FLUIDA STATIS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
2013
SILABUS MATA PELAJARAN : FISIKA
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Memberikan contoh
penerapan sifat-sifat fluida
statik dalam kehidupan sehari-
hari
Deskripsi materi
Fluida Statis
Kita telah mengetahui penggolongan secara umum tiga jenis zat, yaitu zat
padat, zat cair, dan gas, kita dapat membedakan tiga jenis zat ini sebagai berikut.
Benda padat mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap; bahkan jika sebuah
gaya yang besar diberikan pada sebuah benda padat, benda tersebut tidak
langsung berubah bentuk atau volumenya. Benda cair tidak mempertahankan
bentuk yang tetap melainkan mengambil bentuk tempat yang ditempatinya, tetapi
seperti benda padat, benda cair tidak dapat langsung ditekan, dan perubahan
volume yang cukup signifikan terjadi jika diberikan gaya yang besar. Gas tidak
memiliki bentuk dan volume yang tetap, gas akan menyebar untuk memenuhi
tempatnya. Sebagai contoh, ketika udara dipompa ke dalam ban mobil, udara
tersebut tidak seluruhnya mengalir ke bagian bawah ban seperti zat cair,
melainkan menyebar untuk memenuhi seluruh volume ban. Karena zat cair dan
gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap, keduanya memiliki kemampuan
untuk mengalir dengan demikian kedua-duanya sering disebut sebagai fluida.
Kadang-kadang dikatakan bahwa besi “lebih berat” dari kayu. Hal ini
belum tentu benar karena sau batnag kayu yang besar labih berat dari sebuah paku
besi. Yang seharusnya kita katakan adalah besi lebih rapat dari kayu.
Massa jenis (ρ), sebuah benda (ρ adalah huruf kecil dari abjad Yunani
“rho”) didefinisikan sebagai massa per satuan volume.
(1.1)
Dimana m adalah massa benda dan v merupakan volumenya. Massa jenis
merupakan sifat khas dari suatu zat murni. Benda-benda yang terbuat dari unsur
murni. Benda-benda yang terbuat dari unsur murni, seperti emas murni, bisa
memiliki berbagai ukuran atau massa, tetapi massa jenis akan sama untuk
seluruhnya. (Kadang-kadang kita akan menyadari bahwa Persamaan (1.1)
berguna untuk menuliskan massa benda sabagai m=ρv, dan berat benda, mg,
sebagai ρvg.)
untuk memberi hasil dalam kg / m3. Dengan demikian massa jenis aluminium
adalah ρ = 2,70 g / cm3, yang sama dengan 2700 kg / m3. Massa jenis berbagai zat
diberikan pada tabel (1.1). Tabel tersebut juga mencantumkan temperatur dan
tekanan karena besaran-besaran ini mempengaruhi massa jenis zat (walaupun
efeknya kecil untu zat cair dan padat).
Tabel (1.1)
Massa Jenis Beberapa Zat
Zat Massa Jenis, ρ
(kg / m3)
Padat
Aluminium 2,70 x 103
Besi dan baja 7,8 x 103
Tembaga 8,9 x 103
Timah 11,3 x 103
Emas 19,3 x 103
Beton 2,3 x 103
Granit 2,7 x 103
Kayu (biasa) 0,3-0,9 x 103
Gelas, umum 2,4-2,8 x 103
Es 0,917 x 103
Tulang 1,7-2,0 x 103
Cair
Air (4ͦ C) 1,00 x 103
Darah, plasma 1,03 x 103
Darah, keseluruhan 1,05 x 103
Air laut 1,025 x 103
Air raksa 13,6 x 103
Alkohol, ethyl 0,79 x 103
Bensin 0,68 x 103
Gas
Udara 1,29
Helium 0,179
Karbondioksida 1,98
Air (uap) (100ͦ C) 0,598
*Massa jenis dinyatakan pada 0ͦ C dan tekanan 1 atm kecuali
dinyatakan lain.
(1.2)
Dengan :
P = tekanan (N/m2)
F = gaya pada permukaan (N)
A = luas permukaan (m2)
Nilai tekanan sebesar 1 N/m2 dapat dinyatakan sebagai 1 pascal (Pa),
sehingga satuan SI untuk tekanan dapat dinyatakan dalam N/m 2 atau dalam
pascal. Untu kepentingan praktis, satuan tekanan biasanya dinyatakan dalam
atmosfer (atm), cmHg, atau bar.
