Anda di halaman 1dari 5

POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN

DI INDONESIA
(MUTIARA)
 SDA adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia
 Berdasarkan sifatnya di bagi menjadi 2 yaitu:
 SDA yang dpt di perbaharui contohnya air, tanah, flora, fauna
 SDA yang tidak dapat diperbaharui contohnya bahan tambang
 Berdasarkan jenisnya di bagi menjadi 2, yaitu:
 SDA biotik yang berasal dari makhluk hidup contohnya hewan dan tumbuhan
 SDA abiotik yang berasal dari benda tak hidup contohnya air, tanah, cahaya
matahari
 Sumber daya kehutanan
Menurut Kementerian Kehutanan, kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang
ditunjuk dan atau ditetapkan pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya
sebagai hutan tetap.
Berdasarkan UU No. 41 Th 1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu
ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya
tidak dapat di pisahkan.
(REVA)
Berdasarkan jenisnya, hutan di indonesia dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu:
 Hutan hujan tropis
Terletak jauh dari pasang surut air laut. Tersebar di Sumatera, Kalimantan,
Jawa Barat, dan Papua.
 Hutan gambut
Biasanya terletak di belakang hutan rawa seperti di Jambi, Riau, dan
Kalimantan Barat.
 Hutan rawa
Hutan rawa selalu tergenang air dan sering dilanda banjir. Penyebarannya
terletak di belakang hutan pantai, seperti di Kalimantan Barat, kalimantan
Tengah, dan maluku
 Hutan payau
Merupakan hutan pesisir pantai dengan tanah berlumpur atau pasir. Selalu
digenangi pasang surut air laut. Sebarannya di Aceh, Riau, Jawa, Sulawesi,
Kalimantan, Nusa tenggara, Maluku, dan Papua Barat.
(AMANDA)
Berdasarkan keperluan pengelolaan hutan di bedakan menurut fungsi
bioekonomi sebagai berikut.
 Hutan lindung
Berperan menjaga ekosistem lingkungan hidup. Berfungsi sebagai penyedia
air, penahan serta pencegah erosi, dsb. Contohnya di Kalimantan timur
(Hutan Wehea)
 Hutan suaka alam
Berperan melindungi dan melestarikan ekosistem tumbuhan dan hewan serta
plasma nutfah lainnya. Contohnya di Sulawesi Tenggara (hutan Lambusango)
 Hutan wisata
Diperuntukkan untuk kegiatan wisata, pengembangan ilmu pengetahuan, dan
pendidikan. Contohnya di Sumatera Selatan (hutan Punti Kayu)
 Hutan produksi
Digunakan untuk kegiatan produksi hasil hutan dan untuk memenuhi
kebutuhan industri, rumah tangga, dsb. Penyebarannya hampir merata di
setiap daerah seperti di Jawa Timur yang luasnya mencapai 2,7 juta hektare.
(GAVRIEL)
Berdasarkan UU No. 41 Th 1999 Tentang Kehutanan, pengelolaan hutan
diartikan sebagai manajemen hutan yang tepat dengan tujuan untuk memperoleh
manfaat yang besar tanpa merusak lingkungan secara lestari. Kerusakan hutan dapat
ditangani dengan melakukan langkah-langkah yang tepat, seperti:
 Reboisasi
Yaitu kegiatan penanaman kembali hutan yang telah gundul.
 Konservasi
Merupakan upaya pelestarian lingkungan dengan memperhatikan manfaat
yang diperoleh tanpa merubah atau mengurangi kualitas lingkungan,
sehingga keberlangsungan lingkungan tetap terjamin.
 Sistem tebang pilih
Yaitu menebang pohon dengan memilih pohon yang sudah tua atau yang
sudah mati.
 Rehabilitasi hutan
Adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan,
fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas, dan peranannya
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
(MUTIARA)
 Sumber Daya Pertambangan
Sumber daya tambang merupakan sumber daya yang berasal dari perut bumi
yang tidak dapat diperbaharui. Contoh: minyak bumi, nikel, belerang, aspal, dll.
 Potensi Barang tambang di Indonesia
