Anda di halaman 1dari 16

Gerakan

Tajdid di
Indonesia
“Mengenal Gerakan Tajdid di Indonesia Serta
Fokus Pembaharuannya ”

Ahmad Khoirul Fahmi:2088204003


Topik Pembahasan
01
Sejarah Tajdid di
Indonesia

02
Tokoh Tajdid di
Indonesia

03
Organisasi Tajdid di
Indonesia

GERAKAN TAJDID DI INDONESIA


Sejarah Gerakan Tajdid di Indonesia

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia bermula


pada abad ke-19 dan ke-20, ketika terjadi kontak
antara Indonesia dengan Barat dan India, juga dengan
para penuntut ilmu dari jazirah arab yang pulang ke
kampung halamannya yang membawa pemikiran-
pemikiran modern dan reformis dalam agama Islam.
Gerakan ini diarahkan untuk membawa perubahan
dalam praktik dan pemahaman agama Islam di
Indonesia yang dianggap ketinggalan zaman dan
tidak sesuai dengan tuntutan.

GERAKAN TAJDID DI INDONESIA


Gerakan Tajdid di Indonesia

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia mengusung gagasan bahwa Islam harus disesuaikan
dengan zaman dan diterapkan secara kontekstual. Gerakan ini juga mengusung gagasan bahwa
masyarakat Islam harus berperan aktif dalam memajukan kehidupan umat manusia. Gerakan
pembaharuan Islam di Indonesia berhasil membawa perubahan besar dalam kehidupan umat
Islam di Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan, sosial, dan politik. Salah satu
perubahan penting adalah terbentuknya sekolah-sekolah modern Islam dan lembaga-lembaga
kesehatan Islam yang membawa manfaat bagi masyarakat.Gerakan tajdid di Indonesia
merupakan sebuah gerakan yang terus berlangsung hingga saat ini, dan diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan spiritual di Indonesia.
Fokus Gerakan Tajdid di Indonesia

Pendidikan ekonomi
Pembaharuan Memajukan
dalam bidang ekonomi umat
pendidikan muslim

sosial pemikiran
Memperjuangkan Pembaruan
hak-hak dalam pemikiran
masyarakat islam
Tokoh Pembaharu Islam di Indonesia

SYAIKH AHMAD
SYURKATI KH. AHMAD DAHLAN

1875 - 1943 1868 - 1923

AHMAD HASSAN KH. HASYIM ASY’ARI

1887 - 1958 1871 - 1947


Beliau Lahir di kauman, Yogyakarta pada tahun 1868. Ayahnya
Bernama KH. Abu Bakar, Seorang Khatib Masjid Besar Kesultanan
Yogyakarta. Ibunya bernama Siti Aminah putri KH. Ibrahim
Penghulu Kesultanan Yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan mempunyai
sumbangsi sangat besar dalam pembaharuan islam di Indonesia,
pembaharuan yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan mencakup
berbagai aspek, diantaranya: Aspek keagamaan: 1) Gerakan Islam
tanpa madzhab, 2) membuka pintu ijtihad ketika tidak ada
kepastian hukum, 3) memperkenalkan metode hisab dalam
penentuan awal bulan 1 Syawal dan 1 Ramadhan. Aspek
pendidikan, 1) menghapus dikotomi antara ilmu dunia dan ilmu
agama, 2) merubah sistem surau dengan sistem klasikal, 3)
memperkenalkan budaya berfikir rasional dan ilmiah. Ketiga
aspek sosial kemasyarakatan, 1) mendirikan lembaga Zakat,
Infaq, Shadaqoh dan penyaluran hewan qurban, 2) pencetus
KH. Ahmad Dahlan gagasan rumah yatim, rumah miskin.

