;
melakukan;
Pelaksanaan 5 5 melaksanakan ;
membentuk ;
melaksanakan ;
melakukan ;
mendampingi;
B.4 Penyusunan Pelaksanaan 5 5 membimbing ;
Perencanaan mendampingi ;
Pengembangan membimbing ;
Sekolah melaksanakan ;
melakukan;
Penilaian 1 1 melakukan;
B.5 Tes Akhir Pelaksanaan 1 1 mengawasi;
OJT 2 12
C.1 Pelaksanaan Pembimbingan 2 2 membimbing ;
Rencana melaksanakan;
Pengembangan
Sekolah (RPS)
Penilaian 1 1 memantau dan
membimbing;
C.2 Refleksi Persiapan 3 3 memberi arahan ;
Pelaksanaan memberikan saran ;
Rencana memberikan arahan;
Pengembangan
Sekolah
Pembimbingan 5 5 melaksanakan ;
memberikan arahan ;
membimbing ;
melakukan ;
mengajak;
Penilaian 1 1 memberi nilai;
Hasil OJT 1 HASIL IST HASIL OJT 2
Pengajar Diklat telah melakukan semua Pengajar melaksanakan tugasnya dengan baik Semua tugas dilakukan oleh pengajar dengan baik
kegiatan dengan baik
2. Kelas B
Kode Mata Diklat Tahap Skor Skor Catatan Saran Petugas Tindakan Perbaikan
Mata Pembelajaran Maksimal Keterlaksanaan PD
Diklat
3. Kelas C
Kode Mata Diklat Tahap Skor Skor Catatan Saran Petugas Tindakan Perbaikan
Mata Pembelajaran Maksimal Keterlaksanaan PD
Diklat
2. Kelas E
Kode Mata Diklat Tahap Skor Skor Catatan Saran Petugas Tindakan Perbaikan
Mata Pembelajaran Maksimal Keterlaksanaan PD
Diklat
A.1 Identifikasi Masalah Persiapan 3 3 Pengajar menjelaskan
pengantar umum
kegiatan OJT 1
dengan baik. ;
Pengajar menjelaskan
petunjuk pengisian
AKPK secara virtual
dan memandu peserta
mengisi instrumen
AKPK secara detil. ;
Pengajar
mempersilahkan
peserta untuk
mempelajari bahan
pembelajaran melalui
LMS;
Pembimbingan 4 3 Pengajar Membimbing secara Pembimbingan
mempersilahkan intensif; khusus kepada
peserta untuk peserta yang kurang
menyampaikan hasil paham dalam
mengidentifikasi mengidentifikasi
masalah masalah.;
pembelajaran di
sekolah, namun tidak
semua peserta
melakukan dengan
baik. ; Pengajar
meminta peserta
untuk melakukan
refleksi pembelajaran
dan
menyampaikannya
melalui forum chatting
di LMS ; Pengajar
melakukan
pembimbingan secara
intensif kepada
peserta dalam mengisi
instrumen identifikasi
masalah
pembelajaran ;
Pengajar
mengelompokkan
masalah berdasarkan
kesamaan tema
masalah menjadi 3
kelompok.;
Penilaian 1 1 Pengajar melakukan
penilaian unjuk kerja
kepada peserta dan
memberikan umpan
balik yang
membangun
semangat.;
A.2 Praktik Baik Persiapan 1 1 Pengajar membimbing
peserta menyusun
praktik baik yang telah
dilakukan selama
menjabat kepala
sekolah;
Pembimbingan 3 3 Pengajar selalu
memberikan motivasi
dan pembimbingan
mengenai teknik
penyusunan praktik
baik ; Pengajar
mengawali diskusi
melalui chatting di
LMS mengenai
hubungan hasil
identifikasi masalah
dengan praktik baik ;
Pengajar
mengelompokkan
hasil praktik baik
berdasarkan
kesamaan tema
menjadi 3 kelompok
dan menyampaikan
hasil pengelompokkan
kepada peserta;
A.3 Pendalaman Materi Persiapan 1 1 Pengajar telah
menyampaikan
pokok-pokok materi
pembelajaran untuk
dilakukan pendalaman
lebih lanjut oleh
peserta;
Pembimbingan 3 3 Pengajar membimbing
peserta untuk mengisi
format tugas 4 secara
intensif. ; Pengajar
melakukan diskusi
dan penguatan pokok-
pokok refleksi materi
dan mengaitkannya
dengan konteks
permasalahan
pembelajaran di
sekolah ; Pengajar
sudah menyampaikan
refleksi umum
kegiatan OJT 1 dan
menyampaikan
persiapan IST;
Penilaian 1 0 Pengajar belum Sebaiknya pengajar Menyediakan menu
melakukan penilaian melakukan penilaian penilaian sikap
sikap selama OJT 1 sikap selama OJT 1 selama OJT 1 dan
dan memberikan dan memberikan memberikan umpan
umpan balik secara umpan balik secara balik secara tertulis di
tertulis di LMS; tertulis di LMS.; LMS.;
3. Kelas F
Kode Mata Diklat Tahap Skor Skor Catatan Saran Petugas Tindakan Perbaikan
Mata Pembelajaran Maksimal Keterlaksanaan PD
Diklat
Berdasarkan hasil supervisi terhadap 6 (enam) pengajar maka bisa disimpulkan sebagai
berikut:
1. Temuan catatan pada On The Job Training (OJT) 1 bagi pengajar antara lain:
Indikator yang terpenuhi atau telah dilaksanakan sesuai standar (Panduan Supervisi
DiklatPenguatan Kepala Sekolah) oleh pengajar diklat, adalah pelaksanaan OJT 1, IST
dan OJT2 berjalan dengan baik.
2. Temuan catatan pada In Service Training (IST) bagi pengajar antara lain:
Indikator pelaksanaan yang belum terpenuhi secara signifikan tidak ada sehingga
prosespembelajaran dapat dilaksanakan dengan efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Temuan catatan pada On The Job Training (OJT) 2 bagi pengajar antara lain:
a. Pengajar sangat memahami kondisi peserta Diklat, sehingga dalam
melaksanakan tugas dilakukan dengan bijaksana.
b. Kategori hasil supervisi adalah baik sekali.
