Anda di halaman 1dari 76

METODE PENELITIAN

1. RANCANGAN
PENELITIAN
2. POPULASI
3. SAMPEL
4. TEHNIK SAMPLING
5. BESAR SAMPEL
DR. EKO WINARTI, SST.,M.KES
Dua Pendekatan
untuk Memperoleh Kebenaran
1. Pendekatan Non Ilmiah
• Akal sehat
• Prasangka
• Pendekatan Intuitif (a priori)
• Penemuan Kebetulan dan Coba-coba

2. Pendekatan Ilmiah
CIRI PENELITIAN ILMIAH
1. Dimulai dari sebuah permasalahan
2. Memerlukan perencanaan
3. Bertujuan memecahkan permasalahan utama
melalui pemecahan sub permasalahan
4. Menuntut pernyataan permasalahan yang jelas
dan tegas
5. Dituntun dan diarahkan oleh hipotesis penelitian
yang tepat
6. Memerlukan/mencari fakta dan memberikan
arti/interpretasi atas fakta tersebut
7. Merupakan suatu siklus
METODE ILMIAH
(SCIENTIFIC METHOD)

TEORI GAP/IDE BARU

TEORITISASI/REK
ONSEPSI RUMUSAN
STIMULUS MASALAH

KESIMPULAN/
STUDI
INTERPRETASI
TINDAKAN OTAK KEPUSTAKAAN

MENERIMA/M
ENOLAK HIPOTESIS
HIPOTESIS

PENGUMPULAN & RANCANGAN


ANALISIS DATA PENELITIAN
ALUR PENELITIAN
TEORI dan FAKTA EMPIRIK X FENOMENA
DEDUKSI
EKSPLO-
PERTANYAAN TAK TERJAWAB RASI
G
E IDENTIFIKASI dan PERUMUSAN MASALAH
N
E ? PERUMUSAN HIPOTESIS DEDUKSI
R
A OPERASIONALISASI HIPOTESIS
L (identifikasi variabel penelitian)
I STRUK-
TURASI
S METODE PENELITIAN
A
S
OBSERVASI EMPIRIK
I
INDUKSI
PENGOLAHAN DATA VERIFI-
KASI
KESIMPULAN
SIKLUS PENELITIAN
TEORI
MASALAH
Teoritisasi/ Prosedur Logika
Rekonsepsi Rumusan Masalah

Studi Pustaka

Deduktif
Induktif

KESIMPULAN HIPOTESIS

ANALISIS Rancangan
Prosedur Penelitian Penelitian

Pengumpulan
Data
Langkah Penelitian
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2. Penelaahan Kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi dan definisi operasional
variabel
5. Penyusunan rancangan penelitian
6. Penentuan sampel
7. Pemilihan dan pengembangan alat pengambil data
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10.Interpretasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan
RANCANGAN PENELITIAN
• Rencana penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga peneliti
dapat memperoleh jawaban
terhadap pertanyaan penelitiannya

• Semua proses yang diperlukan


dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian
CONT’
DESAIN PENELITIAN ➔ merup rancangan
penelitian

Disusun sedemikian rupa

Menuntun peneliti untk dpt m’peroleh jawaban


thdp pertanyaan penelitian.

