Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN ORGANISASI ISLAM ABAD KE-20 DALAM GERAKAN NASIONAL


INDONESIA

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam Indonesia

Yang diampu oleh : Imam Subqi M.S.I., M.Pd.

Disusun Oleh :

Agung Pambudi 43030220031

Wafiq Azizah 43030220040

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kita rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul peran
organisasi islam abad ke-20 di indonesia memenuhi tugas dari mata kuliah studi islam indonesia.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikut-pengikutnya. Yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
yaumul qiyamah nanti Aamiin.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengerti dan memahami secara keseluruhan
tentang materi tersebut. Kami selaku penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih
kepada Bapak Imam Subqi M.S.I., M.Pd. yang sudah membimbing kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan
mendorong kelancaran baik dalam penyusunan maupun dalam proses lainnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta wawasan yang lebih luas
kepada pembaca, walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan banyak sekali kekurangan.
Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun, sehingga kedepannya
kami dapat memperbaiki dengan sebaik mungkin. Terimakasih.

Salatiga, 17 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjuangan pergerakan nasional Indonesia pada awal abad ke-20 masehi tidak
terlepas dari peran organisasi pergerakan islam. Organisasi Islam merupakan representasi
dari umat islam yang menjadi agama mayoritas di Indonesia. Dari aspek kesajarahan,
dapat ditangkap bahwa kehadiran organisasi-organisasi islam baik itu yang bergerak
dalam bidang politik maupun organiasi sosial membawa sebuah pembaharuan bagi
bangsa.
Pembaharuan islam di Indonesia pada abad ke-20 tidak terlepas dari pemikiran
yang ada di Timur Tengah terutama Muhammad Abdul Wahab. Orang-orang islam di
Indonesia mulai menyadari perlunya perubahan dalam berbagai aspek agama, memahami
kembali agam islam sesuai al-qur’an dan sunnah. Berbagai gerakan organiasi islam di
Indonesia yang lahir di abad ke-20 yang bertujuan untuk menunjang pendidikan ataupun
politik yang mempunyai kecendrungan dalam pemikiran masing-masing.
Dalam peran Organisasi islam di Indonesia mencakup beberapa aspek antara lain,
Pendidikan dan pemberdayaan, Dakwah dan kesadaran politik, Perlawanan terhadap
kolonialisme, Pembentukan identitas nasional, dan Kolaborasi antar gerakan lain.
Pemikiran dan pergerakan organisasi islam abad ke-20 dalam konteks nasionalis di
Indonesia memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk arah perjuangan dan
membangun fondasi negara Indonesia modern.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja organisasi islam yang muncul pada abad ke-20?
2. Apa peran organisasi islam di Indonesia?
3. Bagaimana pemikiran dan pergerakan organisasi islam pada abad ke-20 dalam
konteks nasionalis di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk dapat memahami organisasi islam yang muncul pada abad ke-20.
2. Untuk dapat memahami peran organisasi islam di Indonesia.
3. Untuk dapat memahami pemikiran dan pergerakan organisasi islam pada abad ke-20
dalam konteks nasionalis di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi Islam Di Indonesia Abad ke-20


1. Jami’at Khair
Organisasi islam pertama yang didirikan di Indonesia pada tahun 1901 yang
didirikan oleh Sayyid Muhammad Al-Fachir ibn Muhammad Al-Masjhur. Akan tetapi
baru mendapatkan izin resmi dari pemerintahan hindia belanda pada 17 juli 1905 di
Jakarta. Pada awal mula didirikan tahun 1901 M, organisasi jami’at khair lebih
bersifat oganisasi sosial kemasyarakatan, dimana tujuan awalnya membantu fakir
miskin, baik dalam segi material maupun spiritual, mendidik dan mempersiapkan
generasi muda islam untuk mampu berperan pada masa depan, dan yang terakhir
yaitu menolong umat ynag lemah dalam sektor ekonomi.
Jami’at khair merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada penddikan saja,
meski menjadi polopor pembaharuan islam modern di bidang pendidikan, nyatanya
sampai pada tahun 1925. Jamiatul khair hanya organisasi kecil yang beranggotakan
1000 orang. Jami’at khair mengalami kemunduran dan kalah saing dengan al-irsyad.
2. Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang berdiri pada tahun 1912 yang
didirikan oleh K.H.Ahmad Dahlan. Kata muhammadiyah secara bahasa berarti
pengikut Nabi Muhammad. Penggunaan kata muhammadiyah dimaksudkan untuk
menisbahkan (menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi
Muhammad.
Maksud dan tujuan muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya. 1 Tujuan
dari muhammadiyah adalah memahami melaksanakan agama islam sesuai ajaran serta
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, agar supaya dapat menjalani kehidupan
dunia sepanjang kemauan agama islam.
3. Syarekat Islam