Berdasarkan catatan temuan diatas semua rekomendasi dari para supervisor Pengajar
telah melaksanakan tugas dengan sangat baik, namun masih perlu ditingkatkan
pertisipasi peserta lebih banyak untuk berdiskusi dan berbagi hasil evaluasi
pelaksanaan setiap langkah kegiatan RPS, memberikan tanggapan dan umpan balik
pada setiap tahapan proses pembelajaran mulai dari OJT1, IST, maupun OJT2.
7
LAMPIRAN
1. SK
2. Surat tugas
3. Panduan Kegiatan
4. Daftar Hadir Supervisor
5. Dokumentasi kegiatan
8
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR`AN JAWA TENGAH
LEMBAGA PENYELENGGARA DIKLAT
Sekretariat: Jl. KH. Hasyim Asy’ari Km. 03 Kalibeber Mojotengah Wonosobo 56351
Telp. 0286-321873 Fax. 0286-324160 email: lpd@unsiq.ac.id
TENTANG :
PANITIA DAN SUPERVISOR DIKLAT PENGUATAN KOMPETENSI
KEPALA SEKOLAH MODA DARING TAHUN 2020
Menimbang : 1. Bahwa untuk penyelenggaraan Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Daring, maka
perlu ditetapkan Panitia dan Supervisor Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
2. Bahwa yang namanya tercantum dalam lampiran surat keputusan ini dianggap mampu
dan cakap serta memenuhi syarat untuk diangkat dan ditetapkan sebagai Panitia dan
Supervisor Diklat Penguatan Kepala Sekolah Tahun 2020;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Perubahan PP. Nomor : 17 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Pendidikan:
4. Keputusan Mendiknas RI Nomor: 087/D/O/2001 tentang Pemberian Ijin
Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian Universitas Sains Al Qur’an
(UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo;
5. Keputusan YPIIQ Wonosobo Nomor 1/Tahun/2017 Tentang Statuta Universitas Sains
Al Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo;
6. Surat Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
5497/B.B1.3/HK/2019 tanggal 29 Juli 2019, tentang Penetapan Lembaga
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan yang Bekerjasama dengan Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Tahap 4
7. Surat Perjanjian Kerjasama antara LPPKS dengan LPD Universitas Sains Al-Qur’an
Nomor: 015/LPD-UNSIQ/IX/2020, tanggal 25 September 2020 tentang Pernjanjian
Kerjasama Pemberian bantuan pemerintah Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah
MEMUTUSKAN
Pertama : Mengangkat dan menetapkan saudara-saudara yang namanya tercantum dalam lampiran
surat keputusan ini sebagai Panitia dan Supervisor Diklat Penguatan Kepala Sekolah LPD
UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo moda daring tahun 2020.
Kedua : Kepada yang bersangkutan diberi hak dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas
kewajiban jabatan, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keputusan ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
DITETAPKAN DI : WONOSOBO
PADA TANGGAL : 20 Oktober 2020
Ketua LPD Univ. Sains Al-Qur’an
SURAT TUGAS
Nomor : 025 /ST-LPD/UNSIQ/X/2020
Berdasarkan Perjanjian Kerja sama antara LPPKSPS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dengan Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ)
Jawa Tengah di Wonosobo:
Nomor : 2517/B6.7/HK/2020
Tanggal : 21 September 2020
Tentang : Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Peningkatan Kompetensi Kepala
Sekolah dalam Jabatan melalui Pendidikan dan pelatihan penguatan kepala
sekolah
Ketua Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah
di Wonosobo, memberi tugas kepada:
NO NAMA NPU INSTITUSI KET
Kelas
1. Dr. H. Susanto, M. Si. 0628026603 LPD UMP
A–B–C
Kelas
2. Suwarsito, S.Pi., M.Si 0619036802 LPD UMP
D–E–F
Sebagai: Petugas Supervisi pada Diklat Penguatan Kepala Sekolah untuk Kabupaten Demak
dan Kota Surakarta, yang diselenggarakan LPD UNSIQ Wonosobo, pada:
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh
rasa tanggung jawab.
Ketua
LPD UNSIQ Jawa Tengah
di Wonosobo
Sri Haryanto, M. Pd
NIDN. 06 15117906
LEMBAGA PENYELENGGARA DIKLAT
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR`AN JAWA TENGAH
Sekretariat: Jl. KH. Hasyim Asy’ari Km. 03 Kalibeber Mojotengah Wonosobo 56351
Telp. 0286-321873 Fax. 0286-324160 email: lpd@unsiq.ac.id
Ketua
LPD UNSIQ Jawa Tengah
di Wonosobo
Sri Haryanto, M. Pd
NIDN. 06 15117906
PANDUAN
i
ii
Panduan Supervisi Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Penanggung Jawab :
Penyusun :
Editor :
Hak Cipta: © 2020 pada Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan
Dilindungi Undang-Undang
Diterbitkan oleh: Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan Kemdikbud RI
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
iii
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah, mengamanatkan bahwa terdapat lima dimensi kompetensi yang harus
dimiliki oleh Kepala Sekolah/Madrasah, yaitu dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Dalam rangka menjaga kualitas pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penguatan Kepala Sekolah perlu dilakukan Supervisi.
Mengingat sasaran fasilitasi Diklat Penguatan Kepala Sekolah yang sedemikian banyak
karena meliputi Kepala Sekolah diseluruh Provinsi, Kabupaten/Kota di Indonesia, maka
dalam pelaksanaan fasilitasi harus melibatkan Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD).
Pelaksanaan fasilitasi yang dikerjakan bersama dengan LPD dapat mempercepat proses
peningkatan kualitas mutu Kepala Sekolah dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri
Pendidikan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah. Agar
pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala Sekolah oleh LPD terjamin kualitas dan keluarannya
maka perlu dilakukan kegiatan Supervisi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kegiatan Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah diawali dengan penyusunan Panduan
Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah yang mengatur tentang teknis pelaksanaan
supervisi terhadap Diklat Penguatan Kepala Sekolah yang dilakukan oleh LPD.
