BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah secara
umum yaitu bagaimanakah Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Koperasi Usaha Simpan
Pinjam Di Koperasi Wanita Anyelir?
Rumusan masalah secara khususnya yaitu
1. Apakah Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka pada kopwan anyelir
2. Apakah Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Bagaimanakah Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing – masing anggota (andil
anggota tersebut dalam koperasi)
4. Apakah Pemberian balas jasa terhadap modal terbatas
5. Apakah Kemandirian koperasi ini berjalan dengan baik
6. Apakah pengurus diberikan Pendidikan perkoperasian
7. Bagaimanakah Kerjasama antar koperasi wanita anyelir dengan koperasi
lainnya
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka tujuan penelitian secara
umum yaitu untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Prinsip-Prinsip
Koperasi Usaha Simpan Pinjam Di Koperasi Wanita Anyelir?
Tujuan penelitian secara khususnya yaitu
1. Untuk mengetahui Apakah Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
pada kopwan anyelir
2. Untuk mengetahui Apakah Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Untuk mengetahui Bagaimanakah Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU )
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing –
masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi)
4. Untuk mengetahui Apakah Pemberian balas jasa terhadap modal terbatas
5. Untuk mengetahui Apakah Kemandirian koperasi ini berjalan dengan baik
6. Untuk mengetahui Apakah pengurus diberikan Pendidikan perkoperasian
7. Untuk mengetahui Bagaimanakah Kerjasama antar koperasi wanita anyelir
dengan koperasi lainnya
6
E. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang judul penelitian, maka yang menjadi fokus
penelitian ini adalah pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi usaha simpan
pinjam di koperasi wanita anyelir.
Subjek penelitian ini adalah pengelola koperasi, bendahara koperasi dan
sekretaris koperasi.
2. Koperasi wanita
Koperasi Wanita didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota yang pada jenis koperasi ini berjenis kelamin perempuan. Untuk
itu, keberhasilan Koperasi Wanita perlu diperhatikan selain untuk
menyejahterakan anggotanya sebagai kaum perempuan juga dapat
membuat perempuan lebih berdaya.
Menurut Pratama dan H. Ady (2015), awal berdirinya Koperasi
Wanita memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari perempuan
dan pemberdayaan perempuan. Allahdadi (2011) menyatakan,
pemberdayaan perempuan harus dirancang dan diimplementasikan dengan
cara memenuhi beragam kebutuhan perempuan dan proses partisipasinya
merupakan hal penting.
Koperasi Wanita didirikan dalam rangka pemberdayaan perempuan.
Keberhasilan Koperasi Wanita dapat disebabkan beberapa faktor, yakni
jumlah anggota, modal, kualitas SDM, dan partisipasi anggotanya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan prinsip-prinsip
koperasi usaha simpan pinjam di Koperasi wanita. Koperasi wanita pada
umumnya memiliki kegiatan yang diorietasikan kepada pemenuhan
kebutuhan dan pemecahan persoalan wanita baik yang bersifat konsumtif,
produktif maupun kesehatan reproduksi.
3. Prinsip-prinsip koperasi
Prinsip-prinsip koperasi atau juga disebut sebagai sendi-sendi dasar
dasar koperasi ialah pedoman pokok yang menjiwai setiap gerak langkah
pengelolaan dan usaha koperasi. Prinsip ini juga penting dalam
pengelolaan usaha koperasi.
Menurut Undang – undang No. 25 Tahun 1992 Prinsip – prinsip
menurut undang – undang No. 25 tahun 1992 Pasal 5 dan yang berlaku
saat ini di Indonesia disebutkan prinsip koperasi adalah sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
8
G. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoris
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi
usaha simpan pinjam . Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
acuan dan dasar untuk memperkaya konsep-konsep mengenai pelaksanaan
prinsip-prinsip koperasi usaha simpan pinjam.
2. Secara Praktis
Dapat memberikan sumbangsi baik kepada Peneliti, Program Studi
Pendidikan Luar Sekolah, dan Lembaga terkait.
a. Bagi Peneliti Merupakan penambahan wawasan dan pengetahuan
tentang pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi usaha simpan pinjam.
Selain itu peneliti juga mendalami keilmuan yang dipelajari di Program
Studi Pendidikan Luar Sekolah FKIP UNIB. Terkhusus mengetahui
lebih dalam mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi usaha
simpan pinjam.
b. Bagi Program Studi : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
yang dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya bagi
mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah FKIP UNIB khususnya penelitian
pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi usaha simpan pinjam .
c. Bagi Lembaga Terkait Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
dapat digunakan dalam untuk reperensi penelitian berikutnya
9
BAB II
KAJIAN TEORI
9
10
B. KONSEP KOPERASI
1. PENGERTIAN KOPERASI
UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan
kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan
ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari
koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para
pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi
rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh
seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong
oleh cita-cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur
seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yang
menyatakan bahwa: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan”. Dan “bangun perusahaan yang sesuai dengan itu
ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang
tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi
selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.
Pengertian koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang
berarti usaha bersama.dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang
dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi.
Namun demikian yang dimaksud koperasi disini ialah suatu bentuk peraturan
dan tujuan tertentu pula perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu
untuk melakukan kegiatan tertentu.
definisi koperasi menurut ILO (International Labour
Organization) yang dikutip oleh Edilius & Sudarsono tahun 1993,
“koperasi adalah suatu kumpulan orang, biasanya yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi
perubahan yang diawasi secara demokratis, masing-masing
memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan,
dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai
dengan usaha yang mereka lakukan.”
14
3. Pembentukan Koperasi
Sekolompok orang yang akan mendirikan koperasi wajib memahami
pengertian, nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Persyaratan Pendirian Koperasi:
1. Primer : 20 Orang
17
2. Jenis Koperasi
berdasarkan kondisi emperis di Indonesia,jenis koperasi di
kelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu:
1. Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya para
produsen barang/jasa.Contoh koperasi susu.
2. Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya konsumen akhir
19
6. Barang – barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan ( Selling only
pure and unadulterated goods )
7. Netral terhadap politik dan agama ( Political and religious neutrality )
3. Prinsip menurut Raiffeisen
Prinsip Raiffeisen adalah sebagai berikut :
1.Swadaya
2.Daerah kerja terbatas
3.SHU untuk cadangan
4.Tanggung jawab anggota tidak terbatas
5.Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
6.Usaha hanya kepada anggota
7.Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
4. Prinsip menurut ICA ( International Cooperative alliance ) yang didirikan pada
tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi yang tertinggi didunia. Dalam
BAB IV Undang – undang NO. 12 Tahun 1967 yang membahas asas dan sendi
dasar koperasi, dimana dikatakan bahwa asas koperasi adalah kekeluargaan dan
kegotong – royongan, sednagkan dalam sendi dasar koperasdi di antaranya
dimasukan keanggotaan yang sukarela, pembagian sisa hasil usaha diatur menurut
masing – masing anggota, pembatasan bunga atas modal dan sebagainya, yang
semua ini oleh ICA dikelompokkan sebagai Cooperative Principles. Sidang ICA
pada tahun 1966 merumuskan prinsip – prinsip koperasi, dirinci sebagai berikut:
Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat –
buat ( Open and voluntarily membership )
Kepimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara (Democratic
control – one member one vote)
Modal menerima bunag yang terbatas, itupun bila ada ( Limited interest of
capital )
SHU dibagi tiga :
1) Sebagian untuk cadangan
2) Sebagian untuk masyarakat
26
3. Ciri-ciri Koperasi
Dalam penyelenggaraan koperasi hamper tidak dapat dibedakan dengan
penyelenggaraan kegiatan bentuk-bentuk perusahaan lainya. Namun bila
dicermati lebih teliti, akan tampak adanya perubahan yang cukup mendasar
antara koperasi dengan bentuk perusahaan lainya. Perbedaan-perbedaan itulah
disebut sebagai ciri-ciri koperasi. Ciri-ciri koperasi dapat dilihat dari segi
pelakunya, tujuan usahanya dan hubungan dengan Negara.
a. Dilihat dari segi pelakunya, koperasi adalah organisasi ekonomi yang
beranggotakan orang-orang yang pada umumnya memiliki kemampuan
ekonomi yang terbatas, yang secara sukarela menyatuhkan dirinya didalam
koperasi. Dengan latar belakang seperti ini maka koperasi pada dasarnya
adalah suatu bentuk perusahaan alternatif, yang didikan warga masyarakat
berekonomi lemah, yang karna keterbatasan ekonominya tidak mampu
melibatkan diri dalam kerja sama ekonomi melalui bentuk-bentuk
perusahaan selain koperasi.
b. Dilihat dari tujuan usahanya, tujuan usaha koperasi pada dasarnya ialah
untuk memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejateraan
ekonomi para anggotanya karna anggota koperasi secara keseluruhan
terdiri dari kelompok masyarakat yang berbeda-beda, maka tujuan koperasi
secara khusus akan ditentukan oleh permasalahan ekonomi yang dihadapi
oleh para anggotanya.
c. Dilihat dari segi hubungan dengan Negara,
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sasaran yang ingin di capai dalam penelitian ini diarahkan pada upaya
menemukan teori-teori yang bersifat pendekatan studi kasus. Prosesnya lebih
diutamakan dari pada hasil, membatasi studinya dengan penentuan fokus, dan
menggunakan data serta disepakatinya hasil penelitian oleh subjek penelitian dan
peneliti. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus karena permasalahan yang ada dalam penelitian ini tidak berkenaan
dengan angka-angka, tetapi menguraikan, menggambarkan dan menelaah suatu
kasus secara lebih rinci dan detail tentang Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Koperasi
28
29
B. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti yaitu Koperasi Wanita “ANYELIR” Jl. Iskandar
12 Rt.03 No.17 Kel. Tengah Padang Kec. Teluk Segara Kota Bengkulu. Koperasi
Wanita “ANYELIR” berdiri pada tahun 2003, pada tahun 2008 koperasi ini
berbadan hukum.
Kepengurusan Koperasi Wanita “ANYELIR”
Ketua: Elsye Harry
Bendahara: Leni Apriani
Sekretaris: Ratna Dewi
Subjek yang dipilih yaitu pengelola koperasi wanita “anyelir” yang terdiri
dari 1 orang ketua koperasi, 1 orang bendahara dan 1 orang sekretaris. Subjek
dipilih tersebut dengan alasan bahwa memiliki informasi untuk menjawab
pertanyaan yang peneliti ajukan guna mengetahui bagaiman manajemen
pengelolaan koperasi wanita anyelir.
C. Lokasi Penelitian
Koperasi Wanita “ANYELIR” Jl. Iskandar 12 Rt.03 No.17 Kel. Tengah
Padang Kec. Teluk Segara Kota Bengkulu.
Alasan pemakaian observasi adalah dapat mencatat data yang bukan sekedar
mencatat tetapi langsung mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan
penilaian. Langkah ini menggunakan wawancara karena wawancara itu bagian dari
observasi secara langsung.
Kelemahan dari observasi bukanlah pekerjaan yang mudah karena manusia
banyak dipengaruhi oleh minat dan kecenderungan- kecenderungan yang ada
padanya, padahal hasil observasi harus sama walaupun dilakukan oleh beberapa
orang, dengan lain perkataan, observasi harus obyektif.
Sedangkan kelebihan dari observasi ini adalah teknik ini tidak begitu sulit
dalam arti jika ada kekeliruan sumber datanya masih tetap dan belum berubah.
31
E. Instrument Penelitian
Menurut Danim (2002:135) dalam Putra (2014) menyatakan, “Instrument
itu diperlukan, karena peneliti dituntut dapat menemukan data yang diangkat
dari fenomena, peristiwa, dokumentasi tertentu instrument yang utama
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri”.
Dalam penelitian ini peneliti sebagai human instrument, yaitu peneliti
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat
kesimpulan sendiri atas temuannya.
32
4. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
menganalisis data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data
diperoleh dengan wawancara kepada Pengelola koperasi wanita anyelir lalu
dicek dengan observasi, dan dokumentasi.
Dengan triangulasi penulis mencoba mengecek kebenaran dan
keabsahan data dengan menggunakan pembanding yaitu:
a. Pengecekan ulang terhadap sumber (wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi) guna mendapatkan keabsahan data yang akan di analisis
secara kualitatif.
b. Melakukan pengamatan secara langsung dan terus menerus sesuai waktu
yang telah dijadwalkan terhadap fenomena yang tampak.
c. Memberi check, dilakukan dengan cara memberikan laporan hasil
wawancara kepada subjek penelitian dengan maksud memeriksa isinya
sesuai dengan apa yang dimaksud oleh objek. Tujuannya adalah agar data
yang dikumpulkan dapat disajikan sesuai dengan apa yang dimaksudkan
oleh sumber data.
d. Reviewing yaitu mendiskusikan data yang diperoleh dengan pihak-pihak
yang memiliki keahlian yang relevan dengan topic penelitian serta
memahami pendekatan metode penelitian kualitatif.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa triangulasi tidak hanya
menilai kebenaran atau kevaliditasan data, akan tetapi juga menyelidiki
validitas kebenaran tafsiran kita mengenai data yang telah diperoleh melalui
penelitian kepada pengelolah koperasi wanita “anyelir”.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Adapun tahap-tahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pra Penelitian
a. Memilih Lapangan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan observasi dan
wawancara awal dengan pengelolah koperasi wanita “anyelir”. peneliti,
35
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat.
Jakarta. PT Gramedia
PP No.13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas PP No.19 tahun 2005 Standar
Nasional Pendidikan
http://arievaldo.wordpress.com/2011/10/03/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip-
koperasi
(http://www.pengertianpengertian.com/2011/10/pengertian-dokumentasi.html).
(http://binham.wordpress.com/2013/06/05/pengertian-studi-kasus/).
(http://djoenfhgova86.blogspot.com/2008/10/peraturan-walikota-nomor-20-tahun-
2008.html )