Anda di halaman 1dari 13

Perumusan Masalah Penelitian

MASALAH

KEHIDUPAN SEHARI-HARI DITELITI (Fokus Perhatian


mempunyai batas atau
ruang lingkup tertentu)

JAWABAN
(PEMECAHAN MASALAH)

NON ILMIAH ILMIAH (PENELITIAN)


- Tanpa mengikuti - Langkah-langkah
langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol
sistematis & tidak
- Berdasarkan data
terkontrol
empiris
- Bersifat subjektif dalam
- Bersifat obyektif
menyimpulkan

2
SUMBER MASALAH :
§ Diri Sendiri : Bersumber pada pengalaman
§ Lingkungan Sekitar (Masyarakat): Berdasarkan hasil
pengamatan atau pengaduan
§ Sumber lain: Diperoleh dari bacaan, hasil penelitian,
adanya kompetisi (mengarah pada bidang pekerjaan
dan atau menuntut ilmu)

MASALAH YANG DIPILIH:


- Sesuai dengan latar belakang bidang pendidikan
- Menarik (benar-benar dikuasai dan diketahui
- Mempunyai manfaat minimal bagi diri sendiri

3
PENELITIAN
kegiatan atau proses pemecahan masalah
secara sistematik dan teratur

MASALAH
Kesenjangan antara harapan (das sollen)
dengan kenyataan (das sain)

JAWABAN

Bersifat Critical Incidence,


Feasible, Etis, dan Jelas
4
PERUMUSAN MASALAH (TUCKMAN)
1.Berbentuk kalimat tanya (?)
Penelitian Kuantitatif: Apakah (jawaban
bersifat dikotomi) à PRODUK
Penelitian Kualitatif: Bagaimana, mengapa
(jawaban bersifat informasi) à PROSES

2.Dalam satu kalimat tanya mengandung paling


sedikit 2 aspek (variabel).
Variabel: sifat yang dikaji, objek yang dipelajari dan gejala
yang bervariasi.

3.Bisa diukur, bersifat konseptual (ada teorinya) sehingga


dapat diukur(measurable) dan mudah dilaksanakan
(manageble)
5
GRADASI PROSES PENELITIAN
Filosofis: Filsafat Ilmu

Metodologis: Metodologi
Penelitian
Teknik: Statistika

Praksis: Teknik Penulisan


Ilmiah (Pelaporan)

6
METODOLOGI PENELITIAN

METODE ILMIAH

Perumusan Masalah
Matematika
Logika Deduktif
Khasanah 1 Kerangka berpikir
Ilmu Pengetahuan

3 Perumusan Hipotesis
Statistika
Logika Induktif 2

Diterima Pengujian Hipotesis Ditolak


1. Deduktif, Kebenaran Koherensi
2. Induktif, Kebenaran Korespondensi
7
3. Kebenaran Pragmatisme
THE FIVE STEPS THE CHARACTERISTIC THE SYSTEMATIC OF
THE RESEARCH PROCESS CAN BE ILLUSTRATED AS FOLLOWS:

Identifying Reviewing Collecting Analyzing


the Problem Information Data Data

Drawing
Conclusions

8
Sequential Pattern of General Activities in Conducting a Research
Study and the Relationship of Such Activities to Existing
Knowledge

Identification of
The Problem
Summarizing
Formulation of Hypotheses Results
Data
Identification of Necessary Data Analysis
Collection Drawing Conclusions
and Implications
Review of Related
Information Reformulating Hypotheses
as Necessary

Related Theory
Expanded, Revised, and New Theory
Exiting Body of Knowledge New Knowledge
Relative to the Research Problem

Sumber: William Wiersma, Research Methods in Education. Fifth Edition 1991 9


LANGKAH LANGKAH PENELITIAN ILMIAH

PERUMUSAN MASALAH

VARIABEL X VARIABEL Y

TEORI TEORI TEORI TEORI TEORI TEORI

ANALISIS ANALISIS ANALISIS ANALISIS ANALISIS ANALISIS

SINTESIS TEORI X SINTESIS TEORI X

KONSTRUK KONSTRUK

KERANGKA BERFIKIR
DEFINISI HUBUNGAN X DENGAN Y DEFINISI
OPERASIONAL OPERASIONAL

KISI-KISI KISI-KISI
INSTRUMEN X PENGAJUAN HIPOTESIS INSTRUMEN Y

INSTRUMEN INSTRUMEN
X SUMBER SUMBER X
INFORMASI X INFORMASI X

DATA PENGUJIAN HIPOTESIS DATA


EMPIRIK X HUBUNGAN X DENGAN Y EMPIRIK X

TESIS

IMPLIKASI:
TEKNOLOGI PEMECAHAN MASALAH

10
MASALAH
- Latar Belakang
- Identifikasi
- Pembatasan
- Perumusan

- PROSES EMPIRIS
- PROSES TEORETIS
Definisi : Konseptual,
Deskripsi Teoretis
Operasional Variabel
Kerangka Berpikir
Kisi-Kisi Instrumen
Perumusan Hipotesis
Instrumen
Sampling
Teknik Peng. Data

HIPOTESIS PENELITIAN DATA

PENGUJIAN
HIPOTESIS
DESKRIPSI
DATA
KESIMPULAN 11
Gambar: Proses Penelitian
PENELITIAN KUANTITATIF
Paradigma Positivisme (Scientific Paradigm)

Dasar Bangun Teori à Memecahkan Masalah

Bersifat
a. Logico Hypothetico Verificatif
b. Linier

Logico Hypothetico Verifikatif à berdasarkan asumsi objek empiris.


Ada tiga asumsi (Jujun S. Suriasumantri):
Asumsi 1. Objek/fenomena dapat diklasifikasi menurut: jenis, sifat,
struktur, bentuk, dsb. Ini menggambarkan variabel dari suatu
objek.
Asumsi 2. Bersifat determinisme (hubungan sebab akibat). Asumsi ini
menggambarkan setiap gejala ada penyebabnya.
Asumsi 3. Suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam waktu
tertentu (stabil/statis sementara). Kalau terus berubah, gejala
sulit dipelajari.
12
Paradigma Penelitian
• Positivism (Scientific) • Naturalism (Alamiah)
Paradigm Paradigm
• 1.Kenyataan adalah tunggal, • 1. Kenyataan adalah ganda
nyata da fragmentaris. dibentuk dan merupakan
keutuhan.
• 2. Pencari tahu dan tahu • 2. Pencari tahu dan yang tahu
adalah bebas, jadi ada aktif bersama, tak dapat
dualisme. dipisahkan.

• 3. Generalisasi nomotetik. • 3.Pernyataan idiografis.

• 4. Terdapat penyebab yang • 4.Setiap keutuhan berada


bersifat temporer/serentak dalam keadaan mempengaruhi
terhadap akibat. sehingga sukar ditentukan
sebab akibat.
• 5. Inkuri bebas nilai
• 5. Inkuiri terikat nilai.
13

Anda mungkin juga menyukai