EFEKTIF
LATAR BELAKANG
Sekolah sebagai suatu lembaga formal merupakan organisasi dengan kegiatan utama
pendidikan, dimana Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dikembangkan dengan lebih terarah sesuai
dengan spesifikasi tertentu melalui pembelajaran. Hal ini merupakan ciri khusus pada organisasi
sekolah yang membedakannya dari organisasi-organisasi kerja yang lain. Oleh karena itu,
pembelajaran harus dikelola secara berdaya dan berhasil guna, agar sekolah mampu mencapai
tujuannya. Secara kuantitatif tujuan sekolah adalah menghasilkan sejumlah lulusan (out-put)
sebanyak-banyaknya setelah menyelesaikan program tertentu yang diwajibkan. Ditinjau dari segi
kualitas sekolah bertujuan menghasilkan SDM yang bermutu dan menjadi pelopor pembangunan
yang tangguh.
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera,
baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di
sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan
kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya. Koperasi mempunyai
peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai
kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang
memiliki kemampuan ekonomi terbatas, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi. Pemerintah Indonesia sangat
berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko
guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara
efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam
penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang
lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar
sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945 . Cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan
rakyat Indonesia. Meski selalu mendapat rintangan, namun Koperasi tetap berkembang. Seiring
dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan.
Perkembangan dan perubahan perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu
mengikuti perkembangan zaman.
Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau
pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah yang
dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai
perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana
bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan
berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan
sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang
diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan
agar selaras dengan apa yang diharapkan.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip koperasi indonesia pada umumnya adalah suatu system ide ide abstrak yang
merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi
terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah
internasional) adalah keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang
demokratis, partisipasi anggota dalam (ekonomi), kebebasan dan otonomi, serta pengembangan
pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Menurut UU No 17 Tahun 2012, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Dilihat dari prinsip koperasi
yang dijabarkan dalam definisi koperasi. Prinsip Koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012
menyatakan makna yang lebih luas (general), detail dan tegas pada peran penting koperasi
pelayanan dibandingkan prinsip kopersai yang tertuang pada definisi koperasi dalam UU No 25
Tahun 1992.
Hal tersebut dibuktikan dengan penjabaran prinsip koperasi menurut kedua UU tersebut.
Prinsip Koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 yang terdapat pada Pasal 6 yaitu:
(1) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:
a. keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka, Koperasi menerima anggota secara terbuka
bagi siapa saja yang berminat menjadi anggota dengan tidak pandang status masyarakat baik dari
kalangan bawah, menengah maupun atas, siapapun mempunyai hak yang sama untuk
mendaftarkan diri dan tidak bersifat memaksa dengan tidak mewajibkan seluruh masyarakat untuk
mendaftarkan diri sebagai anggota yang akan menjadi bagian dari koperasi yang akan didirikan.
b. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis, (One man one vote) Koperasi
membentuk struktur organisasi sesuai dengan ketentuan yang telah ada dengan berlandaskan
kekeluargaan yang menjunjung asas demokrasi dalam penyelenggaraan rapat anggota,
pembentukan pengawas, penentuan pengurus,dan penunjukkan pengelola sebagai karyawan yang
bekerja di koperasi. Dalam hal ini suara tidak bisa diwariskan, diwakilkan, serta suara ada jika orang
tersebut masih hidup dan hadir di rapat anggota.
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan
karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan
kemanfaatan Koperasi;
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja
sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui
kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
(2) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1 menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara
keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan
pendiriannya.
Sebagaimana tujuan koperasi yaitu untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, maka koperasi sekolah sangat bermanfaat bagi anggotanya.
Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a) Dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, hal ini dapat dilihat dari antusias siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Karena dengan adanya koperasi sekolah siswa dapat
memenuhi kebutuhannya seperti : perlengkapan sekolah, foto copy, dan kebutuhan internal
mengenai makanan ringan (jajan). Selain itu Koperasi sekolah menyediakan keperluan siswa
seperti alat tulis menulis, seragam sekolah, buku-buku pelajaran, makanan, minuman, dan
sebaginya. Dengan demikian keberadaan koperasi sekolah memberikan kemudahan bagi siswa
untuk mendapatkan kebutuhan yang mendukung kegiatan belajarnya. Selain itu, siswa juga
akan mendapatkan barang tersebut dengan harga yang relatif lebih murah apabila
dibandingkan dengan harga-harga yang ada di toko.
b) Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri, siswa dapat mengikuti
kegiatan koperasi tersebut sehingga siswa mampu belajar mandiri dan mengurus dirinya. Hal
tersebut terlihat pada saat siswa mengelola koperasi sekolah tersebut sebagai anggota.
c) Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian, selain mendidik siswa untuk
mandiri koperasi sekolah juga melatih siswa untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan dan menjadi
wiraswasta dibidang perkoperasian dengan mengikuti koperasi sekolah tidak hanya sebagai
anggita, melainkan sebagai pengurus agar manfaat yang dirasakan lebih mengena.
d) Membimbing para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan koperasi
sekolah,
e) Memberi Bekal untuk Dapat Bekerja Saat Mereka Terjun di dalam Masyarakat, Pengetahuan dan
keterampilan perkoperasian yang diperoleh siswa di bangku sekolah, diharapkan dapat menjadi
bekal ketika kalian telah lulus dari sekolah tersebut. Sehingga ilmu yang diperoleh dapat
dikembangkan di masyarakat.
f) Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong royong.