NIM : G.331.18.0069
UJIAN TENGAH SEMESTER
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
Berikut perbedaan penelitian dalam bentuk tabel menurut Fraenkel dan Wallen
(1993), yaitu :
KUALITATIF KUANTITATIF
Probes adalah cara menggali keterangan yang lebih mendalam, hal ini dilakukan
karena :
- Apabila jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
- Apabila jawaban kurang jelas atau kurang lengkap
- Apabila ada dugaan jawaban kurang mendekati kebenaran
c. Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-jawaban tertentu kepada
responden yang akhirnya nanti apa yang dikemukakan (pendapat) responden bukan
merupakan pendapat dari responden itu sendiri
d. Intonasi suara
Jika pewawancara merasa lelah atau bosan atau tidak suka dengan jawaban
responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol dengan baik agar responden
tetap memiliki rasa “nyaman” dalam sesi wawancara tersebut. Hal yang dapat
dilakukan misalnya; mengambil minum, ngobrol hal yang lain, membuat candaan dll)
e. Kecepatan berbicara
Agar responden dapat mencerna apa yang ditanyakan sehingga memberikan
jawaban yang diharapkan oleh pewawancara
f. Sensitifitas pertanyaan
Pewawancara mampu melakukan empati kepada responden sehingga membuat
responden tidak malu dalam menjawab pertanyaan tersebut
g. Kontak mata
Agar responden merasa dihargai, dibutuhkan selama proses wawancara tersebut
h. Kepekaan nonverbal
Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang ditunjukan oleh
responden, misalnya responden merasa tidak nyaman dengan sikap yang ditunjukan
oleh pewawancara, pertanyaan atau hal lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan
informasi yang diterima tidak lengkap
i. Waktu
Dalam pelakasanaan wawancara-mendalam ini pewawancara dapat mengontrol
waktu. Hal ini dikuatirkan responden dapat menjadi bosan, lelah sehingga informasi
yang diharapkan tidak terpenuhi dengan baik. Waktu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan wawancara-mendalam yang dilakukan secara tatap muka adalah 1-2
jam, tergantung isu atau topik yang dibahas.