Tokoh Pembaharu Islam di Indonesia


Beliau mempunyai nama lengkap Muhammad Hasyim, putra Kiai
Asy'ari putra Kiai Abdul Wahid putra Kiai Abdul Halim putra Kiai
Abdurrahman (Pangeran Sambo) putra Kiai Abdullah (Pangeran
Benowo) putra Kiai Abdurrahman, dilahirkan di Jombang pada 14
Februari 1871 M. Selain masyhur dengan intelektualnya, Kiai
Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai tokoh pendiri organisasi
Nahdlatul Ulama (NU). Beliau juga meninggalkan sebuah lembaga
pendidikan yang cukup besar di Jawa. Pondok Pesantren
Tebuireng Yang menjadi icon kebangkitan pesantren pada masa
perjuangan kemerdekaan Indonesia. KH. Hasyim Asy’ari memiliki
pandangan yang tegas untuk mempertahankan ajaran-ajaran
madzhab, beliau berkeyakinan bahwa adalah tidak mungkin
memahami al-Quran dan sunnah tanpa mempelajari pendapat-
pendapat ulama besar yang tergabung dalam system madzhab.
pembaharuan yang dilakukan oleh KH. Hasyim Asy’ari salah
KH. Hasyim Asy’ari satunya dengan Melakukan pembaharuan dalam Pendidikan islam
dengan menggunakan basis pesantren sebagai titik pijaknya.
Tokoh Pembaharu Islam di Indonesia
Syaikh Ahmad Syurkati lahir di Desa Udfu, Jazirah Arqu, daerah
Dongula, Sudan pada tahun 1292 H/1875 M. Nama lengkapnya
adalah Ahmad Muhammad Syurkati al-Anshari. Dan kemudian
lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Ahmad Syurkati. Beliau
datang ke Indonesia pada tahun 1911 sebagai guru bagi Jami’ah al-
Khairat. Dan mendirikan al-Irsyad pada tahun 1914. secara umum
pemikiran beliau dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Mulai
dari bidang keorganisasian tauhid, hukum Islam dan dalam karya-
karya beliau dan yang paling menonjol dalam bidang Pendidikan.
Di antara pemikiran Syaikh Ahmad Syurkati adalah sebagai
berikut: 1) Memperjuangkan hak sesama muslim. 2) Mendasarkan
pemikiran kepada al-Qur'an dan Hadits. 3) Memperjuangkan dan
mementingkan bahasa Arab sebagai ilmu alat untuk memahami
sumber-sumber Islam. 4) Menekankan pengembangan jalan
pikiran anak didik dengan cara menekankan kepada pengertian
Syaikh Ahmad Surkati dan daya kritis, bukan hafalan. Hal tersebut juga diterapkan pada
pelajaran lain seperti sejarah, ilmu bumi dan lain-lain.
Tokoh Pembaharu Islam di Indonesia
Ahmad Hassan lahir di Singapura, 1887. Ia seorang ulama, ahli
fikih/usul fikih, tafsir, hadis, dan ilmu kalam. Di samping itu ia
juga dikenal sebagai seorang kritikus dan ahli debat/polemik
(terutama di bidang keagamaan). Nama lengkapnya Hassan bin
Ahmad, tetapi ia lebih popular dengan nama Hassan Bandung,
ketika tinggal di Bandung, atau Hassan Bangil, setelah pindah ke
Bangil, Jawa Timur. Hassan Bandung adalah seorang tokoh Islam
terkemuka dan tokoh Persatuan Islam (Persis). Pemikiran Ahmad
Hasan diantaranya: 1) Menurut Ahmad Hassan, istilah kebangsaan
yang dipergunakan oleh para pemimpin Indonesia di tahun dua
puluhan dan permulaan tiga puluhan mempunyai arti chauvinism,
netral agama dan bahkan anti Islam. 2) Sumber hukum Islam
menurut Hassan hanya ada dua, yaitu al- Quran dan hadis.
Sedangkan konsensus ulama (ijmâ‘) dan analogi ilmiah (qiyâs)
Ahmad Hassan tidaklah berdiri sendiri, tetapi tetap harus merujuk kepada kedua
sumber di atas. Hassan meyakini bahwa ajaran Islam telah
sempurna dengan kedua sumber otoritatif tersebut.
Tokoh Pembaharu Islam di Indonesia
Gerakan Pembaharu Islam di Indonesia