 Batu bara
Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia.
 Emas
Cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia.
 Tembaga
Cadangan tembaga indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia.
 Timah
Cadangan timah indonesia sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia.
 Nikel
Cadangan nikel indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia
 Penggolongan barang tambang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 Th 1964 tentang Pembagian Bahan-
bahan Galian berikut adalah penggolongan barang tambang.
 Golongan Bahan Galian Strategis (A)
1) Minya bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam
2) Bitumen padat, aspal
3) Antrasit, batu bara, batu bara muda
 Golongan Bahan Galian yang Vital (B)
1) Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan
2) Bauksit, tembaga, timbal, seng
3) Emas, platina, perak, air raksa, intan
 Golongan Bahan Galian C yang Tidak Termasuk Golongan A/B
1) Nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu
2) Asbes, talk, mika, grafit, magnesit
3) Yarosit, leusit, tawas (alum), oker
(AMANDA)
 Sebaran Barang Tambang di Indonesia
 Minyak Bumi
Cepu, Blora, Cilacap (Jawa Tengah); Tanjung Pura, Langkat (Sumatera Utara)
 Batu Bara
Sawahlunto, bukit asam, dan Muara enim (sumatera selatan)
 Biji Besi
 Gunung Tegak (Lampung); cilacap (Jawa Tengah)
 Tembaga
Cikotok (Jawa Barat); Kompara (Papua)
 Bauksit
Pulau Bintan, Pulau kayang, Palau Koyang (Kepulauan Riau)
 Logam mulia (emas/perak)
Meulaboh (aceh); logas (riau); Timika (papua)
 Marmer
Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung
 Belerang
Banyakl terdapat di daerah vulkanik seperti Kawah Ijen, Jawa Timur
(REVA)
 Pengelolaan Pertambangan sesuai dengan prinsip Pembangunan Berkelanjutan
 Eksplorasi
Menurut UU No. 11 Th 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan Pasal 2, eksplorasi adalah segala penyelidikan seksama geologi
pertambangan untuk menetapkan lebih teliti adanya dan sifat letakan bahan
galian. Tujuannya untuk mengetahui sumber daya mineral secara rinci.
 Eksploitasi
Masih menurut pasal yang sama, eksploitasi adalah usaha pertambangan
dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya.
Eksploitasi adalah proses lanjutan dari eksplorasi.
Eksploitasi ramah lingkungan adalah usaha untuk mendayagunakan sumber
daya alam dengan efisien dengan tetap mempertahankan kualitas
lingkungan. Berikut ini usaha Eksploitasi ramah lingkungan.
a) Mengolah limbah sebelum dibuang sehingga tidak mencemari lingkungan
b) Melakukab penambangan dengan efisien dan sesuai kebutuhan
c) Eksploitasi memperhatikan ketersediaan sumber daya alam yang terbatas
dan tidak dapat diperbaharui
d) Melakukan reklamasi sebagai upaya mengembalikan fungsi lingkungan
sebelum dilakukan eksploitasi
(GAVRIEL)
 Efisiensi Barang Tambang
Pertambangan secara “ekoefisiensi” artinya pengelolaan sumber daya alam yang
tidak merusak atau menggangu keseimbangan ekosistem yang dilakukan secara
efisien serta mempertimbangkan kelestarian sumber daya alam tersebut.
Adapun cara untuk memanfaatkan barang tambang adalah sebagai berikut.
a) Memanfaatkan SDA yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien
b) Memanfaatkan SDA yang tidak dapat diperbaharui dengan bijaksana
c) Menggunakan bahan alternatif, misalnya biogas
d) Dalam eksploitasi dan eksplorasi SDA, perlu digunakan teknologi yang sesuai dan
tepat sehingga potensi SDA dapat dipertahankan
e) Rehabilitasi sumber daya alam dilakukan melalui pendekatan terpadu.

Anda mungkin juga menyukai