Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa
itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta
didik tidak semua pencatatan data peserta didik akan tetapi meliputi aspek
yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak melalui
proses pendidikan di sekolah.
Dalam manajemen peserta didik sendiri pun terdapat layanan khusus
peserta didik di suatu sekolah, dan merupakan bagian penting dalam
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah
merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas bangsa Indonesia. Sekolah dalam hal ini tidak hanya memiliki
tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga harus
menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani ataupun rohani peserta
didik. Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut, sekolah
memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala
kebutuhan peserta didiknya, sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat
tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Khusus Peserta didik


Layanan khusus disuatu sekolah merupakan bagian penting dalam
Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah
merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah tidak hanya memiliki
tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan
harus harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun
rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan UU No.19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 11 Pasal 4 yang memuat
tentang adanya tujuan pendidikan nasional. Untuk memenuhi tugas dan
tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu layanan khusus
yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan
pendidikan tersebut dapat tercapai.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan khusus adalah
suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta
didik untuk menunjang kegatan pembelajaran agar tujuan pendidikan
bisa tercapai secara efektif dan efisien.
B. Jenis-jenis Layanan Khusus Peserta didik
Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik,
antara sekolah satu dengan sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi
proses pengelolaan dan pemanfaatannya yang berbeda.1 Beberapa bentuk
layanan khusus yang ada di sekolah antara lain yaitu :

1
https://www.google.com/amp/s/aniafitriah.wordpress.com/2016/01/26/manajemen-
layanan-khusus/amp/
diakses pada tanggal 24 oktober 2019 pukul 11.36 WIB.
1. Koperasi Sekolah
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang
seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Zulkarnain
2018, hal 94).
Koperasi sekolah yang di jelaskan dalam Wikipedia bahasa
Indonesia sebagai koperasi yang didirikan dilingkungan sekolah
yang anggotanya terdiri atas peserta didik sekolah. Koperasi sekolah
dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan,
misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah
pertama, dan seterusnya. Adapun koperasi sekolah dapat dimaknai
sebagai koperasi yang berada pada lembaga pendidikan lain selain
pendidikan formal, seperti yayasan, lembaga masyarakat, pesantren,
dan sebagainya.
a) Tujuan dan Fungsi Koperasi Sekolah
Undang-undang tentang perkoperasian mangamanatkan
koperasi Bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD
1945. Koperasi mempunyai 2 fungsi utama, yaitu :
1) Fungsi Ekonomi, Bagaimana menentukan kebutuhan
dengan berprinsip ekonomi.
2) Fungsi Sosial, yaitu akan terjadi proses tolong menolong
dan gotong royong antarsesama anggota koperasi.
Tujuan khusus koperasi sekolah sebagai berikut:
1) Menunjang pendidikan yang ada di dalam kelas dengan
berbagai tindakan praktik yang berhubungan dengan
tindakan praktik.
2) Menanamkan rasa harga diri, menanamkan kesamaan
derajat, dan menumbuhkan ajaran demokrasi, serta
membangkitkan rsa berani mengemukakan pendapat
terhadap peserta didik yang menjafi anggotanya.
3) Mengenalkan kepada peserta didik mengenai koperasi
dalam praktik sekaligus mengenyam hasil usaha koperasi
untuk dirinya sendiri.
4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
melalsanakan kegiatan usaha koperasi, seperti bidang
pembukuan, kasir, administrasi dan bidang lainya.
b) Prinsip-Prinsip Koperasi Sekolah
International Cooperative Aliance (ICA) mendefinisikan
koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum, yang
bertujuan memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dengan
memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha saling
membantu satu dengan lainya, dengan cara membatasi
keuntungan, dan usaha tersebut didasari dengan prinsip-prinsip
koperasi. Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari kerja
koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati
diri koperasi yang membedakannya dari badan usaha
1) Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka.
Sukarela berarti menjadi anggota koperasi tidak boleh
dipaksakan oleh siapapun. Seorang anggota dapat
mengundurkan diri dari kopersi sesuai syarat yang ditentukan
dalam Anggaran Dasar Koperasi. Adapun terbuka berarti
dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun.
2) Pengelolaan dilakukan Secara Demokratis.
Prinsip demokrasi menunjukkan Bahwa pengelolaan
koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para
anggota. Para anggota itulah yang memegang dan
melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3) Pembagian SHU secara adil.
Pembagian SHU secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha setiap anggota. Pembagian sisa hasil usaha kepada
anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal
yang dimiliki seseorang dalam koperasi. Akan tetapi,
pembagian sisa hasil usaha juga berdasarkan pertimbangan
jasa usaha anggota terhadap koperasi.
4) Pemberian Balas Jasa yang Terbatas Terhadap Modal.
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan
untuk sekedar mencari keuntungan saja. Dengan demikian,
balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para
anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas
besarnya modal yang diberikan.
5) Kemandirian.
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri
sendiri, tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh
kepercayaan kepada pertimbangan keputusan, kemampuan
dan usaha sendiri.
2. Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Secara organisasi OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi
peserta didik yang sah di sekolah dan tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, serta tidak menjadi
bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Secara
fungsional, OSIS adalah Organisasi yang dibentuk dalam rangka
pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang
pembinaan kesiswaan.
a) Tujuan dan Fungsi OSIS
Berdasarkan latar belakang sejarah lahirnya dan berbagai
situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok sebagai berikut :
1) Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, dan minat
peserta didik kedalam salah satu wadah yang bebas dari
berbagai macam pengaruh negatif dari luar sekolah.
2) Mendorong sikap, jiwa, serta semangat kesatuan dan
persatuan diantara peserta didik, sehingga timbul satu
kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai
tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.
3) Sebagai tempat dan sarana peserta didik untuk
berkomunikasi serta menyampaikan pemikiran dan gagasan
dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berpikir,
mengembangkan wawasan, dan pengambilan keputusan.
Tujuan khusus yang ingin dicapai OSIS sebagai berikut:
1) Meningkatkan generasi penerus bangsa yang beriman dan
bertakwa.
2) Memahami serta menghargai lingkungan hidup dan nilai
moral dalam menumbuhkan rasa indah dan halus sebagai
dasar pembentukan karakter budi pekerti luhur.
