Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS ETNOMATEMATIKA

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


PADA MATERI BANGUN RUANG KELAS VIII

Disusun oleh:

Khoirin Nida Fitria (201735020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2020
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dan pengembangan e-modul berbasis etnomatematika ini
akan dilaksanakan di SMPN 1 Jati Kudus yang beralamatkan di Jl. Getas Pejaten,
Kec. Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dengan waktu penelitian bulan Januari-
Februari 2020.
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran dan beberapa siswa
masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah terutama dalam
materi aljabar
2. Siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII . Siswa di
kelas VIII tersebut dipilih karena terdapat perbedaan tingkat pemecahan
masalah saat mengerjakan soal. Hal ini sesuai dengan wawancara oleh guru
mata pelajaran yang menjelaskan bahwa dalam kelas tersebut siswanya
memiliki kemampuan pemecahan yang berbeda-beda.
3. Belum pernah diadakan penelitian pemecahan masalah matematika pada
materi bangun ruang.
3.2 Tahapan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D)
karena akan mengembangkan perangkat sekaligus menguji keefektifannya
(Sugiyono, 2010). Tahapan penelitian ini menggunakan model pengembangan
dari Borg & Gall (2003) yang diuraikan sebagai berikut.
1. Studi Pendahuluan
Kegiatan pada tahap ini meliputi analisis awal akhir untuk menelaah
kurikulum, analisis siswa untuk memperoleh karakteristik siswa dan masalah
yang dihadapi dalam pembelajaran, analisis materi untuk menyusun topik
yang relevan yang akan diajarkan, analisis tugas untuk menentukan bentuk
instrumen penilaian dan desain perangkat pembelajaran, dan perumusan
tujuan pembelajaran berdasarkan analisis materi dan analisis tugas.
2. Perencanaan
Kegiatan pada tahap ini meliputi merencanakan pembuatan aplikasi dengan
tahapan sebagai berikut: 1) studi literatur, 2) studi pendahuluan, 3) pemilihan
budaya di Kudus yang dikaitkan dengan etnomatematika materi bangun
ruang, 4) perencanaan isi e-modul, 5) pembuatan e-modul. Serta menyusun
perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, soal tes pemecahan
masalah matematika. Pada tahap ini juga akan disusun lembar validasi untuk
memvalidasi perangkat yang dikembangkan.
3. Uji Coba dan Validasi
Pada tahap ini, e-modul yang telah dihasilkan pada tahap perencanaan
divalidasi dan diuji coba. Validasi dilakukan oleh ahli. Uji coba e-modul
meliputi uji coba lapangan terbatas dan uji coba lapangan skala luas sehingga
diperoleh e-modul berbasis etnomatika pada pembelajaran final.
4. Diseminasi
Pada tahap ini hanya sampai uji coba lapangan skala luas untuk menguji
efektivitas e-modul berbasis etnomatematika yang telah dikembangkan.
Penjelasan dari tiap-tiap langkah pengembangan Borg and Gall dijelaskan
seperti berikut:

Studi Pendahuluan Perencanaan


Analisis Awal Akhir Merancang e-modul etnomatematika

Analisis Siswa
Menyusun e-modul etnomatematika

Analisis Materi

Analisis Tugas Draf


1

Perumusan Tujuan Pembelajaran

Uji Coba dan Validasi


ya Validasi ahli
tidak
Praktis tidak
VALID Revisi

Perangk Analisis Revisi


Hasil Uji ya
at
Coba
Draf 2
Uji coba perangkat
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitan yang digunakan pada uji lapangan maupun pada uji
perorangan dan uji kelompok kecil adalah One–Group Pretest–Posttest Design,
yang terdiri dari satu kelompok eksperimen tanpa ada kelompok kontrol
(Sugiyono, 2009: 74). Desain ini membandingkan nilai pretest (tes sebelum
menggunakan E-Modul Berbasis Etnomatematika) dengan nilai posttest (tes
setelah menggunakan E-Modul Berbasis Etnomatematika). Desain penelitian ini
dapat digambarkan pada gambar di bawah ini:

