Anda di halaman 1dari 16

Biaya Jangka Pendek

dan Keputusan Output


8

ab ini

kita
keputusan
perusahaan dalam
Kita telah melihat
perusahaan dalam
kompetetif
mengambil tiga
spesifik (Peraga
itu adalah :
1. Berapa
akan
2. Bagaiman
output ituapa yang
3. Berapa
input yang
Tapi ingat, bahwa
perusahaan
keputusan, bukan
hanyaperusahaanberada didalam
kompetitif
akan terus
perusaan
sempurna sebagai
tapi banyak materi
juga cocok dengan
industry non

Topik Bab ini


Biaya dalam Jangka Pendek
-Biaya Tetap
-Biaya Variabel
-Biaya Total
-Biaya Jangka Pendek Kajian Ulang
Keputusan Output:

melanjutkan
pembahasan
tentang
yang diambil
mencari laba.
bahwa
industry
sempurna
keputusan
8.1). Keputusan

Penerimaan, Biaya, dan Pemaksimalan Laba


-Penerimaan Total (TR) dan Penerimaan Marjinal (MR)
-Membandingkan Biaya dengan Penerimaan untuk
Memaksimalkan Laba
-Kurva Penawaran Jangka Pendek
Memandang Ke Depan
KEPUTUSAN didasarkan pada
1.Kuantitas Output yang akan ditawarkan
2.bagaimana memproduksi output itu
(teknik mana yang digunakan)
3.Kuantitas tiap Input yang diminta
INFORMASI
1.Harga output
2.Teknik produksi yang tersedia*
3.harga input*
*Menentukan biaya produksi

banyak output
ditawarkan
memproduksi
yaitu,
teknik/teknologi
akan digunakan
kuantitas tiap
diminta
semua tipe
mengambil
perusaan yang
industri
sempurna. Kita
menggunakan
kompetitif
alat pengajaran,
dalam bab ini
perusaan dalam
kempotitif.

Sejauh ini kita telah mengasumsikan bahwa perusaan menjalankan bisnis untuk
mencari laba dan mereka menentukan pilihan untuk memaksimalkan laba itu. (Ingat
bahwa laba (profit) mengacu pada keuntungan ekonomis, selisih antara penerimaan
dan biaya-biaya ekonomis total). Karena perusahaan dalam pasar kompetitif
sempurna adalah price-taker baik dalam pasar input maupun output, banyak
keputusan tergantung pada harga yang tidak bisa dikontrol oleh perusahaan.
Seperti rumah tangga, perusahaan juga menghadapi batasan-batasan (constraint)
pasar.
Di bab terakhir, kita brfokus pada proses produksi. Bab ini berfokus pada biaya
produksi. Untuk menghitung biaya, suatu perusahaan harus mengetahui dua hal:
berapa kuantitas dan kombinasi input yang diperlukan dalam pembuatan produknya
dan berapa banyak biaya input itu. (Jangan lupa bahwa biaya ekonomis meliputi
penghasilan normal dari modal-biaya oportunitas modal).
Luangkan waktu sejenak dan lihat kembali diagram alir melingkar, peraga 7.1.
Disana anda bisa melihat dengan tepat arah studi kita tentang sistem pasar
persaingan. Tujuuan bab ini adalah melihat ada apa dibalik kurva penawaran
dipasar output. Meskipun demikian kita juga harus memahami bahwa produksi
output menyiratkan permintaan input pada saat yang sama. Kita juga bisa melihat
pada peraga 7.1 dua sumber informasi yang digunakan oleh perusahaan dalam
keputusan penawaran output dan permintaan input: Perusahaan melihat pasar
output untuk harga output dan pasar input untuk harga modal tenaga kerja.
KEPUTUSAN

didasarkan pada

INFORMASI

1.Kuantitas output yang akan

1.Harga output

Ditawarkan
yang tersedia*
2.Bagaimana memproduksi output
Itu (teknik mana yang digunakan)

2.Teknik produksi
3.Harga input*
* Menentukan biaya produksi

3.Kuantitas tiap input yang diminta

PERAGA 8.1 Keputusan yang dihadapi oleh Perusahaan

BIAYA DALAM JANGKA PENDEK


Fokus kita pada bab ini adalah biaya dalam jangka pendek (short run) saja. Ingat
bahwa jangka pendek adalah suatu jangka waktu dimana dua kondisi berlaku: (1)
Perusahaan yang ada menghadapi batasan yang disebabkanoleh beberapa faktor

produksi yang tetap, dan (2) Perusahaan baru yang tidak bisa masuk, sedang
perusahaan yang ada tidak bisa keluar dari suatu industri.
Dalam jangka pendek, semua perusahaan (kompetitif maupun nonkompetitif)
memiliki biaya yang harus mereka tanggung apapun output mereka.Sebenarnya,
beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun perusahaan berhenti berproduksiyakni, meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap (fixed cost),
dan perusahaan tidak bisa melakukan apapun dalam jangka pendek untuk
menghindarinya ataumengubahnya.Dalam jangka panjang, suatu perusahaan tidak
memiliki biaya tetap, karena perusahaan itu bisa memperluas, mempersempit, atau
keluar dari industry.
Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka pendek yang
tergantung pada tingkat output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut
denganbiaya variable (variable cost). Biaya tetap dan biaya variable merupakan
penyusun biaya total (total cost) :
TC=TFC+TVC
Dimana TC adalah biaya total, TFC adalah biaya tetap total, dan TVC adalah biaya
variable total. Kita akan kembali ke persamaan ini setelah membahas biaya tetap
dan biaya variable secara terperinci

BIAYA TETAP
Dalam membahas biaya tetap, kita harus membedakan antara biaya tetap
total (TFC: Total Fixed Cost) dan biaya tetap rata-rata (AFC: Avarage Fixed
Cost).
BIAYA TETAP TOTAL (TFC)Biaya tetap total kadang-kadang disebut
Overhead. Jika kita mengoperasikan suatu perusahaan, kita harus menjaga
gedung tetap hangat untuk mencegah agar pipa tidak membeku dimusim
dingin. Meskipun tidak ada produsi yang dilakukan, kita mungkin tetap harus
menjaga agar atap tidak bocor, membayar penjaga untuk melindungi
bangunan dari pencurian, dan membayar sewa jangka panjang. Selain itu
mungkin juga ada premi asuransi, pajak, dan retribusi kota yang harus
dibayar, serta kewajiban kontrak dengan pekerja.
Bagi beberapa perusahaan, biaya tetap mengambil porsi biaya total
yang sangat besar, jika dibandingkan dengan perusahann lain. Perusahaan
listrik , misalnya, memelihara pembangkit listrik, kabel listrik yang
panjangnya ribuan kilometer, tiang listrik, gardu listrik, dan seterusnya.
Biaya pembangkit seperti itu didanai oleh obligasi yang dijual kepada publik,
yaitu melalui pinjaman.Bunga yang harus dibayar untuk obligasi itu

