Kuantitatif Deskriptif
Pertamuan 2
Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengalaman
Logika
Intuisi
Ex post facto
Otoritas (tergantung pendapat penguasa)
Wahyu
MAN IS CURIOUS PEOPLE
HASRAT INGIN TAHU
(CARI KEBENARAN)
ILMIAH
LOGIKA
APLIKASINYA LANDASAN TEORI
METODOLOGI PENELITIAN
PROSES/SIKLUS
PENELITIAN
RISET
PELAKSANAAN
PROBLEM TO GET ANSWER
searching for the true
RAGU-RAGU
BER-TANYA 2 FOR AN ANSWER
RUANGLINGKUP DAN SIFAT
PROSES PENELITIAN PENDIDIKAN
GEJALA
Pendidikan/ PENELITI
Kependidikan
KONDISI OBYEKTIF
AGGAPAN DASAR
LANDASAN TEORI
TUJUAN MELAKUKAN
JENIS PENELITIAN PENELITIAN
1. Penelitian murni 1. EKSPLORATIF
2. DESKRIPTIF
2. Penelitian Lapangan
3. VERIVIKATIF
4. DEVELOPMENT
TEORI DAN HIPOTESIS
• THE TRADITIONAL IMAGE OF SCIENCE
RESEARCH PROBLEM
THEORITICAL
UNDERSTANDING
HYPOTHESIS
PROSES PENELITIAN
Masalah
Tujuan Pen
Penelitian Pendidikan
Berdasar
Bidang
Ilmu Penelitian Pendidikan Islam
Penelitian Deskriptif
Penelitian untuk memberikan data yang seteliti
mungkin dengan menggambarkan gejala tertentu
Penelitian Eksplanatoris/Verivikatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk menguji
hipotesis-hipotesis tertentu
Penelitian Development
Penelitian yang dimaksud untuk melakukan
Eksperiment suatu gejala, Pengembangan suatu
gejala, dan Tindakan/Action suatu gejala
Berdasar Bentuknya
Diagnostik
Penelitian untuk mendapatkan
keterangan mengenai sebab-sebab
terjadinya suatu gejala tertentu
Preskriptif
Penelitian untuk mendapatkan saran-saran dalam
mengatasi masalah tertentu
Evaluatif
Penelitian yang dilakukan untuk menilai program-program
yang dijalankan
Berdasar Pendekatan
Filosofis dan disiplin Ilmu
(terkait dengan data)
Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku,
persepsi, tindakan, dll, secara holistik dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan naratif pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan,
mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data
numerik
Perbedaan penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif
Kuantitatif Kualitatif
Inferensial Kasus
Eksplanatif Eksploratif
Rumusan Masalah
Koherensi
Ilmu Pengetahuan Kerangka Berpikir
Deduktif
Pragmatis
Hipotesis
Korespondensi
Induktif
Diterima Pembuktian Ditolak
Hipotesis
Karakteristik Penelitian
CONTOH:
SEMUA MAHASISWA MP YANG DUDUK DI KELAS A
KELAS A --------- KONSTANTA
Variabel adalah konsep yg mempunyai variasi nilai
3. Penelitian Eksperiment
Penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Metode eksperiment yaitu, pre experimental, true
experimental, factorial, dan quasi experimental (Tuckman). Pada
umumnya dilakukan di laboratorium.
4. Penelitian Naturalistik
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alami. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), data yang dihasilkan bersifat deskriptif
dan analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini
menekankan makna (kualitatif).
6. Action Research
Tujuan utama penelitian ini untuk mengubah situasi, perilaku,
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan
pranata.
7. Penelitian Evaluasi
Evaluasi sebagai penelitian berarti berfungsi untuk
menjelaskan fenomena. Penelitian evaluasi formatif
menekankan pada proses untuk meningkatkan program atau
produk, dan evaluasi sumatif menekankan pada efektivitas
pencapaian program yang berupa produk tertentu. (Kidder)
8. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-
kejadian yang telah berlangsung di masa lalu. Penelitian
sejarah terutama digunakan untuk menjawab pertanyaan
tentang kapan kejadian berlangsung, siapa pelakunya dan
bagaimana prosesnya.
Metode: Survey
1. Cross-sectional survey
2. Longitudinal survey
PENELITIAN MEMBANDINGKAN (EKSPERIMENT)
SUMBER MASALAH:
1. Diri sendiri
2. Membaca buku (deduksi teori)
3. “Diberi” oleh orang lain
4. Sumber non kependidikan
X1
X2
X1
3
X3
X3
1 3/4
2
X2
X1 = Kepemimpinan
X2 = Kepuasan Kerja
X3 = Komitmen Organisasi
Pengaruh Langsung
Pengaruh tidak langsung
Model Hipotetik (Pengaruh)
1 2
X1 X2 X3
X1 = Kepemimpinan
X2 = Kepuasan Kerja
X3 = Komitmen Organisasi
Pengaruh Langsung
dan tak langsung
TUGAS KELOMPOK:
Masalah Penelitian:
Mulai akhir triwulan pertama tahun 1974 saya diberi kesempatan oleh
Universitas Indonesia untuk melakukan penelitian di daerah pedesaan Gayo,
Aceh tengah, selama masa satu tahun. Adapun yang menjadi masalah pokok
dalam penelitian ini adalah, meneliti bagaimana faktor-faktor sosial-budaya
mempengaruhi kemakmuran masyarakat desa di daerah ini. Di Samping itu
saya harus berusaha menghimpun sebanyak mungkin data-data etnografis
yang memang sejak deskripsi-etnografis dari C.Snouck Hurgronye Het
Gayoland en Zijn Bewoners (1903) yang sangat kurang lengkap itu, sepanjang
pengetahuan saya belum pernah dilukiskan secara menyeluruh. Masalah
pokok penelitian sudah tentu terlebih dahulu memerlukan perumusan dari
konsep “kemakmuran”, yang sebenarnya bersifat sangat relatif. Konsep
kemakmuran untuk keperluan penelitian ini, saya dasarkan atas pendirian
bahwa orang bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer dalam hal
meningkatkan mutu hidupnya.
Kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari dari orang
pedesaan Gayo saya ukur dengan metode penelitian anggaran
rumah tangga dari dua sampel rumah tangga petani, dari dua
buah desa yang diperkirakan berbeda kemakmurannya.
Anggaran rumah tangga mengandung unsur-unsur anggaran
penerimaan dan pengeluaran rumah tangga di desa-desa
yang diteliti itu pada khususnya atau di daerah Gayo pada
umumnya, diperlukan adanya unsur-unsur berupa hasil
pertanian ialah hasil sawah, hasil ladang empus seperti kopi,
tembakau, buah-buahan, palawija, kayu api dan lain-lain.
Penerimaan dari pekerjaan sebagai buruh ialah upah, uang
lembur dan lain-lain, atau sebagai pegawai, misalnya gaji,
uang lembur, rumah instansi, kendaraan dinas, memburuh
(tung-upah), guru pengajian, mendukun (guru kampung).
Penerimaan rumah tangga yang lain berasal dari
pemeliharaan ternak, menangkap ikan, usaha dagang, hadiah
atau pemberian, hasil kerajinan, memberi pertunjukan,
menang lotre dan lain-lain.
CARA MEMECAHKAN MASALAH
1. Variabel Y
Kajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan
beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet,
kemudian diakhiri dengan sintesis.
2. Variabel X1
Kajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan
beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet,
kemudian diakhiri dengan sintesis.
3. Variabel X2
Kajian secara narasi dari teori (minimal 5 texbook asing) dan
beberapa pendapat dari literatur Indonesia dan Internet,
kemudian diakhiri dengan sintesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
HIPOTESIS
DEFINISI HIPOTESIS:
Jawaban sementara yang disarankan sebagai pemecahan
masalah atau sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa tertentu.
FUNGSI HIPOTESIS
1. Memberi keterangan tentatif
2. Hipotesis menyatakan hubungan yang dapat diuji
melalui penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah penelitian.