3) Membangun landasan kepribadian yang kuat, hormat
terhadap orangtua dan guru serta menghargai HAM dalam
konteks kemajuan budaya bangsa.
4) Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan, rasa
cinta tanah air, dan tetap menjunjung tinggi budaya nasional
dalam era globalisasi.
5) Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung
jawab,dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan
demokratis untuk pengembangan kepemimpinan.
6) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, namun
senantiasa menghargai karya artistik, budaya, intelektual
yang tidak bertentangan dengan agama.
7) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta daya
kreasi seni dalam rangka memantapkan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b) Fungsi OSIS
Sebagai sebuah organisasi, OSIS mempunyai nilai organisasi
yang berfungsi memberikan berbagi pengalaman organisasi
kepada peserta didik. Pengalaman tersebut yaitu pengalaman
memimpin bagi para pengurus, pengalaman bekerjasama bagi
para anggota, hidup demokratis dan berjiwa toleransi terhadap
beragam pendapat dan cara pandang yang berbeda, serta
pengalaman mengendalikan organisasi dengan ilmu manajemen.
Adapun secara khusus, fungsi OSIS sebagai berikut:
1) Sebagai satu-satunya wadah kegiatan peserta didik di
sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk
mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan.
2) Sebagai motivator yang menyebabkan lahirnya keinginan
dan semangat peserta didik untuk berbuat serta melakukan
kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
3) Sebagai upaya prepentif. Jika secara internal OSIS dapat
menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal
OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka OSIS
dapat ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman, baik
dari luar atau dari dalam sekolah. Misalnya, menyelesaikan
persoalan perilaku menyimpang peserta didik.
3. Transportasi Sekolah
Transportasi sekolah dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan
angkutan untuk peserta didik maupun staf sekolah, baik berangkat
maupun pulang dari sekolah. Secara sederhana, layanan ini disebut
sebagai kegiatan antar jemput bagi personel sekolah. Layanan
transportasi sekolah dapat terselenggara berkat adanya beberapa
unsur dalam teransportasi. Unsur tersebut adalah manusia personel
sekolah yang membutuhkan transportasi, barang yang diperlukan
manusia, kendaraan sebagai sarana transportasi, jalan sebagai
prasarana transportasi, serta organisasi sebagai pengelola
transportasi. Dengan demikian layanan transportasi juga sama
dengan layanan khusu lainya, hanya bidang garapan dan fasilitas saja
yang berbeda.
Berikut adalah faktor yang melatar belakangi diselenggarakannya
layanan khusus transportasi sekolah.
a) Ekonomi, Latar belakang orang tua yang berbeda-beda
menyebabkan tidak semua peserta didik dapat berangkat ke
sekolah menggunakan kendaraan pribadi. Akhirnya, peserta
didik dapat terlambat karena terjebak kemacetan saat naik
angkutan umum.
b) Geografi, Alasan utama perlu dikembangkanya layanan
transpirtasi sekolah adalah untuk mendekatkan peserta didik
dengan lokasi sekolah yang mereka tuju dengan aman dan
nyama.
c) Urbanisasi, Meingkatnya arus urbanisasi menimbulkan pesatnya
pertumbuhan kota dan memimicu peningkatan kebutuhan
jaringan transportasi untuk menampung pergerakan warga desa
ke kota. Hal tersebut dapat menyebabkan peserta didik kesulitan
menuju sekolah karena suit mendapatkan transportasi umum.
d) Kompetisi, Persaingan antar sekolah dalam hal penyediaan
fasilitas sekolah untuk menunjang proses pembelajaran,
membuat banyak sekolah memunculkan fasilitas-fasilitas baru
yang masih jarang dimiliki oleh sekolah lain.
4. Asrama Sekolah
Asrama biasanya berupa bangunan dengan kamar-kamar yang
dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Asrama
sekolah merupakan perkembangan dari ma’had atau pondok.
Sebelum sekolah gencar membangun asrama untuk peserta didiknya,
sejak dahulu sudah dikenal pondok pesantren yang juga
diperuntukkan untuk para santri yang belajar ilmu agama di pondok
tersebut. hal inilah yang membedakan asrama sekolah dengan
pondok.
Asrama sekolah dikenal di kehidupan masyarakat modern dan
pada umumnya istilah asrama sekolah ini diperuntukkan untuk
sekolah-sekolah umum yang tidak terlalu bernapaskan islam.
Sementara itu, pondok sudah dikenal sejak zaman dahulu dan
umumnya istilah pondok ini diperuntukkan untuk para santri yang
sedang menempuh pendidikan atau belajar ilmu agama islam. Dan
bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menegah dan
pendidikan tinggi, terutama bagi peserta didik yang jauh dari
orangtuanya diperlukan asrama. Selain itu, manfaat untuk peserta
didik nya baik bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut.2
Asrama sekolah dalam bahasa Inggris boarding school terdiri atas
dua kata, yaitu boarding berarti asrama dan school berarti sekolah.
Jadi, boarding school adalah sistem sekolah berasrama dengan
peserta didik, para guru, dan pengelola sekolah tinggal di asrama
yang berada dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu.
Dengan demikian, asrama sekolah dapat diartikan sebagai suatu
tempat peserta didik bertempat tinggal dalam jangka waktu yang
relative tetap, bersama dengan guru sebagai pengasuhnya yang
memberikan bantuan kepada peserta didik tersebut dalam proses
pengembangan pribadinya melalui proses penghayatan dan
pengembangan nilai-nilai budaya.