1 atm = 76 cmHg = 1,013 x 105 Pa = 1,013 bar
Fluida yang ada disekitar kita selalu mengalami pengaruh gaya gravitasi.
Pada setiap bagiannya bekerja gaya gravitasi yang arahnya ke bawah. Marilah kita
tinjau gaya gravitasi ini dengan menggunakan penalaran. Untuk mudahnya,
marilah kita tinjau zat cair di dalam suatu wadah yang terbuka seperti pada
Gambar 3.4. Kita dapat membayangkan bahwa zat cair itu terdiri dari lapisan-
lapisan, mulai dari lapisan terbawah pada dasr wadah samapi lapisan teratas pada
permukaan zat cair. Setiap bagian lapisan mengalami gaya gravitasi yang arahnya
ke bawah. Oleh karena itu, setiap lapisan menekan (mengadakan tekanan) pada
lapisan yang ada di bawahnya. Akibatnya, lapisan terbawah mengalami tekanan
terbesar, sebab lapisan terbawah harus menahan semua lapisan yang lain. Lapisan
teratas mengalami tekanan terkecil, sebab di atasnya tidak ada lagi lapisan zat
cair. Yang ada hanyalah atmosfer, yang memberikan tekanan yang disebut
tekanan atmosfer. Dari penalaran ini kita dapat menyimpulkan bahwa tekanan di
dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
bagian zat cair; besar tekanan itu bergantung pada kedalaman; makin dalam
letak suatu bagian zat cair, makin besar tekanan pada bagian itu.
Tekanan di dalam fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh adanya gaya
gravitasi disebut tekanan hidrostatika. Sifat zat cair yang dapat mengalir
menyebabkan tekanan hidrostatika tidak hanya terjadi pada bidang mendatar,
melainkan pada setiap bidang. Setiap titik pada dinding wadah mendapat tekanan
dari zat cair yang di wadah itu. Tekanan pada dinding wadah haruslah berarah
tegak luarus pada dinding tersebut. Seandainya tekanan itu arahnya miring, maka
gaya yang menyebabkan tekanan itu dapat diuraikan menjadi komponen tegak
lurus dan komponen sejajar dinding yang dimaksud. Komponen sejajar dinding
akan menyebabkan adanya aliran di sepanjang dinding wadah zat cair, padahal zat
cair dalam keadaan tidak mengalir. Hadi, arah tekanan haruslah tegak lurus
dinding wadah.
Tekanan hidrostatika yang bekerja pada alas silinder dihasilkan oleh berat
silinder itu sendiri. Berat silinder dapat kita hitung dengan cara berikut.
Berat Silinder = mg = ρvg = ρAhg
Dengan :
h = kedalaman (m)
berat silinder ρA h g
Ph = = = ρg h (1.2)
luasalas silinder A
Dengan :
Pada Gambar 3.5 ditunjukkan suatu fluida yang berada di dalam suatu
bejana berhubungan. Kita lihat bahwa tinggi permukaan fluida pada keempat
bejana adalah sama, yang menunjukkan bahwa tekanan hanya bergantung pada
kedalaman, bukan pada bentuk wadah. Fenomena ini dinyatakan dalam hukum
pokok hidrostatika, yang berbunyi: semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama.
Gambar (3.5)
Perlu ditekankan bahwa tekanan yang kita tentukan dengan Persamaan
(1.2) merupakan tekanan hidrostatika, di mana kita belum memperhitungkan
tekanan atmosfer. Tekanan di suatu titik di dalam suatu fluida yang sebenarnya
disebut tekanan absolut, dapat dihitung dengan rumus:
P = Po + Ph = Po + ρgh
(1.3)
tekanan (p)
Air
Gambar (3.6)
Celupkan tabung yang sudah di lubangi di beberapa titik itu ke dalam air.
Tarik piston ke atas agar tabung tersebut penuh dengan air. Setelah itu, angkatlah
tabung dari air, dan tekan kuat pistonnya untuk memberikan tekanan yang kuat
pada air. Akan kita amati bahwa air dari dalam tabung akan memancar keluar dari
dalam tabung melalui lubang-lubangnya dengan gaya pancaran yang sama besar.
