Anda di halaman 1dari 11

Quantum Teaching dan Learning: Implementasi dan Implikasi dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam


Mata Kuliah

Metodologi Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu :

Arif Rahman Hakim, M.Pd.

Disusun Oleh :

Adhe Yoni Prabowo : 210315164

Yana Maghfiroh : 210315175

Yunita Khoirunimah : 210315150

Kelas : TB.E

Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Institut Agama Islam Negri ( IAIN ) Ponorogo

Mei 2017
KATA PENGANTAR

Dengan meyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji
bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.Atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Yang mana beliau sebagai revolusioner dunia yang membawa umatnya dari zaman
Jahiliyah menuju zaman Islamiyah.
Dengan hadirnya makalah ini diharapkan dapat memberikan banyak informasi bagi
para pembaca khususnya mahasiswa Program Studi (PAI) Pendidikan Agama Islam.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mencurahkan tenaga dan fikiran untuk dapat
terwujudnya makalah ini, namun demkian dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan
dan kesalahan maka kami minta maaf. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan menjadi bekal pengetahuan bagi penyusun di kemudian hari. Amiin yaa Robbal
`alamin.

Ponorogo, 28 Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah 1
Rumusan masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Quantum Teaching............................ 2
Azas Quantum Teaching......................................... 2
Konsep metode Quantum Teaching.................................................................... 3
Implementasi Quantum Teaching pada Pembelajaran PAI................................. 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.. 7
DAFTAR ISI. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metodologi merupakan hal yang sangat penting dalam Pendidikan Agama
Islam. Metode adalah suatu cara mengajar, yang berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Semakin baik metode yang digunakan, maka akan
semakin efektif dan efisien pula pencapaian tujuannya. Dalam metode mangajar,
faktor guru, siswa, bahan yang akan diajarkan, situasi, sarana, prasarana, serta
fasilitas-fasilitas lainnya sangat besar pengaruhnya.
Dengan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam penggunaan
suatu metode, maka sebenarnya cukup sulit bagi seorang guru untuk menetapkan
metode yang paling baik dan harus dipakai di dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam agar pembelajaran tersebut berhasil. Dan metode Quantum Teaching merupakan
salah satu metode yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran agama ( PAI ).
Oleh karena itu di dalam dunia pendidikan perlu adanya model belajar yang
baru berupa Quantum Teaching Learningdengan tujuan agar proses belajar mengajar
bisa berjalan dengan lancar dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian Quantum TeachingLearning ?
2. Bagaimana azas Quantum TeachingLearning ?
3. Bagaimana konsep metode Quantum TeachingLearning ?
4. Bagaimana implementasi Quantum Teaching Learning pada pambelajaran PAI ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Quantum Teaching Learning
Quantum Teaching berasal dari kata Quantum yang berarti interaksi yang
mengubah energy menjadi cahaya. Sedangkan Quantum teaching itu sendiri bisa
diartikan sebagai suatu orkestrasi bermacam macam interaksi yang ada didalam dan
sekitar momen belajar.Interaksi interaksi ini mencakup unsur unsur untuk belajar
efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi interaksi ini mengubah
kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi
mereka sendiri dan orang lain. Sehingga Quantum Teaching ini mempraktekkan
Quantum Learning dalam kelas mencakup petunjuk spesifik untuk mencipatakan
lingkungan belajar efektif merancang kurikulum menyampaikan isi memudahkan
proses belajar di manapun dan apapun segala yang bersifat menyenangkan, enjoy,
santai, dan meriah. Jadi belajar tidak harus di dalam kelas dan penataan yang khusus
dan monoton, namun dimanapun tempatnya dan bagaimanapun formasinya, asalkan
itu bisa menyenagkan dan bisa memberikan motivasi pada guru maupun peserta didik,
itulah yang dinamakan Quantum Teaching.1

B. Azas Quantum Teaching Learning


Azas Quantum Teaching adalah Bawalah Dunia Mereka Ke Dunia Kita, Dan
Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka. Maksudnya adalah guru harus bisa
memasuki dunia murid sebagai langkah awalnya. Caranya adalah dengan mengaitkan
apa yang guru ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh
dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis. Selain
kaitan itu terbentuk, guru dapat membawa muridnya ke dalam dunia guru, dan
memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu, maka kosa kata baru, model
mental, rumus dan lain-lain dapat dibeberkan. Dengan pengertian dan pemahaman
yang lebih luas, siswa dapat membawa apa yang mereka (murid) pelajari ke dalam
dunia mereka.2

C. Konsep Quantum Teaching Learning

1 Patoni ahmad, metodologi pendidikan agama islam. (Jakarta, PT. bina ilmu, 2004). hlm. 179
2 http : // psychemate. blogspot.com/2007/12/quantum.teaching.html.
Quantum Teaching merupakan konsep yang diturunkan dari Quantum
Learning yang mempunyai motto membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan.
Dari konsep Quantum Learning yang akan diterapkan dalam dunia bisnis, maka
dibuatlah Quantum Bisnis, begitu pula konsep Quantum Learning yang akan
diterapkan dalam interaksi belajar mengajar, maka dirancanglah konsep Quantum
Teaching.
Quantum Teaching merupakan sebuah strategi untuk mempraktekkan
Quantum learning di ruang-ruang kelas, berusaha memberikan kiat-kiat, petunjuk, dan
seluruh proses yang dapat menghemat waktu, mempertajam pemahaman dan daya
ingat, membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat.3
Berdasarkan tujuan dari proses belajar mengajar, maka dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa untuk dapat mendapatkan wawasan yang luas, pembentukan sikap
dan memberikan keterampilan, konsep Quantum Teaching inilah langkah atau
strategi yang komprehensif untuk meraih tujuan tersebut. Sedangkan kerangka
rancangan belajar quantum teaching dikenal dengan istilah TANDUR, yaitu :
1. Tumbuhkan, menumbuhkan minat dengan memuaskan apakah manfaat bagiku
(AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.
2. Alami, menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang dapat
dimengerti semua pelajar.
3. Namai, menyediakn kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebagai sebuah
masukan.
4. Demonstrasikan, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan
bahwa mereka tahu.
5. Ulangi, menunjukan pelajar cara- cara mengulang materi dan menegaskan bahwa
aku tahu bahwa aku memang tahu
6. Rayakan, pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan
ketrampilandan ilmu pengetahuan.4
Dari konsep belajar mengajar dalam Quantum Teaching tersebut, ada empat ciri
sebagai berikut :
1. Adanya Unsur Demokrasi dalam Pengajaran.
Hal ini terlihat bahwa dalam Quantum Teaching terdapat unsur kesempatan yang
luas kepada seluruh siswa untuk terlibat aktif dan partisipasi dalam tahapan-
tahapan kajian terhadap suatu mata pelajaran.

3 Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 77
4 Patoni ahmad, metodologi pendidikan agama islam. (Jakarta, PT. bina ilmu, 2004). hlm. 181
2. Sebagai akibat dari ciri yang pertama, maka memungkinkan tergali dan
terekspresikan seluruh potensi dan bakat yang terdapat pada diri si anak.
3. Adanya kepuasan pada diri si anak. Hal ini terlihat dari adanya pengakuan
terhadap temuan dan kemampuan yang ditunjukkan oleh si anak, sehingga secara
proporsional.
4. Adanya unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu ketrampilan yang
diajarkan. Hal ini terlihat dari adanya pengulangan terhadap sesuatu yang sudah
dikuasai si anak.
5. Adanya unsur kemampuan pada seorang guru dalam merumuskan temuan yang
dihasilkan si anak, dalam bentuk konsep, teori, model, dan sebagainya pada
situasi baru.5

D. Implementasi Quantum Teaching Learning pada Pembelajaran PAI


Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ranah afektif dan ranah
psikomotorik bisa dikatakan lebih dominan dibanding ranah kognitifnya.Beranjak dari
asumsi ini pengajaran PAI di sekolah umum semestinya memberikan porsi lebih
banyak kepada penggunaan model dan strategi pembelajaran yang lebih mengarah
kepada pencapaian aspek afektif dan psikomotorik, namun tetap tidak boleh
mengabaikan aspek kognitif.Jika demikian halnya, maka penerapan Quantum
Teaching dalam pembelajaran PAI kiranya dapat diaplikasikan. Adapun langkah-
langkah pengajaran PAI sesuai dengan prinsip dan model Quantum Teaching.6
1. Menata Nilai
Guru harus memiliki niat yang kuat bahwa apa yang dilakukannya hanya
semata untuk beribadah kepada Allah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Negara melalui pendidikan dan menyiapkan generasi penerus bangsa yang baik
dan berkualitas. Membekali siswa dengan nilai-nilai agama yang diharapkan bisa
menjadi nilai spiritual mereka dalam seala aktivitasnya.Yang tak kalah penting
dalam konteks ini adalahpositive thinking bahwa setiap siswa memiliki
kemampuan dan motivasi untuk belajar.Dengan modal keyakinan ini, guru
berusaha sebisa mungkin memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa untuk
kepentingan pembelajaran.
2. Menata Kelas