https://books.google.co.id/books?id=qT1KDwAAQBAJ&pg=PA137&dq=layanan+khusu
s+peserta+didik&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZ0vDomrTIAhX2_XMBHZm-D-
IQ6AEINTAC#v=onepage&q=layanan%20khusus%20peserta%20didik&f=false diakses
pada tanggal 24 oktober 2019 pada pukul 13.02 WIB
a. Tujuan, manfaat, dan fungsi asrama sekolah
Secara umum, asrama sekolah bertujuan untuk melatih
kemandirian peserta didik serta memudahkan peserta didik belajar
karna berada dilingkungan yang kondusif. Hal ini tentunya dapat
menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Berikutnya, secara khusus tujuan penyelenggaraan asrama sekolah
ialah sebagaimana berikut:
1) Memberikan bimbingan kepada peserta didik yaitu penghuni
asrama sekolah serta menanamkan rasa disiplin pada diri peserta
didik.
2) Membiasakan peserta didik untuk belajar bersama-sama dengan
teman sebayanya
3) Membantu peserta didik agar dapat menyesuaikan diri pada
kehidupan sosial dalam lingkungan sebaya.
4) Membantu peserta didik dalam proses pengembangan
pribadinya melalui penghayatan dan pengembangan nilai-nilai
kecerdasan dan keterampilan.
5) Membantu memberikan tempat penginapan bagi peserta didik
yang letak rumahnya jauh dari sekolah.
Adapun sejalan dengan hakikat kehidupan asrama adalah
pembentukan nilai, maka fungsi kehidupan asrama sekolah harus
dapat menciptakan suasana home. Di samping itu, kehidupan
asrama harus dapat menjadi laboratorium sosiologis, yaitu
hubungan-hubungan manusia merupakan kunci utama. Artinya,
kehidupan asrama disekolah harus mengusahakan berbagai
pengalaman belajar sebagai persiapan untuk hidup di masyarakat.
b. Prinsip Layanan Asrama Sekolah
Kehidupan dalam asrama biasanya selalu dibuat teratur serta
selalu mengikuti berbagai peraturan yang dijunjung tinggi untuk
dipatuhi dan dijalankan secara tepat dengan penuh kesadaran oleh
para penghuninya. Terkait hal ini, terdapat eberapa prinsip dalam
mengelola asrama sekolah yaitu :
1) Sesuai dengan tujuan menyelenggarakan asrama, maka perlu
diingat bahwa asrama bukanlah tempat pondokan atau kos,
namun merupakan suatu hunian sekelompok individu yang
relative sama,baik dalam usia, jenis kelamin, maupun profesi.
2) Ide-ide pengelolaan asrama sekolah tidak akan terlepas dari
tiga pokok hal yaitu lokasi, lingkungan, dan situasi sekolah.
3) Suasana “home” hendaknya diciptakan dalam asrama sekolah,
yaitu suatu situasi para penghuni asrama merasa berada di
rumahnya sendiri sehingga mereka selalu bersikap wajar dan
merasa turut memiliki asrama tersebut.
4) Asrama hendaknya dapat memberikan pengaruh positif dalam
pembentukan dan penanaman sikap serta kebiasaan yang baik
pada diri peserta didik
5) Asrama perlu menetapkan tata tertib dan disiplin yang disertai
usaha pengawasan untuk membantu pertumbuhan sikap yang
baik bagi peserta penghuninya.
6) Pengawasan di asrama hendaknya dilakukan secara bersahabat
dan kekeluargaan sehingga para penghuni tidak merasa selalu
di awasi.
5. Akselerasi
Akselerasi berasal dari kata bahasa Inggris acceleration yang
berarti percepatan. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan
akselerasi adalah proses mempercepat, peningkatan kecepatan,
percepatan, laju perubahan kecepatan. Akselerasi didefinisikan
Depdiknas sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan yang
diberikan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan dan
kemampuan luar biasa untuk dapat menyelesaikan pendidikan lebih
awal dari waktu yang ditentukan.
Peserta didik akselerasi adalah peserta didik yang mengikuti
program percepatan belajar yang telah memenuhi syarat untuk
masuk program akselerasi antara lain memiliki IQ di atas rata-rata,
sehingga dapat menyelesaikan masa studinya lebih cepat disbanding
wktu yang seharusnya. Akselerasi sebagai model pelayanan, berarti
peserta didik meloncat kelas dan mengikuti pelajaran tertentu pada
kelas di atasnya. Sementara itu, akselerasi sebagai model kurikulum,
berarti mempercepat bahan ajar dari yang seharusnya dikuasai oleh
peserta didik saat itu (Zulkarnain, Manajemen Layanan Khusus Di
Sekolah 2018, hal 144)
a. Karakteristik peserta didik akselerasi :
Istilah peserta didik yang memiliki kemapuan dan kecerdasan
istimewa yang terdapat pada UU 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dikenal dengan istilah peserta didik
berbakat. Istilah ini merupakan terjemahan dari gifted children
atau talented children atau genius. Ketiga istilah tersebut
cenderung digunakan untuk menyebut peserta didik yang
memiliki kemampuan maupun kecerdasan yang melebihi peserta
didik yang melebihi peserta didik lain pada umumnya yang
sebaya dengannya.
Ahmadi dkk (2011) mengutip pendapat Martison tentang
karakteristik anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar
biasa. Ciri-ciri anak tersebut yaitu membaca di usia lebih muda,
membaca lebih cepat dan lebih banyak, perbendaharaan kata luas,
rasa ingin tahu kuat, minat yang luas juga terhadap masalah orang
dewasa, menunjukkan keaslian dalam ungkapan
verbal,mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri, dapat
memberikan banyak gagasan, luwes dalam berpikir, terbuka
terhadap rangsangan dari lingkungan.
b. Tujuan dan Prinsip Akselerasi :
Terdapat tujuan umum dan tujuan khusus yang mendasari
dikembangkannya program percepatan belajar bagi peserta didik
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
sebagaimana berikut :
1) Tujuan umum