1
Ahmad Adaby Darban, Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung Muhamadiyah, (Tangerang: Tarawang,
2000), hal.34
Syarekat islam merupakan sebuah organisasi yang berdiri pada tahun 1911 yang
didirikan oleh H.Samanhudi. Yang mana sebelumnya dinamakan Syarekat Dagang
Islam. Syarekat dagang islam merupakan manifestasi semangat kebangsaan rakyat
yang hidup dalam jiwa umat islam di Indonesia yang mampu menarik perhatian
rakyat pada masa pergerakan nasional.
Syarekat islam didirikan dengan tujuan untuk menggalang kerjasama di antara
para pedagang islam demi memajukan perdagangan mereka dan mampu menyaingi
para pedagang asal china. Tidak bisa dipungkiri bahwa syarekat islam adalah
organisasi islam yang memperjuangkan keadilan dengan gigih serta menekan adanya
penindasan dan pemerasan oleh pemerintah Belanda. Melihat tujuan syarekat islam
yang tecantum tidak terlihat adanya kegiatan politik, akan tetapi kegiatannya
memperjuangkan hak-hak yang sesungguhnya dalam bidang politik.
4. Sumatera Thawalib
Pada mulanya sumatera thawalib merupakan sebuah koperasi yang bernama
Koperasi Pelajar Surau Jembatan Besi dan sebelum menjadi koperasi pernah menjadi
tempat mengaji yang bernamakan Surau Jembatan Besi. Dan pada tahun 1918
Zainuddin Labaai, Djalaluddin Thaib dan Inyik Bandaro mengubah nama koperasi itu
menjadi Sumetera Thawalib.2
Hal penting menyangkut Sumatera Thawalib sejak berdiri 1918 adalah
kontribusinya dalam gerakan pembaharuan islam di Sumatera Barat. Abdul Karim
Amrullah menjadikan Sumatera Thawalib untuk menyampaikan ide-ide pembaharuan
islam sebagai misi utama.3
5. Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan sebuah Organisasi yang berdiri pada tahun
1926 yang didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari. NU berasal dari bahasa arab yaitu
Nahdatul yang berarti bangkit atau bergerak, sedangkan ulama berarti orang yang ahli
dalam pengetahuan agama islam. NU merupakan organisasi representasi dari kaum
tradisionalis.4

2
Sejarah kebangkitan Nasional Derah Sumtera barat
3
DR. Halimatussa’diyah , Karakteristik Tafsir Di Indonesia, (Jakarta: Sakata Cendikia), hal.114
4
Mohammad Akmal Haris dkk, Moderasi Beragama Di Kalangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,
(Yogyakarta: K-Media), hal. 159
Tujuan didirikannya NU adalah mengembangkan ajaran-ajaran islam ahlussunnah
wal jamaah dan melindungi dari penyimpangan kaum pembaru dan modernis.

