Anda di halaman 1dari 12

PERBEDAAN METODOLOGI PENELITIAN

KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Penelitian biasanya dapat dilakukan dengan berbagai cara atau pendekatan-pendekatan.


Pada umumnya ada 2 macam metodologi penelitian yang digunakan, yaitu metodologi penelitian
kualitatif dan metodologi penelitian kuantitatif. Kedua pendekatan ini masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Pemakaian dari kedua pendekatan ini disesuaikan dengan kebutuhan
dari peneliti.
Dalam pembahasan mengenai kualitatif dan kuantitatif, pembandingan antara keduanya
tidak dapat dihindarkan. Perbedaan diantara kedua jenis pendekatan ini dapat dilihat dari
berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain berupa: maksud, tujuan, pendekatan, asumsi,
model penjelasan, nilai, alasan, generalisasi, hubungan peneliti dengan subjek, nilai orientasi,
studi tentang konteks, desain, metode, hipotesis, pengukuran, review kepustakaan, latar
penelitian, sampling, data, strategi pengumpulan data, subjek, analisis data, interpretasi data,
kriteria, frasa kunci, konsep kunci, instrumen penelitian, dan aspek permasalahan.
Berdasarkan aspek-aspek yang tersebut diatas, secara umum perbedaan antara metode
penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :

Aspek Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif


1. Maksud Mengembangkan pengertian Membuat deskripsi objektif
tentang individu dan kejadian tentang fenomena yang terbatas
dengan memperhitungkan dan menentukan apakah
konteks yang relevan. fenomena dapat dikontrol
melalui beberapa intervensi.
2. Tujuan Memahami fenomena sosial Menjelaskan, meramalkan, dan
melalui gambaran holistik dan atau mengontrol fenomena
memperbanyak pemahaman melalui pengumpulan data
yang mendalam. numerik.
3. Pendekatan Berasumsi bahwa “subject menjelaskan penyebab
matter” suatu ilmu sosial adalah fenomena sosial melalui
amat berbeda dengan “subject pengukuran objektif dan analisis
matter” dari ilmu fisik/alamiah numerikal.
dan mensyaratkan tujuan yang Deduktif, bebas-nilai (objektif),
berbeda untuk inkuiri dan terfokus, dan berorientasi
seperangkat model penelitian tujuan.
yang berbeda. Induktif, berisi
nilai (subjektif), holistik, dan
berorientasi proses.
4. Asumsi Perilaku terikat konteks dimana Berasumsi bahwa tujuan dan
hal itu terjadi dan kenyataan metode ilmu sosial adalah sama
sosial tidak bisa direduksi dengan ilmu fisik/alamiah
menjadi variabel-variabel yang dengan jalan mencari teori yang
sama dengan kenyataan fisik. dites atau dikonfirmasikan yang
Berupaya mencari pemahaman menjelaskan fenomena.
tentang kenyataan dari segi
perspektif “orang dalam”,
menerima subjektivitas dari
peneliti dan subjek penelitian.
5. Model Upaya generalisasi tidak dikenal Penemuan “fakta” sosial tidak
penjelasan karena perilaku manusia selalu berasal dari persepsi subjektif
terikat konteks dan harus dan terpisah dari konteks.
diinterpretasikan kasus per
kasus.
6. Nilai Beragumentasi bahwa peneliti Bergantung pada model
senantiasa terikat nilai dan penjelasan hipotetiko-deduktif
peneliti harus eksplisit tentang dengan memulai dari teori dari
peranan bahwa nilai memegang mana hipotesis ditarik dan dites
peranan dalam studi. dengan menggunakan prosedur
Beranggapan bahwa nilai yang ditentukan terlebih dahulu.
merupakan suatu pilihan yang
inheren dalam : a) masalah yang
harus diselidiki, b) metode yang
harus diteliti, c) cara untuk
menginterpretasi dan d) konteks
dimana studi itu berada.
7. Alasan Berasumsi bahwa setiap Menerima nilai peneliti
individu, budaya, latar adalah berperan dalam permasalahan
unik dan penting untuk yang sedang diteliti, tetapi
mengapresiasi keunikan, penelitian itu sendiri harus
generalisasi bergantung pada bebas-nilai dengan prosedur
konteks. khusus yang dirancang untuk
mengisolasikan dan
mengeluarkan unsur-unsur
subjektif dan mencari kenyataan
objektif.
8. Generalisasi Induktif – melakukan Deduktif – dideduksi dari teori
pengamatan dan menarik tentang apa yang akan diamati.
kesimpulan.
9. Hubungan Peneliti berinteraksi aktif secara Berasumsi bahwa cara ini dapat
subjek dengan pribadi dengan subjek penelitian. menemukan “hukum” yang
peneliti Proses pengumpulan data dapat dapat menambah prediksi yang
diubah dan hal itu bergantung dapat dipercaya dan pada
pada situasi. Peneliti bebas kontrol pada
menggunakan intusi dan dapat kenyataan/fenomena. Mencari
memutuskan bagaimana keteraturan dalam sampel
merumuskan pertanyaan atau individu, analisis statistik
bagaimana melakukan menyatakan kecenderungan
pengamatan. Individu yang tentang perilaku dan
diteliti dapat diberi kesempatan kecenderungan yang sudah
agar secara sukarela mengajukan cukup kuat untuk memperoleh
gagasan dan persepsinya dan nilai praktis.
malah berpartisipasi dalam
analisis data.
10. Nilai orientasi Mempercayai bahwa seluruh Tujuan peneliti adalah
kegiatan penelitian terikat nilai. objektivitas, berusaha
Tidak menghindari isu nilai, memelihara pandangan pribadi,
nilai pribadi dinyatakan secara kepercayaan, “biases” dari
terbuka dan mencoba pengaruh pengumpulan data dan
memperagakan nilai yang terikat analisis proses. Melibatkan
pada konteks. interaksi yang minimal dengan
subjek dan jika interaksi
diperlukan maka dilakukan
wawancara, lalu berusaha
membakukan proses. Peranan
sampel dalam studi adalah pasif.
11. Studi tentang Berupaya memahami fenomena Berupaya agar nilai pribadi
konteks yang kompleks dengan jalan bebas dari pengaruh desain
mengujinya dalam konteks penelitian dan menghindari
keseluruhan. Belum mengetahui usaha membuat keputusan nilai
hal apa yang menjadi fokus tentang hal-hal yang diteliti.
sebelum penelitian berlangsung,
mengidentifikasikan tema yang
relevan, dan pola-pola yang
muncul yang kemudian menjadi
fokus penelitian. Pengumpulan
data sedikit banyak adalah
kontinu dan intensif lebih dari
penelitian kuantitatif.
12. Desain Fleksibel/luwes, dikembangkan, Berupaya memahami fenomena
umum, dinegosiasikan, sebagai yang kompleks dengan jalan
acuan untuk diikuti, dikhususkan menganalisis bagian-bagian
hanya dalam istilah umum komponen (variabel). Setiap
sebelum studi dilakukan. Tidak upaya penelitian menguji hanya
mengikutkan intervensi dan beberapa dari kemungkinan
berupaya agar gangguan yang variabel yang dapat diteliti.
terjadi sesedikit mungkin. Konteks situasi diabaikan atau
dikontrol. Data dikumpulkan
dalam beberapa interval dan
memfokus pada pengukuran
yang tepat.
13. Metode Historikal, etnografis dan studi Terstruktur, formal, ditentukan
kasus. terlebih dahulu, tidak luwes
dijabarkan secara rinci terlebih
dahulu sebelum penelitian
dilakukan.
14. Hipotesis Cenderung untuk mencari dan Deskriptif, korelasional,
menemukan dan menyimpulkan perbandingan kausal dan
hipotesis. Hipotesis dilihat eksperimen.
sebagai sesuatu yang tentatif,
berkembang dan didasarkan
pada suatu studi tertentu.
15. Pengukuran Prosedurnya sedikit subjektif, Hampir selalu mengetes
peneliti memiliki kemampuan hipotesis. Hipotesis selalu
untuk mengamati dan dilihat sebagai sesuatu yang
berinteraksi dengan manusia khusus, dapat dites, dan
lainnya, dan dengan lingkungan, dinyatakan sebelum suatu studi
percaya bahwa kemampuan dilakukan.
manusia diperlukan untuk
melaksanakan tugas yang rumit
dan terhadap dunia yang sangat
bervariasi dan yang selalu
berubah.
16. Review Terbatas, sebagai acuan teori, Menngunakan teori sebagai
kepustakaan dan tidak mempengaruhi studi. acuan penelitian, dimana
Tidak dilakukan untuk mengkaji penelitian yang dilakukan
teori karena dengan cara ini haruislah sesuai dengan teori
bukan untuk mengkaji teori yang ada.
tetapi menemukan teori dari Tujuan pengukuran adalah
data yang ada. objektivitas, memberi makna
pada skoring dan pengumpulan
data tidak dipengaruhi oleh
nilai-nilai peneliti, bias dan
persepsi, banyak bergantung
pada tes, skala dan kuesioner
terstruktur dan dapat
diadministrasikan pada kondisi
baku terhadap seluruh individu
pada sampel dan prosedur untuk
skoring data dirinci secara tepat
untuk meningkatkan
kemungkinan terjadinya bahwa
setiap dua skor memperoleh
hasil yang sama. Akhirnya,
baku dan numerikal.
17. Latar Naturalistik (sebagaimana Ekstensif, yang dengan itu
penelitian adanya). mempengaruhi studi.
Pengkajian teori diperlukan
untuk menemukan konsep,
variabel dan menata penelitian
hipotesis.
18. Sampling Bertujuan untuk memilih Sejauh mungkin dapat
sejumlah “kecil” dan tidak harus dikontrol, sampling teoritis dan
representatif, sampel sampel yang digunakan harus
dimaksudkan untuk mengarah sebanyak mungkin agar dapat
pada pemahaman secara digunakan sebagai
mendalam. perbandingan dan
pertimbangan.
19. Data Naratif, deskriptif, dalam Random/acak, dimaksudkan
kata-kata mereka diteliti, untuk memeilih dari sejumlah
dokumen pribadi, catatan besar individu dalam populasi
lapangan, artifak, dokumen untuk kemudian dimasukkan ke
resmi dan video tapes, serta dalam sampel yang dianggap
transkrip. representatif. Hal itu digunakan
untuk menggeneralisasikan
hasilnya pada populasi,
stratifikasi, kelompok kontrol,
mengontrol variabel ekstraneus.
20. Strategi Pengumpulan dokumen, Numerik, variabel
pengumpulan participant observation, dioperasionalkan, kode
data wawancara tidak terstruktur dan dikuantifikasikan, statistikal,
informal, mencatat data dan data dihitung dan diadakan
lapangan secara intensif, menilai pengukuran.
artifak.
21. Subjek Jumlah subjek penelitian kecil. Subjek penelitian berjumlah
besar, dipilih secara acak.
pengamatan terstruktur yang
non-partisipan, wawancara
semi-terstruktur dan formal,
administrasi tes dan kuesioner,
eksperimen, penelitian survey,
eksperimen kuasi.
22. Analisi data Induktif, model-model, teori- Deduktif, secara statistik.
teori, konsep, metode Terutama menghasilkan data
perbandingan tetap. Biasanya numerik yang biasanya
data dianalisis secara deskriptif dianalisis secara statistik. Data
yang sebagian besar berasal dari kasar terdiri dari bilangan dan
wawancara dan catatan analisis dilakukan pada akhir
pengamatan, catatan dianalisis penelitian.
untuk memperoleh tema dan
pola-pola yang dideskripsikan
dan diilustrasikan dengan
contoh-contoh, termasuk
kutipan-kutipan dan rangkuman
dari dokumen, koding data dan
analisis verbal.
23. Interpretasi Kesimpulannya tentatif, Kesimpulan dan generalisasi
data direview atas dasar sesuatu yang diformulasikan pada akhir
masih berlangsung, sedangkan penelitian, dinyatakan dengan
generalisasi diabaikan. derajat kepercayaan tertentu
yang digunakan terlebih dulu.
24. Kriteria Kredibilitas – penelitian Validitas Internal – bagaimana
dilakukan sedemikian rupa untuk kebenaran ditemukan.
memastikan bahwa subjek yang Validitas Eksternal – bagaimana
diperoleh cukup. penerapan temuan-temuan.
Keteralihan – beban untuk Objektivitas – bagaimana
memaparkan temuan-temuan seharusnya kita dapat
pada latar lainnya yang diyakinkan bahwa temuan-
bergantung pada peneliti yang temuan adalah reflektif dari
harus melakukan “uraian rinci” subjek daripada hasil dari biases
tentang keadaan latar untuk para peneliti.
keperluan penerapan.
25. Frasa kunci Deskriptif, naturalistik dan Eksperimental, data numerik,
berorientasi kata. empirik dan statistikal.
26. Konsep kunci Bermakna, pemahaman awam, Reliabilitas, variabel,
proses, dibangun secara sosial, operasinalisasi, hipotesis,
tema dan keabsahan data. statistikal, validitas, signifikan
dan replikasi.
27. Instrumen “Tape recorder”, catatan Inventori, kuesioner, skala, skor
penelitian lapangan, dan peneliti adalah tes dan indikator.
instrumen itu sendiri.
28. Permasalahan Memakan waktu, prosedur tidak Mengontrol variabel, validitas.
baku, reliabilitas-keabsahan
data.

Dari berbagai macam perbedaan yang telah disebutkan diatas, maka secara ringkas
perbedaan antara penelitian Kualitatif dengan penelitian Kuantitatif antara lain:
(1) Ontologi Realitas yang digunakan pada penelitian Kuantitatif bersifat objektif dan
singular, sedangkan pada penelitian Kualitatif bersifat subjektif dan banyak.
(2) Epistimologi pada penelitian kuantitatif, peneliti bebas dari apa yang ditelitinya.
Sedangkan pada penelitian kualitatif, peneliti berinteraksi secara langsung dengan yang
diteliti.
(3) Pada metodologi kualitatif, aksiologi pertanyaan terikat nilai. Sedangkan pada
metodologi kuantitatif, aksiologi pertanyaan (inquiry) atau bebas dari pertimbangan nilai
dan bias.
(4) Retorika metodologi kualitatif, kalimat yang digunakan sangat informal dan isinya
mengemukakan pendapat personal. Sedangkan pada metodologi kuantitatif, retorika
(kalimat) yang dihasilkan cenderung formal serta bersifat impersonal.
(5) Pada penelitian Kuantitatif tujuannya adalah melakukan generalisasi, sedangkan pada
penelitian kualitatif tujuan penelitiannya adalah melakukan prediksi atas sebuah
fenomena.
(6) Permulaan pada metodologi kualitatif, penelitian dimulai dengan anggapan bahwa
peneliti tidak mengetahui bahwa dia itu tahu atau tidak tahu. Sedangkan pada metodologi
kuantitatif, ketika penelitian dimulai peneliti itu tahu bahwa ia tidak tahu.
(7) Pada metodologi kualitatif, fenomena yang dituju berfokus pada keseluruhan (holistik).
Sedangkan pada metodologi kuantitatif, berfokus pada bagian-bagian (atomistik).
(8) Pada metodologi kualitatif, digunakan induksi analitik atau penalaran induktif,
Sedangkan pada metodologi kuantitatif, digunakan deduksi hipotesis atau penalaran
deduktif.
(9) Pada metodologi kualitatif, kajian sangat terikat pada waktu dan konteks, Sedangkan
pada metodologi kuantitatif, kajiannya bebas, tidak terikat oleh waktu dan konteks.
(10)Keandalan dalam Pengukuran banyak dimiliki oleh metodologi kuantitatif, karena
kajiannya adalah ilmu eksak atau ilmu pasti yang diukur secara empiris menggunakan
angka, Sedangkan metodologi kualitatif kurang memiliki keandalan dalam
pengukurannya, disamping karena terikat dengan konteks dan waktu, juga karena hanya
dapat menghasilkan deskripsi atas kajiannya saja.
(11)Penarikan Sampel pada metodologi kuantitatif, penarikan dilakukan secara acak,
Sedangkan pada metodologi kualitatif, penarikan sample dilakukan dengan metode
bertujuan selektif ( Selective Purpose Sampling).
(12)Setting pada metodologi kuantitatif, penelitian dilakukan dalam setting lab sehingga
lingkungan dapat dikendalikan. Sedangkan pada metodologi kualitatif, penelitian
dilakukan dalam setting lapangan.
(13)Data pada metodologi kuantitatif, data yang digunakan adalah data numeric dan dapat
diukur. Sedangkan pada metodologi kualitatif, data yang digunakan adalah jenis data
ordinal.
(14)Pengumpulan Data pada metodologi kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuisioner, tes atau percobaan. Instrumen yang digunakan merupakan
benda mati, seperti skala, computer, dll. Sedangkan pada metodologi kualitatif,
digunakan wawancara, observasi lapangan, dan wacana sebagai sarana.
(15)Analisis Data pada metodologi kuantitatif, digunakan analisis statistika objektif untuk
menguji hipotesis. Sedangkan pada metodologi kualitatif, analisis dilakukan dengan
analisis isi, deskripsi, dan interpretasi untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman.
(16)Format pada metodologi kuantitatif, formatnya mencakup pendahuluan, tinjauan
literature, metode, hasil, dan pembahasan. Sedangkan pada metodologi kualitatif, kurang
baku dibandingkan dengan kuantitatif.
Perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif

 Metode kuantitatif dekat dengan asumsi-asmsi positivistik, sementara pendekatan kualitatif


dekat dengan cara berpikir kelompok interpretif/fenomenologis.
 Metode kuantitatif tidak digunakan untuk menguji hipotesis, mencari hukum umum atau
meramalkan, melainkan untuk memahami konteks kelompok-kelompok yang berbeda.
 Prinsip-prinsip metode penelitian kuantitatif antara lain:
1. realitas adalah suatu hal yang objektif, sederhana, positif, dan terdiri dari impresi-
impresi indra. Karenanya, yang diyakini adalah satu realitas, satu kebenaran.
2. manusia dipengaruhi (ditentukan) oleh dunia sosialnya dalam cara yang sama
seperti dunia alam diatur oleh hukum-hukum pasti; manusia adalah subjek dari
pola-pola pasti yang dapat diamati secara empiris (tesis nomotetis)
3. ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam memiliki dasar logika dan metodologi yang
serupa. Karena ilmu-ilmu alam/fisik telah mampu membuktikan posisinya dalam
pengembangan ilmu, ilmuwan sosial harus memberlakukan metode dari ilmu-
ilmu alam/fisik dalam melakukan penelitian sosialnya bila menginginkan ilmu
sosial mencapai posisi yang sama terhormatnya dengan ilmu-ilmu fisik.
4. penelitian bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dikaitkan dengan
konteks.
 Metode kualitatif mencoba menerjemahkan pandangan-pandangan dasar interpretif dan
fenomenologis yang antara lain:
1. realitas sosial adalah sesuatu yang subjektif dan diinterpretasikan, bukan sesuatu
yang lepas di luar individu-individu
2. manusia tidak secara sederhana disimpulkan mengikuti hukum-hukum alam di
luar diri, melainkan menciptakan rangkaian makna menjalani hidupnya.
3. ilmu didasarkan pada pengetahuan sehari-hari, bersifat induktif, idiogarfis dan
tidak bebas nilai
4. penelitian bertujuan untuk memahami kehidupan sosial.
 Metodologi kuantitatif dimulai dengan anggapan bahwa peneliti itu tahu bahwa dia tidak
tahu, untuk itu dia melakukan penelitian. Sebaliknya pada metodologi penelitian kualitatif,
ketika penelitian mulai si peneliti itu tidak tahu bahwa dia itu tahu atau tidak tahu.
 Fenomena yang dituju pada metode kuantitatif berfokus pada bagian-bagian sehingga disebut
atomistic. Sedangkan metode kualitatif berfokus pada keseluruhan, jadi sifatnya holistic.
 Data kuantitatif lazimnya data numeric, dapat diukur seperti berat badan, tinggi badan. Data
kualitatif diukur dalam skala ordinal misalnya bahasa, agama, warna.
 Metodologi kuantitatif menggunakan analisis statistika objektif guna menguji hipotesis. Pada
kualitatif, analisis data dilakukan dengan cara analisis isi, deskripsi, interpretasi guna
mendapatkan wawasan dan pemahaman.
 Metodologi kuantitatif menggunakan kuesioner, tes atau percobaan guna pengumpulan data.
Pada kualitatif, menggunakan wawancara, observasi lapangan dan wacana sebagai sarana.
 Metode kuantitatif berpijak pada deduksi hipotesis, yaitu peneliti mulai dengan teori umum
dan dari teori itu ditarik sebuah kesimpulan. Peneliti kemudian mencari bukti empiris dengan
menguji hipotesis melalui pengumpulan data dan kemudian menganalisisnya. Sementara,
metode kualitatif melakukan induksi analitik, yaitu mulai dari observasi atau kajian sejumlah
kasus dan kemudian menyusun generalitas yang mengaitkan hal-hal tersebut. Peneliti
mengumpulkan data (tanpa asumsi apriori), analisis data dan menghasilkan teori.

Anda mungkin juga menyukai