Panduan supervisi ini disusun untuk menjadi acuan bagi petugas supervisi dalam
melaksanakan kegiatan supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah dengan harapan agar
semua pihak, memahami prosedur supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
Kami ucapkan terima kasih atas peran aktif semua pihak dalam membantu pelaksanaan
kegiatan supervisi Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah.
iv
DAFTAR ISI
v
J. Pemanfaatan Hasil ................................................................................... 25
BAB V ........................................................................................................... 26
PENUTUP ..................................................................................................... 26
LAMPIRAN .................................................................................................... 27
vi
DAFTAR TABEL
1
DAFTAR GAMBAR
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia harus disiapkan untuk menghadapi perubahan dunia yang
dinamis, kebutuhan dunia industri 4.0 dan era disrupsi teknologi. Sumber daya yang
dibutuhkan harus berkarakter, berfikir kritis, komunikatif, kreatif, dan inovatif serta
memiliki literasi teknologi yang baik. Oleh karena itu diperlukan supervisi yang
berkualitas dan terstandar.
Kepala Sekolah memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam peningkatan
mutu pendidikan. Oleh sebab itu Kepala Sekolah wajib menguasai lima dimensi
kompetensi sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Hal ini sejalan
dengan tugas pokok Kepala Sekolah (kepala satuan pendidikan) sebagaimana
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 pasal 15 ayat 1 butir b pasal 54 ayat 1
bahwa beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya untuk pelaksanaan tugas
manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan. Artinya, masih diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan
penguasaan kompetensi Kepala Sekolah.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018, pasal 16 ayat 1 dan 2, bahwa bagi
Kepala Sekolah yang diangkat, sedang menjabat, dan belum memiliki STTPP
Penguatan Kepala Sekolah wajib mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Penguatan Kepala Sekolah.
Diklat Penguatan Kepala Sekolah diselenggarakan menggunakan moda kombinasi
antara daring dan tatap muka bertujuan meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah
sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan mendorong Kepala Sekolah menciptakan
sekolah merdeka untuk meningkatkan capaian belajar peserta didik yang bermuara
pada terwujudnya students wellbeing.
Dalam rangka menjamin ketercapaian tujuan diklat tersebut perlu dilakukan supervisi
pembelajaran pada setiap tahapan. Supervisi juga dilakukan untuk memperbaiki proses
serta hasil pelaksanaan program kegiatan pembelajaran pada Diklat Penguatan Kepala
Sekolah agar berjalan sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
sebagai acuan pelaksanaan supervisi, diperlukan panduan supervisi agar pelaksanaan
dapat berjalan secara optimal.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
3
6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua dari
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik No. nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan No. 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah;
13. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
26017/B.B1.3/HK/2018 tentang Petunjuk Teknis Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah;
14. Surat Edaran Dirjen GTK Nomor 18356 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah;
15. Surat Edaran Dirjen GTK Nomor 19998/B.B1.3/GT/2018 Tentang Tata Kelola Kepala
Sekolah Dan Pengawas Sekolah;
16. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
2439/B/HK/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Nomor 26017/B.B1.3/HK/2018 tentang Petunjuk Teknis
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
C. Tujuan
1. Tujuan disusunnya Panduan Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah adalah
sebagai acuan bagi petugas supervisi dalam melakukan kegiatan supervisi Diklat
Penguatan Kepala Sekolah.
2. Tujuan kegiatan Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah adalah agar Supervisi
Diklat Penguatan Kepala Sekolah berjalan sesuai dengan petunjuk teknis dan
panduan diklat yang ditetapkan, sehingga student wellbeing tercapai.
4
Sekolah.
3. Responden Supervisi ini adalah pengajar diklat pada kegiatan Diklat Penguatan
Kepala Sekolah.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH
A. Tujuan
Program Penguatan Kepala Sekolah bertujuan meningkatkan kompetensi kepala
sekolah sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan mendorong kepala sekolah
menciptakan sekolah merdeka untuk meningkatkan capaian belajar peserta didik yang
bermuara pada terwujudnya kebahagiaan peserta didik (students wellbeing). Yang
dimaksud sekolah merdeka adalah upaya untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif, intensif dan kreatif
mengembangkan potensinya. Yang dimaksud students wellbeing adalah sebuah
keadaan berkelanjutan dari suasana hati, sikap positif, ketahanan diri, kepuasan dan
kebahagiaan yang dimiliki oleh peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
B. Sasaran
Sasaran Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah adalah kepala sekolah
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan
masyarakat, meliputi:
1. Kepala Taman Kanak-kanak (TK) dan Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB);
2. Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB);
3. Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB);
4. Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB);
5. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Kejuruan Luar
Biasa (SMKLB);
6. Kepala Sekolah No. di Luar Negeri (SILN).
Sedangkan moda luring diperuntukkan bagi peserta yang berada pada daerah dengan
koneksi internet terbatas atau sama sekali tidak terdapat koneksi internet, sehingga
tidak memungkinkan untuk dilakukan kegiatan diklat secara daring, dan oleh karenanya
dilaksanakan secara tatap muka langsung antara pengajar diklat dengan peserta.
Diklat Penguatan Kepala Sekolah dirancang dengan pola 71 (tujuh puluh satu) jam
pelajaran (JP) @ 45 menit dan dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:
1. On-the Job Training (OJT) 1, dilaksanakan selama 10 (sepuluh) JP.
2. In-Service Training (IST), dilaksanakan selama 40 (empat puluh) JP.
6
3. On-the Job Training (OJT) 2, dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) JP.
Kegiatan IST dilakukan di luar tempat kerja dan berlangsung saat peserta tidak
melakukan pekerjaan rutin, sedangkan OJT 1 mengkondisikan peserta untuk
melaksanakan kegiatan diklat pada kondisi nyata bersamaan saat peserta melakukan
tugas rutin dengan bimbingan dari pengajar diklat. Oleh karena itu, pada tahapan OJT
1 dan OJT 2 peserta akan melakukan praktik nyata terkait pembelajaran di sekolahnya
dan mendapatkan bimbingan dari pengajar diklat selama minimal 2 (dua) JP/hari.
Pada moda daring pembimbingan oleh pengajar diklat dilakukan secara synchronous
di LMS Diklat Penguatan Kepala Sekolah menggunakan media video conference dan
chatting, sedangkan pada moda luring pembimbingan dilakukan secara tatap muka
langsung dengan 2 (dua) cara, yaitu pembimbingan secara kelompok dan
pembimbingan secara individu.
Waktu
No. MATA DIKLAT
(JP)
A. On the Job Training 1 (Daring Terbimbing) *)
1. Identifikasi masalah pembelajaran 4
3. Orientasi Program 1
7. Tes Akhir 1
Jumlah 40
C. On the Job Training 2 (Daring Terbimbing) *)
7
Waktu
No. MATA DIKLAT
(JP)
1. Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah 12
3. Evaluasi 1
Jumlah 21 JP
Jumlah Total 71 JP
Keterangan: *) peserta belajar secara daring minimal 2 JP/hari
Pada Diklat Penguatan Kepala Sekolah moda daring, seluruh tahapan tersebut akan
diselesaikan selama 24 (dua puluh empat) hari, sedangkan pada moda luring akan
diselesaikan selama 21 (dua puluh satu) hari.
Perangkat/
No. Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen
Kegiatan
A On the Job Training (OJT) 1
1. Identifikasi 1. Mengidentifikasi masalah Hasil identifikasi masalah 1. Instrumen
masalah pembelajaran di sekolah pembelajaran peserta Analisis
pembelajaran peserta didik di sekolah dan hasil Kebutuhan
2. Menganalisis kebutuhan analisis kemampuan Pengembanga
peningkatan kompetensi awal kepala sekolah n Keprofesian
berdasarkan AKPK (AKPK) sebagai bahan (AKPK) Kepala
dalam menyelesaikan Sekolah
masalah pembelajaran di 2. Instrumen
sekolah identifikasi
masalah
pembelajaran
2. Praktik baik Menyiapkan praktik baik 1. Laporan praktik baik Rambu-rambu
implementasi implementasi manajerial, implementasi Penyusunan
manajerial, supervisi atau manajerial, supervisi Laporan Praktik
supervisi guru dan pengembangan atau pengembangan Baik
tenaga kewirausahaan kewirausahaan
kependidikan, dan berdasarkan pengalaman 2. Bahan paparan praktik
pengembangan menyelesaikan masalah baik (power point,
kewirausahaan atau temuan baru yang video atau bahan
telah dilaksanakan di dalam bentuk lainnya)
sekolah peserta dan
berdampak terhadap
8
Perangkat/
No. Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen
Kegiatan
peningkatan kualitas
pembelajaran berpusat
pada peserta didik
3. Pendalaman 1. Meningkatkan Hasil refleksi Refleksi
Materi Manajerial, kemampuan problem mempelajari bahan Pendalaman
Supervisi Guru solving peserta pembelajaran manajerial, Bahan
dan Tenaga 2. Merefleksi pengetahuan supervisi dan Pembelajaran
Kependidikan, dan dan keterampilan pengembangan
Pengembangan manajerial, supervisi dan kewirausahaan
Kewirausahaan pengembangan
kewirausahaan
B In Service Training
1 Tes Awal Mengidentitifkasi Hasil Tes Awal Naskah Soal Tes
kemampuan awal Awal
peserta
2 Kebijakan Memahami arah Peserta memahami Paparan
Kementerian kebijakan berkaitan arah kebijakan kebijakan terkait:
Pendidikan dan dengan program berkaitan dengan 1. Program
Kebudayaan pengembangan dan program Merdeka
pemberdayaan kepala pengembangan dan Belajar
sekolah pemberdayaan kepala 2. Pilar
sekolah Perwujudan
Students
Wellbeing
3 Orientasi Program Memahami struktur Peserta memahami Paparan orientasi
program, strategi struktur program, Program
pembelajaran, strategi pembelajaran,
penilaian, kelulusan, penilaian, kelulusan,
dan tata tertib diklat dan tata tertib diklat
4 Pemecahan Menemukan solusi 1. Berbagai alternatif Instrumen
Masalah dari masalah solusi yang Pemecahan
Pembelajaran pembelajaran yang ditemukan Masalah
dihadapi di sekolah 2. Solusi terbaik untuk Pembelajaran
menyelesaikan
masalah sesuai
dengan kondisi
sekolah masing-
masing
5 Berbagi Praktik Berbagi pengalaman Peserta Instrumen
Baik praktik baik dengan mendapatkan Refleksi Hasil
Implementasi sesama peserta benchmark praktik Praktik Baik
Manajerial, baik
Supervisi Guru
dan Tendik, dan
Pengembangan
Kewirausahaan
6 Penyusunan Menyusun Rencana 1. Tersusunnya 1. Format Isian
Rencana Pengembangan Rencana Tindak Matrik
Pengembangan Sekolah dan Rencana Lanjut (RTL) Rencana
9
Perangkat/
No. Mata Diklat Tujuan Output Kegiatan Instrumen
Kegiatan
Sekolah Tindak Lanjut sebagai 2. Tersusunnya Pengembanga
panduan dalam Rencana n Sekolah
melaksanakan Pengembangan (RPS)
pengembangan Sekolah (RPS) 2. Instrumen
sekolah saat OJT 2 3. Instrumen monitoring Monitoring
dan evaluasi Pelaksanaan
pelaksanaan RPS Kegiatan RPS
3. Jadwal
Rencana
Tindak Lanjut
(RTL)
4. Format
supervisi
monev
7 Tes Akhir Mengidentitifkasi Hasil Tes Akhir Naskah soal tes
kemampuan peserta Akhir
setelah mengikuti
diklat
C On the Job Training (OJT) 2
1. Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan Adanya kegiatan 1. Jurnal harian
Rencana pengembangan pengembangan sekolah pelaksanaan
Pengembangan sekolah sesuai dengan yang dibuktikan dengan: RPS
Sekolah rencana yang sudah 1. Jurnal harian 2. Analisis Hasil
disusun pelaksanaan RPS. Monev Kegiatan
2. Rekaman hasil RPS
unjuk kerja 3. Rambu-rambu
pelaksanaan RPS. pembuatan video
3. Hasil monitoring unjuk kerja
dan evaluasi. pelaksanaan
RPS
2. Refleksi Menilai dan 1. Refleksi pelaksanaan Rambu-rambu
Pelaksanaan mengamati yang RPS Penyusunan
Rencana terjadi selama 2. Video Laporan
Pengembangan pelaksanaan RPS unjuk kerja Pengembangan
Sekolah Sekolah
3. Evaluasi Melakukan evaluasi Hasil Evaluasi kegiatan Instrumen evaluasi
penyelenggaraan dan dan keterlaksanaan keterlaksanan dan
pengajar diklat diklat pengajar diklat
10
tidak melakukan supervisi pada kelasnya sendiri, akan tetapi disupervisi oleh pelaksana
diklat lain yang sudah disepakati. Satu petugas 11upervise, mensupervisi paling banyak
5 (lima) kelas pada durasi waktu yang sama.
Pada Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Daring, peserta akan mengikuti
pembelajaran dengan mengakses Learning Management System (LMS) Diklat
Penguatan Kepala Sekolah melalui SIM Diklat Tendik. Materi di LMS Diklat Penguatan
Kepala Sekolah ini bersumber dari bahan pembelajaran Diklat Penguatan Kepala
Sekolah yang dikembangkan menjadi aktivitas-aktivitas pembelajaran berupa teks,
gambar, video atau audio yang tersimpan di server repository, serta fasilitas video
conference dan chatting sebagai salah satu sarana interaksi langsung antara pengajar
diklat dan peserta. Selama Diklat Penguatan Kepala Sekolah berlangsung, data seluruh
aktivitas dan portofolio hasil pembelajaran setiap peserta akan terekam dan tersimpan
di LMS.
Arsitektur sistem Diklat Penguatan Kepala Sekolah diilustrasikan pada gambar berikut.
11
Gambar 1 Arsitektur sistem Diklat Penguatan Kepala Sekolah
12
BAB III
SUPERVISI DIKLAT PKS MODA DARING
A. Gambaran Umum
Pelaksanaan supervisi ditujukan untuk melakukan penjaminan mutu kegiatan
pembelajaran, dilakukan oleh petugas supervisi dengan melakukan pengamatan dan
refleksi pada proses pembelajaran.
Saat OJT 1 supervisi dilakukan sebanyak 1 (satu) kali, saat IST sebanyak 5 (lima) kali,
dan saat OJT 2 sebanyak 2 (dua) kali. Supervisi pada OJT 1 dilakukan dengan
mengamati proses pembelajaran di LMS selama lima hari, diakhiri dengan merefleksi
pembelajaran identifikasi masalah dan penyusunan praktik baik dengan alokasi waktu
2 JP melalui fasilitas yang tersedia di LMS.
Supervisi pada kegiatan IST dilakukan dengan mengamati aktivitas LMS yang akan
digunakan sebagai bahan refleksi. Refleksi dilakukan diakhir pembelajaran mata diklat
pemecahan masalah 2 JP, diakhir pembelajaran penyusunan RPS 2 JP, dan diakhir
pembelajaran berbagi praktik baik 2 JP. Refleksi selama tahap IST dilakukan dengan
total waktu selama 6 JP. Wawancara dapat dilakukan jika diperlukan untuk melengkapi
data yang dibutuhkan, dan dilakukan diluar kegiatan pembelajaran.
Pada kegiatan OJT 2 petugas supervisi melakukan pengamatan pada aktivitas LMS
selama 11 hari, dan melakukan refleksi pada akhir pembelajaran pelaksanaan RPS
dan diakhir pembelajaran penyusunan laporan, masing-masing selama 2 JP.
Materi diklat PKS yang menjadi cakupan supervisi adalah sebagai berikut:
1. On the Job Training 1
a. Identifikasi masalah
b. Praktik baik implementasi manajerial, supervisi guru dan tendik, dan
pengembangan kewirausahaan
c. Pendalaman Materi Manajerial, Supervisi Guru dan Tendik, dan
Pengembangan Kewirausahaan
2. In Service Training
a. Materi umum meliputi: Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Materi pokok meliputi: Pemecahan Masalah Pembelajaran, Berbagi Praktik
Baik Implementasi Manajerial, Supervisi Guru dan Tendik, dan Pengembangan
Kewirausahaan, serta Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
c. Materi penunjang meliputi: Tes Awal, Tes Akhir, dan Orientasi Program.
3. On The Job Training 2
a. Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah
b. Refleksi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah
c. Evaluasi diklat
Supervisi dalam rangka penjaminan mutu kegiatan Diklat Penguatan Kepala Sekolah
dilaksanakan oleh petugas supervisi yang telah memperoleh sertifikat Bimbingan
Teknis (Bimtek) Petugas Supervisi Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2020. Supervisi
Diklat Penguatan Kepala Sekolah moda daring dilakukan pada semua tahap diklat,
13
dengan menggunakan Instrumen Supervisi Diklat Calon Kepala Sekolah Moda Daring
sebagaimana dalam Lampiran Panduan ini.
B. Ketentuan
Supervisi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Supervisi dikoordinasikan oleh Direktorat PPPGTK dan dalam pelaksanaannya
kegiatan supervisi dilakukan oleh petugas terlatih.
2. Sasaran supervisi adalah pengajar diklat.
3. Ruang lingkup supervisi mencakup kegiatan akademik dan pengelolaan
pembelajaran terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
4. Instrumen supervisi yang digunakan disediakan secara daring dan disusun oleh
Direktorat PPPGTK.
5. Satu orang petugas supervisi melakukan supervisi maksimal 5 (lima) kelas diklat.
6. Petugas supervisi tidak boleh merangkap sebagai pengajar diklat dalam waktu yang
bersamaan.
7. Petugas supervisi mengolah, menganalisis dan melaporkan hasil supervisi kepada
LPPKSPS
8. LPPKSPS melaporkan hasil supervisi melaporkan hasil supervisi kepada Direktorat
PPPGTK
9. Sumber dana kegiatan supervisi dibebankan pada DIPA Pusat, LPD, APBD Dinas
Pendidikan, atau anggaran instansi penyelenggara Diklat Penguatan Kepala
Sekolah dengan mengikuti ketentuan penugasan dan pembiayaan yang dibuat oleh
Direktorat PPPGTK.
D. Petugas Supervisi
Petugas supervisi adalah widyaiswara/widyaprada/dosen/pengawas sekolah yang
telah mengikuti Bimtek Petugas Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah dan
mendapatkan sertifikat sebagai Petugas Supervisi yang ditugaskan oleh Direktorat
PPPGTK. Petugas supervisi dipilih yang berada pada lokasi dengan koneksi internet
yang baik. Sasaran supervisi adalah LPD yang sedang melaksanakan Diklat
Penguatan Kepala Sekolah dengan responden pengajar diklat.
14
7. Disdik Provinsi, Disdik Kab/Kota dan BKD.
F. Alur Kegiatan
Alur supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah pada moda daring adalah sebagai
berikut.