5 http : // psychemate. blogspot. com/2007/12/quantum-teaching.html


6 Kasinyo Harto dan Abdurrahmansyah, Metodologi Pembelajaran Berbasis Active Learning (Arah
Baru Pembelajaran PAI di Sekolah dan Madrasah),(Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2011), hlm. 167
Guru harus mampu menata ruang kelas sedemikian rupa sehingga siswa
merasa tidak bosan berada dalam kelas dalam waktu yang lama. Jika ruang kelas
dikelola dengan baik, maka akan memberikan manfaat dan peran besar untuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Di antara contoh penataan itu
yaitu mengatur posisi bangku, memberi aksesoris, menempelkan hasil karya
siswa di dinding kelas, menempelkan kata-kata motivasi yang bisa diambil dari
Al-Quran, hadits, perkataan sahabat Rasul atau para ulama, dan lain-lain. Berikut
ini beberapa contoh penataan bangku yang disesuaikan dengan kondisi siswa,
kelas, dan materi yang diajarkan dan bisa saja dikembangkan oleh guru menjadi
lebih baik:7
Hal-hal berikut ini bisa diperhatikan oleh guru untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan bervariasi:
1. Keteladanan
Ketika guru mengajarkan tentang kedisiplinan, maka guru harus
menunjukkan kedisiplinannya kepada seluruh siswa.
2. Metode Pengajaran
Guru harus mampu menggunakan metode yang beragam dan dapat
mengkombinasikannya dengan baik. Intinya guru sangat diharapkan aktor yang
mampu memainkan dan menyentuh berbagai gaya belajar anak, sehingga
pembelajaran tidak terkesan monoton. Pembelajaran juga bisa terjadi di luar
kelas, di ruang terbuka atau pergi ke tempat tertentu, sehingga para siswa tidak
merasa bosan.
3. Media Pembelajaran
Penggunaan media diharapkan agar proses pembelajaran menjadi lebih
menarik, pembelajar lebih aktif dan interaktif, mengurangi proses pembelajaran
dengan teknik yang konvensional saja, dan menumbuhkan sikap positif terhadap
bahan dan proses pembelajaran. Sehingga mutu hasil pembelajaran akan
meningkat. Misalnya, materi tentang ibadah haji, guru PAI dapat menggunakan
gambar, foto, atau film yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji sebagai
medianya.
4. Apresiasi

7 Ibid.,hlm. 169.
Guru harus memberikan apresiasi kepada siswa terhadap hasil yang telah
mereka kerjakan. Apresiasi bisa berupa materi seperti hadiah barang maupun non
materi seperti kata-kata pujian, motivasi, perhatian, atau hal-hal positif lainnya.
5. Menyusun Kesimpulan
Dalam pembelajaran dengan Quantum Teaching, menutup pelajaran tidak
boleh bersifat satu arah.Di mana guru yang menyimpulkan materi, sedangkan
siswa hanya mendengarkan saja.Oleh karena itu, siswa harus didorong untuk
dapat menemukan kesimpulan dari materi yang disampaikan.Selanjutnya, guru
memberikan penguatan atas kesimpulan yang disampaikan siswa. Seorang guru
mata pelajaran PAI dapat mengajak para siswanya bermuhasabah pada akhir
pembelajaran dengan cara mengaitkan materi dengan contoh kasus yang sedang
berkembang.
Implementasi Quantum Teaching dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dipandang tepat sekali yang meliputi 3 langkah pengajaran PAI sesuai
dengan prinsip dan modelQuantum Teaching yaitu menata nilai, menata ruang
kelas, danmemperhatikan proses pembelajaran. Di mana guru dapat
menyampaikan materi pembelajaran di kelas secara inovatif dengan
mengkombinasikan metode maupun strategi pembelajaran secara tepat sehingga
siswa dapat melalui pembelajaran dengan menyenangkan dan pembelajaran dapat
berjalan efektif dan efesien.8

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

8 Ibid.,hlm. 170.
Pengertian Quantum Teaching adalah konsep yang menguraikan cara-cara baru
dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat pemaduan unsur seni dan
pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan.
Azas Quantum Teaching adalah Bawalah Dunia Mereka Ke Dunia Kita, Dan
Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka . Maksudnya adalah guru harus bisa
memasuki dunia murid sebagai langkah awalnya. Konsep quantum teaching adalah
membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Patoni, metodologi pendidikan agama islam. Jakarta, PT. bina ilmu, 2004.

Oemar, Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 2004).
Harto, Kasinyo dan Abdurrahmansyah. 2011. Metodologi Pembelajaran Berbasis Active
Learning (Arah Baru Pembelajaran PAI di Sekolah dan Madrasah). Yogyakarta: Pustaka
Felicha.
http : // psychemate. blogspot. com/2007/12/quantum-teaching.html

Anda mungkin juga menyukai