Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KOPERASI SEKOLAH SMP NEGERI 2 DUMAI

DOSEN PEMBIMBING
INDRI YOVITA, SE

DISUSUN OLEH :
LAILAN RAMADHANI ( 1902112086 )

ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam kami
panjatkan kepada junjungan NABI MUHAMMAD SAW beserta para keluarga,sahabat, dan para
umatnya yang insyaallah masih setia sampai akhir jaman. Makalah ini disusun guna melengkapi
tugas ekonomi umkm & koperasi. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan
dukungan banyak pihak. Kami sudah berusaha untuk berusaha memberikan dan mencapai hasil
yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan. Walaupun dalam hal penyusunan
makalah ini kami mengalami berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu yang kami miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besar nya khususnya kepada Ibu INDRI YOVITA, SE selaku dosen pengampu mata kuliah
koperasi & umkm. Kami menyadari bahwa penulisan dan pembuatan makalah ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat
menyempurnakan dimasa yang akan datang. Semoga apa yang dihasilkan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan teman-teman maupun pihak lain yanng berkepentingan.

Dumai, 23 Juni 2021

Penulis
BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-
anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan
sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah
pertama, dan seterusnya.
Koperasi pada hakekatnya merupakan soko guru perekonomian negeri ini. Namun seiring
dengan globalisasi dan terjadinya perubahan yang mendasar dalam system perekonomian dunia.
Diakui atau tidak, koperasi telah menjadi model perekonomian yang terpinggirkan oleh
derasnya perekonomian dunia yang semakin mengglobal. Karena itu perlu dikembangkan
koperasi di lingkungan institusi pendidikan formal, yaitu sekolah.
Selain itu koperasi dapat membentuk mental siswa untuk jujur dan disiplin. Biasannya
kepengurusan koperasi sekolah dipilih langsung oleh seluruh siswa yang menjadi anggotanya.
Kejujuran dan disiplin harus menjadi landasan yang kokoh bagi setiap gerak langkah
pengembangan koperasi sekolah. Tanpa dua hal itu, koperasi tidak akan pernah tumbuh dan
berkembang secara maksimal. Siswa yang memperoleh amanat menjadi pengurus mau tidak mau
harus bersikap jujur dan memiliki semangat disiplin yang tinggi. Pada tataran lain, koperasi
nampaknya dapat melatih dan mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa. Sikap
mental yang demikian ini yang sesungguhnya harus ditumbuh kembangkan dalam kehidupan
koperasi sekolah. Meskipun dalam skala kecil, baik itu modal dan jenis usaha, siswa sebagai
pengelolah koperasi harus memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat dan tangguh dalam
menghadapi persaingan dengan masyarakat sekitarnya. Jika koperasi sekolah telah berkembang
baik, maka dapat menumbuhkan jiwa menabung dan hemat di kalangan siswa. Jika di sebuah
sekolah telah berkembang koperasi sekolah yang bagus, maka siswa tidak perlu lagi membeli
perlengkapan sekolah di toko-toko besar. Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi
pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan
berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan
sebagainya.

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun bertujuan untuk menambah wawasan dan menambah refrensi penulis
serta pembaca mengenai “koperasi sekolah”. Serta untuk memenuhi tugas mata kuliah umkm
dan koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi Sekolah


Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-
anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan
sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah
pertama, dan seterusnya.

B. Karakteristik Koperasi Sekolah


1. Bentuknya Badan Usaha yang tidak berbadan Hukum.
2. Anggotanya siswa-siswa sekolah tersebut.
3. Keanggotannya selama kita masih menjadi siswa.
4. Koperasi sekolah dibuka pada waktu istirahat.
5. Sebagai latihan dan praktek berkoperasi.
6. Melatih disiplin dan kerja.
7. Menyediakan perlengkapan pelajar.
8. Mendidik siswa hemat menabung.
9. Tempat menyelanggarakan ekonomi dan gotong royong.

C. Tujuan Koperasi Sekolah


1. Melatih dan mengembangkan bakat serta pengetahuan berkoperasi dikalangan para siswa agar
menjadi manusia yang bertanggung jawab.
2. Memupuk kesetiakawanan dalam berorganisasi dan menanamkan kesadaran hidup bekerja
sama dalam mengurus koperasi.
3. Memelihara hubungan baik dan kekeluargaan di kalangan para siswa.
4. Memupuk rasa cinta kepada sekolah.
5. Menanamkan kedisiplinan dalam berorganisasi di kalangan para siswa.
6. Memberikan kemudahan bagi para siswa dalam memenuhi kebutuhannya.
7. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi para siswa.

D. Fungsi Koperasi Sekolah


1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program
pendidikan sekolah.
2. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di
masyarakat.
5. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan
luar sekolah

E. Landasan Pokok
Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 1945 pasal 33 ayat
(1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas
kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara
menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum
seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu
melakukan tindakan hukum.

F. Kepengurusan
Keanggotaan lain dapat diisi oleh guru apabila tidak atau belum ada murid yang mampu
menjabatnya dengan persetujuan kepada sekolah sampai ada murid yang mampu dan bersedia.
Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengurus dipilih dari dan
oleh anggota. Setiap anggota dapat dipilih sebagai pengurusan koperasi sekolah. Adapun syarat-
syarat pengurus koperasi sekolah antara lain sebagai berikut:
1. Mampu memimpin koperasi sekolah
2. Bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang telah diambil dan ditetapkan.
3. Jujur dalam melaksanakan tugas.
4. Mempunyai minat yang besar terhadap koperasi.
5. Memiliki sifat sosial dan rela berkorban.
6. Untuk badan pengawas koperasi sekolah ditambahkan dengan persyaratan
a. Mengerti administrasi /akuntansi
b. Mampu memegang rahasia terhadap pihak ketiga
c. Mampu memberikan saran dan perbaikan terhadap kesalahan pengelolaan koperasi sekolah.
Apabila tidak ada siswa yang memenuhi persyaratan, badan pengawas dapat juga diangkat dari
guru dengan persetujuan kepala sekolah.

G. Modal dan Lapangan Usaha

A. Modal koperasi sekolah didapat dari :


1. Simpanan pokok yang pembayarannya dapat diangsur
2. Simpanan wajib yang dipungut setiap bulan
3. Simpanan sukarela yang sifatnya bebas dan tidak dibatasi jumlahnya
4. Modal donasi yaitu modal yang diperoleh dari pihak lain, dermawan, atau pihak sekolah/orang
tua murid sekolah yang bersangkutan.
5. Tambahan modal yang berasal dari dana cadangan
B. Lapangan Usah
Koperasi sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang usahanya meliputi sektor ekonomi
yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa sekolah yang bersangkutan:
1. Simpan pinjam
2. Penjualan buku-buku pelajaran dan alat tulis
3. Penjualan alat-alat praktik laboratorium
4. Penyelenggaraan kantin sekolah
5. Penjualan barang atau jasa lain untuk memenuhi kebutuhan siswa.

H. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah


A. Alat perlengkapan organisasi koperasi sekolah, yaitu :
1) Rapat anggota koperasi sekolah
2) Pengurus koperasi sekolah
3) Badan pemeriksa / pengawas

B. Dewan penasehat koperasi sekolah, hal ini dimaksudkan untuk keperluan bimbingan pada
koperasi sekolah, diangkat penasihat koperasi sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas :
· Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya (exofficio) Guru pada sekolah yang
bersangkutan; dan salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang memiliki pengalaman di
bidang koperasi.

C. Pelaksana Harian
Pelaksana harian bertugas mengelola usaha, administrasi, dan keuangan. Pelaksana harian dapat
diatur bergantian antara pengurus koperasi sekolah atau ditunjuk secara tetap atau bergantian
antara siswa anggota koperasi yang tidak menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi.
Dalam pelaksanaannya harus secara ketat ada pengawasan dari pihak guru atau pegawai sekolah
misalnya tata usaha, karena tanpa pengawasan dari pihak sekolah, koperasi sekolah kesulitan
karena siswa yang diberi tanggung jawab masih memerlukan petunjuk dan bimbingan.

D. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang
berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Disini
para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatuusul atau
menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh
karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atauutusan dari kelas-kelas.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekalidalam setahun, ada pula yang
mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kaliuntuk menyusun rencana kerja tahun yang
akan dan yang kedua untuk membahaskebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat
anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat
dapat diadakan pada mas liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup
besar.Wewenang tersebut misalnya:
1. M e n e t a p k a n a n g g a r a n d a s a r k o p e r a s i
2. M e n e t a p k a n k e b i j a k a n u m u m k o p e r a s i
3. M e n e t a p k a n a n g g a r a n d a s a r k o p e r a s i
4. M e n e t a p k a n k e b i j a k a n u m u m k o p e r a s i
5. M e m i l i h s e r t a m e n g a n g k a t p e n g u r u s k o p e r a s i
6. M e m b e r h e n t i k a n p e n g u r u s
7. Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum.
Keanggotaan koperasi terdiri dari perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota
koperasi. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
Secara umum, setiap kegiatan usaha ekonomi, koperasi atau bukan koperasi,memiliki misi
untuk melayani masyarakat (konsumen) dan berupaya mencapai kemakmuran. Namun dalam
berbagai hal terdapat perbedaan yang mendasar. Usaha koperasi senantiasa bertolak pada
mulanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tertentu para anggotanya. Sedang usaha bukan
koperasi (Perorangan, CV, Firma, PT, persero, dan lainnya) berorientasi pada pasaran umum
atau konsumen umum. Karena perbedaan titik tolak ini, maka motifnya berbeda. Ini berkaitan
dengan penerapan salah satu prinsip ekonomi seperti efisiensi. Efisiensi usaha bukan koperasi
adalah, kalau laba dapat diperoleh setinggi-tingginya. Usaha koperasi efisiensi kalau pelayanan
kepada anggota dapat dilakukan sebaik-baiknya. Keduanya memerlukan modal, biaya, namun
tujuannya berbeda.

Anda mungkin juga menyukai