Gambar 2 Alur Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah Pada Moda Daring
15
G. Struktur Program
Struktur program Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Daring
dikembangkan berdasarkan aktivitas pembelajaran tahap OJT 1, IST dan OJT2. Pada
tahap OJT1 petugas supervisi melakukan refleksi sebanyak 2 (dua) JP di akhir
kegiatan, pada tahap IST melakukan refleksi sebanyak 3 (tiga) kali setara dengan 6
(enam) JP (setiap pertemuan 2 JP), sedangkan OJT2 melakukan refleksi sebanyak 2
kali setara dengan 4 JP. Adapun struktur program supervisi Diklat Penguatan Kepala
Sekolah Moda Daring sebagai berikut:
Tabel 3 Struktur Program Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Daring
Tabel 4 Jadwal pelaksanaan OJT1 Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Daring
Hari Jam
Ke ke Mata Diklat Media Pembimbingan
1 Identifikasi Masalah Pembelajaran Video Conference
1 2 Identifikasi Masalah Pembelajaran Video Conference
1 Identifikasi Masalah Pembelajaran Chatting
Adapun kegiatan supervisi tahap IST dengan moda daring dilaksanakan dengan
ketentuan mengacu jadwal pelaksanaan IST Diklat Penguatan Kepala Sekolah
sebagai berikut :
16
Tabel 5 Jadwal Pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala Sekolah Tahap IST Moda Daring
JAM Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8
No Ke
1 1 B2 B4 B4 B5 B5 B5 B6 B6
2 2 B2 B4 B4 B5 B5 B5 B6 B6
3 3 B3 B4 B4 B5 B5 B6 B6 B6
4 4 B1 B4 B4 B5 B5 B6 B6 B6
5 5 B4 B4 B4 B5 B5 B6 B6 B7
Refleksi oleh petugas supervisi (3 kali)
Keterangan:
B1 : Tes Awal
B2 : Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
B3 : Orientasi Program
B4: Pemecahan Masalah Pembelajaran
B5 : Berbagi Praktik Baik Implementasi Manajerial, Supervisi Guru dan Tendik,
dan Pengembangan Kewirausahaan
B6: Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
B7 : Tes Akhir
OJT 2 dilaksanakan selama 11 (sebelas) hari kerja secara daring terstruktur, dengan
kewajiban per hari adalah 2 (dua) JP. Jadwal pelaksanaan OJT 2 tertera pada tabel
di bawah ini
Hari Jam
Mata Diklat Media Bimbingan
Ke ke
Pelaksanaan Rencana
1 Pengembangan Sekolah Chatting
1 Pelaksanaan Rencana
2 Chatting
Pengembangan Sekolah
Pelaksanaan Rencana
1 Pengembangan Sekolah Chatting
2 Pelaksanaan Rencana
2 Chatting
Pengembangan Sekolah
Pelaksanaan Rencana
1 Chatting
Pengembangan Sekolah
3 Pelaksanaan Rencana
2 Pengembangan Sekolah Chatting
Pelaksanaan Rencana
1 Video conference
Pengembangan Sekolah
4
Pelaksanaan Rencana
2 Video conference
Pengembangan Sekolah
17
Refleksi oleh petugas supervisi 2 JP
Pelaksanaan Rencana
1 Chatting
Pengembangan Sekolah
5 Pelaksanaan Rencana
2 Chatting
Pengembangan Sekolah
Pelaksanaan Rencana
1 Pengembangan Sekolah Chatting
6 Pelaksanaan Rencana
2 Chatting
Pengembangan Sekolah
Refleksi Pelaksanaan Rencana
1 Chatting
Pengembangan Sekolah
7
Refleksi Pelaksanaan Rencana
2 Chatting
Pengembangan Sekolah
Refleksi Pelaksanaan Rencana
1 Chatting
Pengembangan Sekolah
8 Refleksi Pelaksanaan Rencana
2 Chatting
Pengembangan Sekolah
Refleksi Pelaksanaan Rencana
1 Pengembangan Sekolah Chatting
9
Refleksi Pelaksanaan Rencana
2 Chatting
Pengembangan Sekolah
10 1 Refleksi Pelaksanaan Rencana Video conference
Pengembangan Sekolah
1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh petugas supervisi pada tahap
persiapan adalah:
a. mencermati Juknis dan Panduan Diklat Penguatan Kepala Sekolah, serta
Panduan Supervisi Diklat;
b. berkoordinasi dengan lembaga penyelenggara diklat tentang tugas yang akan
dilaksanakan terkait peran, waktu, dan indikator kepatuhan yang tertuang dalam
instrumen supervisi, maupun hal lain yang diperlukan;
c. menginformasikan kepada LPD untuk mempelajari indikator supervisi dari SIM
Diklat Tendik.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Berkomunikasi dengan penanggung jawab diklat tentang:
18
1) tujuan melakukan supervisi;
2) indikator supervisi yang terdapat di SIM untuk hal-hal yang perlu diklarifikasi;
3) tahapan kegiatan supervisi
b. Berkomunikasi dengan panitia diklat dan pengajar diklat terkait:
1) tujuan supervisi;
2) indikator yang menjadi area pengamatan petugas supervisi;
3) waktu pengamatan pembelajaran;
4) kesepakatan waktu bertemu untuk melakukan refleksi sesuai struktur
program supervisi diklat penguatan kepala sekolah yang telah disusun.
c. Meminta ijin kepada penanggungjawab dan pengajar diklat untuk mengambil
gambar, video atau rekaman lain sesuai kebutuhan supervisi.
d. Mengamati proses pembelajaran diklat.
Pada moda daring pengamatan dilakukan dengan cara masuk ke kelas LMS.
Adapun rincian tahapan kegiatan yang dilakuan petugas supervisi adalah :
1) Mengkaji dokumen pendukung supervisi, antara lain data penilaian peserta,
hasil unjuk kerja peserta, bukti pembimbingan, dan dokumen lain yang
relevan. Pada moda daring dokumen tersebut tersedia di LMS Diklat
Penguatan Kepala Sekolah
2) Mengisi instrumen supervisi.
3) Menulis saran/usulan perbaikan untuk peningkatan kualitas Diklat
Penguatan Kepala Sekolah.
4) Bertemu dengan pengajar diklat untuk merefleksikan dan mendiskusikan
hal-hal yang perlu ditingkatkan/disempurnakan.