Tekanan pada penyemprot Pascal diadakan dari luar. Semburan zat cair yang
keluar dari bola penyemprot menunjukkan bahwa tekanan itu diteruskan ke segala
arah dengan sama besar.
Jika misalnya zat cair diberi tekanan sebesar P, maka setiap bagian zat cair
dan dinding bejana mengalami tekanan sebesar P. Jadi, hukum Pascal dapat
dinyatakan sebagai berikut: tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair
yang ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala
arah dengan sama rata. Sejumlah alat praktis menggunakan prinsip Pascal. Dua
contoh, rem hidrolik dan lift hidrolik. Pada kasus lift hidrolik, sebuah gaya kecil
dapat digunakan untuk memberikan gaya besar dengan membuat luas satu piston
(keluaran) lebih besar dari luas piston yang lainnya (masukan).
Untuk mendapatkan hukum Pascal ini dengan lebih baik, marilah kita
tinjau hukum Pascal ini secar kuantitatif, yaitu dengan menggunakan angka-angka
atau besaran-besaran. Untuk itu tinjau sebuah alat yang bentuknya seperti pada
Gambar (3.7). Alat itu berupa bejana tertutup yang dilengkapi dengan dua buah
torak (pengisap) yang luas penampangnya berbeda, yaitu A 1 dan A2 (A1 < A2).
Untuk menyederhanakan kita menganggap bahwa antara torak dan dinding tak
ada gesekan. Di dalam bejana terdapat zat cair. Umpamakan pada torak yang yang
luasnya A1 dikerjakan gaya sebesar F1 yang arahnya ke bawah. Karena itu, zat cair
di dalam bejana mengalami tekanan.
F1
P= (1.4)
A1
Tekanan P ini diteruskan sama rata ke segala arah di dalam bejana seperti
yang digambarkan pada Gambar (3.7), termasuk ditorak yang luasnya A2 (torak di
sebelah kanan). Kita dapat menghitung gaya yang dialami oleh torak di sebelah
kanan dengan mengalikan tekanan P dengan luas penampang torak A2. Jika gaya
itu kita sebut F2 , maka
F1
F2 = P A 2 = A2
A1
Masih ingatkah Anda dengan gaya apung yang dialami oleh benda
yang dicelupkan dalam suatu zat cair? Di SMP Anda telah mengetahui bahwa
suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair mendapat gaya ke atas sehingga
benda kehilangan sebagian beratnya (beratnya menjadi berat semu). Gaya ke atas
ini disebut sebagai gaya apung (buoyancy), yaitu gaya ke atas yang dikerjakan
oleh zat cair pada benda. Munculnya gaya apung adalah konsekuensi dari tekanan
zat cair yang meningkat dengan kedalaman. Dengan demikian berlaku
Gambar (3.7)
(1.6) Gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat cair
Gambar
(3.8)
Gambar (3.9)
Perhatikan sebuah balok dengan tinggi h dan luas A, yang tercelup
seluruhnya di dalam zat cair dengan massa jenis ρ f (Gambar 3.9). Fluida
melakukan tekanan hidrostatis p1= ρ f gh1 pada bagian atas baloknya. Gaya yang
berhubungan dengan tekanan ini adalah F1 = p1 A = ρ f gh1 A berarah ke bawah.
Dengan cara yang sama, fluida melakukan tekanan hidrostatis F2 = p2 A = ρ f gh2 A
dengan arah ke atas. Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung Fa.
Jadi, Fa = F 2−F1 karena F 2> F 1
= ρ f g h2 A− ρf g h1 A
= ρ f g A ( h2 −h1 )
= ρf g A h sebab h2 – h1 = h
Fa = M f g (1.7)
Fa = ρ f V bf g (1.8)
Dengan ρ f adalah massa jenis fluida dan V bf adalah volum benda yang
tercelup dalam fluida.