Tujuan umum dari program akselerasi bagi peserta didik


sebagai berikut:

a) Melayani kebutuhan peserta didik yang memiki karakter


spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektifnya.
b) Memenuhi hak asasi peserta didik sesuai dengan
kebutuhan pendidikan dirinya
c) Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan
peserta didik.
d) Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik
e) Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.
2) Tujuan khusus
a) Adanya keterlibatan total pembelajar dalam meningkatkan
pembelaajran.
b) Belajar bukanlah mengumpulkan informasi secara pasif,
melainkan menciptakan pengetahuan secara aktif.
c) Kerjasama di antara pembelajar sangat membantu
meningkatkan hasil belajar.
d) Belajar berpusat aktivitas sering lebih berhasil daripada
belajar berpusat presentasi.
e) Belajar berpusat pada aktvitas dapat dirancang dalam
waktu yang jauh lebih singkat daripada waktu yang
diperlukan untuk merancang pembelajaran dengan
presentasi.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Layanan khusus disuatu sekolah merupakan bagian penting dalam
Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah
merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah tidak hanya memiliki
tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus
harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani
peserta didik. Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka
sekolah memerlukan suatu layanan khusus yang dapat mengatur segala
kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat
tercapai. Dan yang terkait dalam layanan khusus peserta didik yaitu
layanan koperasi sekolah, layanan transportasi sekolah, asrama sekolah,
osis, dan akselerasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?id=qT1KDwAAQBAJ&pg=PA137&dq=layanan+khusu
s+peserta+didik&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZ0vDomrTIAhX2_XMBHZm-
D-
IQ6AEINTAC#v=onepage&q=layanan%20khusus%20peserta%20didik&f=false

https://www.google.com/amp/s/aniafitriah.wordpress.com/2016/01/26/manajemen-
layanan-khusus/amp/

Zulkarnain, Wildan. Manajemen Layanan Khusus Di Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara,


2018.

—. Manajemen Layanan Khusus Di Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018.

Anda mungkin juga menyukai