126210213122 126210213124 126210213126 01 Tata Panggung A. Mempelajari Panggung Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan Zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut. Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon,sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang diinginkan. Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung. B. Jenis-jenis Panggung 02 Properti Properti Properti memiliki arti sendiri di dalam sebuah pementasan drama, bisa dibilang properti juga sebagai alat pendukung kesuksesan di dalam pementasan drama. Semua digunakan untuk Contoh : Ketika anda sedang memainkan sebuah menunjang pementasan drama. Properti yang dapat peran yang berlokasikan di taman. Dan naskah yang kita gunakan di atas panggung harus memenuhi anda mainkan seperti petang di taman, dengan syarat pertunjukan, biasanya ada properti yang di tanggapan penonton sesudah membaca temanya larang digunakan dalam pementasan, seperti: api, pasti yang di pikirkan nuansa taman dengan sebuah air dan bahan yang tidak bisa hilang. kursi di tengah hamparan bunga. Properti yang di gunakan sudah pasti kursi yang biasa kita lihat di sebuah taman yang indah. 03 Tata Rias A. Fungsi Tata Rias 1. Menyempurnakan penampilan wajah. 2. Menggambarkan karakter tokoh. 3. Memberi efek gerak pada ekspresi pemain. 4. Menegaskan dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan tokoh. 5. Menambah aspek dramatik. Jenis Tata Rias Tata 04 Busana Fungsi Tata Busana 05 Tata Cahaya Tata Cahaya Fungsi Tata Cahaya 1) Penerangan: secara sederhana dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk melihat apa yang terjadi di atas panggung. Pencahayaan tidak akan efektif jika penonton tidak bisa melihat karakter diatas panggung, kecuali memang dimaksudkan demikian. 2) Kesan bentuk: menguatkan persepsi terhadap kesan bentuk diatas panggung, terutama untuk elemen elemen panggung yang bersifat tiga dimensi. 3) Fokus: mengarahkan perhatian penonton ke area tertentu diatas panggung atau mengalihkan perhatian mereka dari sesuatu kepada sesuatu yang lain. 4) Menciptakan suasana: intensitas dan warna cahaya mampu menciptakan kesan/suasana (hati/jiwa). Cahaya lampu merah yang cerah memiliki efek yang benar benar berbeda dari cahaya biru lembut. 5) Lokasi dan saat/waktu: menetapkan atau mengubah kesan ruang dan waktu. Cahaya biru dapat mengesankan waktu malam, sedangkan cahaya jingga dan merah dapat mengesankan saat matahari terbit atau terbenam. 6) Proyeksi elemen panggung: pencahayaan dapat digunakan untuk memproyeksikan pemandangan atau berfungsi sebagai latar belakang pemandangan di atas panggung. 7) Komposisi: pencahayaan dapat digunakan untuk membentuk komposisi dari area panggung dengan hanya menampilkan bidang panggung yang ingin diperlihatkan kepada penonton 06 Tata Musik Latar belakang Penguat Lakon Manusia, binatang, benda-benda alam, dapat menjadi sumber bunyi yang menghasilkan suara. Tiupan angin, gendering yang dipukul, terompet yang ditiup, semuanya akan menimbulkan suara. Dari suara-suara itu ada yang teratur dan ada pula yang tidak teratur, ada yang merupakan kelompok dan ada pula yang berdiri sendiri. Untuk memperoleh suara yang kita perlukan sebagai latar belakang penguat lakon, kita memerlukan sarana, antara lain 1) Sumber bunyi untuk mendapatkan bunyi secara langsung 2) Rekaman suara dari sumber bunyi 3) Sound system, antara lain berupa; Mikrofon, yang jenis perlengkapannya antara lain; a. Mikrofon Omni, bersifat non directional dapat menangkap suara dari berbagai arah. b. Mikrofon Be Directional, menangkap suara dari dua arah c. Mikrofon Uni Directional, hanya menangkap suara dari satu arah. d. Mic Meja, yang bertangkai pendek. e. Mic Lapel, yang dapat dikaitkan pada baju. f. Boom, penyangga mic yang panjang. 4) Amplifier 5) Loud Speaker Kelemahan Pemilihan bunyi atau suara haruslah sesuai dengan Suatu ilustrasi musik tidak sesuai dengan situasi dramatis yang dibeberkan melalui akting serta sarana pentas yang lain. Hal ini terjadi konsep lakon. Suara sangat besar pula pengaruhnya dikarenakan adanya beberapa kelemahan antara lain: terhadap perasaan. Keadaan sunyi dapat menimbulkan 1. Kurang atau bahkan sama sekali tidak mempelajari naskah. perasaan asing. Suara rendah dapat menimbulkan 2. Kurangnya pengetahuan elementer tentang perihal musik atau perasaan sedih. Demikian pula suara-suara lainnya sumber bunyi. dengan berbagai macam pengaruhnya. Seni teater 3. Musik atau ilustrasi yang lain dibunyikan pada saat-saat yang kurang tepat. Bila dibandingkan dengan perlengkapan pentas yang merupakan seni yang bersifat auditif visual. Oleh lainnya, maka perbedaan sebenarnya hanya terletak pada materi karenanya antara apa yang dilihat serta yang didengar pokok saja. Tata rias dan busana serta dekorasi pada dasarnya harus pula terdapat unsur keselarasan, keserasian, dan bermateri pokok benda. Tata lampu materi pokoknya cahaya untuk keseimbangan. Ketiga unsur ini diperlukan supaya antara tata suara materi pokoknya adalah bunyi atau suara. Namun ketiga materi pokok ini mempunyai peranan yang sama. Pada suatu saat apa yang dilihat (acting, Lighting, scenery) dan apa yang suara dapat berfungsi seperti sebuah follow spot yang mengikuti ke didengar merupakan satu kesatuan yang bulat mana saja tokoh bergerak. berdasarkan ide sentral yang terarah dan terpadu. Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Komunikasi 1. Pembuatan efek bunyi harus melalui seleksi yang cermat. 2. Di dalam olah teater sedapat mungkin menggunakan satu kesatuan musik. Andaikata menggunakan ilustrasi suara gamelan, maka sejak dari awal sampai akhir gunakanlah jenis musik itu pula. 3. Di dalam merangkai varisi dalam kesatuan, diusahakan agar setiap pergantian atau persambungannya tidak menyolok. Di sinilah perlunya kita memiliki dan menguasai pengetahuan elementer tentang musik dan sumber bunyi yang lain. 4. Kadang kala seorang sutradara menghendaki hadirnya keheningan total dalam suatu adegan, sesuai dengan prinsip dasar emosional. Di dalam situasi semacam ini, maka sebagian dari ilustrasi musik tidak dibunyikan. Atau bahkan seluruh instrumen musik tidak dibunyikan sama sekali, sehingga benar-benar tercipta suasana yang sunyi dan mencekam. 5. Penonton menginginkan semua suara, baik suara dialog maupun suara penunjang yang lain, dapat terdengar dengan jelas. Untuk keperluan ini dapat menggunakan unit 6. Kondisi auditorium dan suasana penonton ikut pegang sound system. Beberapa pengaruh pada kedudukan mic: peranan pula pada tata suara. Seberapa jauh akustik a. On Mic: suara berada pada posisi yang tepat auditorium tersebut, seberapa jauh ketenangan penonton b. Coming On Mic: suara mendekati mic sehingga makin dapat diciptakan, merupakan pembantu yang sangat jelas terdengar dibutuhkan bagi keberhasilan konsep tata suara. Beberapa c. Off mic: suara berada jauh dari mic contoh antara lain: d. Going Off Mic: suara menjahui mic sehingga suara makin a. Detak Jam: kotak kecil kita pukul teratur meng hilang. b. Derap Kaki Kuda: mengetuk meja seirama derap kaki Memang diakui bahwa perkembangan teknologi dalam kuda. bidang elektronika, khususnya sound system, sudah c. Suara Angin: menghembus mike semakin sempurna. Namun sebenarnya penggunaan alat ini d. Suara Petir: menjatuhkan seng di dekat mike. dapat membawa pengaruh yang negatif dalam olah teater, e. Suara tembakan: memukul meja atau bangku. terutama para aktornya. Dengan sangat menggantungkan f. Suara air: mempermainkan air dalam panci. pada sound system, akan dapat mengakibatkan aktor kurang memiliki kemampuan suara alamiah dan terlatih baik, dalam kaitannya dengan teknik berdialog yang baik. Terima Kasih