AL-IRSYAD MUHAMMADIYAH

1914 1912

PERSIS NAHDATUL ULAMA

1923 1926
Muhammadiyah
Kelahiran Muhammadiyah merupakan perwujudan cita-cita dan gagasan KH. Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah digagas oleh KH. Ahmad Dahlan dan secara resmi sebagai organisasi
disepakati pada tanggal 18 November 1912 di Kampung Kauman Yogyakarta. Kegiatan
Muhammadiyah dipusatkan dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial. Muhammadiyah
sangat menekankan keseimbangan antara pendidikan agama, pendidikan umum, dan
pendidikan keterampilan. Gerakan dakwah Muhammadiyah sangat menekankan kemurnian
aqidah. Muhammadiyah memerangi berbagai perbuatan syirik, menyekutukan Allah Swt. dalam
segala bentuknya; menentang takhayul; khurafat; dan perbuatan bid’ah serta mengikis habis
kebiasaan taqlid buta dalam beragama. Muhammadiyah juga menekankan tentang pentingnya
membuka pintu ijtihad dalam bidang hukum Islam. Hal tersebut bertujuan agar umat Islam
terbebas dari taqlid buta serta menolak tradisi bermazhab dalam fiqih. Muhammadiyah
berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi
Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW.
Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan al-Qur’an dan Hadis. Muhammadiyah
bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang aqidah, ibadah,
akhlaq dan muamalah duniawiya
Al-Irsyad
Al Irsyad didirikan oleh Syekh Ahmad Syurkati pada 1914 dengan tujuan untuk memajukan
pendidikan agama Islam secara murni di kalangan bangsa Arab peranakan. Untuk itu mereka
mendirikan madrasah alIrsyad, terutama di daerah pesisir, seperti Surabaya, Pekalongan,
Tegal, dan Jakarta. Gerakan al-Islah wal Irsyad atau al-Irsyad merupakan sempalan al-Khair
karena terdapat perbedaan dalam jama’ah al-Khair khususnya tentang persoalan “kafaah”, yaitu
boleh tidaknya golongan Arab keturunan Ali bin Abi Thalib (golongan Alawy) menikah dengan
golongan lain. Menurut Syurkati, pernikahan seperti itu boleh berdasarkan surat al-Hujurat: 13
bahwa ‘yang dinilai paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa’. Tujuan organisasi
ini adalah untuk memajukan pelajaran agama islam murni di kalangan bangsa Arab di Indonesia.
Di samping itu juga bergerak dalam bidang sosial dan dakwah islam. Organisasi ini memiliki
prinsip sebagai berikut:
a. Meneguhkan doktrin persatuan dan membersihkan shalat dan do’a dari kontaminasi unsur
politeisme.
b. Memerangi taqlid buta, yang bertentangan dengan al-Qur’an dan hadits.
c. Mewujudkan kesetaraan di antara kaum muslim.
Persis
Organisasi Persatuan Islam didirikan oleh KH Zamzam, pada 17 September 1923 di Bandung.
Persatuan Islam (Persis) merupakan salah satu organisasi pembaharuan yang muncul pada
awal ke-20. Persis berawal dari suatu kelompok tadarusan di kota Bandung di bawah pimpinan
H. Muhammad Zamzam dan Muhammad Yunus. Organisasi ini berusaha keras untuk
mengembalikan kaum muslimin kepada al-Quran dan hadis; menghidupkan jihad dan ijtihad,
membasmi bid’ah, khurafat, takhayul, taklid dan syirik, memperluas tablig dan dakwah kepada
segenap masyarakat; mendirikan pesantren dan sekolah untuk mendidik kader Islam.Tujuan
Persis adalah mengembalikan kepemimpinan Islam pada Al Quran dan hadist. Guna
mewujudkan cita-cita tersebut, Persis melakukan berbagai usaha seperti mendirikan
madrasah, pesantren, kegiatan tabligh, serta menerbitkan majalah dan buku agama. Majalah
yang cukup populer di kalangan kaum muslimin di Indonesia dan bahkan di mancanegara
seperti Malaysia adalah majalah Pembela Islam dan Al-Muslimun. Kiprah Persis dalam
memerangi bid’ah dan khurafat disampaikan secara keras dan lugas. Sikap semacam itu
semakin menonjol di saat kepemimpinan A. Hasan, yang terkenal karena pena dan lidahnya
yang tajam dalam menegakkan pemurnian agama.
Nahdatul Ulama
Nahdatul Ulama berdiri pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). NU dipimpin oleh K.H. Hasyim
Asy’ari sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi, K.H. Hasyim Asy’ari
merumuskan kitab Qānμn Asāsi (prinsip dasar). Selain itu, ia juga merumuskan kitab I’tiqād
Ahlussunnah Wal Jamā’ah. Dua kitab tersebut diimplementasikan dalam khittah NU, dijadikan
sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial,
keagamaan dan politik. . Alasan yang mendasari didirikannya organisasi ini adalah
dimaksudkan sebagai reaksi atas keberhasilan kaum modernis di Indonesia serta adanya
kekhawatiran ulama orthodoks bahwa niat SI dan Muhammadiyah tentang Kongres Islam
Sedunia yang dipengaruhi Raja Ibnu Saud dari Saudi Arabia akan mendatangkan pengaruh
Wahabi di negeri ini. Adapun tujuan didirikannya NU adalah untuk memajukan keempat paham
madzab yaitu Syafi’i, Maliki, Hanafi, dan Hambali dengan jalan (a) memelihara hubungan antar
ulama keempat aliran ini; (b) menjaga supaya pelajaran agama Islam jangan sampai tertulis
kaum modernis; (c) propaganda Islam berdasarkan paham ortodoks; (d) memajukan pendidikan
Islam; dan (e) memelihara masjid.
‫شكرا‬
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai