Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN PALIATIF

KONSEP DAN
ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA PENYAKIT
STROK
KEPERAWATAN PALIATIF

OUR TIM
01 02
Irna Agustiani Nilam Sari
(A1C220006) (A1C220018)

03 04 05
Rahma Hasanuddin Maria Iluminata Dolu Hadinah Bahtiar
(A1C220029) (A1C220043) (A1C222054)
BACKGROUND
HOME AVATAR KIT PLANNERS HOMEWORK
S

01
DEFINISI
KEPERAWATAN PALIATIF

 Stroke adalah sindrome kliniks yang awal timbulnya mendadak,


progresif, cepat berupa deficit neurologis total atau global yang
berlangsung 24 jam atau lebih langsung menimbulkan kematian
dan semata-mata disebabkan oleh gngguan pendarahan otak non
traumatik ( Mansjoer , 2010 )
 Stroke/penyakit serebrovaskuler menunjukkan adanya beberapa
kelaianan otak baik secara fungsional maupun struktural yang
disebakan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral
atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak(Wijaya & Putri,
2013)
BACKGROUND
HOME AVATAR KIT PLANNERS HOMEWORK
S

02
ETIOLOGI
KEPERAWATAN PALIATIF

Penyebab stroke menurut Rendi dan Margareth (2015) :


a) Infark otak (80%)
1. Emboli
Emboli kardiogenik, fibrilasi atrium dan aritmia lain, thrombus mural dan ventrikel kiri,
penyakait katub mitral atau aorta, endokarditis (infeksi atau non infeksi).
2. Emboli paradoksal
Emboli arkus aorta, aterotrombotik (penyakit pembuluh darah sedang-besar), penyakit
eksrakanial, arteri karotis interna, arteri vertebralis.
3. Penyakit intracranial
Arteri karotis interna, arteri serebri interna, arteri basilaris, lakuner (oklusi arteri
perforans kecil).
KEPERAWATAN PALIATIF

b) Pendarahan intraserebral (15%)


Hipertensi, malformasi arteri-vena, angipati amiloid.
c) Pendarahan subaraknoid (5%)
d) Penyebab lain (dapat menimbulkan infark/pendarahan)
Trobus sinus dura, diseksi arteri karotis/vertebralis,
vaskulitis sistem saraf pusat, penyakit moya-moya (oklusi
arteri besar intra cranial yang progresif), migren, kondisi
hiperkoagulasi, penyalahgunaan obat, dan kelainan
hematologist (anemia sel sabit, polisistema, atau leukemia),
serta miksoma atrium.
BACKGROUND
HOME AVATAR KIT PLANNERS HOMEWORK
S

03
PATOFISIOLOGI
BACKGROUND
HOME AVATAR KIT PLANNERS HOMEWORK
S

Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di


otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi
dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral
terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat.
Suplai darah ke otak dapat berubah-berubah (makin lambat atau
cepat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan
spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (hipoksia
karena gangguan paru dan jantung).
KEPERAWATAN PALIATIF

04
KLASIFIKASI
KEPERAWATAN PALIATIF

Klasifikasi stroke menurut Corwin (2009) adalah :


1. Stroke non hemoragik
Trombosis cerebri, terjadi penyempitan lumen pembuluh
darah otak perlahan karena proses arterosklerosis
cerebral dan perlambatan sirkulasi serebral.
Embolisme cerebral, penyempitan pembuluh darah
terjadi mendadak akibat abnormalitas patologik pada
jantung , Embolus biasanya menyumbat arteri cerebral
tengah atau cabang-cabangnya yang merusak sirkulasi
cerebral.
KEPERAWATAN PALIATIF

2. Stroke hemoragik
Strok hemoragik merupakan pendarahan serebral dan
mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak
tertentu. Kejadiannya biasanya saat melakukan aktivitas
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
Kesadaran psien umunya dapat menurun.
KEPERAWATAN PALIATIF

05
MANIFESTASI
KLINIS
KEPERAWATAN PALIATIF

Pada stroke non hemoragik (iskemik), gejala utamanya


adalah timbulnya defisit neurologist, secaara
mendadak/subakut, di dahului gejala prodromal, terjadinya
pada waktu istirahat atau bangun pagi dan biasanya
kesadaran tidak menurun, kecuali bila embolus cukup
besar, biasanya terjadi pada usia > 50 tahun. Stroke akibat
PIS mempunyai gejala yang tidak jelas, kecuali nyeri
kepala karena hipertensi, serangan sering kali siang hari,
saat aktifitas atau emosi/marah, sifat nyeri kepalanya hebat
sekali, mual dan muntah sering terdapat pada permulaan
serangan.
KEPERAWATAN PALIATIF

Manifestasi klinis stroke akut dapat berupa:


1. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya
hemiparesis yang timbul mendadak)
2. Gangguan sensabilitas pada satu atau lebih anggota
badan (gangguan hemiparesik)
3. Perubahan mendadak status mental (konfusi,
delirium, letargi, stupor, atau koma)
4. Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, atau
kesulitan memahami ucapan
5. Disartria (bicara pelo atau cadel)
6. Gangguan penglihatan (hemianopia atau monokuler,
atau diplopia)
7. Ataksia (trunkal atau anggota badan)
8. Vertigo, mual dan muntah, atau nyeri kepala. (Wijaya
& Putri, 2013)
KEPERAWATAN PALIATIF

06
PENATALAKSAN
AAN MEDIS
KEPERAWATAN PALIATIF

 Stroke dapat dilakukan pengobatan dengan cara (Padila, 2015) :


a. Konservatif
1. Pemenuhan cairan dan elektrolit denganpemasangan
infus
2. Mencegah peningkatan TIK dengan obat antihipertensi,
deuritika, vasodiator perifer, antikoagulan, diazepam bila
kejang, anti tukak misal cimetidine, kortikosteroid (pada
kasus ini tidak ada manfaatnya karena pasien akan
mudah terkena infeksi, hiperglikemi dan stress
ulcer/perdarahan lambung), dan manitol untuk
mengurangi edema otak.
KEPERAWATAN PALIATIF

b. Operatif
Apabila upaya menurunkan TIK tidak berhasil maka perlu
dipertimbangkan evakuasi hematom karena hipertensi
intrakranial yang menetap akan membahayakan kehidupan
pasien.
c. Pada fase sub akut/pemulihan (>10 hari) perlu :
Terapi wicara, terapi fisik dan stoking anti embolisme.
KEPERAWATAN PALIATIF

07
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
KEPERAWATAN PALIATIF

• Menurut Padila (2015) pemeriksaan penunjang pasien stroke terdiri atas:


a. Diagnostik
1. Angiografi serebri
Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti
perdarahan artereriovena atau adanya ruptur.
2. Lumbal pungsi, CT scan, EKG, magnetic iamaging resnance (MRI)
3. USG Doppler

Untuk mengidentifikasi adanya penyakit arterovena (masalah sistem


karotis)
b. Pemeriksaan laboratorium

Hitung darah lengkap, kimia klinik, masa protombin, urinalisis.


KEPERAWATAN PALIATIF

08
KOMPLIKASI
KEPERAWATAN PALIATIF

Komplikasi yang dapat terjadi akibat stroke diantaranya


bisa menyebabkan aspirasi, paralitic illeus, atrial
fibrilasi, diabetus insipidus, peningkatan TIK, dan
hidrochepalus Padila, (2015)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai