KUALITATIF
1
TUJUAN DAN POKOK BAHASAN
Tujuan :
Mahasiswa memahami mengenai konsep dasar penelitian
kualitatif
Pokok bahasan:
1. Positivisme dan Post Postivistik
2. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif
Pendekatan Menjelaskan penyebab fenomena Berasumsi bahwa “subject matter” suatu ilmu
sosial melalui pengukuran objektif dan sosial adalah amat berbeda dengan “subject
analisis numerical matter” dari ilmu fisik/alamiah dan
mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk
inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan
yang berbeda. Induktif berisi nilai (subjektif),
holistik dan berorientasi proses
Hanya untuk IKM UNNES. 6
PERBEDAAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
(Moleong, 2014)
ASPEK PENDEKATAN KUANTITATIF PENDEKATAN KUALITATIF
Asumsi Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmu sosial adalah sama Perilaku terlihat konteks dimana hal itu terjadi dan
dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang kenyataan sosial tidak bisa direduksi menjadi variabel-
dites/dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduktif (dari variabel yang sama dengan kenyataan fisik. Berupaya
premis ke kesimpulan), bebas-nilai (objektif), terfokus dan mencari pemahaman tentang kenyataan dari segi
beriorientasi tujuan perspektif “orang dalam”, menerima subjektivitas dari
peneliti dan peran sertanya
Model Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan Perilaku manusia selalu terikat konteks dan harus
Penjelasan terpisah dari konteks diinterpretasikan kasus per kasus, tidak dapat
digeneralisasi berdasarkan populasi.
Nilai Bergantung pada model penjelasan hipotetik-deduktif dengan Berargumentasi bahwa peneliti senantiasa terikat nilai
memulai dari teori dari mana hipotesis ditarik dan dites dengan dan peneliti harus eksplisit tentang peranan bahwa nilai
menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu memegang peranan dalam sesuatu studi. Beranggapan
bahwa nilai merupakan sesuatu pilihan yang inheren
dalam a) masalah yang harus diselidiki b) metode yang
harus diteliti c) cara untuk menginterpretasi d) konteks
dimana studi itu berada
Alasan Menerima nilai, peneliti dapat berperan dalam permasalahan yang Induktif-melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan
sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan
prosedur khusus yang dirancang untuk mensosialisasikan dan
mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif
Hanya untuk IKM UNNES. 7
PERBEDAAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (Moleong, 2014)
ASPEK PENDEKATAN KUANTITATIF PENDEKATAN KUALITATIF
Generalisasi Deduktif-diduksi dari teori tentang apa yang diamati Berasumsi bahwa setiap individu, budaya, latar adalah
unik dan penting untuk mengapresiasi keunikan,
generalisasi bergantung konteks
Hubungan Berasumsi bahwa cara ini dapat menemukan hukum Peneliti secara aktif, berinteraksi secara pribadi. Proses
peneliti dengan yang menambah pada prediksi yang dapat dipercaya pengumpulan data dapat diubah dan hal itu
subjek dan pada control tentang kenyataan/fenomena. bergantung pada situasi. Peneliti bebas menggunakan
Mencari keteraturan dalam sampel individu, analisis intuisi dan dapat memutuskan bagaimana merumuskan
statistik menyatakan kecenderungan tentang perilaku pertanyaan atau bagaimana melakukan pengamatan.
dan kecenderungan sudah cukup kuat untuk Individu yang diteliti dapat diberi kesempatan agar
memperoleh nilai praktis secara sukarela mengajukan gagasan dan persepsinya
dan dapat berkontribusi pula dalam analisis data
Nilai Orientasi Tujuan Peneliti adalah objektivitas, berusaha Mempercayai bahwa seluruh kegiatan penelitian
memelihara pandangan pribadi, kepercayaan, terikat nilai. Tidak menghindari isu nilai, nilai pribadi
“biases” dari pengaruh pengumpulan data dan analisis dinyatakan secara terbuka dan mencoba
proses. Melibatkan interaksi minimal dan jika interaksi memperagakan nilai yang terikat pada konteks.
diperlukan (wawancara) lalu berusaha membakukan
proses. Peranan sampel dalam studi adalah pasif
Hanya untuk IKM UNNES. 8
PERBEDAAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (MOLEONG, 2014)
ASPEK PENDEKATAN KUANTITATIF PENDEKATAN KUALITATIF
Studi tentang Berupaya agar nilai pribadi bebas dari pengaruh Berupaya memahami fenomena yang kompleks dengan
konteks desain penelitian dan menghindari usaha jalan mengujinya dalam keseluruhannya dalam konteks.
membuat keputusan nilai tentang hal-hal yang Belum mengetahui apa yang difokus sampai studi itu sudah
diteliti berlangsung, mengidentifikasikan tema yang relevan dan
pola-pola yang muncul yang kemudian menjadi focus studi.
Pengumpulan data sedikit banyak adalah kontinu dan
intensif lebih dari penelitian kuantitatif
Desain Berupaya memahami fenomena yang kompleks Fleksibel/luwes, dikembangkan, umum, dinegosiasikan,
dengan jalan menganalisis bagian-bagian sebagai acuan untuk diikuti, dikhususkan hanya dalam istilah
komponen (Disebut variable). Setiap upaya umum sebelum studi dilakukan. Tidak mengikutkan intervensi
penelitian menguji hanya beberapa dari dan berupaya agar gangguan sesedikit mungkin.
kemungkinan variable yang dapat diteliti, konteks
situasi diabaikan atau dikontrol. Data
dikumpulkan dalam beberapa interval dan
memfokus pada pengukuran yang tepat
Metode Testruktur, formal ditentukan terlebih dahulu, tidak Historikal, etnografis dan studi kasus.
luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu
sebelum penelitian dilakukan.
Hanya untuk IKM UNNES. 9
PERBEDAAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (Moleong, 2014)
ASPEK PENDEKATAN KUANTITTATIF PENDEKATAN KUALITATIF
Hipotesis Deskriptif, korelasional, perbandingan-kausal dan Cenderung untuk mencari dan menemukan dan menyimpulkan
eksperimen hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang tentative,
berkembang dan didasarkan pada sesuatu studi tertentu
Pengukuran Hampir selalu mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat Prosedurnya sedikit subjektif, peneliti memliki kemampuan untuk
sebagai sesuatu yang khusus, dapat dites dan mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan
dinyatakan sebelum sesuatu studi dilakukan lingkungan, percaya bahwa kemampuan manusia diperlukan untuk
melaksanakan tugas yang rumit dan terhadap dunia yang sangat
bervariasi dan yang selalu berubah.
Review Tujuan pengukuran adalah objektivitas, memberi makna Terbatas sebagai acuan teori dan tidak mempengaruhi studi. Tidak
kepustakaan pada skoring dan pengumpulan data tidak dipengaruhi dilakukan untuk mengkaji teori karena dengan cara ini bukan
nilai peneliti, bias dan persepsi, banyak bergantung mengkaji teori tetapi menemukan teori dari data
pada tes, skala dan kuisioner terstruktur yang dapat
diadministrasikan pada kondisi baku terhadap seluruh
individu dalam sampel dan prosedur untuk skoring data
dirinci secara tepat untuk meningkatkan kemungkinan
terjadinya bahwa setiap 2 skor memperoleh hasil yang
sama. Akhirnya baku dan numerikal