Perhatian:
Hukum Archiemedes berlaku untuk semua fluida (zat cair dan gas)
V bf adalah volum benda yang tercelup dalam fluida. Jika benda tercelup
seluruhnya, V bf = volum benda. Tetapi jika volum benda hanya tercelup
sebagian, V bf =¿volum benda yang tercelup dalam fluida saja. Tentu saja
untuk kasus ini, V bf < volum benda.
b. Mengapung, Tenggelam, dan Melayang
Gambar (3.10)
Pada benda yang mengapung dan melayang terjadi keseimbangan antara
berat benda w dan gaya apung Fa, sehingga berlaku
ΣF=0
Fa – w = 0 atau w = Fa
Pada benda yang tenggelam, berat w lebih besar daripada gaya
apung Fa. Jadi,
Syarat mengapung atau melayang
w = Fa (1.12)
Syarat tenggelam w > Fa
Perhatian:
Syarat mengapung sama dengan syarat melayang, yaitu berat benda sama
dengan gaya apung ( w = Fa ). Perbedaan keduanya terletak pada volum benda
yang tercelup dalam zat cair (Vbf). Pada peristiwa mengapung, hanya sebagian
benda yang tercelup dalam zat cair, sehingga Vbf < Vb.
Persamaan (1.13) berlaku untuk benda yang mengapung dalam satu jenis
fluida. Bagaimana untuk benda yang mengapung dalam dua jenis fluida atau
lebih? Untuk kasus seperti ini, rumusnya mirip dengan Persamaan (1.13), hanya
pembilang ρ f V bf diperoleh dari penjumlahan
Σ ρfi V bfi
ρb =
Vb
ρf V b f + ρ f V b f + ρf V b f +…
ρb = 1 1 2 2 3 3
(1.14)
Vb
Persamaan hidrometer
m
hbf = (1.15)
A ρf
(Gambar 3.11)
Pada (Gambar 3.11) ditunjukkan sebuah balom udara yang diisi dengan
gas panas. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut. Mula-mula balon diisi dengan
gas panas sehingga balon menggelembung dan volumnya bertambah.
Bertambahnya voluym balon berarti bertambah pula volum udara yang
dipindahkan oleh balon. Suatu saat gaya apung sudah lebih berat daripada berat
total balon (berat balon dan muatan) sehingga balon mulai bergerak naik.
Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai
ketinggian tertentu. Setelah ketinggian yang diinginkan tercapai, awak balon
mengurangi gas panas sampai tercapai gaya apung sama dengan berat balon. Pada
saat itu balon melayang di udara. Sewaktu awak balon ingin menurunkan
ketinggian, sebagian isi gas panas dikeluarkan dari balon. Ini menyebabkan volum
balon berkurang, yang berarti gaya apung berkurang. Akibatnya, gaya apung
lebih kecil daripada berat balon, dan balon bergerak turun.
Perhatian:
Dalam cairan bisa terjadi hanya sebagian benda yang tercelup dalam
cairan, hingga Vbf belum tentu sama dengan Vb. Dalam udara, volum
benda yang tercelup selalu sama dengan volum benda (Vbf=Vb).
Massa jenis gas panas lebih kecil daripada massa jenis udara.
Kita mempelajari apa yang terjadi terhadap fluida sebagai satu kesatuan.
Tetapi permukaan zat cair alam keadaan diam juga berperilaku dengan cara yang
menarik. Sejumlah observasi umum menunjukkan bahwa permukaan zat cair
berperilaku seperti membrane yang terengang karena tegangan. Sebagai contoh,
setates air di ujung keran yang menetes, atau tergantung dari dahan kecil pada
embun pagi hari, membuat bentuk yang hamper bulat seperti balon kecil yang
berisi air. Jarum baja dapat di apungkan di permukaan air walaupun massa
jenisnya lebih besar daripada air. Permukaan zat cair berperilaku seakan-akan
mengalami tegangan ,dan tegangan ini, yang bekerja sejajar engan permukaan,
muncul dari gaya tarik antar molekul. Efek ini disebut tegangan permukaan.
Lebih khusus lagi, suatu besaran yang isebut tegangan permukaan, γ (huruf
yunani gamma), didefenisikan sebagai gaya F per satuan panjang L yang bekerja
melintasi semua garis pada permukaan , dengan kecenderungan menarik
permukaan agar tertutup.
F
γ= 1-1
L
Untuk memahami ini, lihat peralatan berbentuk U yang ditunjukkan pada
gambar 7.17 yang berisi lapisan tipis zat cair. Dengan adanya tegangan
permukaan, dibutuhkan gaya F untuk menarik kawat yang bisa digerakkan dan
dengan demikian menambah luas permukaan zat cair. Zat cair yang berada di
dalam peralatan kawat merupakan lapisan tipis yang mempunyai permukaan atas
dan bawah. Dengan demikian panjang permukaan yang ditambah adalah 2l, dan
tegangan adalah γ=F/2l. peralatan kecil seperti ini dapat digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan berbagai macam zat cair. Tegangan permukaan air
adalah 0,072 N/m pada 20oC. Tabel 7.2 memberikan nilai-nilai untuk zat cair
lainnya.Temperature mempunyai efek yang besar pada tegangan permukaan.
Kita dapat melihat bagaimana tegangan permukaan muncul dengan
meneliti proses dari sudut pandangan molekuler. Molekul-molekul zat cair
memberikan gaya tarik satu sama lain,gayatarik ini digambarkan pada Gb 7.16,
sedang bekerja pada molekul yang berada jauh di dalam zat cair dan pada molekul
kedua di permukaan.
Gaya tarik-menarik yang terjadi pada partikel-partikel sejenis disebut gaya
kohesi. A mewakili partikel di dalam zat cair, sedangkan B mewakili partikel di
permukaan cat cair. Partikel A di tarik oleh gaya yang sama besar ke segala arah
oleh partikel-partikel di dekatnya. Sebagai hasilnya, resultan gaya pada partikel-
partikel di dalam zat cair(diwakili oleh A) adalah sama dengan nol, dan di dalam
zat cair tidak ada tegangan permukaan.
Untuk menambah luas permukaan zat cair, dibutuhkan gaya dan kerja
untuk menarik molekul-molekul dari dalam ke permukaan. Kerja ini menambah
energi potensial molekul dan kadang-kadang disebut energy permukaan. Makin
besar luas permukaan, makin besar energy permukaan. Besar kerja yang
dibutuhkan untuk menambah luas permukaan dapat dihitung dari Gb 7.17 dan
persamaan 1-1:
W = F ∆x
= γL∆x
=γ∆A,
W
γ=
∆A
Penerapan fisika.
KAPILARITAS
Merupakan hal yang umum terlihat bahwa air didalam gelas naik sedikit di
tempatnya menyentuh gelas,Gb 7.18 (a). Air dikatakan “membasahi” gelas. Di
pihak lain, air raksa, turun turun ditempatnya menyentuh gelas, Gb 7.18 (b) air
raksa tidak membasahi gelas. Apakah zat cair membasahi permukaan yang padat
atau tidak ditentukan oleh kekuatan relative gaya kohesi antara molekul zat cair
tersebut dibandingkan dengan gaya adhesi antara molekulzat cair dengan molekul
tempatnya. (Kohesi adalah gaya di antara molekul-molekul dengan jenis yang
sama dan adhesi adalah gaya antara molekul yang jenisnya berbeda.) Air
membasahi gelas karena molekul-molekul air lebih kuat tertarik ke molekul-
molekul gelas daripada dengan molekul-molekul air lainnya. Hal yang sebaliknya
berlaku untuk air raksa: gaya kohesi lebih kuat dari gaya adhesi.
Pada tabung dengan diameter yang sangat kecil,zat cair tampak naik atau
turun relative
terhadap tingkat zat cair yang mengelilinginya. Fenomena ini disebut kapilaritas,
dan tabung-tabung tipis seperti ini disebut tabung kapiler. Apakah zat cair naik
atau turun bergantung pada kekuatan relative gaya adhesi an kohesi. Dengan
demikian air naik dalam tabung gelas, sementara air raksa turun. Besar naiknya
(atau turunya) bergantung pada tegangan permukaan— yang menjaga agar
permukaan zat cair tidak pecah.
Lempeng bergerak à àà
Gb 7.19. Penentuan viskositas.