mencerminkan bagian yang besar dari biaya operasi utilitas dan biaya tetap
dalam jangka pendek, terlepas dari berapa banyak (jika ada) listrik yang
diproduksi.
Untuk tujuan pembahasan kita dalam bab ini, kita akan mengasumsikan
bahwa perusahaan hanya menggunakan 2 input: tenaga kerja dan modal.
Meskipun kelihatannya tidak realtis, nyaris segala hal yang kita bicarakan
tentang perusahaan menggunakan dua faktor yang bisa dengan mudah
digeneralisasikan jasa dari waktu ke waktu dalam produksi barang dan jasa
lain. Modal bisa berbentuk pabrik dan peralatan perusahaan manufaktur;
komputer, meja, kursi, pintu, dan dinding suatu kantor pengacara; modal
bisa berbentuk software perusahaan berbasis web, dan kapal yang dibuat
oleh Bill dan Colleen dipulau terpencil mereka. Kadang-kadang diasumsikan
bahwa modal adalah komponen yang tetap maupun yang variable.Akhirnya
beberapa modal bisa dibeli dalam jangka pendek.
Bayangkan suatu firma consultant kecil yang mempekerjakan beberapa
ekonom, asisten peneliti, dan sekretaris.Firma itu menyewa ruangan dalam
gedung perkantoran dan memiliki hak sewa 5 tahun.Sewa ruang kantor bisa
dianggap sebagai biaya tetap dalam jangka pendek. Tagihann listrik dan
pemanas bulanan pada dasarnya juga tetap (meskipun jumlahnya mungkin
sedikit bervariasi dari bulan ke bulan).Begitu pula dengan gaji staf
administrasi pokok.Pembayaran beberapa peralatan modal-mesin fotokopi
besar dan software yang mengetik paling banyak digunakan, misalnya-juga
bisa dianggap tetap.
Perusahaan ini juga mungkin memiliki biaya yang beragam ssesuai
output.Ketika ada banyak pekerjaan, firma ini merekrut lebih banyak
karyawan, baik yang tingkatannya professional maupun yang tingkatannya
asisten.Modal yang digunakan firma konsultan mungkin juga beragam,
bahkan dalam jangka pendek.Pembayaran sistem computer tidak berubah,
tapi mungkin firma ini menyewa waktu computer tambahan ketika
diperlukan.Firma ini harus membayar mesin fotokopi, tetapi biaya mesin ini
lebih besar ketika digunakan, disbanding ketika tidak digunakan.
BIAYA TETAP TOTAL (TFC = total fixed cost)adalah biaya yang tidak
berubah sesuai output, meskipun outputnya nol. Kolom 2 dari table 8.1
menampilkan data tentang biaya tetap suatu contoh perusahaan. Biaya
tetapnya adalah $1.000 pada semua tingkat output (q). Peraga 8.2 (a)
memperlihatkan biaya tetap total sebagai fungsi output. Karena TFC tidak

berubah sesuai output, grafik ini hanya berupa garis horizontal lurus pada
titik $1.000. Hal penting yang harus diingat disini adalah
Perusahaan tidak memiliki control atas biaya tetap dalam jangka pendek.
Karena alasan ini, biaya tetap kadangkala disebut biaya tertanam/hangus
(sunk cost)

Biaya tetap rata-ratayang disebut dengan biaya tetap ratarata(AFC = average fixed cost ) adalah biaya tetap (TFC) dibagi dengan
jumlah unit output (q):

AFC=

TFC
q

Sebagai contoh, jika perusahaan dalam peraga 8.2 memproduksi 3 unit output,
biaya tetap rata-ratanya adalah $333 ($1.000 dibagi 3).Jika perusahaan itu
memproduksi 5 unit output, biaya tetap rata-ratanya menjadi $200 ($1.000 dibagi
5).Biaya tetap rata-rata turun sewaktu putput naik, karena total angkanya (yang
besarnya tetap) dibagi dengan suatu jumlah unit yang lebih besar (lihat kolom 3
pada table 8.1). Fenomena ini kadang-kadang disebut biaya overhead yang
menyebar (spreading overhead)

TABEL 8.1 Biaya Tetap Jangka Pendek (Total Rata-Rata) Dari Suatu
Perusahaan Rekaan)
(1)

Q
0
1
2
3
4
5

$1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000

(2)

(3)

TFC

(TFC/Q)

$1.000
500
333
250
200

BIAYA VARIABEL
Biaya Variabel Total (TVC) yang disebut dengan Biaya Variabel total
(TVC=total variable cost) adalah jumlah biaya yang beragam sesuai
output dengan jangka pendek.
Untuk memproduksi output lebih banyak, suatu perusahaan
menggunakan input yang lebih banyak pula. Biaya output tambahan
tergantung langsung pada berapa input tambahan yang diperlukan dan
berapa banyak biaya.
Sepertikita lihat pada bab 7, keperluan input ditentukan oleh siap
mereka gunakan, dan opsi yang mereka pilih di asumsikan adalah yayng
memproduksi tingkat output yang diinginkanpada biaya termurah.
Ini berlaku pada bisnis kecil maupun perusahaan manufaktur
besar.Anggaplah, misalnya, bahwa anda adalah seorang petani kecil.
Sejumlah tertentu pekerjaan telah dilakukan untuki menanam dan
memanen lahan seluas 120 meter persegi. Anda mungkin merekrut 4
petani penggarap dan membagi-bagi tugas, atau anda mungkin membeli
beberapa mesin pertanian yang canggih (modal) dan melakukan
pekerjaan sendiri. Pilihan akhir anda akan bergantung pada sejumlah hal.
Mesin apa saja yang tersedia? Bagaimana kerjanya?Apakahmesin itu bisa
digunakan pada lahan kecil milik anda?Berapa harga peralatan itu?Berapa
upah yang harus dibasyarkan pada petani penggarap? Berapa banyak
penggarap yang anda butuhkan?untuk menyelesaikan pekerjaan? Jiika
mjesin itu mahal dan tenaga kerja murah, anda mungkin akan memilih
teknologi padat karya. Jika tenaga kerja tani mahal dan penyalur
peralatan tani setempah menghentikan bisnisnya,

PERAGA 8.2 Biaya Tetap Jangka Pendek (Total danRata-rata dari suatu
contoh perusahaan
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap total dibagi dengan kuantitas
output. Sewaktu output meningkat, biaya tetap rata-rata turun karena kita
membagi suatu angka tetap ($1.000) dengan kuantitas yang lebih besar dan
lebih besar lagi. Anda mungkin mendapatklan mesin-mesin tani murah yang
mereka lego dan memilih metode padat modal.
Setelah membandingkan biaya teknik produksi alternatrif, perusahaan
mungkin terpengaruh dalam memilih berdasarkan skala operasi saat
ini.Ingat, dalam jangka pendek suatu poerusahaan terpaku pada skala
operasi tetap (fixed).Suatu perusahaan yang saat ini berproduksi pada skala
kecil mungkin menemukan bahwa teknik padat karya adalah teknik yang
paling murah, terlepas apakah tenaga kerja mahal secara komperatif. Dilain
pihak, perusahaan yang sama yang berproduksi pada skala lebih besar
mungkin mendapati bahwa teknik padat modal-lah yang lebih murah.
KURVA BIAYA VARIABEL TOTAL adalah grafik yang memperlihatkan
hubungan antara biaya variable total dan tingkat output perusahaan (q).
Padab segala tingkat output tertentu, Biaya variable total tergantung pada
(1) teknik produksi yang tersedia dan (2) harga input yang diperlukan oleh
tiap teknologi. Untuk memeriksa hubungan ini secara lebih terperinci, mari
kita lihat beberapa contoh angka produksi.
Tabel 8.2 menampilkan analisis yang mungkin terletak dibalik tiga titik pada
kurva biaya variable total perusahaan. Dalamhal ini, ada dua teknik produksi
yang tersedia, A dan B, yang satu sedikit lebih padat modal disbanding

