Anda di halaman 1dari 44

PARADIGMA

DAN
JENIS-JENIS METODE
PENELITIAN
Pengertian Metodologi
Ilmu yang mempelajari proses, prinsip dan prosedur
yang digunakan untuk mendekati, memecahkan
suatu masalah dan mencari jawaban dari suatu
masalah yang dikaji
Pendekatan umum untuk mengkaji suatu topik
penelitian
Metodologi ≠ Metode
Metodologi dipengaruhi/dilandasi perspektif
teoritis/ keilmuan
(P a r a d i g m a)
Metode ~ cara kerja
What is Research
(Apa yang dimaksud dengan
Penelitian)?

Upaya yang dilakukan untuk menemukan


pemecahan masalah atau menemukan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
dengan menggunakan sistem dan
metode tertentu yang terkontrol dan
sistematis
4
Apa Arti Penelitian
Pendidikan

 Penelitian pendidikan adalah penyelidikan


secara sistematis, cermat dan mendalam,
untuk menjawab masalah praktis pendidikan
dan/atau berkontribusi pada pengembangan
teori pendidikan. (McMillan & Wergin, 2002)
Fungsi Penelitian Pendidikan 5

1. Pembuatan keputusan untuk memperbaiki proses


pendidikan
2. Memperoleh informasi tentang sekolah dan
pembelajaran
3. Memperbaiki organisasi profesi pendidik
4. Mengubah keputusan dari rancangan sebelumnya.
5. Menghasilkan teori baru pendidikan
Metodologi

dipengaruhi / dilandasi perspektif teoritis
yang digunakan untuk melakukan penelitian
(Perspektif teoritis : suatu kerangka
penjelasan/interpretasi yang memungkinkan
peneliti memahami data
atau menghubungkan data yang rumit
dengan peristiwa atau situasi tertentu)

Perspektif dalam keilmuan disebut
‘Paradigma’ (Mazhab Permikiran)
(Istilah lain yang setara dengan perspektif (point of
view); pendekatan, strategi intelektual, kerangka
konseptual)
Pengertian PARADIGMA

 Cara pandang untuk memahami kompleksitas


dunia nyata
 Ideologi atau praktek suatu komunitas ilmuwan
yang menganut suatu pandangan yang sama
atas suatu realitas, sehingga mereka memiliki
seperangkat kriteria yang sama untuk menilai
aktifitas penelitian dan menggunakan metode
yang serupa.
HUBUNGAN PARADIGMA DENGAN TEORI
DAN METODE PENELITIAN :

 Paradigma berpengaruh terhadap


teori-teori yang digunakan untuk
mendukung landasan pemikiran.

 Perspektif, paradigma dan teori yang


dianut menentukan metode dan teknik
penelitian yang digunakan dalam
memecahkan suatu permasalahan
PARADIGMA POSITIVISTIK

Paradigma Positivistik ~ Obyektif, Umumnya digunakan untuk


Empirisme, Behaviouris, pengembangan ilmu
kealaman/IPA (berkaitan
Struktural, Rasional, dgn obyek fisik dan energi,
fenomena alam, kehidupan
Pendekatan obyektif hewan dan tumbuh-
(pendekatan ilmiah/saintifik)  tumbuhan.
Contoh penelitian :
Pendekatan Pengaruh dua jenis pupuk
(pupuk A dan pupuk B)
Kuantitatif terhadap pertumbuhan
tanaman
PARADIGMA NATURALISTIK

Paradigma Naturalistik ~ Umumnya digunakan


Subyektif, Kualitatif, kelompok ilmuwan
Interpretif,Fenomenologis, sosial/budaya/sejarah /
Konstruktivis  religi/psikologi dalam
mengembangkan
Pendekatan Subyektif keilmuannya.
/Alamiah
Contoh :
Penelitian terhadap
 Pendekatan Kualitatif perkembangan struktur
kognitif anak oleh Piaget
yang melahirkan teori tahap-
tahap perkembangan kognitif
Paradigma Kuantitatif atau Kualitatif?
Kriteria Paradigma Kuantitatif Paradigma Kualitatif
Ciri Nyaman dengan aturan dan Nyaman dengan ketiadaan
psikologis panduan pelaksanaan aturan-aturan dan prosedur
peneliti penelitian; Toleransi spesifik; Toleransi tinggi
rendah pada ketidakjelasan pada ketidakjelasan;
(ambigu); Waktu penelitian Waktu penelitian panjang.
pendek.
Sifat Telah lebih dahulu Penelitian eksploratori;
masalah diselidiki peneliti lain Variabel-variable tak
hingga kepustakaan telah diketahui; konteks penelitian
ada; variabel-variabel telah penting; basis teori untuk
dikenal; teori telah mapan. penelitian kurang.
Kemahiran Keterampilan komputasi Keterampilan komputer
yang statistik; keterampilan untuk analisis teks;
dituntut menulis laporan teknis; Keterampilan menulis esai;
keterampilan searching keterampilan searching
kepustakaan. kepustakaan.
IMPLIKASI PARADIGMA TERHADAP PENELITIAN
PENDIDIKAN