B. Peran Organisasi Islam di Indonesia


1. Pendidikan dan Pemberdayaan
Organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki
peran kunci dalam bidang pendidikan. Mereka mendirikan sekolah-sekolah untuk
meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat Indonesia. Muhammadiyah,
misalnya, mendirikan banyak sekolah modern yang memberikan akses pendidikan
kepada banyak orang, terutama di daerah pedesaan. Pendidikan yang disediakan oleh
organisasi-organisasi ini membantu memperkuat nasionalisme dan kesadaran politik
di kalangan masyarakat, serta memberikan bekal pengetahuan untuk memperjuangkan
kemerdekaan.
2. Dakwah dan Kesadaran Politik
Organisasi Islam memainkan peran penting dalam menyebarkan pemikiran politik
yang mendorong kebangkitan nasional Indonesia. Melalui dakwah dan pengajaran,
organisasi-organisasi ini membantu mengembangkan kesadaran politik dan
kebangsaan di kalangan umat Islam. Mereka menekankan pentingnya persatuan dan
perlawanan terhadap penjajah Belanda. Pemimpin organisasi Islam seperti Ahmad
Dahlan dari Muhammadiyah dan KH Hasyim Asy'ari dari NU adalah tokoh-tokoh
yang mempengaruhi pandangan politik dan nasionalisme di kalangan umat Islam.
3. Perlawanan terhadap Kolonialisme
Organisasi Islam aktif terlibat dalam perlawanan fisik dan intelektual terhadap
penjajah Belanda. Mereka membantu mengorganisir gerakan-gerakan perlawanan
rakyat seperti demonstrasi, mogok kerja, dan aksi sipil lainnya. Aktivitas perlawanan
ini mencakup penggalangan dana, penyediaan logistik, serta mobilisasi massa melalui
kegiatan organisasi Islam. Pada tahap awal gerakan, organisasi-organisasi Islam juga
memainkan peran dalam mendirikan organisasi-organisasi nasionalis seperti Budi
Utomo, yang kemudian menjadi cikal bakal Gerakan Nasional.
4. Pembentukan Identitas Nasional
Organisasi Islam berperan dalam memperkuat identitas nasional Indonesia dengan
menggabungkan nilai-nilai Islam dengan semangat persatuan dan nasionalisme.
Mereka mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
menyebarkan pemahaman tentang sejarah dan budaya Indonesia. Organisasi Islam
juga mempromosikan kesetaraan sosial dan keadilan dalam masyarakat, yang
merupakan prinsip-prinsip yang esensial dalam pembentukan identitas nasional yang
inklusif.
5. Kolaborasi dengan Gerakan Lain
Organisasi Islam bekerja sama dengan kelompok-kelompok non-Islam dalam
Gerakan Nasional untuk mencapai kemerdekaan. Mereka terlibat dalam organisasi
politik seperti Partai Nasional Indonesia (PNI), yang menjadi kekuatan politik
terbesar di belakang gerakan kemerdekaan. Kolaborasi ini memungkinkan organisasi
Islam untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya, serta memperkuat basis
dukungan untuk Gerakan Nasional secara keseluruhan. Organisasi Islam juga
berkontribusi dalam pembentukan perlembagaan nasional, seperti pembentukan
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), yang menjadi badan legislatif sementara
pada masa awal kemerdekaan.
Selain itu, organisasi Islam juga berperan dalam memobilisasi massa dalam bentuk
demonstrasi, rapat umum, dan kegiatan politik lainnya. Mereka menggunakan pengaruh
mereka untuk mengajak umat Islam dan masyarakat luas untuk bersatu dan berjuang
bersama menuju kemerdekaan. Penting untuk dicatat bahwa peran organisasi Islam dalam
Gerakan Nasional tidak terbatas pada Muhammadiyah dan NU saja. Terdapat juga
organisasi Islam lainnya seperti Jami’at Khair, Syarekat Islam, Sumatera Thawalib, dan
Persatuan Islam (Persis) yang juga aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan dan
mendorong persatuan nasional.
Secara keseluruhan, peran organisasi Islam abad ke-20 dalam Gerakan Nasional
Indonesia mencakup pendidikan dan pemberdayaan, dakwah dan kesadaran politik,
perlawanan terhadap kolonialisme, pembentukan identitas nasional, serta kolaborasi
dengan gerakan lain. Melalui peran-peran ini, organisasi Islam memberikan kontribusi
yang signifikan dalam mempersatukan umat Islam dan bangsa Indonesia secara
keseluruhan dalam perjuangan menuju kemerdekaan dan pembentukan negara Indonesia
modern.
C. PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN ORGANISASI ISLAM ABAD KE-20 DALAM
KONTEKS NASIONALIS DI INDONESIA
1. Pemikiran Organisasi Islam:
Islam sebagai Identitas Nasional, Organisasi Islam pada abad ke-20 menekankan
pentingnya Islam sebagai identitas nasional. Mereka memandang Islam sebagai
bagian integral dari budaya dan sejarah Indonesia, dan mengusahakan harmoni antara
nilai-nilai Islam dan nasionalisme.
Nasionalisme dan Kemanusiaan, Organisasi Islam pada periode ini mengajukan
pandangan bahwa nasionalisme Indonesia harus didasarkan pada semangat
kemanusiaan yang luas, mengatasi perbedaan etnis, agama, dan budaya. Mereka
memperjuangkan persatuan dan solidaritas antara bangsa Indonesia dengan
memandang semua warga negara sebagai bagian dari kesatuan yang lebih besar.
Toleransi dan Pluralisme, Organisasi Islam menekankan pentingnya toleransi dan
pluralisme dalam konteks nasionalis. Mereka memandang Indonesia sebagai negara