lainnya. Kitra akan mengasumsikan bahwa harga tenaga kerja adalah $1 per
unit dan harga modal $2 per unit. Untuk tujuan contoh ini, kita berfokus pada
modal variable (variable capital)-yakni, pada modal yang bisa diubah dalam
jangka pendek. Pada praktiknya, beberapa modal (seperti bangunan dan
mesin khusus yang besar) adalah tetap dalam jangka pendek.Dalam contoh
kita, kita menggunakan K untuk menyebut modal variable. Tapi ingat,
perusahaan itu memiliki modal lain, yakni modal yang tetap dalam jangka
pendek.
Analisis mengungkapkan bahwa untuk memproduksi satu unit output,
teknik padat karya adalah yang paling murah. Teknik A memerlukan 4 unit
modal maupun tenaga kerja, yanbg akan berbiaya total $12. Teknik B
memrlukan 6 unit tenaga kerja tapi hanya 2 unit modal dengan biaya total
hanya $10. Untuk memaksimalkan laba, perusahaan akan menggunakan
teknik B untuk memproduksi 1 unit. Jadi biaya variable total untuk
memproduksi 1 unit output adalah $10.
Teknik relative padat modal B juga merupakan metode terbaik untuk
memproduksi 2 unit output.Dengan menggunakan teknik B, perusahaan bisa
memproduksi 2 unit dengan $18. Tapi jika perusahaan itu memutuskan untuk
memproduksi 3 unit output, teknik A lebih murah. Dengan menggunakan
teknologi (A), biaya produksi total adalah $24. Perusahaan ini akan
menggunakan 9 unit modal masing-masing sebesar $2 dan 6 unit tenaga
kerja masing-masing sebesar $1.,
TABEL 8.2 penurunan skedul biaya variable total dari harga faktor dan
teknologi

Peraga 8.3 mempresentasikan grafik hubungan antara biaya variable dan


output berdasarkan data dalam table 8.3, dengan mengasumsikan
perusahaan memilih teknologi yang paling murah untuk masing-masibng
output.
Biaya Marjinal (MC-marginal cost), peningkatan biaya total karena
produksi 1 unit output tambahan. Biaya marjinal mencerminkan perubahan
biaya variable.
Kurva biaya variable total menyajikan informasi tentang faktor, atau input,
harga, maupun teknologi. Kurva ini memperlihatkan biaya produksi dengan
menggunakan teknik terbaik yang ada pada tiap tingkat output pada harga
faktor yang berlaku saat ini.
PERAGA 8.3 Kurva biaya variable total
Pada table 8.3 biaya variable total berasal dari keprluan produksi dan harga
input. Kurva biaya variable total mengungkapkan hubungan anatar TVC dan
output total.

Biaya Marjinal (MC-Marginal


ost)yang terpenting dari semua
konsep biaya adalah BIAYA
MARJINAL (MC), yaitu biaya
dalam peningkatan biaya total
akibat diproduksinya 1 unit
output tambahan. Sebagai
contoh, anggaplah bahwa suatu
perusahaan memproduksi 1.000
unit output perperiode dan
memutuskan untuk
meningkatkan tingkat output menjadi 1.001. Memproduksi unit ekstra akan
meningkatkan biaya, dan peningkatan ini-yaitu, biaya produksi unit ke-1.001adalah salah satu cara melihat biaya variable: Biaya marjinal mencerminkan
perubahan dalam biaya variable karena biaya itu bervariasi ketika output
berubah. Biaya tetap tidak berubah ketika output berubah.
Tabel 8.3 memperlihatkan bagaimana biaya marjinal diturunkan biaya
marjinal diturunkan dari biaya variabel total dengan pengurangan

sederhana.Biaya variable total produksi unit pertama output adalah $10.


Meningkatkan produksi dari 1 unit ke 2 unit meningkatkan biaya variable
total dari $10 ke $18; perubahan ini adalah biaya marjinal unit ke 2, atau $8.
Meningkatkan output dari 2 ke 3 unit meningkatkan biaya variable total dari
$18 ke $24. Biaya marjinal unit ke 3, karenanya adalah $6.
Renungkanlah sejenak biaya marjinal, secara spesifik, yang diperlukan untuk
memproduksi 1 unit output tambahan. Lihat kembali table 8.2, dan pikirkan
tentang modal dan tenaga kerja tambahan yang diperlukan untuk
menambah produksi dari 1 unit ke 2 unit. Memproduksi 1 unit output dengan
teknik B memerlukan 2 unit modal dan 6 unit tenaga kerja; memproduksi 2
unit output dengan menggunaka teknik yang sama memerlukan 4 unit modal
dan 10 unit tenaga kerja. Artinya unit ke 2 memerlukan 2 unit tambahan
modal dan 4 unit tambahan tenaga kerja. LAlu apa yang ditambahkan, atau
biaya marjinal, dari unit ke 2? 2 unit modal berbiaya masing-masing $2 (total
$4) dan 4 unit tenaga kerja berbiaya $1 (tambahan $4 lagi), Sehingga biaya
marjinal total adalah $8, persis sama dengan angka yang diturunkan dari
table 8.3.

Meskipun cara termudah untuk menurunkan biaya marjinal adalah


dengan melihat biaya variable total danmengurangkannya, jangan
melupakan fakta bahwa ketika suatu perusahaan meningkatkan tingkat
outputnya, perusahaan itu menggunaka atau meninta lebih banyak input,
Biaya marjinal mengukur biaya tambahan (additional) input yang diperlukan
untuk memproduksi tiap unit berikutnya.

Bentuk Kurva Biaya Marjinal dalam Jangka Pendek Asumsi


faktor produksi yang tetap dalam jangka pendek berarti bahwa suatu
perusahaan terpaku pada skala operasi saat ini (dalam contohkita, ukuran
pabrik). Sewaktu perusahaan mencoba meningkatkan outpunya, akhirnya
perusahaan akan terbatasi oleh skala itu. Jadi, definisi kita tentang jangka
pendek juga menyiratkan bahwa biaya marjinal akhirnya meningkat bersam
output. Peerusahaan bisa merekrut lebih banyak tenaga kerja dan

menggunakan bahan lebih banyak-yani, bisa menambah input variable-tapi


penurunan hasil akhirnya akan terjadi.
Bayangkan sebuah tokon nroti lapis, dengan satu panggangan dan terlalu
banyak pekrja yang mencoba mempersiapkan roti lapi diatasnya, di Bab 7.
Dengan 1 kapasitas panggangan yang tetap, Pekerja yang lebih banyak
menghasilkan roti lapis, tapi produk marjinal tiap roti tambahan akan turun
seiring semakin bayaknya orang yang menggunakan panggangan itu. Jika
tiap unit tambahan tenaga kerja semakin dikit berkontribusi terhadap output
total, berarti diperlukan lebih banyak tenaga kerja untuk memproduksi tiap
unit output tambahan. Tiap unit tambahan output berbiaya produksi lebih
besar. Dengan kata lain, hasil yang makin menurun, atau produk marjinal
yang makin menurun, menyiratkan biaya marjinal yang semakin meningkat
(peraga 8.4)

PERAGA 8.4 Produk marjinal yang makin menurun menyiratkan bahwa biaya
marjinal akhirnya akan meningkat bersama output
Dalam jangka pendek, tiap perusahaan dibatasi oleh beberapa faktor
produksi tetap.Faktor tetap menyiratkan hasil yang makin menurun (produk
marjinal yang makin menurun) dan kapasitas produksi yangt
terbatas.Sewaktu batasnya semakin dekat, biaya marjinalnya meningkat.Kini
bayangkan seseorang akuntan yang membantu menghitung penghasilan
pajak beberapa orang.Ia memiliki kantor dirumah dan bekerja sendiri. Faktor
produksi tetapnya adalah bahwa ia hanya memiliki waktu 24 jam sehari dan
stamina yang terbatas. Dalam jangka panjang, ia mungkin saja merekrut dan
melatih seorang rekan, tapi untu sementara (dalam jangka pendek) ia harus
memutuskan berapa banyak produksinya, dan keputusan itu dibatasi oleh

skala operasinya saat ini. Komponen terbesar dari biaya akuntan adalah
waktu.Ketika ia bekerja ia mengorbankan waktu luang dan hal lain yang bisa
ia lakukan dengan waktunya. Dengan klien yang semakin banyak, ia bekerja
hingga semakin malam. Ketika ia melakukan hal itu, ia menjadi semakin
kurang produktif, dan waktunya menjadi makin bernilai untuk tidur dan
beristirahat. Dengan kata lain, biaya marjinal melakukan tiap perhitungan
pajak tambahan akan meningkat.

Membuat grafik biaya variabel total dan biaya


marjinal peraga 8.5 memperlihatkan kurva biaya variabel total dan kurva
biaya marjinal suatu perusahaan rekan. Mula-mula perhatikan bahwa bentuk
kurva biaya marjinal konsisten dengan hasil jangka pendek yang semakin
menurun. Mula-mula MC turun tapi akhirnya faktor produksi tetap mulai
membatasi perusahaan itu, dan biaya marjinal naik. Hingga 100 unit output,
produksi tiap unit output tambahan berbiaya sedikit lebih rendah dari pada
tingkat produksi sebelumnya. Tapi diatas 100 unit, biaya tiap unit tambahan
justru lebih besar dari pada sebelumnya. (Ingat kasus toko roti tadi.)
Output yang lebih banyak berbiaya lebih banyak daripada output yang
sedikit. Biaya variabel total (TVC), karena itu selau meningkat output
meningkat. Meskipun biaya tiap unit tambahan berubah, biaya variabel total
meningkat ketika output meningkat. Karena itu, kurva biaya variabel total
selalu memiliki slope positif
Kita bisa mengandaikan kurva biaya variabel total sebagai suatu
tangga. Tiap anak tangga membawa kita melalui sumbu kuantitas sejauh 1
unit tangga dan tinggi tiap itu, kita selalu mendaki, akan tetapi anak
tangganya memiliki tinggi yang berbeda-beda. Mula-mula, tangannya landai
tapi ketika kita naik anak tangganya makin kecil (penurunan biaya marjinal).
Anak tangga ke 100 adalah yang terkecil sewaktu kita terus melangkahi
anak tangga diatas 100 unit, anak tangga mulai membesar lagi; namun
tangga itu menjadi makin curam (biaya marjinal meningkat).
Ingat bahwa slope suatu garis adalah perubahan unit yang diukur pada
sumbu Y dibagi dengan perubahan unit yang diukur pada sumbu X. Jadi,
slope kurva biaya variabel total adalah perubahan biaya variabel total dibagi
dengan perubahan output (
TVC/ q). Karena biaya marjinal perdevinisi
adalah perubahan biaya variabel total yang berasal dari peningkatan output
1 unit

(
q-1), biaya marjinal sebenarnya adalah slope dari kurva biaya variabel
total.

Slope TVC =

TVC =
q

TVC =

TVC = MC

Perhatikan bahwa hingga 100 unit, biaya marjinal berkurang dan kurva
biaya variabel menjadi lebih landai. Slope kurva biaya variabel total turunartinya, biaya variabel total

PEARAGA 8.5 Biaya variabel total dan biaya marjinal untuk


suatu contoh perusahaan
Biaya variabel total selalu meningkat bersama output. Biaya marjinal
adalah biaya produksi tiap unit tambahan. Jadi, kurva biaya marjinal
memperlihatkan bagaimana biaya unit dalam output total.
Meningkat tapi dengan tingkatan yang menurun. Diatas 100 unit output,
biaya marjinal meningkat dan kurva biaya variabel total semakin curambiaya variabel total terus meningkat, tapi dengan tingkatan yang menarik.
Tabel 8.4. kolom 2 memperlihatkan biaya variabel total-yang berasal dari
informasi tentang harga input dan teknologi. Kolom 3 menurunkan biaya
marjinal cukup dengan pengurangan sederhana. Sebagai contoh,
meningkatkan input dari 3 unit ke 4 unit menjadi $8 ($32-$24). Biaya
marjinal unit ke 5 adalah $10, selisih antara $32 (TVC) untuk 4 unit dan $43
(TVC) untuk 5 unit.

Biaya Variabel Rata-Rata (AVC) yang disebut dengan biaya variabel


rata-rata (AVC-average variable cost) adalah biaya variabel total dibagi
dengan jumlah unit output (q):
AVC = TVC
q

Pada tabel 8.4, kita menghitung AVC dikolom 4 dengan membagi angkaangka dikolom 2 (TVC) dengan angka dikolom 1 (q). Sebagai contoh, jika
biaya variabel total untuk membuat 5 unit output $42, maka biaya variabel
rata-rata adalah $42 dibagi 5, atau $8,40.