Contoh Penelitian Pendidikan Contoh Penelitian Pendidikan dengan


dengan paradigma paradigma naturalistik - Kualitatif
positivistik – Kuantitatif  Penelitian mengenai kesulitan
belajar siswa mengenai suatu
Penelitian tentang efektifitas konsep dengan cara membuat
suatu metode deskripsi dan eksplanasi terhadap
pembelajaran yang berbeda masalah tsb, interpretasi terhadap
terhadap hasil belajar siswa data yang diperoleh melalui
(metode penelitian : interviu, observasi, angket,dll
eksperimen atau quasi (metode penelitian ; studi kasus,
eksperimen) deskriptif kualitatif, analisis wacana

 Penelitan tentang hub.


motivasi/sikap/minat
dengan prestasi belajar
siswa (metode deskriptif
kuantitatif ; korelasi 2
variabel)
KARAKTERISTIK PENDEKATAN KUANTITATIF

• Data-data hampir semuanya berbentuk angka dan terstruktur


• Tujuan, pendekatan, subyek, sumber data sudah mantap dan rinci sejak
awal
• Data-data diperoleh dari hasil pengukuran seperangkat obyek /sampel
reprepesentatif dan hasil penelitian diberlakukan untuk populasi
• Analisis menggunakan uji statistika (statistik inferensi) untuk mengetahui
signifikasi data dan menolak hipotesis nol (hipotesis statistik)
• Interpretasi terhadap data dilandasi hasil pengujian statistika inferensi
• Pengumpulan data ditujukan utk membuktikan hipotesis, sehingga
penelitian berguna utk membuktikan kebenaran teori (Theory
Verification) (Namun munculnya anomali dari teori yang berlaku dpt
melahirkan teori baru)
KARAKTERISTIK PENDEKATAN KUALITATIF

 Data-data berupa kata-kata (hampir semua ) dan tidak


terstruktur dengan jelas. Data-data disajikan dengan deskripsi
atau eksplanasi
 Data-data diperoleh secara mendalam berdasarkan unit-unit
kasus tertentu (melibatkan subyek penelitian dlm jumlah kecil).
 Tidak menggunakan populasi dan sampel. Hasil penelitian
hanya berlaku untuk subyek yang bersangkutan (tidak untuk
membuat generalisasi)
 Subyek penelitian dan sumber data bersifat fleksibel, timbul
dan berkembang selama penelitian berlangsung (tidak terinci
dan mantap)
KARAKTERISTIK PENDEKATAN KUALITATIF

 Pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti


 Data-data diperoleh dari observasi secara natural/tanpa
intervensi/kontrol variabel, melalui interaksi terhadap
fenomena subyek tertentu.
 Analisis data melalui interpretasi pola interaksi, menghubung-
hubungkan data, sintesis, dan triangulasi. Analisis data
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data
 Umumnya pengumpulan data ditujukan untuk menurunkan
kerangka teoritis – ‘grounded theory’ (Theory Generation)
Penjelasan Istilah
 Deskripsi : membuat sesuatu yang rumit
menjadi lebih mudah dimengerti dengan cara
menggambarkan sesuatu (peristiwa) apa yang
terjadi atau bagaimana sesuatu itu
berlangsung atau bagaimana
situasi/orang/kejadiannya itu seperti apa;
Fokusnya terhadap What is the case
 Eksplanasi : menemukan alasan untuk sesuatu
kejadian, situasi dengan mencari jawaban
mengapa dan bagaimana atau untuk apa
sesuatu itu terjadi; Fokusnya terhadap Why or
How something In the case?
Kita dapat mendeskripsikan tanpa harus
mengeksplanasi, tetapi tidak mungkin
mengeksplanasi tanpa mendeskripsi
Kontinum Penelitian Kualitatif-kuantitatif
Dalam Bidang Pendidikan
Memahami suatu fenonema Menentukan hubungan,
pendidikan secara mendalam pengaruh, dan penyebab
Kajian holistik Berfokus pada variabel-variabel
secara terpisah
Khas konteks Bebas konteks (generalisasi)
Peneliti sebagai instrumen Instrumen standar
Deskripsi naratif Analisis statistika