Contoh Hipotesis Penelitian
Dua arah:
Terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja
Contoh Hipotesis Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Waktu dan Tempat Penelitian
3. Metode Penelitian
4. Populasi dan Sampel + Teknik Sampling
5. Instrumen + uji coba
6. Teknik Pengumpulan Data
7. Teknik Analisis Data
8. Hipotesis Statistik
Metode Penelitian
1. Studi Kasus
(Tidak dapat digeneralisasikan hasilnya)
Random
Sistematik
Stratified (berstrata)
Cluster (Gugus)
Multi stage
Sampel dan Teknik Sampling (Representatif)
a. Sampel random atau sampel acak (setiap unsur dalam populasi
memiliki probabilitas yang sama.
b. Sampel berstrata (tingkatan).
c. Sampel wilayah
d. Sampel proporsi (digunakan bersamaan dengan
teknik sampling strata)
e. Sampel bertujuan (pertimbangan pakar di bidang tsb untuk
menentukan ukuran sampel yang representatif)
f. Sampel kuota (saat pengumpulan pendapat menurut pembatasan
tertentu misalnya kelamin tertentu, umur tertentu, penghasilan
tertentu)
g. Sampel kelompok/gugus (Bila populasi sangat besar atau tersebar di
wilayah yang luas)
Distribusi Sampling (James T. McClave)
Tes
- Tes tertulis
- Tes lisan
- Tes perbuatan
Kuesioner
Skala Sikap
Skala Penilaian
Format observasi
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
Mengkaji konsep
Konstruk
- definisi konsep
- definisi operasional
Mengembangkan dimensi & indikator
Membuat kisi-kisi
Menetapkan rentang parameter
Identifikasi ciri kutup
Menulis butir instrumen
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN (lanjutan)
1. Variabel X1
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas
2) Perhitungan Reliabilitas
2. Variabel X2
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas
2) Perhitungan Reliabilitas
Variabel Y atau X3
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas
2) Perhitungan Reliabilitas
CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL
2. Budaya Organisasi
Instrumen (Kuantitatif)
1.
2.
3.
Dst.
CONTOH
SSR SR JR PH TPH
SSR SR JR PH TPH
CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL
Indikator
1. Pemberian 1,2,3 4,5,6 7, 8,9 9
tugas
2. Pendelega Dst.
sian
wewenang
3. Hubungan
antar
anggota
4. Pemberian
pengharga
an
Analisis Data
Korelasional/Hubungan:
a. Uji prasyarat
1. Normalitas data (Liliefors Galat Taksiran)
2. Homogenitas varians (Uji-F atau Uji Bartlett)
a. Uji prasyarat
1. Normalitas data (Liliefors Galat Taksiran)
2. Homogenitas varians (Uji-F atau Uji Bartlett)
a. H0: ρy1 = 0
H1: ρy1 > 0
b. H0: ρy2 = 0
H1: ρy2 > 0
c. H0: ρy.12 = 0
H1: ρy.12 > 0
ρ = rho
HIPOTESIS STATISTIK
2. Pengaruh/Kausal/Analisis Jalur:
a. H0: p12 = 0
H1: p12 > 0
b. H0: p23 = 0
H1: p23 > 0
c. H0: p13.2 = 0
H1: p13.2 > 0
p = phi
B. PEMBAHASAN (Kuantitatif dan kualitatif)
1. Temuan Hipotesis Pertama
Epistemologi:
Menuntut pilahnya subyek peneliti dengan obyek
penelitian. Tujuan penelitian adalah menyusun bangunan ilmu
nomo- thetik (ilmu yang berupaya membuat hukum dari generali-
sasi). Kebenaran dicari lewat hubungan kausal-linier, tiada
akibat tanpa sebab, dan tiada sebab tanpa akibat.
Teori kebenaran yang dibangun termasuk teori
korespondensi (ada realita empirik sensual/indriawi)
Aksiologi:
Dituntut penelitian bebas nilai (Value free). Dapat
ditampilkan prediksi atau hukum yang bebas waktu dan tempat.
Rasionalisme (Koherensi)
Secara ontologi dan aksiologi terdapat perbedaan yang mendasar antara
positivisme dengan rasionalisme.
Dalam rasionalisme proses berpikir tidak terbatas pada proses linier antara
sebab dan akibat atau bukan dalam makna deduksi induksi saja,
tetapi proses ada dalam tata pikir logik lainnya, misalnya konver-
gensi-divergensi (pertemuan pada suatu titik – perbedaan/
penyimpangan), instrumental-substansial ( berkenaan dengan -
berjumlah besar) sentral-perifer (terpusat – terendah) dan lain-lain.
Epistemologi:
Menolak penggunaan kerangka teori sebagai langkah
persiap- an penelitian. Obyek dilihat dalam konteksnya dan
mengguna- kan tata pikir logik. Subyek peneliti bersatu dengan
subyek pendukung obyek peneliti.
Aksiologi:
Mengakui kebenaran etik (akal budi/moral), ada value
bound (Egon G. Guba).
Phenomenologi mengakui kebenaran sensual, empirik
logik, empirik etik, dan empirik transendental (maha tinggi).
Paradigma Naturalistik
Egon G. Guba mengatakan ada 14 karakteristik dalam penelitian
kualitatif naturalistik yang saling berkaitan jika digunakan.
1. Konteks natural, yaitu suatu konteks kebulatan menyeluruh.
Suatu phenomena hanya dapat dimaknai dalam keseluruhan dan
merupakan hasil peran timbal balik.
2. Instrumen human, yaitu hanya dapat dilakukan oleh peneliti itu
sendiri sebagai instrumen.
3. Pemanfaatan pengetahuan tak terkatakan yang memperkaya
hal-hal yang diekspresikan.
4. Metoda kualitatif
5. Pengambilan sampel secara purposive, yaitu dipilih pada kasus- kasus
ekstrim untuk dicari maknanya. Hasilnya bukan untuk generalisasi,
Guba mengatakan satu kasus mungkin dapat transferabel pada kasus
lain. Dengan konsep positivistik, hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada parent population-nya, yaitu pada populasi
yang memiliki ciri kasus tersebut. Konsep generalisasi pada positivistik
diganti konsep transferabilitas.
6. Analisis data induktif.
7. Grounded theory (penyusunan teori yang diangkat dari empiri).
8. Desain sementara.
9. Hasil yang disepakati, yaitu menyepakatkan makna dan tafsir
atas data yang diperoleh dengan sumbernya.
10. Modus laporan studi kasus.
11. Penafsiran idiographik (keberlakuan khusus)
12. Aplikasi tentatif (interaksi antara peneliti dengan responden
itu bersifat khusus dan tak dapat dipublikasikan).
13. Ikatan konteks terfokus. Dengan pengambilan fokus, ikatan
keseluruhan tidak dihilangkan, tidak dilepaskan dari sistem
nilai lokalnya.
14. Kriteria kepercayaan. Guba mengistilahkan kredibilitas, trans-
ferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Paradigma naturalistik memperoses data secara induksi murni.
Guba menunjuk cara kerja Glasser dan Strauss dalam men-
deskripsikan tahap-tahap kerja metoda konstan komparatif yang
sesuai dengan jiwa naturalistik.
Tahap-tahap kerja tersebut adalah:
1. Memperbandingkan kejadian yang cocok dengan kategorinya.
2. Mengintegrasikan kategori dengan ciri-cirinya.
3. Merumuskan teori.
4. Menuliskan teori.
Triangulasi Sumber:
Dilakukan dengan membandingkan:
a. Data hasil wawancara dengan beberapa orang kunci (key informan)
dengan data pengamatan
b. Data tentang apa yang dikatakan subjek penelitian dengan
situasi/waktu yang berbeda
c. Membandingkan pendapat dan pandangan antara orang-orang
kunci yang dengan yang lain
d. Membandingkan data yang diterima dari orang-orang kunci dengan
dokumen yang ada.
Triangulasi metode
Dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu strategi
penelitian.
Triangulasi peneliti
Dilakukan dengan memanfaatkan orang-orang kunci maupun
subjek sebagai penyelidik pembantu
Kriteria Signifikan
Dilakukan dengan menuliskan secara lengkap termasuk kutipan
secara langsung hasil wawancara dengan partisipant, atau
catatan tentang apa yang dilakukan peneliti, kejadian-kejadian
yang berkaitan dengan pemberian makna, dan fenomena
konkrit dalam bahasa partisipant (Burgess, 1984).
Kriteria Menyeluruh (Comprehensiveness)
Dimaksudkan untuk mendapatkan sumber informasi alternatif.
Konfirmasi merupakan suatu proses yang mengacu kepada
hasil penelitian.
Apabila data cukup koheren, maka temuan penelitian dianggap
memenuhi syarat. Jika tidak, maka temuan dianggap gugur,
dan peneliti ke lapangan kembali.
Langkah-langkah Penelitian:
(Contoh di dalam pelaksanaannya)
Stephen Kemmis:
Planning
Reflecting Acting
Observing
Disain Penelitian Tindakan Model
Kemmis & Taggart
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Penetapan Masalah Penelitian
Perencanaan Tindakan:
a. Implementasi tindakan Hipotesis Tindakan
b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan
c. Persiapan Tindakan
Observasi/Pelaksanaan Tindakan:
a. Pelaksanaan Tindakan
b. Observasi dan Interpretasi
c. Diskusi Balikan
Analisis dan Refleksi
a. Analisis Data
b. Refleksi
Perencanaan Tindak Lanjut
Monitoring dalam penelitian tindakan
Objek monitoring:
Perubahan apa saja yang telah terjadi dalam proses?
Perubahan apa saja yang telah terjadi dalam hasil belajar?
Observasi Peer
(Pengamatan sejawat)
Supervisi Klinis
Observasi terstruktur
Analisis dalam penelitian tindakan kelas
A. Kerangka kerja analisis (Diuraikan
1. Validasi hipotesis
2. Interpretasi dengan acuan teori
3. Tindakan untuk perbaikan
B. Koleksi data
C. Validasi hipotesis
D. Interpretasi
E. Tindakan/Implementasi (makna data, rencana strategi,
monitoring/evaluasi)
Validasi Hipotesis
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Rumusan Masalah
5. Manfaat Penelitian:
a. Teoretis (keilmuan)
b. Praktis (tempat, responden)
B. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
1. Kajian Teori/Konsep (Selalu dirumuskan sintesa teori dari
masing-masing variabel)
2. Kerangka Teoretik
3. Hipotesis Penelitian (Hanya H1 atau Hipotesa Kerja)
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Tujuan Operasional Penelitian (sesuai rumusan masalah)
2. Tempat dan Waktu Penelitian
3 Metode Penelitian (Jelaskan alasannya)
4. Populasi dan Sampel (Sertakan teknik sampling yang
digunakan)
5. Instrumen (Buat sesuai Variabel Penelitiannya, yaitu Y, X1,
dan X2) terdiri dari:
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional + Indikator
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
d. Pengujian Validitas dan Perhitungan Reliabilitas.
6. Teknik Pengumpulan Data (Uraikan langkah-langkah
penelitiannya)
7. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat Analisis (Gunakan Uji
Normalitas Populasi Galat Taksiran
(Liliefors), Regresi Linear, dan Uji
Homogenitas Varians)
b. Uji Hipotesis (Sesuaikan dengan rumusan
masalah, skala pengukuran, dan disain penelitian)
1) Rumus Uji Hipotesis (Uji korelasi
sederhana + uji parsial, Uji
Keberartian regresi, dan Uji Signifikansi (uji-t)
2) Hipotesis Statistik (H0 dan Ha)
DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan Proposal (Kualitatif)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Fokus Penelitian
3. Rumusan Masalah/Pertanyaan Penelitian
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian:
a. Teoretis (keilmuan)
b. Praktis (tempat, responden)
B. TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori/Konsep sesuai fokus penelitiannya
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Setting Penelitian (kondisi lokasi/letak geografis, tempat
penelitian, waktu, dan gambaran awal penelitian
sebagai hasil studi penjajagan/grand tour observation
diuraikan dengan jelas dan lengkap termasuk peta
lokasi/gambaran tempat/foto-foto awal studi penjajagan)
2. Metode Penelitian (Jelaskan alasannya)
3. Sumber Data/Key Informan
4. Instrumen Penelitian (Jelaskan instrumen penelitian yang
digunakan dan bagaimana penggunaannya di lapangan)
5. Langkah-langkah Penelitian (uraikan mulai peneliti
menjadi partisipan/instrumen sampai proses pengolahan
data/informasi)
6. Teknik Pengolahan Data (Jelaskan prosedur pengolahannya)
7. Kredibilitas Keabsahan Data
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN:
ANTARA LAIN:
PENELITIAN EVALUASI PROGRAM/KEBIJAKAN
PENELITIAN TINDAKAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL
PENELITIAN EKSPERIMENT
“Jika Anda tidak berusaha
melakukan sesuatu
melampaui apa yang telah
Anda kuasai saat ini, Anda
tidak pernah akan tumbuh”