Biaya marjinal adalah biaya produksi 1 unit tambahan. Biaya variabel ratarata (AVC) adalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah unit total yang
diproduksi.
Membuat Grafik Biaya Variabel Rata-rata dan Biaya Marjinal
Hubungan antara biaya variabel rata-rata dan biaya marjinal bisa di
ilustrasikan secara grafis. Ketika biaya marjinal berada dibawah biaya
variabel rata-rata, biaya variabel rata-rata menurun terhadapnya. Ketika
biaya marjinal berada diatas biaya variabel rat-rata, biaya variabel rata-rata
meningkat terhadapnya.
Peraga 8.6 menjiplak diagram sebelah bawagh untuk perusahaan
rekaan diperaga 8.5 tetapi menambahkan biaya variabel rata-rata. Seperti
diperlihatkan oleh grafik ini, biaya variabel rata-rata mengikuti biaya

marjinal, tapi tertinggal dibelakang, sewaktu kita bergerak dari kiri kekanan,
kita melihat tingkat output yang semakin tinggi per periodenya. Sewaktu kita
meningkatkan produksi, biaya marjinal-yang pada tingkat produksi rendah
berada diatas $3,50 per unit-turun sewaktu koordinasi dan kerjasama
dimulai berperan. Pada output 100 unit, biaya marjinal turum menjadi $2,50.
Perhatikan bahwa biaya variabel rata-rata juga turun, tapi tidak secepat
biaya marjinal.
Setelah 100 unit output, kita mulai melihat hasil yang makin menurun.
Biaya marjinal mulai meningkat begitu tingkat output yang diproduksi
semakin tinggi dan tinggi. Akan tetapi, perhatikan bahwa biaya rata-rata
masih turun hingga 200 unit karena biaya marjinal tetap dibawahnya. Pada
100 unit output, biaya marjinal adalah $2,50 per unit, tapi biaya produksi
variabel rata-rata adalah $3,50. Oleh sebab itu, meskipun biaya marjinal naik
setelah 100 unit, biaya marjinal masih menarik biaya rata-rata $3,50 untuk
terus turun.
Namun, pada 200 unit, biaya marjinal naik ke $3,00 dan biaya rata-rata
turun ke $3,00; biaya marjinal dan rata-rata sama. Pada titik ini biaya
marjinal terus naik dengan bertambah tingginya output. Dari 200 unit
keatas, MC ada diatas AVC, sehingga melakukan tarikan naik pada kurva
biaya variabel rata-rata. Pada tingkat output dibawah 200 unit, biaya
marjinal berada dibawah biaya variabel rata-rata, dan biaya variabel ratarata menurun seiring meningkatnya output. Pada tingkat output diatas 200
unit, MC berada diatas AVC , dan AVC meningkat sewaktu output meningkta,
jika anda mengikuti logika ini, anda akan melihat kebawah.
Biaya marjinal memotong biaya variabel pada titik terendah, atau
minimum AVC.
Contoh yang menggunakan nilai ujian mungkin bisa membantu anda
memahami hubungan antara MC dan AVC. Perhatikanlah urutan nilai ujian:
95, 85, 92, 88. Rata-rata ke 4 nilai ini adalah 90. Anggaplah anda
mendapatkan 85 di ujian ke 5. Nilai ini lebih tinggi daripada 80, tapi masih
dibawah nilai rata-rata anda, 88. Akibatnya, rata-rata anda terus turun (dari
88 menjadi 87,5), meskipun nilai ujian tambahan anada naik tapi jika anda
tidak mendapat 85 melainkan 89-hanya satu titik diatas rata-rata anda-anda
mengubah nilai rata-rata anda; nilai rata-rata anda sekarang naik.

Anda mungkin juga menyukai