KUALITATIF KUANTITATIF
Ethnographic study Experimental
Phenomenology Research
Case study Non-experimental
Content Analysis Research
Classroom action
researchClassroom research
Research & Development
Mix Qual-
Quan
KONTINUM PARADIGMA
PENDEKATAN PENDEKATAN
KUANTITATIF PENDEKATAN KUALITATIF
=> MIX KUALITATIF- =>NATURALISTIK,
POSITIVISTIK, KUANTITATIF FENOMENOLOGI,
OBYEKTIF, => POST- SUBYEKTIF,
EMPIRIK POSITIVISTIK ANALISIS-
INTERPRETIF

Experimen ; Metode
Quasi- Penelitian Mix Studi kasus,
Eksperimen ; Kual-Kuan Deskriptif
Korelasional kualitatif
Penelitian
Tindakan Kelas
METODE PENELITIAN BERDASARKAN JENIS DATA
(Punch,1998)
Kuantitatif Kualitatif
1. Experimen (Explanatory)
- True Experimen 1. Studi Kasus
- Quasi Experimen 2. Fenomenologi
3. Ethnografi
2. Non Experimen
4. Grounded theory
- Deksriptif
5. Penelitian historis
- Survey korelasional
6. Analisis Wacana PMS
- Kausal komparatif (Penelitian Kelas,
Nelson S, 1998)

Mix Kual-kuan
1. Penelitian Kelas (Hopkins, 2002)
2. Penelitian Tindakan/Tindakan Kelas (Action
Research – Classroom action research)
Pendekatan-Pendekatan Penelitian
Kuantitatif

Memanipulasi variabel
Eksperimental penelitian dan
mengamati
pengaruhnya

Pendekatan Eksplorasi hubungan-


Penelitian Korelasional hubungan yang ada
Kuantitatif secara alami

Deskriptif Menggali informasi


tentang karakteristik
fenomena yang diteliti
Penelitian Kelas (Hopkins,2002) Dan
Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis and McTaggart,
1988)

PENELITIAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS


 Tujuan : untuk memperbaiki proses  Tujuan : untuk mengatasi
pembelajaran dan meningkatkan kualitas permasalahan
hasil pembelajaran (siswa) praktik/pembelajaran di kelas,
memperbaiki dan meningkatkan
 Diawali dengan studi pendahuluan untuk kualitas hasil pembelajaran (siswa)
mengetahui permasalahan yang terjadi
di kelas (peneliti-guru)  Refleksi guru terhadap praktek
pembelajarannya
 Perencanaan : Implementasi
 Perencanaan : Fokus pada
model/pendekatan/strategi/metode/me tindakan yang dilakukan berulang
dia pembelajaran
 Desain penelitian berupa siklus :
 Desain penelitian : One shot case study Plan-act-observe-reflect –min 2 siklus
 Implementasi oleh peneliti dan/atau guru  Kolaboratif – guru sebagai peneliti
(observer) dan rekan sejawat

 Refleksi pada ahir penelitian  Refleksi sebagai bagian dari siklus ,


untuk merencanakan tindakan
berikutnya
Pendekatan-Pendekatan Penelitian
Kuantitatif
Memanipulasi
Eksperimental variabel
penelitian dan
mengamati
pengaruhnya

Pendekatan
Korelasional Eksplorasi
Penelitian
hubungan-
Kuantitatif
hubungan yang
ada secara alami

Deskriptif Menggali informasi


tentang karakteristik
fenomena yang
diteliti
Penelitian Kuantitatif
 True Eksperimen : ditujukan untuk mencari
hubungan sebab akibat (hub.kausal)
dengan cara memberikan perlakuan
terhadap satu atau lebih kelompok
eksperimen dan membandingkannya
dengan kelompok lain yang tidak diberi
perlakuan (kelompok kontrol). Dilakukan
juga pengendalian faktor-faktor yang
mungkin berpengaruh.
Digunakan pada penelitian IPA/Kimia murni ,
misalnya : Meneliti pengaruh pH terhadap
kelarutan garam-garam yang sukar larut
 Quasi Experimen : - sama dengan di atas ,
namun pada quasi eksperimen tidak
dilakukan pengendalian. Misalnya : meneliti
pengaruh pemberian metode tertentu
terhadap hasil belajar siswa.
Pre-Test Post-Test Control Group Design