Pedoman untk mencapai tujuan Penelitian


KEGUNAAN DESAIN PENELITIAN

 Merup sarana bagi peneliti untk m’peroleh


jawaban thdp pertanyaan penelitian
 Merup alat bagi peneliti untk

mengontrol/mengendalikan pelbagai variabel


yg berpengaruh pd suatu penelitian.
Memilih
Rancangan Penelitian
Harus diperhatikan :
1. Tujuan penelitian ➔ hipotesis
penelitian
2. Ada/tidak ada perlakuan
3. Waktu pengamatan/pengumpulan
data
4. Masalah etik
5. Ketersediaan waktu, biaya, tenaga
JENIS PENELITIAN
1. Berdasarkan sifat masalah
▪ Penelitian historis, Penelitian deskriptif, Penelitian
perkembangan, Penelitian kasus dan penelitian
lapangan, Penelitian korelasional, Penelitian kausal-
komparatif, Penelitian eksperimental sungguhan,
Penelitian eksperimental semu, Penelitian tindakan
2. Berdasarkan macam data
▪ Penelitian data primer dan Penelitian data sekunder
3. Berdasarkan jenis data dan metode yang
digunakan
▪ Penelitian kuantitatif dan Penelitian kualitatif
JENIS PENELITIAN
4. Berdasarkan Tempat/Lokasi
▪ Penelitian Laboratorium
▪ Penelitian Lapangan
▪ Penelitian Perpustakaan
5. Berdasarkan Tingkat Eksplanasi
• Penelitian Deskriptif
• Penelitian Analitik : Komparatif
Korelatif/Asosiatif
6. Berdasarkan ada tidaknya perlakuan
▪ Penelitian Observasional
▪ Penelitian Eksperimental
JENIS PENELITIAN
7. Berdasarkan Manfaat
• Penelitian Dasar
(Basic/Fundamental Research)
• Penelitian Terapan (Applied
Research)
PENELITIAN DASAR
(Basic/Fundamental Research)
• Untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
diarahkan pada pengembangan teori yang ada
atau menemukan teori baru tanpa suatu tujuan
praktis tertentu
• untuk mengetahui, menjelaskan, dan
memprediksi fenomena alam dan sosial
• Tidak memikirkan pemanfaatan secara
langsung dari hasil penelitian
• belum dapat dimanfaatkan secara langsung
• mendasari penelitian terapan
Contoh
• Faktor yang mempengaruhi terjadinya
perdarahan pada persalinan
• Hubungan anemia dengan volume
perdarahan pada persalinan
• Mekanisme percepatan penyembuhan luka
episiotomi dengan rendam duduk
menggunakan air sirih
• Petanda biologis preeklampsia/eklampsia
• Penelitian genetik (polimorfisme)
PENELITIAN TERAPAN
(Applied Research)
• berkenaan dengan penerapan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
dihasilkan oleh penelitian dasar dalam
kehidupan nyata
• Tujuan utama : pemecahan masalah
sehingga hasil penelitian dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
baik secara individu atau kelompok
PENELITIAN TERAPAN
(Applied Research)
• hasilnya dapat secara langsung diterapkan
untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi
• difokuskan pada pengetahuan teoritis dan
praktis dalam bidang tertentu, bukan
pengetahuan yang bersifat universal
• dapat merupakan aplikasi baru dari penelitian
yang sudah ada
PENELITIAN TERAPAN
(Applied Research)
Penelitian Evaluatif
Penelitian Tindakan
Penelitian Pengembangan
Penelitian Evaluatif
• penilaian dampak suatu program,
aktivitas, atau tindakan/intervensi
• memberikan masukan atau
mendukung pengambilan keputusan
tentang nilai relatif dari satu atau
lebih tindakan
Penelitian Tindakan
(Action Research)
• Tujuan :
Mengembangkan ketrampilan baru atau cara
pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual
yang lain
• Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan
selama masa penelitian dan mengorbankan kontrol
untuk kepentingan on the spot experimentation dan
inovasi
• Kurang tertib ilmiah ➔ validitas internal dan eksternal
lemah :
– Tujuan situasional
– Sampel terbatas dan tidak representatif
– Kontrol terhadap variabel pengganggu sangat kecil
Penelitian Pengembangan

• Bertujuan mengembangkan suatu


produk, metode, atau sistem,
sehingga produk, metode, atau
sistem tersebut mempunyai kualitas
yang lebih tinggi
Contoh
• Pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kadar Hb
ibu hamil
• Pengaruh penggunaan Warm pad terhadap
tingkat nyeri pada persalinan
• Pengaruh IMD terhadap waktu pelepasan
plasenta pada ibu bersalin
• Pengaruh cara persalinan letak sungsang
terhadap perkembangan anak usia 3 tahun
• Pengembangan sistem surveilans berbasis
masyarakat untuk deteksi ibu hamil risiko tinggi
Perbandingan
Penelitian Dasar dan Terapan
PERBEDAAN PENELITIAN DASAR PENELITIAN TERAPAN
LINGKUP PENELITIAN AKADEMIK PROFESI
DISIPLIN ILMU SATU ATAU DUA DISIPLIN MULTIDISIPLIN
TEMPAT/LOKASI LABORATORIUM/LAPANGAN LAPANGAN
KEDOKTERAN, PENDIDIKAN,
BIDANG ILMU ILMU DASAR, PERILAKU, SOSIAL
BISNIS
MENGUJI TEORI, DALIL, PRONSIP
MENGUJI MANFAAT/APLIKASI
TUJUAN PENELITIAN DASAR, HUBUNGAN EMPIRIS
TEORI DI BIDANG TERTENTU
ANTAR FENOMENA
PENGEMBANGAN ILMU, PEMECAHAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
METODE SECARA PRAKTIS
FLEKSIBILITAS FLEKSIBEL KURANG FLEKSIBEL
TERBATAS, DI BIDANG
GENERALISASI LEBIH LUAS
TERTENTU
TIDAK LANGSUNG, UNTUK
PEMANFAATAN PENELITIAN SELANJUTNYA ATAU LANGSUNG
PENELITIAN TERAPAN
PENELITIAN PENELITIAN
DASAR TERAPAN
Desain Penelitian

PENELITIAN

DESKRIPTIF/ EKSPLANATIF/
EKSPLORATIF ANALITIK

OBSERVASIONAL EKSPERIMENTAL

CROSS SECTIONAL PRA EKSPERIMENTAL

CASE CONTROL EKSPERIMENTAL SEMU

COHORT EKSPERIMENTAL MURNI


PENELITIAN DESKRIPTIF
• Menggambarkan Keadaan Dari Subyek
Yang Diamati
• Terbatas Pada Data Yang Ada
• Tidak Melakukan Generalisasi
• Contoh :
Penelitian untuk mengetahui
(mengidentifikasi) karakteristik ibu
dengan Preeklampsia/Eklampsia
CROSS SECTIONAL

POPULASI

PAPARAN
(E) E+ , D+ E+ , D-
SAMPEL
E- , D+ E- , D-
PENYAKIT
(D)
CASE-CONTROL Sampel Kasus

Populasi kasus
Faktor Risiko (penyakit +)
(+)
Faktor Risiko Penyakit (+)
(-)

Populasi kontrol
(penyakit -)
Faktor Risiko
(+)
Penyakit (-)
Faktor Risiko
(-)

MASA LALU Sampel Kontrol SAAT INI


Contoh
• Penelitian toksisitas daun katuk
(Sauropus androgynus) ➔
Bronkiolitis obliterans
Ibu Menyusui dengan
Kons daun Bronkiolitis Obliterans
katuk (+)
Kons daun
katuk (-) Sampel

Ibu Menyusui tanpa


Bronkiolitis Obliterans
Kons daun
katuk (+)
Kons daun Sampel
katuk (-)
COHORT
(Prospektif)

SAAT INI AKAN DATANG

Faktor Risiko (+) Penyakit (+) Penyakit (-)

Sampel

Populasi Faktor Risiko (-) Penyakit (+) Penyakit (-)


COHORT
(Retrospektif)

MASA LALU SAAT INI

Faktor Risiko (+) Penyakit (+) Penyakit (-)

Sampel

Populasi Faktor Risiko (-) Penyakit (+) Penyakit (-)


Contoh
• Pengaruh metode
persalinan letak sungsang
terhadap perkembangan
anak usia 3 tahun

Rumah Sakit/RSB

Spontan Normal Terhambat

Sampel

Sectio Caesaria Normal Terhambat


• Pemilihan Sampel
• Mencari Status
Paparan dan
Penyakit

MENCARI
PEMILIHAN KASUS
PAPARAN
dan KONTROL
FAKTOR RISIKO

PEMILIHAN
TIMBUL
KOHORT
PENYAKIT ?
(STATUS PAPARAN)

IDENTIFIKASI
KOHORT
STATUS PAPARAN
TIMBUL PENYAKIT ?

MASA AKAN
MASA LALU SAAT INI
DATANG
KAPAN ?
PERIODE LATEN PANJANG ➔ CASE-CONTROL

PROPORSI/PREVALENSI
RANCANGAN
EXPOSURE OUTCOME
> < Case-control
< > Cohort
Cross sectional
> > Case-control
Cohort
Penelitian Eksperimental

• Ciri : adanya perlakuan (treatment) oleh


peneliti

• Perlakuan (treatment) : satu set tindakan


khusus yang dikenakan atau dilakukan
terhadap unit eksperimen dalam batas-
batas disain yang digunakan
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
• SYARAT :
1. Replikasi/pengulangan
2. Randomisasi
3. Kontrol
• Bila lengkap ketiganya ➔ True Experimental
• Bila tidak lengkap (biasanya tidak ada
randomisasi) ➔ Quasi Experimental
PENELITIAN EKSPERIMENTAL

MACAM (Campbell & Stanley) :


1. Pra Experimental
2. Eksperimental semu
(QUASI EXPERIMENTAL)
3. Eksperimental murni/sungguhan
(TRUE EXPERIMENTAL)
THE ONE SHOT CASE STUDY

T+
PRA EXPERIMENTAL E
PENELITIAN

ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN

T+
E E’

THE STATIC GROUP COMPARISON


= RANDOMIZED CONTROL-GROUP POSTTEST ONLY DESIGN

T+
E
T-
C
THE ONE SHOT CASE STUDY
Contoh:
Ibu Daun sirih Luka
Episiotomi
Manfaat Daun Postpartum
membaik
Sirih/suruh
(Piper betle L) ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN

dalam
Daun sirih
pengobatan luka Epis Epis
Episiotomi
THE STATIC GROUP COMPARISON
= RANDOMIZED CONTROL-GROUP POSTTEST ONLY DESIGN

Ibu
Daun sirih (+)
Postpartum Epis
Daun sirih (-)
Ibu
Postpartum Epis
NON RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN

QUASI EXPERIMENTAL E T+ E’
PENELITIAN

C C’
THE TIME SERIES DESIGN

E1 E2 E3 T+ E4 E5 E6

CONTROL GROUP TIME SERIES DESIGN

E1 E2 E3 T+ E4 E5 E6

C1 C2 C3 T- C4 C5 C6

EQUIVALENT TIME SAMPLES DESIGN


SEPARATE SAMPLE PRETEST-POSTTEST DESIGN
SEPARATE SAMPLE PRETEST-POSTTEST CONTROL-GROUP DESIGN
Asam Folat ➔ Kadar Hb ibu hamil
Manfaat Pemberian Tablet Fe dan
NON RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN

Tablet Fe dan Asam


Kadar Hb Folat
Kadar Hb

Kadar Hb Kadar Hb

THE TIME SERIES DESIGN


Tablet Fe
dan
T1 T2 T3 Asam T4 T5 T6
Folat

CONTROL GROUP TIME SERIES DESIGN


Tablet Fe
Contoh:

dan
T1 T2 T3 Asam T4 T5 T6
Folat

T1 T2 T3 T4 T5 T6
RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN

TRUE EXPERIMENTAL E T+ E’

Random
S
PENELITIAN

C C’
RANDOMIZED SOLOMON FOUR GROUP DESIGN

E1 T+ E1’

C1 C1’
Random

S
E2 T+ E2’

C2 C2’
Contoh:
Manfaat Daun Pepaya ➔ Produksi ASI ibu nifas
RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN

Daun
E1 Pepaya E1’
dosis 1
Random

Daun
S E2 Pepaya E2’
dosis 2

C C’
Pengukuran produksi Pengukuran produksi
ASI ASI
TREATMENT BY SUBJECT DESIGN

Subyek 1 T1 T2 T3
TRUE EXPERIMENTAL
Subyek 2 T1 T2 T3
PENELITIAN

Subyek 3 T1 T2 T3

…..
FACTORIAL DESIGN

FAKTOR L
L1 L2

T1 L1T1 L2T1
FAKTOR
T T2 L1T2 L2T2
POPULASI DAN SAMPEL
• POPULASI : HIMPUNAN DARI UNIT/
INDIVIDU YANG MEMPUNYAI CIRI-
CIRI YANG SAMA
• Populasi : keseluruhan subyek penelitian
• Populasi : kumpulan semua elemen atau
individu dari mana data atau informasi akan
dikumpulkan
• Populasi harus didefinisikan dengan jelas :
APA/SIAPA (Isi/Content), DIMANA
(Luas/Extent), KAPAN (Waktu/ Time)
POPULASI
• Definisi populasi berhubungan dengan
proses generalisasi atau inferensi. Hasil dari
penelitian harus jelas ditujukan untuk
populasi yang mana
• Semakin jelas populasi, semakin jelas pula
kepada populasi mana hasil penelitian dapat
diberlakukan
• Idealnya penelitian dilakukan terhadap
populasi (penelitian populasi = studi
populasi = sensus)
POPULASI
• Berdasarkan besarnya :
– FINIT
– INFINIT
• Ada kemungkinan populasi sangat besar atau
tidak diketahui secara pasti besarnya, dan
(biasanya) keterbatasan waktu, biaya dan
tenaga, maka biasanya penelitian tidak
dilakukan terhadap seluruh elemen populasi
• Diambil sebagian dari populasi yang disebut
sampel
POPULASI SAMPLING

SAMPEL

GENERALISASI/
INFERENSI
INFERENSI
= GENERALISASI

• Penarikan kesimpulan mengenai


keadaan populasi (nilai parameter)
berdasarkan sampel (statistik)
• Syarat : Sampel representatif/
mewakili populasi
Sampel yang representatif

1. Besar sampel
2. Cara
Teknikpengambilan
Sampling sampel
3. Ciri-ciri populasi dalam sampel
Teknik Sampling
(Cara Pengambilan Sampel)
2 cara :
– probabilistik (random)
– non probabilistik (non
random)
Teknik Sampling
(Cara Pengambilan Sampel)
Non Probabilistik
(Non Random) Probabilistik (random)

• Tidak bertujuan 1. Sampling random


sederhana (Simple Random
generalisasi/inferensi Sampling)
• Analisis deskriptif 2. Sampling random
• Macam : sistematik (Systematic
Random Sampling)
– Accidental Sampling
3. Sampling random
– Judgmental (Purposive)
berstrata (Stratified
Sampling Random Sampling)
– Quota Sampling
4. Sampling random rumpun
– Snowball Sampling (Cluster Random Sampling)
Sampling Non Probabilistik
(Non Random)
Tidak bertujuan generalisasi/inferensi
Analisis deskriptif
Macam :
◼ Accidental Sampling
◼ Judgmental (Purposive) Sampling
◼ Quota Sampling
◼ Snowball Sampling
SAMPLING KUOTA

◆ Memilih sampel yang mempunyai


ciri-ciri tertentu dalam jumlah/kuota
yang diinginkan
◆ Misal : dipilih staf bagian gizi
sejumlah n orang dan bagian
imunisasi x orang, sebagai sampel
Sampling Aksidental

◼ Sampel dipilih yang kebetulan


ditemui
◼ Consecutive sampling
◼ Convenience sampling
Sampling purposif

⚫ Dipilih sampel yang relevan dengan


tujuan penelitian, dengan ciri-ciri
khusus
⚫ Ciri-ciri khusus tersebut ditentukan oleh
keputusan (judgment) peneliti
➔ judgmental sampling
⚫ Misal :
tujuan : mutu lulusan
sampel : dosen, alumni, pengusaha, dll
Snowball Sampling
• Dimulai dari kelompok kecil, masing-
masing menunjuk rekannya yang baru,
kemudian menunjuk kawannya lagi,
dan seterusnya, sampai jumlah tertentu

• Untuk meneliti hubungan antar


manusia dalam kelompok yang akrab
Sampling Probabilistik (Random)

1. Sampling random sederhana


(Simple Random Sampling)
2. Sampling random sistematik
(Systematic Random Sampling)
3. Sampling random berstrata
(Stratified Random Sampling)
4. Sampling random rumpun
(Cluster Random Sampling)
SIMPLE RANDOM SAMPLING

Prinsip :
◼ mengambil sejumlah n elemen
dari sejumlah N elemen secara
random
◼ kerangka sampling atau ”frame”
◼ tabel bilangan random atau
komputer atau kalkulator
◼ bila populasi yang diteliti homogen
SIMPLE RANDOM SAMPLING

POPULASI

* * * * LOTRE/ BIL.
RANDOM
* * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * * * * *
* * * * * * * * * * *
* * * * * * *
SAMPEL
* * *
SYSTEMATIC RANDOM
SAMPLING
• Mirip Simple Random Sampling
• Menggunakan Cara Sistematis
Unit Sampel 1 : Simple Random
Unit Sampel 2, 3, ..., dst secara
sistematis dengan interval tertentu
Interval = N/n
STRATIFIED RANDOM
SAMPLING
• populasi bisa dipisah menurut stratifikasi
tertentu
• STRATA :
– subpopulasi dari populasi awal
– tiap strata homogen
– antar strata heterogen
• Contoh : petani dibagi menjadi 3 strata :
petani kaya, petani cukup kaya, dan petani
miskin
STRATIFIED RANDOM SAMPLING

* * *

- + * - + * * * *

* * - + + - * + - +
- - -
* - - * + + - * * - -
- - - -
+ + + * - * - * + + --

* - - * + + +
+ + ++
stratifikasi randomisasi
CLUSTER/AREA RANDOM
SAMPLING
• populasi bisa dipisah menurut rumpun/
cluster tertentu
• CLUSTER/RUMPUN :
– subpopulasi dari populasi awal
– tiap rumpun heterogen
– antar rumpun homogen
• Contoh : rumpun (blok) rumah (RT, RW)
kloter jamaah haji
CLUSTER/AREA RANDOM
SAMPLING
-+*+*- +**--+
1 5
-**-+-+ +--+*+ SAMPEL
---+++* ++--+-
2 6
**-+*-+ * *+-+*
**+-+- +--+**+
3 7
+**-+- --+ +**
++---+* +---**+
4 8
***++-- +**--+-
RANDOMISASI
CLUSTER
TWO STAGE RANDOM
SAMPLING
-+*+*- +**--+
1 5
-**-+-+ +--+*+ SAMPEL
---+++* ++--+-
2 6 ---+++*
**-+*-+ * *+-+* 2 ++--
**-+*-+ **-*
**+-+- +--+**+ +---**+
3 7 8 +-*
+**-+- --+ +** +**--+-
++---+* +---**+
4 8
***++-- +**--+-
RANDOMISASI RANDOMISASI
CLUSTER UNIT SAMPEL
Random Sampling vs Random
Assignment (Random Allocation)

SAMPEL
/UNIT
POPULASI EKSPERI P1
MEN

P2

RANDOM SAMPLING RANDOM ASSIGNMENT/


RANDOM ALLOCATION

PENELITIAN OBSERVASIONAL
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
LABORATORIUM
PENELITIAN EKSPERIMENTAL LAPANGAN
Besar Sampel
• Syarat penting untuk suatu
generalisasi atau inferensi
• Prinsip : makin besar, makin baik
• Semakin homogen populasi, semakin
kecil sampel, semakin heterogen
populasi, semakin besar sampel
PERLU DIPERHATIKAN
ESTIMASI PENGUJIAN HIPOTESIS
• Jenis dan rancangan • Jenis dan rancangan
penelitian penelitian
• Tujuan • Tujuan
penelitian/analisis penelitian/analisis
• Jumlah populasi • Jumlah populasi
• Teknik sampling
• Jenis (skala • Jenis (skala
pengukuran) data pengukuran) data
• Tingkat kepercayaan • Tingkat kepercayaan
• Penyimpangan yang
ditolerir (ketelitian)
TUJUAN JENIS DATA POPULASI RANCANGAN RUMUS
Z21-/2 2
INFINIT n = ---------------
d2
KONTINYU
N Z21-/2 2
FINIT n = --------------------------
(N-1) d2 + Z21-/2 2
ESTIMASI
Z21-/2 P (1-P)
INFINIT n = --------------------
d2
PROPORSI
N Z21-/2 P (1-P)
FINIT n = -------------------------------
(N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P)
2 (Z1-/2 + Z1-) 2
1 POPULASI n = ----------------------
(0- a)2
KONTINYU 22 (Z1-/2 + Z1- )2
2 POPULASI n = -------------------------
(1- 2)2
{Z1-/2 P0 (1-P0) + Z1- Pa (1-Pa)}2
KOMPARASI 1 POPULASI n = ---------------------------------------------
(Pa- P0)2

COHORT/CROSS {Z1-/2 2 P (1-P) + Z1-P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2


PROPORSI n = ----------------------------------------------------------
SECTIONAL (P1- P2)2
2 POPULASI
{Z1-/2 2 P2 (1-P2) + Z1-P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2
CASE CONTROL n = ------------------------------------------------------------
(P1- P2)2
(Z1-/2 + Z1- ) 2

KORELASI KONTINYU n = ----------------------- + 3


0,5 ln [(1+r)/(1-r)]
Jenis dan Rancangan Penelitian
PENELITIAN

DESKRIPTIF/ EKSPLANATIF/
EKSPLORATIF ANALITIK

OBSERVASIONAL EKSPERIMENTAL

TIDAK PERLU
TEKNIK CROSS SECTIONAL PRA EKSPERIMENTAL
SAMPLING DAN
PENENTUAN CASE CONTROL EKSPERIMENTAL SEMU
BESAR SAMPEL
COHORT EKSPERIMENTAL MURNI
THANK YOU
ANY QUESTION??????

Anda mungkin juga menyukai