Fluida àà gradien
kecepatan
Lempeng diam
v
F=ηA
l
Tabel 7.3
Koefisien k bergantung pada bentuk geometris benda. Untuk benda yang memiliki
bentuk geometris berupa bola dengan jari-jari r, maka dari perhitungan
laboratorium ditunjukan bahwa:
k = 6πr …….. (1-2)
Pada suatu benda yang jatuh bebas dalam fluida kental, selama geraknya,
pada benda tersebut bekerja tiga buah gaya, yaitu gaya berat, w =mg, gaya keatas
yang dikerjakan fluida, Fa, dan gesekan yang dikerjakan fluida, Ff, seperti pada
gambar 7.13. Setelah dinyatakan, benda akan bergerak makin cepat sampai
mencapai kecepatan terminal yang konstan. Pada saat kecepatan terminal VT
tercapai, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah seimbang:
ΣF = 0
+mg – Fa - Ff = 0
Ff = mg - Fa
Jika massa jenis benda =ρb, massa jenis fluida = ρf, dan volume benda = Vb, maka
gaya keatas :
Fa = Vb ρf,g
Berat benda mg =( ρb Vb ) g
6πηrVT = ρb Vb g - Vb ρf,g
6πηrVT = g Vb(ρb - ρf,)
Kecepatan terminal
Dalam fluida kental
gV b ( ρ b− ρ f ,)
VT =
6 πηr
4 3
Untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r , maka volume benda Vb = πr,
3
sehingga:
VT =
g ( 43 π r 3)(ρ b−ρ f )
6 πηr
Sehingga :
2 r2 g
VT = (ρ b – ρ f )
9 η
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,douglas c.2001.fisika JILID 1 edisi ke 5.jakarta:erlangga
Kanginan, marthen.FISIKA Untuk Sma Kelas XII.jakarta:Erlangga
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA
Kelas / Semester : X/2
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida
Sub Materi : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
III. Indikator
1. Kognitif
a. Menjelaskan tekanan hidrostatik
b. Menjelaskan Hukum Pascal
c. Menerapkan prinsip kerja Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-
hari
d. Menjelaskan Hukum Archimedes
e. Menerapkan prinsip kerja Hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari
f. Menjelaskan prinsip tegangan permukaan
g. Menjelaskan teori gejala Gejala Meniskus
h. Menerangkan Gejala Kapilaritas
i. Menerangkan Viskositas
j. Menjelaskan Hukum Stokes
2. Psikomotor
Melakukan kegiatan untuk menjelaskan Hukum Archimedes
3. Afektif
a. Karakter : Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur,
dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
b. Keterampilan sosial : bekerjasama, menyampaikan pendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang
lain
2. Psikomotor
Siswa dapat melakukan kegiatan untuk menjelaskan Hukum
Archimedes
3. Afektif
a. Karakter : Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur,
dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
b. Keterampilan sosial : bekerjasama, menyampaikan pendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang
lain
V. Materi Pembelajaran
Pertemuan I
2. II
3. III
Pertemuan II
1. Teknik Penilaian
a. Tes tertulis
b. Tes kinerja :
Melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran Hukum
Archimedes
2. Instrumen Penilaian
Keterangan
No. Aspek yang dinilai
(√/X)
1. Mengukur volume awal air
2. Mengukur berat beban di udara
3. Mengukur berat beban di air
4. Mengukur volume akhir air setelah beban
5. dimasukkan
Mengumpulkan hasil percobaan
Keterangan : Bila aspek yang dinilai muncul mendapatkan tanda √ , bila aspek
yang dinilai tidak muncul mendapatkan tanda X
a. Penilaian Sikap
No. Aspek Yang Dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Mengagumi fenomena-
fenomena alam yang berkaitan
dengan fluida baik tekanan
maupun tegangan permukaan
sebagai ciptaan Tuhan
2. Memiliki rasa ingin tahu
(curiosity)
Mengetahui
......................... ..............................
NIP/NIK. NIP/NIK.
I. Petunjuk Belajar :
1. Baca secara cermat petunjuk percobaan sebelum Anda melakuka kegiatan
2. Baca buku-buku Fisika kelas XII SMA dan buku lain yang relevan
berkaitan dengan materi pengukuran untuk memperkuat konsep dan
pemahaman Anda.
3. Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang telah disajikan
III. Indikator
Menjelaskan gejala-gejala dan tekanan hidrostatis
Memformulasikan konsep tekanan hidrostatika
IV. Informasi Pendukung
Besar tekanan didefinisikan = gaya tiap satuan luas .
Apabila gaya F bekerja secara tegak lurus dan merata pada permukaan
bidang seluas A , maka tekanan pada
permukaan itu dpt dirumuskan sebagai :
P = tekanan ( N/m2 )
F
F = gaya ( Newton )
P = A
A = luas penampang ( m2 )
Satuan lain dari tekanan adalah : atmosfir 1 atm =76 cm Hg =1,013 x 105
Pa = 1,013 bar
Ketika anda sedang menyelam di kedalaman air, maka anda akan merasakan
adanya tekanan pada telinga anda .
Semakin dalam menyelam maka semakin besar tekanan yang dirasakan,
tekanan tersebut adalah tekanan fluida .
Besarnya gaya tekan zat cair dalam keadaan diam yang dialami
bagian zat cair tiap satuan luas , disebut tekanan hidrostatis .
Po
F mg ( ρV )g
P
Ph = A = A = A =
( ρ hA )g
A
A
P = P o + Ph = Po + g h
P = tekanan mutlak
Po = tekanan atmosfir / tekanan udara luar .
P = Po + g h
P = Patm + Pgaug
Pgaug = P - Patm
semua titik yang terletak pada suatu bidang datar didalam zat cair ( bejana
berhubungan ) yang sejenis memiliki tekanan yang sama .
1. Sebuah tangki berisi air yang massa jenisnya a dan ketinggian air dari
dasar tangki adalah h .
Bila percepatan gravitasi di tempat itu adalah go dan besarnya gaya
tekan yang dihasilkan air terhadap dasar tangki adalah F , maka
besarnya tekanan hidrostatis yang dialami dasar tangki
adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.......................
...........................................................
.......................
2. Besar tekanan hidrostatis didalam zat cair disebabkan
oleh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
dan besarnya
tergantung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Tabung reaksi yang luas permukaannya 5 cm2 berisi air setinggi 100
mm .
Jika percepatan gravitasi adalah 10 m/s2 .
Tentukan tekanan yang dialami dasar tabung akibat desakan air ?
100
Berapa gaya yang bekerja pada tekanan fluida tersebut ?
...........................................................
...........................................................
......................
4. Suatu tempat di dasar danau memiliki kedalaman 10 m . Jika massa jenis
air danau 1 gr/cm3 dan percepatan gravitasi tempat adalah 10 m/s 2 serta
tekanan udara di atas permukaan danau saat itu sebesar 1 atmosfir ,
maka tekanan hidrostatis di dasar danau adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................
.......................
dan tekanan total yang dialami dasar danau adalah . . . . . . . . . . . . . . . . .
....................
...........................................................
.......................
5. Diantara alat ukur tekanan fluida adalah Barometer dan Manometer
yang digunakan untuk me – ngukur tekanan gas . Sebutkan perbedaan
kedua alat ukur tersebut ?
...........................................................
.......................
6. Sebuah ban mobil kempes dan terbaca oleh alat ukur – tekanannya
sebesar 1 atm . Setelah itu di isi angin dengan pompa mesin, kemudian
pada ban terbaca tekanannya menjadi 36 atm .
Maka tekanan gauge yang diberikan pompa mesin tsb
adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................
.......................
LEMBAR KERJA SISWA (UNTUK ANIMASI 1)
I. FENOMENA/MASALAH
Dalam sehari-hari, Anda sering mendengar istilah tekanan hidrostasistika,
apakah densitas fluida setiap zat sama ?kita ingin mengetahui kecepatan air
mengalir dan tekanan air yang keluar dari lubang yang paling bawah. Kita tahu air
akan lebih cepat mengalir jika lubang berada atau hampir dekat dengan dasar
permukaan.
Bagaimana kita dapat menentukan hal itu mari kita lakukan praktikum ini.
II. Tujuan
1) Mengamati kecepatan aliran air dalam tekanan hidrostatika?
2) Mengamati tekanan air dari setiap masing masing zat?
III. Alat dan bahan
1. Air
2. Madu
3. Bensin
4. Wadah
IV. Langkah Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Letakkan wadah di atas lantai yang tinggi atau tangga dan isilah wadah
tersebut dengan zat yang berbeda misalnya :air, madu dan bensin.
3) Bukalah lubang penutup wadah tersebut.
4) Amati kecepatan jatuhnya air dan tekanan air.
V. Pertanyaan
1. Berapakah kecepatan air jika massa zatnya atau densitas fluida adalah air?
Jawab:.........................................................................................................................
2. Berapakah kecepatannya jika massa zatnya atau densitas fluida adalah bensin?
Jawab:.........................................................................................................................
3. Berapakah kecepatannyajika massa zatnya atau densitas fluida adalah madu?
Jawab :........................................................................................................................
4. Berapakah tekanannya jika massa zatnya atau densitas fluida adalah madu,air
dan bensin?
Jawab :........................................................................................................................