3. Tahap Akhir Kegiatan
Saat kegiatan berakhir, petugas supervisi harus melakukan kegiatan-kegiatan
berikut:
1). Menginput data dan informasi hasil supervisi ke dalam SIM Tendik
2). Mengunduh template laporan supervisi dari SIM Tendik dan mengupload laporan
sudah selesai dibuat.
I. Kode Etik
1. Menjunjung tinggi dan mematuhi aturan dalam pelaksanaan supervisi.
2. Memegang teguh kehormatan dan martabat profesi petugas supervisi.
3. Memiliki tanggungjawab terhadap tugas-tugas yang dibebankan oleh Direktorat
PPPGTK selaku petugas supervisi.
4. Bertindak bijak, jujur dan menghindari conflict of interest dalam melaksanakan
tugas.
5. Mengutamakan keselamatan dan keamanan serta kesehatan dalam melaksanakan
tugas.
6. Melaksanakan tugas secara objektif dan sesuai ketentuan panduan.
7. Menjaga kerahasiaan setiap informasi atau dokumen maupun hasil supervisi,
kecuali kepada pihak yang berwenang.
8. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dengan tidak mengambil
keuntungan pribadi/keluarga/kelompok dari kegiatan yang dilakukannya.
9. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dengan tidak meminta,
menerima hadiah dalam bentuk apapun yang patut diduga ada kaitannya dengan
tugas supervisi.
19
J. Tahap Pengolahan
Data supervisi diolah dengan menganalisis tindakan pengajar terhadap temuan di
kelasnya, berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
K. Pemanfaatan Hasil
Hasil supervisi digunakan untuk memberikan gambaran efektifitas pembelajaran dalam
mencapai tujuan dan memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya oleh pengajar
diklat, serta untuk perbaikan proses pelaksanaan diklat selanjutnya.
20
BAB IV
SUPERVISI DIKLAT PKS MODA LURING
A. Gambaran Umum
Pada diklat PKS moda luring, penjaminan mutu kegiatan pembelajaran dilakukan oleh
petugas supervisi dengan melakukan pengamatan pada proses pembelajaran dan
refleksi hanya pada tahap IST.
Supervisi dilakukan selama 5 hari dengan mengamati dan mendokumentasikan
kegiatan pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi di kelas yang
disupervisi. Refleksi dilakukan diakhir pembelajaran setiap hari. Setiap refleksi
dilakukan dengan durasi waktu selama 2 JP sehingga total 10 JP. Wawancara dapat
dilakukan jika diperlukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan, dan dilakukan diluar
kegiatan pembelajaran.
Materi diklat PKS tahap IST yang menjadi cakupan supervisi adalah sebagai berikut:
a. Materi umum meliputi: Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Materi pokok meliputi: Pemecahan Masalah Pembelajaran, Berbagi Praktik Baik
Implementasi Manajerial, Supervisi Guru dan Tendik, dan Pengembangan
Kewirausahaan, serta Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
c. Materi penunjang meliputi: Tes Awal, Tes Akhir, dan Orientasi Program.
Supervisi dalam rangka penjaminan mutu kegiatan Diklat Penguatan Kepala Sekolah
dilaksanakan oleh petugas supervisi yang telah memperoleh sertifikat Bimbingan
Teknis (Bimtek) Petugas Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah Tahun 2020.
Supervisi dilakukan dengan menggunakan Instrumen Supervisi Diklat Calon Kepala
Sekolah sebagaimana dalam Lampiran Panduan ini.
B. Ketentuan
Supervisi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Supervisi dikoordinasikan oleh Direktorat PPPGTK dan dalam pelaksanaannya
kegiatan supervisi dilakukan oleh petugas terlatih.
2. Sasaran supervisi adalah pengajar diklat.
3. Ruang lingkup supervisi mencakup kegiatan akademik dan pengelolaan
pembelajaran terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
4. Instrumen supervisi yang digunakan disediakan secara daring atau menyalin softfile
yang disusun oleh Direktorat PPPGTK.
5. Satu orang petugas supervisi melakukan supervisi maksimal 5 (lima) kelas diklat.
6. Petugas supervisi tidak boleh merangkap sebagai pengajar diklat dalam waktu yang
bersamaan.
7. Petugas supervisi mengolah, menganalisis dan melaporkan hasil supervisi kepada
LPPKSPS
8. LPPKSPS melaporkan hasil supervisi kepada Direktorat PPPGTK
9. Sumber dana kegiatan supervisi dibebankan pada DIPA Pusat, LPD, APBD Dinas
Pendidikan, atau anggaran instansi penyelenggara Diklat Penguatan Kepala
Sekolah dengan mengikuti ketentuan penugasan dan pembiayaan yang dibuat oleh
Direktorat PPPGTK.
21
C. Waktu dan Tempat
Supervisi moda luring dilaksanakan pada tahap IST di tempat/lokasi kegiatan Diklat
Penguatan Kepala Sekolah.
D. Petugas Supervisi
Petugas supervisi adalah widyaiswara/widyaprada/dosen/pengawas sekolah yang
telah mengikuti Bimtek Petugas Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah dan
mendapatkan sertifikat sebagai Petugas Supervisi yang ditugaskan oleh Direktorat
PPPGTK. Petugas supervisi dipilih berdasarkan lokasi terdekat dengan tempat
pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala Sekolah. Sasaran supervisi adalah LPD yang
sedang melaksanakan Diklat Penguatan Kepala Sekolah dengan responden pengajar
diklat.
F. Alur Kegiatan
Alur supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah pada moda luring adalah sebagai
berikut :
Gambar 3 Alur Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah Pada Moda Luring
22
G. Struktur Program
Struktur program supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Luring didasarkan
atas jadwal pelaksanaan tahap IST Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Luring
selama 5 (lima) hari setara dengan 10 (sepuluh) JP dengan durasi waktu pemberian
refleksi adalah 2 (dua) JP per hari. Refleksi pada hari kelima dapat dilakukan sebelum
awal kegiatan atau di akhir pertemuan disesuaikan dengan kondisi saat pelaksanaan
IST moda luring
Keterangan:
RH1 : Refleksi hari kesatu
RH2 : Refleksi hari kedua
RH3 : Refleksi hari ketiga
RH4 : Refleksi hari keempat
RH5 : Refleksi hari kelima
Tabel 8 Jadwal Supervisi Pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala Sekolah Moda Luring
Jam Ke Hari1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
Jadwal Pengamatan Pembelajaran Tahap IST
1 B4 B5 B5 B6
2 B4 B5 B5 B6
3 B4 B5 B6 B6
4 B4 B5 B6 B6
5 B4 B5 B6 B7
6 B2 B4 B5 B6
7 B2 B4 B5 B6
8 B3 B4 B5 B6
9 B1 B4 B5 B6
10 B4 B4 B5 B6
Refleksi oleh petugas supervisi (2 jp/hari)
(1)
RH1 RH2 RH3 RH4 RH5
(2)
23
Keterangan:
B1 : Tes Awal
B2 : Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
B3 : Orientasi Program
B4 : Pemecahan Masalah Pembelajaran
B5 : Berbagi Praktik Baik Implementasi Manajerial, Supervisi Guru dan
Tendik, dan Pengembangan Kewirausahaan
B6 : Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah
B7 : Tes Akhir
RH1 : Refleksi hari kesatu
RH2 : Refleksi hari kedua
RH3 : Refleksi hari ketiga
RH4 : Refleksi hari keempat
RH5 : Refleksi hari kelima
H. Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab petugas supervisi dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan
yaitu:
1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh petugas supervisi pada tahap
persiapan adalah:
a. mencermati Juknis dan Panduan Diklat Penguatan Kepala Sekolah, serta
Panduan Supervisi Diklat;
b. berkoordinasi dengan lembaga penyelenggara diklat tentang tugas yang akan
dilaksanakan terkait peran, waktu, dan indikator kepatuhan yang tertuang dalam
instrumen supervisi, maupun hal lain yang diperlukan;
c. menginformasikan kepada LPD untuk mempelajari indikator supervisi dari SIM
Diklat Tendik.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Berkomunikasi dengan penanggung jawab diklat tentang:
1) tujuan melakukan supervisi;
2) indikator supervisi yang terdapat di SIM untuk hal-hal yang perlu diklarifikasi;
3) tahapan kegiatan supervisi
b. Berkomunikasi dengan panitia diklat dan pengajar diklat terkait:
1) tujuan supervisi;
2) indikator yang menjadi area pengamatan petugas supervisi;
3) waktu pengamatan pembelajaran;
4) kesepakatan waktu bertemu untuk melakukan refleksi sesuai struktur
program supervisi diklat penguatan kepala sekolah yang telah disusun.
c. Meminta ijin kepada penanggungjawab dan pengajar diklat untuk mengambil
gambar, video atau rekaman lain sesuai kebutuhan supervisi.
d. Mengamati proses pembelajaran diklat.
Petugas supervisi mengamati proses pembelajaran di kelas secara bergantian
dari satu kelas ke kelas lainnya untuk mata diklat yang berbeda, khusus untuk
mata diklat Penyusunan RPS, petugas supervisi dapat mengamati di tiga kelas
yang berbeda. Adapun rincian tahapan kegiatan yang dilakuan petugas supervisi
adalah :
24
1) Mengkaji dokumen pendukung supervisi, antara lain data penilaian peserta,
hasil unjuk kerja peserta, bukti pembimbingan dan dokumen lain yang
relevan.
2) Mengisi instrumen supervisi.
3) Menulis saran/usulan perbaikan untuk peningkatan kualitas Diklat
Penguatan Kepala Sekolah.
4) Bertemu dengan pengajar diklat untuk merefleksikan dan mendiskusikan
hal-hal yang perlu ditingkatkan/disempurnakan.
3. Tahap Akhir Kegiatan
Saat kegiatan berakhir, petugas supervisi harus melakukan kegiatan-kegiatan
berikut:
a. Petugas mengisi instrumen supervisi secara manual yang ada dan menginput
ke SIM Diklat Tendik untuk mengumpulkan data/informasi aktifitas
pembelajaran yang berlangsung ketika mendapatkan akses internet
b. Petugas menyusun laporan supervisi dan mengupload ke SIM Tendik
I. Kode Etik
1. Menjunjung tinggi dan mematuhi aturan dalam pelaksanaan supervisi.
2. Memegang teguh kehormatan dan martabat profesi petugas supervisi.
3. Memiliki tanggungjawab terhadap tugas-tugas yang dibebankan oleh Direktorat
PPPGTK selaku petugas supervisi.
4. Bertindak bijak, jujur, dan menghindari conflict of interest dalam melaksanakan
tugas.
5. Mengutamakan keselamatan dan keamanan serta kesehatan dalam melaksanakan
tugas.
6. Melaksanakan tugas secara objektif dan sesuai ketentuan panduan.
7. Menjaga kerahasiaan setiap informasi atau dokumen maupun hasil supervisi,
kecuali kepada pihak yang berwenang.
8. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dengan tidak mengambil
keuntungan pribadi/keluarga/kelompok dari kegiatan yang dilakukannya.
9. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dengan tidak meminta,
menerima hadiah dalam bentuk apapun yang patut diduga ada kaitannya dengan
tugas supervisi.
J. Tahap Pengolahan
Data supervisi diolah dengan menganalisis tindakan pengajar terhadap temuan di
kelasnya, berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
K. Pemanfaatan Hasil
Hasil supervisi digunakan untuk memberikan gambaran efektifitas pembelajaran dalam
mencapai tujuan dan memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya oleh pengajar
diklat, serta untuk perbaikan proses pelaksanaan diklat selanjutnya.
25
Rekap Daftar Hadir Petugas Supervisi
No Materi Tanggal Jam Narasumber Tanda Tangan
Kegiatan Refleksi secara Daring dengan Pengajar Diklat menggunakan Aplikasi Zoom
Kegiatan Refleksi secara Daring dengan Pengajar Diklat menggunakan Aplikasi Zoom
Kegiatan Refleksi secara Daring dengan Pengajar Diklat menggunakan Aplikasi Zoom
LEMBAGA PENYELENGGARA DIKLAT
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR`AN JAWA TENGAH
Sekretariat: Jl. KH. Hasyim Asy’ari Km. 03 Kalibeber Mojotengah Wonosobo 56351
Telp. 0286-321873 Fax. 0286-324160 email: lpd@unsiq.ac.id
Yang Membuat,
(Suwarsito,S.Pi.,M.Si)
View publication stats