yang inklusif, di mana berbagai agama, suku, dan budaya dapat hidup berdampingan
secara harmonis. Pemikiran ini diwujudkan melalui praktik-praktik keagamaan yang
toleran dan dialog antar umat beragama.
2. Pergerakan Organisasi Islam:
Perjuangan Kemerdekaan, Organisasi Islam memainkan peran penting dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka terlibat dalam gerakan nasionalis yang
meliputi demonstrasi, pemogokan, perlawanan terhadap penjajahan kolonial, serta
menyebarkan semangat kebangsaan di antara umat Muslim Indonesia.
Pendidikan dan Kebudayaan, Organisasi Islam pada abad ke-20 sangat aktif
dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Mereka mendirikan sekolah-sekolah
modern yang mengintegrasikan ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan umum. Selain
itu, mereka memperjuangkan pembaruan kebudayaan Islam, seperti seni, sastra, dan
budaya lokal, dengan mengadaptasinya dalam konteks nasionalis.
Kesejahteraan Sosial, Organisasi Islam turut bergerak dalam memperjuangkan
kesejahteraan sosial dan keadilan di Indonesia. Mereka mendirikan lembaga-lembaga
amal, panti asuhan, rumah sakit, dan lembaga kesejahteraan lainnya untuk membantu
masyarakat yang membutuhkan. Tujuan mereka adalah memastikan distribusi
kekayaan yang adil dan mengatasi kesenjangan sosial.
Partisipasi Politik, Organisasi Islam terlibat dalam politik nasional dan regional
untuk mencapai tujuan nasionalis. Beberapa organisasi Islam mendirikan partai
politik, seperti Masyumi, yang memainkan peran penting dalam perumusan konstitusi
Indonesia. Melalui partisipasi politik, mereka berupaya mewujudkan visi nasionalis
dan memperjuangkan kepentingan umat Muslim Indonesia.
Advokasi Hukum dan Keadilan, Organisasi Islam aktif dalam memperjuangkan
keadilan dan mendorong penerapan hukum yang adil. Mereka terlibat dalam advokasi
hak-hak asasi manusia, perlindungan terhadap diskriminasi, dan menentang
penyalahgunaan kekuasaan oleh otoritas. Organisasi Islam juga memperjuangkan
keadilan ekonomi dan redistribusi kekayaan.
Hubungan dengan Organisasi Nasionalis, Organisasi Islam menjalin hubungan
dengan organisasi nasionalis lainnya dalam gerakan nasional Indonesia. Mereka
bekerja sama dengan kelompok-kelompok nasionalis untuk mencapai tujuan bersama,
seperti kemerdekaan, persatuan, dan pembangunan negara. Meskipun terkadang
terdapat perbedaan pendekatan dan prioritas, kolaborasi antara organisasi Islam dan
organisasi nasionalis menjadi penting dalam menghadapi penjajahan dan membangun
negara merdeka.
Penyebaran Pemikiran Nasionalis-Islam, Organisasi Islam pada abad ke-20 juga
berperan dalam menyebarkan pemikiran nasionalis yang berakar pada nilai-nilai
Islam. Mereka mengembangkan teori dan gagasan tentang hubungan antara Islam dan
nasionalisme, dan mempromosikan konsep-konsep seperti demokrasi, keadilan sosial,
kemerdekaan, dan hak asasi manusia yang sesuai dengan ajaran Islam. Pemikiran ini
mempengaruhi gerakan nasionalis dan menciptakan perspektif yang unik dalam
perjuangan untuk kemerdekaan dan pembangunan negara Indonesia.
Pemikiran dan pergerakan organisasi Islam pada abad ke-20 dalam konteks
nasionalis di Indonesia mencerminkan upaya mereka untuk memperjuangkan
kemerdekaan, membangun kesadaran nasional, memperkuat identitas Islam, serta
mempromosikan nilai-nilai keadilan sosial dan kemanusiaan. Peran mereka dalam
gerakan nasional Indonesia memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk arah
perjuangan dan membangun fondasi negara Indonesia modern.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi Islam berperan penting dalam membangun kesadaran nasional di
kalangan umat Muslim Indonesia. Mereka menyebarkan gagasan tentang kebangsaan,
persatuan, dan identitas nasional yang kuat. Organisasi Islam aktif dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia melalui berbagai upaya seperti demonstrasi, pemogokan, dan
perlawanan terhadap penjajahan kolonial. Mereka memainkan peran dalam advokasi
keadilan sosial dan pembangunan kesejahteraan masyarakat. Organisasi Islam
mendirikan lembaga-lembaga amal, rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga
kesejahteraan lainnya. Organisasi Islam berkontribusi dalam bidang pendidikan dan
pembaruan kebudayaan.
Mereka mendirikan sekolah-sekolah modern yang mengintegrasikan ajaran Islam
dengan ilmu pengetahuan umum. Organisasi Islam terlibat dalam politik dan partisipasi
dalam upaya mencapai tujuan nasionalis. Beberapa organisasi Islam mendirikan partai
politik yang aktif dalam perumusan konstitusi Indonesia. Pemikiran organisasi Islam
mencerminkan pendekatan yang inklusif, toleran, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Mereka mempromosikan persatuan, toleransi antaragama, dan pluralisme
dalam konteks nasionalis Indonesia.
Melalui peran dan kontribusinya dalam gerakan nasional Indonesia, organisasi
Islam abad ke-20 telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam perjuangan untuk
meraih kemerdekaan, membangun identitas nasional, serta memperjuangkan keadilan
sosial dan kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai