Anda di halaman 1dari 4

ELEMEN VISUAL DAN AUDIO DALAM TEATER

1. Tata Panggung
Tata pangggung biasa disebut dengan scenery atau set dekorasi, scenery dalam
arti luas adalah susunan seputar gerak laku diatas pentas serta segala elemen visual yang
mengitari pemeran dalam pementasan. Sedangkan scenery dalam arti sempit adalah
benda yang membentuk latar belakang secara fisik, yang memberi batas pada lingkungan
gerak laku.
Tata panggung dalam pentas teater berfungsi sebagai unsur yang menggambarkan
situasi, kondisi, waktu dan tempat sesuai dengan alur cerita yang berlangsung. Penataan
panggung dalam pentas teater tidak hanya ditujukan untuk keperluan estetika. Namun
juga memberikan ruang gerak terhadap pemain, sekaligus memvisualisasikan penokohan
dan karakternya. Penataan panggung bergantung pada latar cerita dalam naskah.
Set dekorasi atau tata panggung terbagi menjadi 5 yaitu:
a. Natural background yaitu penggunaan latar belakang panggung dalam suatu
pementasan dengan menggunakan backdrop dan cyclorama (Lukisan).
b. Decorative scenery yaitu perlengkapan panggung yang menggunakan peralatan
imitasi atau tiruan dengan maksud memberikan suasana.
c. Descriptive scenery yaitu perlengkapan panggung menggunakan benda aslinya
untuk menghias panggung agar dapat mewakili suasana.
d. Atmosphere scenery yaitu perlengkapan panggung yang menggunakan kombinasi
antara descriptive dan decorative scenery yaitu sebagian menggunakan benda asli
dan sebagian imitasi untuk hiasan panggung.
e. Active background yaitu latar belakang yang aktif (bergerak) sehingga dapat
menopang suasana.

2. Properti
Properti ini merupakan sebuah benda atau pakaian yang digunakan para pemeran
untuk mendukung dan menguatkan aktingnya ketika seni teater sedang berlangsung.
Properti terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Perlengkapan dekoratif (decorative property) yaitu perlengkapan suatu latar yang
telah dipilih untuk membantu menghadirkan latar belakang tempat dan waktu
yang terjadi dalam sebuah lakon teater. Contoh : gorden, hiasan dinding atau
gambar gambar.
b. Perlengkapan lantai (floor property) yaitu semua perlengkapan yang berdiri atau
berhubungan langsung di atas lantai panggung. Contoh : kursi, meja, lemari,
permadani.
c. Perlengkapan tangan (hand property) yaitu segala sesuatu yang diambil,
digunakan atau dipegang langsung oleh actor atau aktris dalam penampilannya di
atas pentas. Contoh : tas, koper, payung, baki, gelas, dll.
Perlengkapan tangan harus dibedakan dengan aksesoris yang merupakan bagian
dari kostum. Topi, selendang, sapu tangan, dan hiasan tangan lainnya lebih
merupakan bagian dari kostum, bukan bagian dari property sehingga menjadi
tanggung jawab pendesain kostum.

3. Tata Busana
Tata busana atau kostum adalah segala sesuatu yang disandang oleh pemain. Tata
busana sangat berpengaruh terhadap penonton.
Terdapat lima tipe kostum yang ada yaitu:
a. Kostum historis, yaitu kostum yang menampilkan sebuah periode periode spesifik
dalam sejarah.
b. Kostum modern yaitu pakaian yang dipakai oleh masyarakat masa kini atau
pakaian dengan tren.
c. Kostum nasional yaitu pakaian dari Negara atau tempat spesifik.
d. Kostum tradisional, yaitu pakaian atas representasi karakter spesifik secara
simbolis dan distilasi. Busana seperti ini seringkali berlatar belakang sejarah
terutama yang berhubungan dengan karakter tradisional, periode, dan tempat
khusus.
e. Kostum fantasi yaitu pakaian yang digunakan berdasarkan daya kreasi dan
imajinasi.
4. Tata Rias
Tata rias adalah seni mengubah wajah. Tata rias yang dimaksud dalam
pementasan teater adalah tata rias pentas, jadi segala sesuatu yang harus ditunjukkan
sehingga membentuk nuansa artistik yang mendukung karakter aktor atau aktris dalam
sebuah pementasan lakon.
Tata rias merupakan cara penggunaan alat kosmetik untuk membentuk wajah atau
gambaran peran yang akan dimainkan.
Kegunaan tata rias dalam teater adalah mengubah yang alamiah (nature) menjadi
yang berbudaya (culture) dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat. Tata rias
juga bermanfaat untuk mengatasi efek sinar tata lampu yang kuat dan membuat wajah
serta kepala pemain sesuai dengan peranan yang dikehendaki.
Tata rias dapat dibedakan menjadi Sembilan macam yaitu :
a. Rias jenis, dilakukan jika perias harus mengubah karakter seorang lelaki menjadi
wanita atau sebaliknya.
b. Rias bangsa, dilakukan jika seorang actor atau aktris berkebangsaan Asia harus
melakukan peranan sebagai seorang Eropa.
c. Rias usia, rias mengubah wajah seorang actor atau aktris menjadi karakter yang
sangat berbeda dari usia aslinya.
d. Rias tokoh, merias wajah actor untuk dapat menyerupai tokoh dalam cerita.
e. Rias watak, rias yang dilakukan untuk menunjukkan watak seseorang
f. Rias temporal, merias menurut perbedaan perbedaan yang terjadi pad situasi
tertentu,
g. Rias aksen, rias yang hanya mamberikan tekanan pada pelaku yang sudah
mendekati peranan yang akan dimainkan.
h. Rias lokal, rias berdasarkan tempat tertentu atau ditentukan oleh latar belakang
tempat dari peran yang dimainkan.
i. Rias fantasi, riasan yang dilakukan berdasarkan daya kreasi dan imajinasi sesuai
dengan tema cerita dalam pementasan teater.
5. Tata Cahaya
Tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas dengan menggunakan
peralatan tata cahaya.
Fungsi tata cahaya secara umum adalah untuk membentuk situasi, menyinari
gerak pelaku, menjadi isyarat perpindahan adegan, serta mempertajam ekspresi demi
penciptaan karakter. Pertunjukan akan lebih hidup bila ada tata cahaya.
Di bawah ini adalah beberapa peralatan tata cahaya:
a. Lampu
Dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu :
1) Foodlight memiliki cahaya dengan sinar yang menyebar, biasanya
dipergunakan untuk cyclorama dan footlight.
2) Spotlight memiliki sinar yang menyatu, menyorot terarah dan focus pada satu
tempat.
3) Campuran (Parcam)
b. Dimmer pack dan control
1) Dimmer untuk mengendalikan dan mengontrol intensitas cahaya dan
perubahan cahaya dalam intensitas tertentu.
2) Dimmer dapat mengubah intensitas cahaya dari terang ke remang
3) Dimmer juga mampu mengatur temperatur yang mengalir ke filament
bohlam.
6. Tata Musik dan Bunyi
Musik dan bunyi berfungsi sebagai pendukung peristiwa dan menggambarkan
suasana. Music dapat menunjukan latar waktu.
Perwujudan musik dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat
music atau dengan menggunakan musik rekaman.
Peralatan tata suara disebut dengan sound system. Penggunaan sound system pada
pementasan teater sangat minim bahkan cenderung ditiadakan.
Sumber:
Youtube Betandang Chanel
Haloedukasi.com

Anda mungkin juga menyukai