Disusun oleh:
2019
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Konseptual
A. Modul Pembelajaran
1. Pengertian Modul Pembelajaran
Menurut Yudhi Munadi (2013:98) modul merupakan bahan belajar
yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri dengan
bantuan seminimal mungkin dari orang lain.Modul merupakan paket
belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang
dirancang secara sistematis untuk membantu siswa mencapai tujuan
belajar. Modul adalah suatu paket program yang disusun dalam bentuk
satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar
siswa. Satu paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru,
lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja,
lembaran tes, dan kunci lembaran tes (Rudi Susilana & Cepi Riyana,
2008:14). Menurut S. Nasution (2013:205) modul adalah suatu unit yang
lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan
belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan
yang dirumuskan secara khusus dan jelas.Pengertian modul berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa modul merupakan suatu paket
bahan ajar yang disusun terdiri atas rangkaian kegiatan belajar sistematis
guna membantu kegiatan belajar siswa secara mandiri. Dengan
menggunakan modul diharapkan siswa dapat mempelajari suatu materi
pelajaran secara mandiri sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
pengetahuannya.
2. Tujuan Penulisan Modul
a. Memperjelas penyajian materi dan pesan dengan gambar dan
visual agar tidak terlalu verbal.
b. Memberikan solusi mengenai keterbatasan waktu dan ruang serta
daya indera pendidik maupun siswa.
3. Komponen- Komponen Modul
a. Tinjauan Mata Pelajaran
Tinjauan mata pelajaran menjelaskan keseluruhan pokok-pokok isi
pelajaran yang mencakup deskripsi, kegunaan, kompetensi dasar dan
bahan pendukung lain.
b. Pendahuluan
Dalam pendahuluan memuat beberapa hal yang diantarnya:
1) cakupan isi modul;
2) indikator yang ingin dicapai;
3) deskripsi perilaku awal yang memuat keterampilan sebelumnya
yang sudah diperoleh;
4) relevansi urutan butir kegiatan belajar dan petunjuk belajar.
c. Kegiatan Belajar
Semua materi pelajaran yang harus dikuasai siswa termasuk kedalam
proses kegiatan belajar. Di dalam kegiatan belajar, materi disajikan
secara naratif untuk memudahan, memberi rangsangan dan
menumbuhkan pengalaman belajar siswa.
d. Latihan
Merupakan kegiatan belajar yang wajib dilakukan oleh siswa setelah
selesai proses pembelajaran. Latihan diberikan agar siswa belajar
secara aktif sehingga siswa dapat menguasai konsep materi yang
diajarkan.
e. Rangkuman
Berfungsi untuk memantapkan pengalaman belajar siswa. Dengan
adanya rangkuman, siswa akan lebih mudah menanamkan konsep
yang baru didalam pemikirannya.
f. Tes Formatif
Bagian ini berfungsi untuk mengukur tingkat penguasaan materi siswa
terhadap pokok bahasan yang sudah dipelajari.
g. Kunci Jawaban Tes Formatif dan Umpan Balik
Tujuan diberikannya kunci jawaban agar siswa dapat memeriksa
sendiri hasil tes yang dikerjakannya. Selain itu, umpan balik
merupakan saran kegiatan yang harus dilakukan siswa
berdasarkan hasil tes yang didapatkannya
4. Manfaat Pembelajaran dengan Modul
Manfaat pembelajaran dengan berbantuan modul, antara lain:
a. Bagi siswa
1) Memberi segera umpan balik (feedback) sehingga siswadapat
mengecek dan mengetahui hasil belajar yang telah dilaluinya,
2) Memberikan pengalaman baru bagi siswa, selain belajar
materu pelajaran secara tidak langsung pendidik juga belajar
menggunakan teknologi,
3) Memberikan tujuan yang dapat dicapai oleh siswa secara jelas dan
spesifik,
4) Dapat digunakan secara fleksibel sehingga membantu mengatasi
permasalahan perbedaan cara, kecepatan dan gaya belajar siswa,
5) Siswa secara langsung dapat mengetahui keterkaitan antara hasil
yang diperoleh dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
b. Bagi Pendidik
1) Memberikan kesempatan lebih untuk melakukan pengayaan, dan
memberikan kepuasan tersendiri terhadap hasil peserat didik yang
baik dan mengalami peningkatan,
2) Dapat memberikan bantuan kepada siswanya secara individual
tanpa harus melibatkan seluruh kelas, sehingga mempunyai waktu
dan kesempatan yang lebih besar.
3) Sintak-sintak yang sudah terangkum didalam modul menjadikan
siswa terbebas dari rutinitas persiapan belajar dan memperoleh
susasana baru dalam proses pembelajaran yang berbeda
5. Kelebihan dan Kekurangan Modul
Menurut (Finka, 2014) kelebihan dan kekurangan modul sebagai berikut:
a. Kelebihan Modul
1) Berfokus dan memberikan kontrol pada kemampuan individual
siswa, karena pada dasarnya siswa memiliki kemampuan untuk
bekerja dan bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri,
2) Meningkatkan dan memberikan motivasi lebih kepada siswa
karena tugas yang dikerjakan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh siswa.
b. Kekurangan Modul
1) Biaya serta waktu yang dibutuhkan cukup banyak dan lama,
2) Menentukan pola belajar disiplin yang tinggi dan pada dasarnya
kurang dimiliki kebanyakan siswa pada umumnya.
B. E-Modul (Elektronik Modul)
Modul elektronik merupakan versi elektronik dari sebuah modul yang sudah
dicetak yang dapat dibaca pada komputer dan dirancang dengan software yang
diperlukan. E-modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara
sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai
dengan tingkat kompleksitasnya secara elektronik. Sedangkan menurut (Kadek
dkk, 2017) Modul elektronik atau e-modul merupakan tampilan informasi dalam
format buku yang disajikan secara elektronikdengan menggunakan hard disk,
disket, CD, atau flashdisk dan dapat dibaca dengan menggunakan komputer atau
alat pembaca buku elektronik.
Berdasarkan pemaparan mengenai pengertian modul dan modul elektronik,
tidak terlihat adanya perbedaan prinsip pengembangan antara modul
konvensional (cetak) dengan modul elektronik. Perbedaan terlihat pada format
penyajian secara fisik. Pada umumnya modul elektronik mengadaptasi
komponen-komponen yang terdapat pada modul cetak.
PERBANDINGAN ANTARA MODUL ELEKTRONIK DENGAN MODUL
CETAK
Jawab
Atap rumah adat tambi berbentuk prisma
dengan sifat sifat yaitu:
1. Bentuk alas dan atap sama dan sebangun
(kongruen)
2. Setiap sisi bagian samping berbentuk
persegi panjang atau sejajar
3. Umumnya memiliki rusuk tegak, tetapi ada
pula yang tidak tegak
4. Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama
2 Menyusun Rumah adat Honai berbentuk setengah bola
rencana jika diketahui diameter 20 cm. Tentukan
penyelesaian volume rumah adat tersebut!
(devising a Jawab
plan) Diketahui diameter = 20cm
Ditanya volume setengah bola
Penyelesaian
1 4
V = × πr 3
2 3
1 4
V = × × 3,14 ×10 ×10 × 10
2 3
1 4
V = × × 3,14 ×10 ×10 × 10
2 3
V =2093,3 cm3
Jadi volume rumah adat tersebut adalah
2093,3 cm3
1) Kubus
Sifat-Sifat Kubus
a. Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang ukurannya sama luas
b. Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama panjang
c. Memiliki 8 titik sudut
d. Memiliki 4 buah diagonal ruang
e. Memiliki 12 buah bidang diagonal
Volume = s3
Luas permukaan = 6 s2
2) Balok
Sifat-sifat Balok
a. Memiliki 4 sisi berbentuk persegi panjang (2 pasang persegi panjang
yang ukurannya sama)
b. Memiliki 2 sisi yang bentuknya sama (1 pasang persegi panjang dengan
ukurannya sama namun berbeda ukuran dengan 2 pasang persegi
panjang yang lain)
c. Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama panjang
d. Memiliki 8 titik sudut
Volume = p ×l ×t
Luas Permukaan = 2( pl + pt +¿)
3) Prisma
Sifat-sifat Prisma
a. Memiliki bidang alas dan bidang atas berupa segitiga yang kongruen (2
alas tersebut juga merupakan sisi prisma segitiga)
b. Memiliki 5 sisi (2 sisi berupa alas atas dan bawah, 3 sisi lainnya
merupakan sisi tegak yang semuanya berbentuk segitiga)
c. Memiliki 9 rusuk
d. Memiliki 6 titik sudut
Volume = Luas alas segitiga ×tinggi prisma
Luas permukaan = keliling alas segitiga×tinggi prisma
4) Limas
1
Volume = × Luas alas× t limas
3
Luas permukaan = Luas alas+ 4 ×luas sisi tegak
5) Bola
Sifat-sifat Bola
a. Memiliki 1 sisi
b. Memiliki 1 titik pusat
c. Tidak memiliki titik sudut
d. Memiliki jari-jari yang tak terhingga dan semuanya sama panjang
4
Volume = × π r3
3
Luas permukaan = 4 × π ×r 2
2.2 Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian Danoebroto (2009) dengan judul “Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan PMRI dan Pelatihan
Metakognitif” mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dan pelatihan
metakognitif lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
siswa dibandingkan dengan pendekatan konvensional
Penelitian Miftakhudin, Purwoko & Yuzianah dengan judul “Integrasi
Etnomatematika pada Pengembangan E-Modul dengan Pendekatan Saintifik Untuk
Menstimulasi Berpikir Logis Siswa SMP” Hasil penelitian ini berupa produk
berupa e-modul pada materi segiempat. Produk berupa perangkat pembelajaran
matematika setelah diuji menurut ahli materi, ahli media, dan ahli budaya
menghasilkan rata-rata skor adalah 3,3 memenuhi kriteria valid. Uji kepraktisan
meghasilkan persentase sebesar 86,5% dengan tingkat respon siswa sangat positif.
Sedangkan uji keefektifan dengan persentase tingkat penguasaan belajar siswa
sebesar 82,5%, sehingga perangkat pembelajaran tersebut efektif dan dapat
menjadi rujukan bahan ajar pembelajaran matematika yang berorientasi pada
produk budaya sebagai upaya menanamkan nilai-nilai luhur budaya yang positif
dan inspiratif.
Wibowo, Edi (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar E-Modul Dengan Menggunakan Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker”
Respon guru terhadap e-modul dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker
diperoleh nilai rata-rata skor 3,64 dengan kriteria sangat menarik. Sedangkan respon
siswa terhadap e-modul dengan menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker
diperoleh nilai rata-rata skor 3,49 dengan kriteria sangat menarik.
2.3 Kerangka Berpikir
Agar dapat lebih mudah untuk dipahami kerangka berpikir masalah
penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram. Penjelasan secara sistematis
disajikan dalam bentuk diagram alur di bawah ini:
2.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian di atas, maka hipotesis
pada penelitian ini terdiri atas lima jenis hipotesis yaitu:
1. Bahan ajar yang dikembangkan berupa E-Modul berbasis etnomatematika
materi bangun ruang, menarik dan dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan matematis siswa
2. Bahan ajar yang dihasilkan berupa E-Modul berbasis etnomatematika layak
digunakan untuk materi bangun ruang siswa SMP 1 Jati kelas VIII
3. Siswa merespon baik pembelajaran matematika materi bangun ruang dengan
menggunakan bahan ajar E-Modul berbasis etnomatematika