O1 X O2

Gambar 3.2 Desain Eksperimen One–Group Pretest –Posttest Design

Pada gambar 3.2 diperoleh keterangan bahwa:

O1= Observasi melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa


sebelum menggunakan E-Modul Berbasis Etnomatematika (pretest)

X = Pembelajaran menggunakan E-Modul Berbasis Etnomatematika

O2 = Observasi melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa


setelah menggunakan E-Modul Berbasis Etnomatematika (posttest)

3.4 Populasi dan Sampel


Menurut Arikunto (2006) “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”.
Penelitian hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak
terlalu banyak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Jati.
Peneliti memilih siswa kelas VIII dikarenakan materi yang cocok untuk dibuat
etnomatematika adalah materi bangun ruang yang ada di kelas VIII. Menurut
Sugiyono (2008: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak mungkin
mengambil sampel dari semua siswa SMP N 1 Jati. Jadi sampel pada populasi ini
adalah kelas VIII A
3.5 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel menggunakan probabilitly sampling
dengan simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari
populasi karena populasi dianggap homogen. Probability Sampling ialah teknik
untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Dengan kata lain cara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen
(sejenis).
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
dokumentasi, observasi, tes, dan wawancara.
1. Dokumentasi
adalah alat pengumpulan datanya disebut form pencatatan dokumen, dan
sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang tersedia. Seperti halnya
kehadiran siswa dalam mengikuti di kelas, dokumennya terlihat pada daftar
hadir siswa (Faisal, 2007). Metode ini juga digunakan untuk memperoleh data
tentang nama siswa dan kemampuan awal siswa.
2. Observasi
Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan
metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek
penelitian yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung.
Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan pengamatan langsung
terhadap lokasi penelitian di SMP 1 Jati khususnya kelas VIII. Observasi
untuk mengetahui keterpakaian perangkat pembelajran.
3. Tes
Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan
obyek yang diteliti (Arikunto, 2006). Tes pada penelitian untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum dan sesudah mendapat
perlakuan.
4. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru mata
pelajaran dan teman-teman satu kelas dengan subjek, guna mengetahui
kendala-kendala pembelajaran dari subjek penelitian dan kepada siswa yang
menjadi subjek penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proses berpikir
siswa.
3.7 Teknik Analisis Data

1. Kevalidan E-Modul Berbasis Etnomatematika


Data yang diperoleh dari hasil validasi pengembangan aplikasi pembelajaran
oleh ahli dari media dan ahli pembelajaran matematika. Soal tes pemecahan
masalah dahulu di uji cobakan pada lapangan terbatas. Data tersebut
kemudian dianalisis validitas dan reliabilitas. Validitas butir soal tes dihitung
dengan rumus korelasi product moment, dan reliabilitasnya dicari dengan
rumus Alpha Cronbach (Djalali & Pudji, 2004)
2. Kepraktisan E-Modul Berbasis Etnomatematika
Perangkat pembelajaran yang praktis ditinjau dari dua kriteria, yaitu
keterpakaian e-modul dan respons siswa terhadap aplikasi. Data hasil respon
siswa dianalisis dengan mencari rata-rata stor keterpakaian pembelajaran dan
dibandingkan dengan kriteria penilaian.
3. Keefektifan E-Modul Berbasis Etnomatematika
Keefektifan dari e-modul yang dikembangkan dikatakan efektif jika terdapat
≥ 80% siswa yang memperoleh peningkatan nilai dalam mengerjakan pre-test
dan post-test dan respons siswa terhadap LKS yang dikembangkan positif.
Analisis data awal dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, homogenitas,
Menggunakan uji normalitas, homogenitas, uji kolmogorov-smirnov untuk
mengetahui data yang berasal dari nilai pretest kemampuan pemecahan
masalah matematis dan nilai post test kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa kelas VIII .

Anda mungkin juga menyukai