VI. Tugas mandiri
Siapkan wadah atau tong dan isilah dengan air dan berilah lubang di sisinya
sebanyak 5 titik. Sumbatlah ke lima lubang setelah semua air penuh lalu bukalah
sumbatnya. Nyatakanlah kecepatannya dan bagian titik manakah yang
mempunyai paling besar dan jarak terjauhnya?, kembangkanlah kesimpulan Anda.
LEMBAR KERJA SISWA (UNTUK ANIMASI 2)
I. FENOMENA/MASALAH
Merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan didalam fluida . Semakin besar
viskositas fluida maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga
menunjukkan semakin sulit suatu ben da bergerak didalam fluida . Didalam
zat cair , viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antar molekul zat cair ,
sedangkan dalam gas – viskositas timbul akibat tumbukan antar molekul gas .
Fluida kental seperti oli memiliki koefisien viskositas besar sedangkan fluida
tidak kental seperti air memiliki koefisien viskositas kecil y= 1,0 x
-3
10 Pa s. Bagaimana kita dapat menentukan hal tersebut mari kita lakukan
praktikum tersebut.
II. Tujuan
V. Pertanyaan
1. Berapakah kecepatan air jika luas permukaan nya diperbesar ?
Jawab:.........................................................................................................................
2. Berapakah kecepatannya jika luas permukaannya diperkecil?
Jawab:.........................................................................................................................
3. Bagaimanakah pengaruh kecepatannya tehadap berbagai jenis zat?
Jawab :........................................................................................................................
4. Berapakah tekanannya jika luas permukaannya diperbesar?
Jawab :........................................................................................................................
5. Berapakah tekanannya jika luas permukaannya diperkecil?
Jawab :........................................................................................................................
I. FENOMENA/MASALAH
Anda mungkin pernah mengalami bahwa benda yang berada dalam air terasa
lebih ringan disbandingkan berat nya ketika di udara padahal benda itu
beratnya tidak berkurang . Mengapa demikian ?
Keadaan di atas dapat dijelaskan dengan “ Hukum Archimedes “ yang
dinnyatakan sebagai berikut :
“ Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas , yang besarnya sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan “ .
Mari kita tinjau dari praktikum berikut ini?
II. Tujuan
1. Menemukan hubungan antara gaya ke atas oleh zat cair dengan berat
zat cair yang dipindahkan.
2. Siswa memahami pengertian gaya angkat ke atas fluida.
3. Siswa memahami pengertian gaya angkat benda.
V. Pertanyaan
1. Apakah batu yang ditimbang di udara dengan yang di timbang di
dalam air mempunyai berat yang sama?
2. Apakah berat air yang tumpah dengan gaya angkat batu ke atas
hasilnya sama ?
3. Bagaimana hubungan antara gaya angkat ke atas batu dengan air yang
tumpah saat batu dimasukkan ke dalam air?
Hipotesis
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
A. DATA PENGAMATAN
…….…………………………………………………………………………………………………………………………….
Jenis zat cair :
2. II
3. III
Keterangan :
1. Apakah batu yang ditimbang di udara dengan yang di timbang di dalam air
mempunyai berat yang sama?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….…………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….…………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………….
…………………………………………………………………………………………………………………………....
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………….…………………………………………………………………………………………………………………………….
\
LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )
Indikator
à Memformulasikan konsep fluida statik
Soal No. 1
Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.
Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan
tekanan udara luar 105 N/m, tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Soal No. 2
Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti
gambar berikut!
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil
dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus
diberikan anak agar batu bisa terangkat!
Soal No. 3
Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti terlihat pada gambar!
Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan
massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air raksa (h1)!
Soal No. 4
Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis 0,75
gr/cm3 seperti ditunjukkan oleh gambar berikut!
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa
jenis benda tersebut!
SoalNo.5
Seorang anak memasukkan benda M bermassa 500 gram ke dalam sebuah gelas
berpancuran berisi air, air yang tumpah ditampung dengan sebuah gelas ukur
seperti terlihat pada gambar berikut:
B. Afektif
Keterangan :
5 = sangat baik / sangat sering
4 = baik/sering
3 = cukup
2 = kurang/jarang
1 = sangat kurang/sangat jarang
Kriteria penilaian :
26 – 30 = sangat baik
21 – 25 = Baik
16 – 20 = Cukup
10 – 15 = kurang
6 – 9 = sangat kurang
C. Psikomotorik
65-75 Cukup;
76-90 Baik;
91-100 Amat Baik