Kelompok
Eksperimen PERLAKUAN TES AKHIR
TES AWAL

Kelompok
Kontrol TES AKHIR
TES AWAL
Desain Quasi-experimen

O-1 P1 O-2

O-1 P2 O-2

P1 = Perlakuan pada kelompok eksperimen

P2 = Perlakukan pada kelompok kontrol


O-1 = Pre-tes
O-2 = Post-tes
Desain Pra-eksperimen

O-1 P O-2
O-1 = Pre-tes
P = Perlakuan pada kelompok
O-2 = Pos-test

Perbaikan Desain Pra-eksperimen

O-1.1 P1 O-1.2 O-2.1 P2 O-2.2

P-1 = Perlakuan pertama, dan P2 = Perlakukan kedua


O-1.1 = Pre-test pada eskperimen pertama
O-1.2 = Post-test pada eksperimen pertama
O-2.1 = Pre-test pada eksperimen kedua
O-2.2 = Post-test pada eksperimen kedua
PENELITIAN DESKRIPTIF

Bertujuan :
1. mendeskripsikan secara tepat, sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu individu,
keadaan, gejala atau populasi tertentu,
2. untuk menentukan hubungan tertentu antara suatu gejala
dengan gejala lain, sehingga dapat mempertegas
hipotesis yang dapat membantu pembentukan teori baru
atau memperkuat teori lama
Penelitian dapat menggunakan data kualitatif dan data
kuantitatif, karena itu penelitian dapat berupa deskriptif
kualitatif (sesuai tujuan 1) atau deskriptif kuantitatif (sesuai
tujuan 2)
Penelitian bersifat ‘ex post facto’
Penelitian Deskriptif - Kuantitatif

 Menggambarkan suatu fenomena


dalam pembelajaran dengan ukuran-
ukuran statistik, seperti frekuensi,
persentase, rata-rata, variabilitas.

 Pengumpulan data dilakukan terhadap


“sample”. Oleh karenanya kekuatan
penelitian deskriptif terletak pada
kerepresentatifan sampel terhadap
populasinya.
Penelitian “Ex-post Facto”
 Merupakan penelitian non eksperimen yang
‘dipoles” sehingga nampak seperti
eksperimen.
 Menguji suatu fenomena yang telkah terjadi
dan berusaha menarik kesimpulan tentang
adanya hubungan kausal.
Contoh:
Apakah siswa SMA yang mengikuti bimbingan
tes mempunyai prestasi lebih tinggi daripada
siswa yang tidak mengikuti? Bimbingan tes
nampak sebagai “perlakukan” dan
pengaruhnya terhadap keberhasilan dalam
SPMB diselidiki dari perbedaan rata-rata nilai
prestasi kedua kelompok.
Penelitian Korelasional
 Bertujuan untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada
koefesien korelasi
 Menyelidiki hubungan di antara variabel-variabel, yang
diungkapkan dengan nilai koefisien korelasi.
 Hubungan antara kedua variabel didukung oleh teori.
 Hubungan kedua variabel diasumsikan mengikuti pola
regresi linear.
 Diperlukan dua set data yang ditinjau tingkat
korelasinya.
 Jika keterkaitan hubungan antarvariabel dapat
dijelaskan secara teoretik, korelasi antarvariabel dapat
dimaknai sebagai hubungan kausal.
Contoh :
Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor tes
masuk perguruan tinggi dengan IP
Penelitian
Kausal Komparatif

 Bertujuan meneliti kemungkinan hubungan


sebab akibat melalui : pengamatan
terhadap akibat yang ada dan mencari
kembali faktor yang mungkin menjadi
penyebab melalui data tertentu
 Bersifat ex post facto (data dikumpulkan
setelah yang dipersoalkan berlangsung)
METODE
PENELITIAN
KUALITATIF
What is qualitative research ?

Penelitian yang mempelajari tentang :


- kualitas hubungan, aktivitas, situasi, atau material,
- lebih menekankan pada deskripsi secara holistik atau
mendeskripsikan kemampuan atau perilaku seseorang
(sebagai penelitian survey)
- mendeskripsikan detail suatu aktivitas
partikular/situasi
Ada 5 Karakteristik Umum

1. Setting alamiah adalah sumber data secara langsung dan


peneliti adalah kunci instrumen dalam penelitain
kualitatif.
2. Data kualitatif dikumpulkan dalam bentuk kata atau
gambar dari pada angka
3. Penelitian kualitatif difokuskan pada proses disamping
produk
4. Cenderung menganalisis data dalam bentuk induktif
5. Bagaimana keterlibatan perasaan peneliti adalah fokus
utama dalam penelitian kualitatif.
LANGKAH DALAM
PENELITIAN KUALITATIF
1. Identifikasi fenomena yang akan diteliti.
2. Identifikasi partisipan dalam penelitian
3. Hipotesis umum
4. Pengumpulan data
5. Analisis data
6. Interpretasi dan Kesimpulan
PENDEKATAN
PENELITIAN KUALITATIF
• Biografi
• Fenomenologi
• Pengembangan teori
• Studi kasus
• Etnografi
BIOGRAFI
• Termasuk biografi, autobiografi, sejarah hidup, dan sejarah
oral
• Jenis penelitian ini tidak mudah dilakukan karena:
1. peneliti harus mengumpulkan sejumlah informasi ekstensif
tentang subyeknya.
2. Peneliti harus memahami betul periode sejarah dari subyek
yang diteliti secara akurat
3. Diperlukan mata tajam untk mengatasi aspek yang variasi
dari kehidupan subyek
4. Peneliti butuh untuk dapat membawa dirinya sendiri ke
dalam pengetahuan yang menggambarkan subyek
FENOMENOLOGI

• Penelitian yang berhubungan dengan berbagai reaksi atau


persepsi, atau fenomena tertentu.
• Data biasanya dikumpulkan melalui wawancara secara
mendalam
• Peneliti mencoba untuk mengidentifikasi dan
mendeskripsikan aspek-aspek setiap persepsi atau reaksi
individual berupa pengalaman yang detail.
• Misalnya : interviu terhadap 20 korban tindak kekerasan untuk
mendapatkan jawaban bagaimana perasaan/pengalaman mereka
Contoh penelitian fenomenologis

Pengalaman tentang:
• Siswa Afrika-Amerika di sekolah dominan kulit putih
• Guru-guru yang telah menggunakan pendekatan inkuiri
dalam mengajarkan sosial pada kelas sembilan.
• Perawat yang bekerja di ruang operasi pada suatu rumah
sakit
PENGEMBANGAN TEORI

• Peneliti secara khusus menghasilkan suatu teori yang


dikembangkan dari data yang diambil dan dianalisis
secara sistematik.
• Dibentuk secara induktif dari data yang dikumpulkan
selama penelitian itu sendiri.
• Tidak dimulai dari suatu teori
Langkah-langkah pengembangan teori

• Awalnya data dikumpulkan melalui wawancara satu per satu,


kelompok, dan observasi terhadap partisipan (dilakukan secara
terus menerus)
• Data dianalisis untuk menghasilkan usulan teori
• Pengumpulan data yang lebih banyak
• Usulan teori direvisi
• Pengumpulan data yang lebih banyak
• Klarifikasi
• Revisi teori
• Proses dilakukan secara kontinu
STUDI KASUS
Suatu kasus dapat terdiri atas :
• hanya satu individu (contoh seorang siswa yang mengalami
kesulitan membaca),
• kelas (studi sosial kelas),
• sekolah (Kasus yang terjadi di sekolah swasta),
• program (Kasus sulitnya memahami proyek kurikulum
nasional),
• kejadian (kasus pada suatu perayaan kampus),
• aktivitas (pembelajaran yang menggunakan komputer),
• atau proses (Pembelajaran siswa)
Jenis-jenis studi kasus

1. Studi kasus intrinsik: penelitian untuk memahami suatu


individual atau situasi yang spesifik.
2. Studi kasus instrumental: tujuan penelitian lebih global
sehingga kesimpulannya merupakan aplikasi lebih lanjut dari
kasus yang partikular.
3. Studi kasus multipel atau kolektif: Peneliti mempelajari
beberapa kasus pada waktu atau bagian yang sama.
ETNOGRAFI

• Fokus penelitian pada studi budaya dengan penekanan


pada pendokumentasian atau penggambaran pengalaman
individual sehari-hari dengan mengobservasi dan
mewawancarai .
• Wawancara yang dilakukan mendalam dan kontinu
• Misalnya ; Penelitian terhadap suku terasing (peneliti
biasanya tinggal dan hidup di lingkungan tersebut dalam
waktu tertentu)

Anda mungkin juga menyukai