Nama Tutor :
Ns. Indah Sri Wahyuningsih, M.Kep
Nama Kelompok 10 :
1. ALIF ROZI NUR B 309010009
2. ATI` PUPUT SAFITRI 30901800022
3. DIAH AYU PUTRI UTAMI 30901800044
4. ERMA ESTI MUKHOLIFAH 30901800059
5. HESTI ROSITA 30901800079
6. INTAN SEPTIANA P 30901800059
7. MILA AINUR ROHMAH 30901800115
8. NUR ELAENI 30901800131
9. RIZKI PUJIASIH 30901800152
10. SITI NUR A 30901800168
11. UMI KULSUM 30901800189
12. WIDYA YULIANA S 30901800197
a. Judul : Gulaku….
b. Skenario
Kata kunci :
1. mengeluhkan sakit perut, nafas sesak, dan dada berdebar. Hasil wawancara, pasien
pernah mengalami diabetes 10 tahun yang lalu (siti nur aeni
2. Hasil pengkajian diperoleh data analisa gas darah PH 7.30 PCO2 36 HCO3 18. Hasil
analisa urin Glukosa ++++, Keton +++. tekanan darah 130/80 mmHg (rizki puji))
3. GDS 512 mg/dl, K 4.99, Na 136 Cl 99 (puput)
Problem :
1. Dm (puput)
Step 1 : kata sulit: -
Step 2 : pertanyaan
1. Apa pengertian dari dm ?(alif)
2. bagaimana penatalaksanaan dari kasus tersebut? (puput)
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab perawat dlm manajemen pasien kritis (Diah)
4. mengapa intrepretasi pasien dari PH 7.30 PCO2 36 HCO3 18( erma)
5. mengapa diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus diatas? (riski puji)
6. Apa faktor resiko dari ketidak stabilan glukosa darah?(aeni)
7. Bagaimana caranya perawat manajemen ketidakstabilan glukosa darah pada kasus
tersebut ? (widya yuliana )
8. Bagaimana tindakan perawat untuk menangani gula darah di atas 200 mg/ dl (hesty)
9. Bagaimana intervensi keperawatan dari kasus di atas (riski puji)
10. Bagaimana patofisiologi dari hiperglikemic (umi)
11. Bagaimana komplikasi dari hiperglikemic (intan)
12. Apa itu syok hiperglikemic (hesty)
13. Bagaimana discharge planning dari kasus diatas
Terapi Nutrisi Medis Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari
penatalaksanaan diabetes secara total. Kunci keberhasilan TNM adalah keterlibatan
secara menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain serta
pasien dan keluarganya). Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir
sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan
sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Latihan jasmani Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit), Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke
pasar, menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan (lihat tabel 4). Latihan
jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan
memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah.
Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik (RISKI
PUJI)
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab perawat dlm manajemen pasien kritis (Diah)
Memindai dan Mendeteksi Serta Melakukan Pencegahan
Mengajarkan Pentingnya Merawat Diri
Menyadarkan Pentingnya Kesehatan Mental
Menilai Kecukupan Gizi
Memonitor Urine dan Glukosa Darah
Mengantisipasi Kekurangan dan Kelebihan Gula darah
Mengaplikasikan Obat (alif)
5. mengapa diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus diatas? (riski puji)
Dx 1 : risiko ketidakstabilan kadar gula darah b.d hiperglikemi
Do : hasil analisis urin glukosa +++ keton +++ GDS 512 mg/dl
Ds : pasien mengeluh dada berdebar
-Gaya hidup
-Pola makan yang tidak sehat
-Obesitas
-Riwayat keluarga DM (leni)
Terapi Nutrisi Medis
Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari penatalaksanaan
diabetes secara total. Kunci keberhasilan TNM adalah keterlibatan secara menyeluruh
dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain serta pasien dan
keluarganya). Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan
anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Latihan jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit),
Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun harus
tetap dilakukan (lihat tabel 4). Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga
dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan
memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan
jasmani yang bersifat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang.
Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani.
Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas-malasan. Manfaat latihan
jasmani :
a. Menurunkan kadar glukosa darah (mengurangi resistensi insulin, meningkatkan
sensitivitas insulin)
b. Menurunkan berat badan
Mencegah kegemukan Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi
aterogenik,gangguan lipid darah, peningkatan tekanan darah, hiperkoagulasi darah
Prinsip : Continuous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance (CRIPE)( RISKI PUJI)
7. Bagaimana caranya perawat manajemen ketidakstabilan glukosa darah pada kasus
tersebut ? (widya yuliana )
1. Observasi
-Identifkasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
-Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis. penyakit
kambuhan)
-Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
-Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuri, polidipsia, polivagia, kelemahan,
malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
-Monitor intake dan output cairan
-Monitor keton urine, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi
2.Terapeutik
-Berikan asupan cairan oral
-Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
-Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
3. Edukasi
-Anjurkan olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
-Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
-Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
-Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu
-Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan professional kesehatan)
4. Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
-Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
-Kolaborasipemberian kalium, jika perlu (alif)
Genetik
Penderita sudah mempunyai riwayat diabetes dan kecendurungan genetik kearah
terjadinya diabetes type 1. Kecendurungan genetik ini ditentukan pada individu yang
memiliki type antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA ialah kumpulan
gen yang bertanggung jawab atas antigen tranplantasi & proses imunnya.
Imunologi
Pada diabetes type 1 terdapat fakta adanya sebuah respon autoimum. Ini adalah respon
abdomal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh secara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya sebagai jaringan asing. (RISKI PUJI)
8. Bagaimana tindakan perawat untuk menangani gula darah di atas 200 mg/ dl (hesty)
.Monitor adanya penurunan BB dan glukosa darah.
Menyarankan pasien untuk mengukur makanan secara berkala dengan menggunakan
prinsip 3J
Mendorong pasien untuk mengurangi asupan gula.
Menilai perubahan gaya hidup dan pola makan.
Monitor status cairan (intake dan output) (erma)
oleh perilaku dan pola bicara yang abnormal (Jevon, 2010) (diah)
1. Seleksi pasien
2. Pengkajian
3. Perencanaan
Dalam perencanaan diperlukan kolaborasi dengan team kesehatan lainnya, diskusi
dengan keluarga dan pemberi penkes sesuai dengan pengkajian. Pendekatan yang
digunakan 6 area “METHOD”
4. Sumberdaya
Pengertian
Penatalaksanaan Definisi insulin Manifestasi klinis
Diabetes mellitus merupakan Pemeriksaan diagnostic (tandra,2010)
(Kimberly, 2010) :
gangguan metabolik yang ditandai (tandra,2010)
1. Poliuri
oleh hiperglikemia (kenaikan kadar 1. Olahraga Produksi glukosa 1. Tes glukosa darah kapiler 2. Polidipsi
glukosa serum) akibat kurangnya 2. Kontrol gula darah berlebih dalam hati 2. Tes glukosa darah vena 3. Polifagi
hormon insulin, menurunnya efek ketat dan glukosa makanan 3. Tes toleransi gula 4. Berat badan turun
insulin atau keduanya (Kowalak, 3. Diet rendah gula tetap dalam darah 4. Tes HbAIc 5. Rasa lemah
2011). 4. Pemberian insulin
6. Pandangan kabur
7. Luka yang sukar sembuh
hiperglikemia
Manajemen Hiperglikemia
Sistem neurologi Observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Penimbunan sorbitol, fruktosa dan - Monitor kadar gula darah, jika perlu
menurunnya mioniositol di jaringan Neuropati Resiko ketidakstabilan
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
syaraf kadar gula
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor ketone urine, kadar analisa gas darah, elektrolit,
tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi.
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada